Tugas Kelompok

Selesai dengan makanannya bukannya langsung kembali ke kelas, Zou Chen justru ikut dalam obrolan lima mahasiswa yang keberadaannya tidak pernah dianggap oleh mahasiswa lainnya.

“Lihat mereka berlima! Keberadaan mereka adalah kebalikan dari kita. Disaat seluruh mahasiswa tidak menganggap keberadaan kita, mereka berlima justru menjadi pusat perhatian.” Jennie, wanita di depan Zou Chen menunjuk ke arah lima mahasiswa yang sedang menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya.

“Mereka anak-anak dari keluarga terpandang yang hanya kalah dari keluarga Ling, jadi sangat wajar kalau mereka menjadi pusat perhatian,” kata Hans, pria yang duduk di dekat Zou Chen.

“Dibandingkan dengan kita yang hanya rakyat biasa, tentu kita tidak akan pernah dapat merasakan seperti apa yang mereka rasakan,” ujar Lan Hua, wanita yang dari tadi sering menatap wajah Zou Chen.

Seluruh nama kelima mahasiswa di dekatnya sudah Zou Chen ketahui. Selain Jennie, Hans dan Lan Hua, ada Jerry dan Airin yang sejak tadi lebih banyak diam.

“Apa enaknya menjadi pusat perhatian seperti mereka? Kemana-mana ada yang mengawasi. Hah, bukannya itu justru akan membuat kehidupan kita menjadi tidak nyaman?” Zou Chen mengatakan itu sambil menatap satu persatu wajah lima mahasiswa di dekatnya.

“Kalau dipikir-pikir, apa yang kamu katakan ada benarnya,” kata Hans yang memang tidak menyukai situasi dimana banyak orang menaruh perhatian kepadanya.

“Lebih menyenangkan seperti sekarang. Menjalani kehidupan dengan tenang tanpa ada yang memperhatikan keberadaan kita.” Lin Hua berkata sambil menunjukkan senyum bahagianya kepada teman lama dan teman barunya.

“Waktu istirahat sudah hampir habis, sekarang sebaiknya kita kembali ke kelas daripada datang terlambat dan diusir keluar oleh dosen yang mengajar,” kata Jennie yang baru mengingat siapa dosen yang akan mengajar di jam ke dua.

Karena Zou Chen dan mereka berlima berada di kelas yang sama, jadilah mereka berenam jalan bersama menuju ke kelas dengan ditemani tatapan sinis dari mahasiswa lain yang berpapasan dengan mereka di sepanjang jalan.

“Sekelompok mahasiswa dari kasta bawah berkumpul, sungguh merusak pemandangan di tempat ini.” Salah satu mahasiswi menghina Zou Chen dan kelima temannya saat mereka berpapasan di jalan.

“Abaikan saja dan terus jalan! Meladeni nya hanya akan membuat kita terlambat masuk ke dalam kelas,” ujar Zou Chen yang terlihat acuh dengan keberadaan mahasiswa yang baru menghina dirinya serta kelima temannya.

“Wajah mu cukup lumayan, tapi sayangnya kamu sama miskinnya dengan mereka, kalau saja kamu kaya mungkin aku akan mempertimbangkan mu menjadi salah satu pacarku,” kata mahasiswi yang barusan menghina Zou Chen dan kelima temannya.

"Beruntungnya aku karena tidak menjadi salah satu pacar mu,” sahut Zou Chen acuh, kemudian dia kembali melanjutkan perjalanan bersama dengan kelima temannya.

“Dasar orang miskin, beraninya kau mengatakan itu padaku! Tunggu saja, aku akan membuat perhitungan denganmu.” Mahasiswa itu berteriak marah setelah mendengar perkataan Zou Chen.

“Untuk ukuran wanita dengan wajah standart, dia terlalu percaya diri dengan penampilannya.” Dengan santainya Zou Chen mengatakan itu disaat kelima temannya hanya sanggup menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah salah satu teman mereka.

“Kamu sepertinya belum tahu kalau mahasiswi barusan masuk dalam jajaran sepuluh besar kecantikan di Universitas ini!,” ujar Jennie dengan tatapan mata mengarah pada bibir Zou Chen yang sedang melengkung membuat sebuah senyuman tipis.

