Menyinggung Anggota Big Five

Zou Chen kembali mengikuti kuliah seperti hari biasanya setelah pagi tadi dia melihat keadaan bangunan kantor yang hampir sepenuhnya selesai dibangun.

Semua kegiatan perkuliahan berjalan seperti biasa tanpa ada yang mengganggu. Namun masalah mulai muncul saat jam istirahat, setelah selesainya mata kuliah jam pertama.

Wanita yang kemarin sempat berdebat dengan Zou Chen, ternyata tidak terima dengan perkataan pria itu, dan hari ini dia datang untuk menuntut balas dengan ditemani sang pacar yang membawa empat temannya.

Mengetahui keberadaan Zou Chen yang sedang berada di kantin, wanita itu membawa pacarnya ke tempat pria itu.

“Sayang, apa pria lemah ini yang telah berani menghina kamu?” tanya pacar wanita yang sedang menatap jijik ke arah Zou Chen dan kelima temannya.

“Benar sayang, dia orang rendahan yang kemarin telah menghinaku di depan banyak orang,” ujar wanita itu sambil memeluk mesra lengan kekar pacarnya.

Kelima temannya merasa kalau Zou Chen sedang dalam masalah besar, dan mungkin mereka akan terbawa-bawa dalam masalah yang dihadapi pria itu.

“Ehm ... apa kalian bisa pergi dari tempat ini? Jujur saja keberadaan kalian sangat mengganggu selera makanku,” kata Zou Chen dengan santai, kemudian dia kembali melanjutkan memakan makanan yang telah dia pesan.

Wanita dan pacarnya geram sekaligus marah setelah mendengar perkataan Zou Chen. Selama berada di universitas, baru kali ini ada yang menganggap keberadaan mereka sebagai pengganggu.

“Kamu memang ingin diberi! Kalian cepat seret dia ke ruangan kosong di dekat gudang, dan buat dia merasakan apa itu yang namanya rasa sakit!” Pacar wanita itu memberi perintah pada temannya untuk menyeret Zou Chen ke ruang kosong.

Empat orang segera mendekati Zou Chen, tapi saat salah satu dari mereka ingin menyentuh lengan Zou Chen, tiba-tiba sebuah bogem mentah menghantam rahangnya dan membuatnya jatuh terkapar tak sadarkan diri.

Tiga orang lainnya seketika terdiam setelah melihat gerakan cepat Zou Chen yang berhasil menumbang salah satu teman mereka. Mereka tahu gerakan secepat itu hanya bisa dilakukan oleh master bela diri, dan tentu mereka bukan lawan sepadan untuk Zou Chen.

“Apa yang kalian tunggu? Cepat seret orang itu kalau kalian tidak ingin aku buat pingsan seperti dia!” ungkap pacar wanita itu yang mulai geram dengan tingkah temannya sendiri.

Brak!...

Zou Chen menggebrak meja, kemudian dia bangkit berdiri dan berjalan kearah pacar si wanita yang tubuhnya sudah gemetaran setelah melihat tatapan tajam kedua mata Zou Chen.

Dengan langkah perlahan Zou Chen mendekat pacar dan langsung saja dia mencengkeram kerah pakaian yang dikenakan pria itu.

“Aku beritahu padamu, di dunia ini ada tiga hal yang paling tidak aku sukai. Pertama, aku tidak suka pada orang yang berani mengganggu orang-orang yang aku sayangi. Kedua, aku tidak suka dengan orang yang mengganggu pekerjaanku, dan yang ketiga aku sangat tidak suka saat waktu makanku diganggu,” ujar Zou Chen kemudian melepas cengkeraman nya dan kembali duduk di tempat duduknya.

Zou Chen melanjutkan makannya seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

“Pergi dan bawa teman kalian itu sebelum aku berubah pikiran dan membuat kalian menjadi seperti dirinya.” Zou Chen berkata dengan nada dingin, kemudian dia menunjuk satu orang yang sudah dia buat tak sadarkan diri.

Mendengar itu, pacar wanita itu dan temannya segera membawa teman mereka yang masih tak sadarkan diri pergi meninggalkan kantin, yang menjadi hening saat semua orang melihat kejadian yang sangat langka.

“Sepertinya masalah akan semakin melebar karena kamu baru saja menyinggung salah satu anggota Big Five. Empat orang lainnya pasti segera datang untuk menuntut balas,” ujar Jennie yang tahu identitas pria pacar si wanita yang sejak kemarin terus menbuat mencari dengan Zou Chen.

