Ternyata Aku Keturunan Sultan
" Beraninya kau datang ke mari? Laki-laki miskin seperti dirimu tidak pantas berada di rumah mewah ku ini, Cepat keluar dari sini sekarang juga," bentak seorang Pria paruh baya sambil mendorong tubuh Albert dengan sangat kasar, sehingga membuat dirinya hampir saja tersungkur ke atas lantai.
" Tapi Pak, aku datang kemari dengan niat yang sangat baik, diriku ingin melamar Putri Bapak," ucap Albert mengutarakan maksud dan tujuannya itu sambil terbata.
" Apa katamu? ingin melamar putriku, mimpi apa aku semalam mendapatkan calon menantu tukang gorengan keliling seperti dirimu ini haduh...!" ucap Pak Reno sambil mengusap wajahnya dengan sangat kasar.
Kemudian Ia segera menghampiri Albert, dan menarik tangannya menuju kearah sebuah cermin besar, yang terpajang rapi di dalam ruang tamu itu.
" Lihatlah dirimu, mukamu memang terlihat sedikit sempurna, tapi penampilan kamu seperti seorang gembel yang berada di jalanan, dan gembel seperti dirimu ingin menikahi Putriku? kamu mau kasih makan apa dia hah...! ucap Pak Reno dengan sangat marah.
Kemudian Albert bercermin dan melihat sendiri bagaimana penampilannya saat ini. Ia juga sebenarnya malu datang ke rumah itu, tetapi karena Ia sangat begitu mencintai Tania, iapun akhirnya memberanikan diri untuk datang ke rumah itu.
Tetapi apa yang Ia dapat, hanya sebuah penghinaan yang sangat menyesakkan dada bagi kaum Pria miskin seperti dirinya.
" Kau sudah lihat kan penampilan mu hum..!, Apa aku harus menjelaskannya secara detail, Oh...! sepertinya harus begitu, biar kau sadar dan tidak akan pernah lagi berani menginjakkan kaki mu di rumah mewah ku ini," ucap Pak Reno yang masih dalam mode murka.
Kemudian Pak Reno membalikkan badan Albert di depan cermin.
" Lihatlah, bajumu saja compang-camping seperti ini, dan apa yang kau pakai itu sendal jepit swallow seharga Delapan Ribu Perak, itupun masih terdapat bagian bolong di belakangnya, benar-benar sungguh memalukan," ucap Pak Reno terus menerus menghina Albert.
Sedangkan Albert yang terus menerus mendapat hinaan dari Pak Reno, Ia tidak bisa berkata apa-apa, sebab apa yang dikatakan oleh Ayahnya Tania itu memang benar adanya sehingga Ia hanya bisa menundukkan kepala sambil menangis di dalam hati.
Dalam keheningan itu, Tiba-tiba terdengar suara seorang perempuan memanggil Pak Reno dengan sebutan Papi.
" Papi...Papi...! Aku pulang," ucap Tania sambil menggandeng tangan seorang lelaki yang sangat Albert kenal, ya dia adalah Dion sahabatnya dulu saat masih berada di bangku SMA.
Melihat hal itu, Albert seketika menajamkan penglihatannya kearah Tania.
" T... Tania," ucap Albert menatap tak percaya kearah Dion dan Tania.
Sedangkan Tania yang melihat ekspresi dari Albert, Ia nampak acuh, kemudian Ia memeluk Papinya.
" Papi, lihatlah apa yang aku bawa, ini semua barang-barang branded, dan Papi tau siapa yang membeli ini semua? Dion Pih...! Dion," ucap Tania sambil memperlihatkan semua barang yang di bawa olehnya, dan tidak lupa pula senyum kebahagiaan terpancar dari wajah cantiknya sejak tadi.
Kemudian Tania melepaskan pelukannya dari sang Papi, lalu menatap kearah Albert dengan sangat sinis.
" Hei...! Pria miskin, untuk apa kau datang kemari," tanya Tania dengan sangat kesal, sebab dirinya tiba-tiba kehilangan mood saat melihat Albert berada di dalam rumahnya.
" Bukankah kemaren kau sendiri yang memohon padaku untuk segera melamar mu," tanya Albert sambil menghampiri gadis pujaan hatinya itu selama dua tahun terakhir ini.