“Kalau wanita seperti itu termasuk dalam jajaran sepuluh besar kecantikan di Universitas ini, seharusnya kamu dan mereka berdua masuk dalam tiga besar kecantikan di Universitas ini.” Zou Chen menatap bergantian ke arah Jennie dan dua wanita lainnya.

“Selain rupa, kekayaan keluarga juga mempengaruhi kecantikan wanita di Universitas ini. Semakin kaya keluarga asal wanita itu, sekalipun wajahnya hancur, dia akan tetap cantik di mata orang-orang yang menilai segalanya dari harta,” ujan Lin Hua sesaat sebelum mereka memasuki ruang kelas.

Pembicaraan mereka terhenti setelah berada di dalam kelas, dan tak lama setelah mereka duduk di tempat masing-masing seorang dosen masuk dan langsung memulai pelajaran mata kuliah jam ke dua.

“Ibu akan memberi kalian tugas kelompok dan setiap kelompok hanya beranggotakan dua orang. Dikarenakan jumlah mahasiswa di kelas ini ada dua puluh lima, akan ada satu kelompok yang beranggotakan tiga orang, dan Ibu sudah menentukan siapa-siapa saja yang akan berada di dalam satu kelompok yang sama.”

Dosen wanita itu menyebutkan nama-nama mahasiswa secara bergantian, dan setelah lima menit berlalu dia mulai membagikan lembaran kertas tugas yang harus dikerjakan secara kelompok. “Ingat, kumpulkan tugas itu besok!”

Selesai mengatakan itu, dia meminta seluruh mahasiswa menandatangani buku kehadiran dalam mata kuliahnya.

Ling Meilin yang baru selesai menandatangani buku kehadiran, dia kemudian berjalan mendekati Zou Chen yang menjadi teman satu kelompoknya. “Lebih baik kita mengerjakannya sekarang! Kebetulan kediaman keluarga ku tidak terlalu jauh dari tempat ini, jadi kita bisa mengerjakannya di sana.”

“Kamu berasal dari keluarga Ling, apa kamu yakin mengajak ku pergi ke kediaman keluarga mu? Lebih baik kita mengerjakannya di taman yang letaknya berada di tengah-tengah antara Universitas dan kediaman keluarga mu.” Zou Chen belum ingin mengunjungi kediaman keluarga Ling, karena itu sebisa mungkin dia akan menolak ajakan Ling Meilin.

“Baiklah kalau itu kemauan mu, kebetulan aku juga menyukai taman itu. Dulu aku sering berjalan menuju taman itu bersama mommy dan kakak ku, tapi setelah kakak ku pergi ke London, aku semakin jarang mengunjungi taman itu.” Ekspresi wajah Ling Meilin menunjukkan kerinduan saat dia mengatakan itu.

Zou Chen tahu kalau adik kecilnya ini sangat merindukannya, tapi belum waktunya dia mengungkapkan siapa dia yang sebenarnya.

“Tunggu sampai aku selesai membalas perbuatan mereka! Setelah aku membalas perbuatan mereka, aku akan menemani mu jalan-jalan seperti duludulu,” kata Zou Chen membatin.

“Halooo... Apa kamu mendengar yang baru aku katakan?” Ling Meilin melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Zou Chen.

Saat dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Zou Chen, Ling Meilin merasa kalau Zou Chen adalah kakaknya. “Saat kedua matanya tidak berkedip, dia semakin mirip dengan kakak Chen.” Ling Meilin membatin dengan dada bergemuruh merasakan kerinduan pada sosok kakaknya.

Zou Chen yang berada di sebelahnya merasa ada yang aneh dengan Ling Meilin yang tiba-tiba saja terdiam sambil memegangi dadanya.

“Apa kamu sakit? Kalau sakit, kamu bisa langsung pulang dan biarkan aku saja yang mengerjakan tugasnya!” kata Zou Chen merasa khawatir dengan keadaan Ling Meilin.

“Aku tidak apa-apa. Lebih baik sekarang kita pergi ke taman dan mengerjakan tugas!” Ling Meilin terseyum saat mengatakan itu.

Zou Chen hanya menganggukkan kepalanya sebagai balasannya, kemudian dia berjalan beriringan menuju taman yang hanya berjarak satu kilometer dari Universitas.

Lima belas menit berjalan kaki, akhirnya mereka sampai di taman saat hari mulai beranjak malam.