“Siapa itu Big Five? Apa mereka memiliki kekuatan sekuat keluarga Ling dan keluarga Yun? Kalau mereka tidak sekuat dua keluarga itu, kalian tidak perlu takut pada mereka!” sahut Zou Chen yang baru menghabiskan makanannya.

“Mereka tidak sekuat keluarga Ling dan keluarga Yun, tapi tetap saja mereka memiliki kekuatan pendukung di belakangnya,” ujar Lan Hua.

“Tidak sekuat keluarga Ling dan keluarga Yun, tapi kalian begitu menakuti mereka? Aku jadi penasaran, kira-kira sekuat apa mereka.” Zou Chen sama sekali tidak menaruh nama Big Five di dalam daftar kelompok yang diwaspadai selagi mereka tadak sekuat dua keluarga terkuat yang paling ditakuti.

“Kenapa kamu masih terlihat tenang sedangkan cepat atau lambat mereka pasti mendatangimu? Mungkin kita juga akan terseret dalam masalah yang akan kamu hadapi,” ungkap Hans yang terlihat sama tenangnya dengan Zou Chen.

“Sudah aku katakan, selama Big Five tidak sekuat dua keluarga terbesar di negara ini, aku tidak akan pernah takut dengan mereka,” saut Zou Chen sambil menunjukkan smirik tipisnya.

“Jangan sungkan meminta bantuan pada kami kalau membutuhkan bantuan menghadapi mereka!” ujar Jennie yang masih berusaha menghabiskan makanannya.

Di sisi lain kanti, Ling Meilin yang melihat apa yang baru dilakukan kakaknya, dia menghubungi mommy nya untuk meminta tambahan pengawal dengan alasan ada orang-orang yang sedang mengincar dirinya.

“Big Five ya, sekali saja mereka berani menyakiti kakak ku, aku pastikan mereka hancur bersama kekuatan di belakangnya,” gumam pelan Ling Meilin, kemudian dia kembali ke kelasnya.

°°°

Jam kedua perkuliahan telah selesai, saat Zou Chen dan Ling Meilin ingin kembali menghabiskan waktu di taman, di depan gerbang sudah menanti dua mobil mewah yang menanti Ling Meilin.

“Kakak Chen, sepertinya hari ini kita tidak bisa menghabiskan waktu di taman seperti kemarin,” ujar Ling Meilin melihat dua mobil keluarga Ling sudah datang menjemputnya.

“Masih ada banyak waktu untuk kita habiskan berdua. Jadi, lebih baik sekarang kamu datangi mereka!” sahut Zou Chen yang kemudian melipir menjauhi Ling Meilin karena dia melihat sosok wanita yang sangat dia kenal berada di salah satu mobil yang menanti Ling Meilin.

“Aku senang kalau dia dalam keadaan baik-baik saja,” gumam pelan Zou Chen sambil memutar arah, kemudian dia menjauhi dua mobil mewah milik keluarga Ling.

“Hmmmm, mereka masih mengincar adik kecilku!” Zou Chen melihat orang yang sama dengan yang kemarin ingin menyelakai Ling Meilin saat di taman.

“Orang tua itu, pasti dia telah melakukan sesuatu pada lawan bisnisnya dan akhirnya mereka mengincar adik kecil ku untuk membalas perbuatannya,” ujar Zou Chen tahu darimana datangnya orang-orang yang mengincar nyawa Ling Meilin.

“Maaf saja, kalian harus membayar mahal karena telah berani mengincar nyawa adik kecilku,” kata Zou Chen dan langsung menghubungi Zou Gao untuk mengiriminya sebuah mobil.

Kurang dari lima menit, Zou Gao yang mengendarai mobil Bugatti Veyron berwarna hitam metalik datang, dan berhenti di sebelah Zou Chen.

“Paman, kejar mobil di depan!” ujar Zou Chen tanpa menjelaskan mobil jenis apa yang harus dikejar Zou Gao.

‘Hah, lebih baik melakukan apa yang menjadi keinginan Tuan Muda daripada bertanya dan hanya akan membuatku terlihat bodoh,’ kata Zou Gao membatin.

“Dua Lamborghini Aventador berwarna putih,” ujar Zou Chen yang disambut anggukan kepala Zou Gao.

°°°

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***