" Itukan kemaren, sedangkan sekarang aku sudah mendapatkan pengganti dirimu yang lebih baik, jadi aku minta padamu untuk melupakanku detik ini juga," ucap Tania dengan ekspresi yang sulit di artikan.
" Maksudmu apa Tania?" ujar Albert dengan hati yang mulai berkecamuk.
Kemudian Tania mendekatkan dirinya kearah Albert dan.....
Tiba-tiba terdengar sebuah suara tamparan keras mendarat sempurna di pipi sebelah kanan Albert. dan tidak hanya itu, kata putus pun dilontarkan oleh Tania dengan sangat lantangnya.
Kita putus...kita putus...
Dan kalimat kata kita putus pun terngiang-giang didalam pikiran Albert, kemudian Ia menghampiri Tania dan bersujud di bawah kakinya.
" Jangan putuskan hubungan ini, kita sudah pacaran selama dua tahun dan itu bukan waktu yang singkat, jadi aku mohon pertimbangkan apa yang kamu katakan barusan," ucap Albert sambil menyatukan kedua tangannya.
" Tidak bisa, itu sudah menjadi keputusanku dan sekarang lebih baik kamu pergi dari rumah ku," ucap Tania sambil menunjuk pintu arah keluar dari rumahnya.
Albert yang tidak dapat berbuat apa-apa, kini Ia hanya bisa menangis dalam diam. Dan sebagai seorang laki-laki sejati pasti Ia merasa sangat sedih dan terpukul, atas penghinaan yang dilakukan oleh kekasihnya itu.
Kemudian Ia berdiri dan hendak pergi meninggalkan rumah kekasihnya itu, tapi pas dia berada di ambang batas Pintu, tiba-tiba Tania menghentikan langkahnya.
" Tunggu Albert," ucap Tania.
Albert yang mendengar suara Tania yang menghentikan langkahnya seketika merasa ada sedikit harapan, lalu Ia membalikkan badannya kembali kearah kekasihnya itu.
" Ada apa Tania, kau berubah pikiran sayang," ucap Albert merasa sangat gembira.
" Sayang.... sayang, aku jijik mendengar ucapan mu itu, dan sekarang aku menghentikan langkah mu hanya untuk memperkenalkan kekasih baruku padamu," ucap Tania sedikit kesal karena Albert sudah memanggilnya dengan sebutan sayang.
" Perkenalkan ini adalah Dion, sekarang Ia sudah menjadi pacarku, dan kamu tau barusan aku pergi bersamanya kemana," tanya Tania sambil menyunggingkan senyuman.
Albert yang mendengar pertanyaan kekasihnya itu kemudian menggelengkan kepalanya, dan Tania yang melihat hal itu seketika tertawa terbahak-bahak.
" Ha...ha..ha..!"
" Bagaimana kamu tau, menginjakkan kakimu saja kau tidak pernah ke sana, apalagi membeli barang branded seperti yang dilakukan oleh Dion kepadaku," ucap Tania sambil mendekat kearah Dion lalu Ia memeluk kekasihnya yang baru dua hari ini mereka jadian.
Albert yang mendengar dan melihat kelakuan Tania, seketika menangis kembali di dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
" Cuman itu saja yang ingin aku katakan padamu, dan sekarang lebih baik kamu pergi dari rumah ku dan jangan pernah kau kembali dan menginjakkan kakimu di sini, pergi...!" teriak Tania.
Albert pun akhirnya meninggalkan Rumah mewah Tania dengan hati yang sangat terluka.
Sedangkan Papinya Tania yang melihat anaknya mengusir mantan kekasihnya itu hatinya mulai merasa sangat gembira.
" Bagus Nak, ini yang Papi inginkan darimu sejak dulu," ucap Pak Reno sambil menepuk pundak anaknya dengan sangat pelan, lalu Ia berjalan perlahan menuju kamarnya dan meninggalkan Dion dan Tania berduaan di ruang tamu.
" Ayo sayang, kita duduk di Sofa saja," ajak Tania pada Dion sambil tersenyum manis.
" Iya sayang ayo," jawab Dion sambil mencubit pipi Tania dengan sangat gemas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Salma Suku
Baru mampir thor
2024-04-24
0
kutu kupret🐭🖤🐭
ayahnya pecundang anaknya perekkk👿
2023-02-03
0
Alya Yuni
Si Albert trllu bodoh buat ap mrmohon dng prmpuan Seperti Tania
2022-10-06
0