Tanpa membuang waktu untuk sesuatu yang tidak berguna, keduanya segera mengerjakan tugas yang hanya dalam waktu sepuluh menit sudah dapat mereka selesaikan.

“Apanya yang tugas kelompok? Bukannya ini terlalu mudah untuk dinamakan sebagai tugas kelompok? Seharusnya dosen itu memberikan tugas yang lebih sulit daripada ini!” Zou Chen mengeluh dengan tugas kelompok yang begitu mudah dia selesaikan.

“Bagi kita memang terlalu mudah, tapi belum tentu yang lainnya juga menganggap kalau tugas ini terlalu mudah, tapi aku setuju denganmu kalau tugas ini memang tidak layak dijadikan sebagai tugas kelompok,” ungkap Ling Meilin yang baru selesai merapikan alat tulisnya.

“Masih ada waktu tiga puluh menit sebelum matahari benar-benar terbenam. Kebetulan di sana ada penjual eskrim, apa kamu mau aku belikan? Setidaknya uang sakuku masih mampu membelikan mu satu eskrim termahal di tempat itu.” Zou Chen menunjuk tempat penjualan eskrim tak jauh dari taman.

Mengikuti arah yang ditunjuk Zou Chen, Ling Meilin tersenyum setelah dia memiliki sebuah cara untuk meyakinkannya kalau Zou Chen benar-benar kakaknya atau bukan.

“Belikan aku eskrim rasa kacang yang paling enak di tempat itu,” kata Ling Meilin dengan senyuman di wajahnya.

Zou Chen langsung saja pergi untuk membeli eskrim yang diinginkan Ling Meilin.

Tidak lama Zou Chen kembali tapi tidak ada eskrim rasa kacang di tangannya, melainkan hanya ada dua eskrim rasa coklat.

“Penjualnya kehabisan eskrim rasa kacang, sebagai gantinya aku membelikan rasa coklat.” Zou Chen menyerahkan eskrim di tangan kanannya pada Ling Meilin.

Mendengar perkataan Zou Chen, Ling Meilin tiba-tiba saja mengerutkan keningnya heran. “Bukannya di tempat itu hanya menjual eskrim rasa coklat, lalu bagaimana bisa dia mengatakan kalau tempat itu kehabisan eskrim rasa kacang?” Ling Meilin membatin dalam kebingungan nya.

Hanya beberapa saat terjebak dalam kebingungan nya, Ling Meilin kembali tersenyum setelah dia menemukan jawaban yang langsung menghilangkan rasa bingungnya.

Ling Meilin dengan cepat bangkit dari duduknya, kemudian dia memeluk Zou Chen dari belakang. “Kamu tidak akan pernah bisa membohongi ku, kakak Chen!”

°°°

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

🤩🤩🤩🤩🤣🤣🤣🤣😍😍😍

2024-05-05

1

Ayu Dani

Ayu Dani

oh so sweaty

2024-04-21

1

Imam Sutoto

Imam Sutoto

joooss lanjut top

2024-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Kota London
2 Dibuang Bagaikan Sampah
3 Kota Beijing
4 Bertemu Ling Meilin
5 Tugas Kelompok
6 Terseret Dalam Permainan
7 Menyinggung Anggota Big Five
8 Pertarungan Di Terowongan
9 Perasaan Seorang Ayah
10 Sekumpulan Anak Manja
11 Bertemu Mantan Tunangan
12 Menghadapi Sepuluh Preman
13 Peresmian Kantor Baru Zou Company
14 Wanita Penggangu
15 Pertemuan Tidak Terduga
16 Menagih Janji Masa Lalu
17 Informasi Berharga
18 Menghabiskan Waktu Bersama
19 Kekuatan Dunia Bawah
20 Mencari Sekolah Baru
21 Salah Menyinggung Orang
22 Menyimpan Rahasia
23 Pagi Yang Panas
24 Sistem Keamanan Tingkat Tinggi
25 Lagi-Lagi Keluarga Ling
26 Mendapat Kepercayaan
27 Kejadian Memalukan
28 Rencana Balas Dendam
29 Memberi Kejutan
30 Seseorang Dari Masa Lalu
31 Rencana Ling Feng
32 Undangan Keluarga Ling
33 Gigitan Di Leher
34 Kediaman Keluarga Ling
35 Kemarahan Jenni
36 Tidak Ingin Menjadi Wanita Lemah
37 Licik Tapi Bodoh
38 Pemilik Zou Company
39 Menikmati Pantai
40 Nasib Buruk Keluarga Li
41 Kehancuran Dalam Satu Malam
42 Bertemu Ayah Angkat
43 Rencana Nayla
44 Belajar Menembak
45 Kematian Tiga Ketua Organisasi
46 Akhir Buruk Untuk Nayla
47 Rapat Mingguan
48 Kembali Mengganggu
49 Undangan Pernikahan
50 Menjemput Yun Shui [1]
51 Menjemput Yun Shui [2]
52 Kematian Ling Jun
53 Bangkrutnya Ling Company
54 Menyambut Musuh Dengan Kejutan
55 Menambah Luka
56 Permintaan Maaf Ling Feng
57 Masalah Dengan Keluarga Huang
58 Ling Feng Kecelakaan
59 Warisan Keluarga Ling
60 Mengungkap Rahasia
61 Sekumpulan Orang Bodoh
62 Hukuman
63 Wanita Sempurna
64 Datang Tepat Waktu
65 Persiapan Pernikahan
66 Dua Hari Sebelum Acara Pernikahan
67 Melihat Warisan
68 Menjelang Pernikahan
69 Pesta Pernikahan
70 Pergi Bulan Madu
71 Sudah Tidak Tahan
72 Akhir Bahagia
73 Novel Baru
74 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Kota London
2
Dibuang Bagaikan Sampah
3
Kota Beijing
4
Bertemu Ling Meilin
5
Tugas Kelompok
6
Terseret Dalam Permainan
7
Menyinggung Anggota Big Five
8
Pertarungan Di Terowongan
9
Perasaan Seorang Ayah
10
Sekumpulan Anak Manja
11
Bertemu Mantan Tunangan
12
Menghadapi Sepuluh Preman
13
Peresmian Kantor Baru Zou Company
14
Wanita Penggangu
15
Pertemuan Tidak Terduga
16
Menagih Janji Masa Lalu
17
Informasi Berharga
18
Menghabiskan Waktu Bersama
19
Kekuatan Dunia Bawah
20
Mencari Sekolah Baru
21
Salah Menyinggung Orang
22
Menyimpan Rahasia
23
Pagi Yang Panas
24
Sistem Keamanan Tingkat Tinggi
25
Lagi-Lagi Keluarga Ling
26
Mendapat Kepercayaan
27
Kejadian Memalukan
28
Rencana Balas Dendam
29
Memberi Kejutan
30
Seseorang Dari Masa Lalu
31
Rencana Ling Feng
32
Undangan Keluarga Ling
33
Gigitan Di Leher
34
Kediaman Keluarga Ling
35
Kemarahan Jenni
36
Tidak Ingin Menjadi Wanita Lemah
37
Licik Tapi Bodoh
38
Pemilik Zou Company
39
Menikmati Pantai
40
Nasib Buruk Keluarga Li
41
Kehancuran Dalam Satu Malam
42
Bertemu Ayah Angkat
43
Rencana Nayla
44
Belajar Menembak
45
Kematian Tiga Ketua Organisasi
46
Akhir Buruk Untuk Nayla
47
Rapat Mingguan
48
Kembali Mengganggu
49
Undangan Pernikahan
50
Menjemput Yun Shui [1]
51
Menjemput Yun Shui [2]
52
Kematian Ling Jun
53
Bangkrutnya Ling Company
54
Menyambut Musuh Dengan Kejutan
55
Menambah Luka
56
Permintaan Maaf Ling Feng
57
Masalah Dengan Keluarga Huang
58
Ling Feng Kecelakaan
59
Warisan Keluarga Ling
60
Mengungkap Rahasia
61
Sekumpulan Orang Bodoh
62
Hukuman
63
Wanita Sempurna
64
Datang Tepat Waktu
65
Persiapan Pernikahan
66
Dua Hari Sebelum Acara Pernikahan
67
Melihat Warisan
68
Menjelang Pernikahan
69
Pesta Pernikahan
70
Pergi Bulan Madu
71
Sudah Tidak Tahan
72
Akhir Bahagia
73
Novel Baru
74
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!