Bab 11

Tania keluar dari dalam ruangan Albert sambil menangis dengan tersedu-sedu, wanita cantik itupun tidak berhenti mengoceh, mengingat apa yang dikatakan oleh Albert padanya, dan hal itu membuat hatinya merasa sangat terluka.

Dia terus berjalan meninggalkan ruangan Albert, hingga sampai di lobby, Ia tiba-tiba menghentikan langkahnya. Kemudian Ia membanting semua berkas lamarannya ke atas lantai. lalu gadis cantik itupun kembali menangis dengan tersedu-sedu.

Hiks...hiks...hiks.

" Albert, kau sungguh tega berkata seperti itu padaku, aku kesini hanya untuk memperbaiki kembali hubungan kita, tapi....!" kemudian Tania menghentikan ucapannya, Lalu Ia kembali menangis dengan tersedu-sedu.

Hiks.... hiks... hiks.

Sedangkan Tuan Simon yang baru saja sampai di kantor, tiba-tiba Ia menghentikan langkahnya saat mendengar suara seorang wanita menangis. Dan sejurus kemudian Iapun menghampiri wanita itu.

" Kenapa anda menangis Nona," tanya Tuan Simon.

Bukannya menjawab pertanyaan Tuan Simon, Tania malah semakin mengencangkan suara tangisannya. dan hal itu membuat Tuan Simon semakin bingung. kemudian Ia memutuskan kembali untuk bertanya kepada wanita cantik yang tidak Ia kenal sama sekali asal usulnya itu.

" Nona, kenapa anda menangis," tanya Tuan Simon untuk kedua kalinya.

" Maksudmu aku Tuan!" Tunjuk Tania pada dirinya sendiri.

" Ya, siapa lagi Nona? bukankah hanya ada kita berdua di sini, dan tidak ada orang lain lagi," jawab Tuan Simon.

" Aku pikir Tuan bukan bertanya padaku," ucap Tania sambil menangis kembali.

Tania mulai menceritakan kegundahan hatinya pada orang yang tidak Ia kenal itu, sambil menangis.

" Anda kenal dengan orang yang bernama Albert Bridam? dia itu sekarang sudah menjadi direktur di perusahaan ini, dan kemaren aku mendengar berita yang di siarkan di salah satu stasiun televisi, dia sedang mencari seorang sekretaris, jadi aku kesini untuk melamar pekerjaan, tetapi belum juga dia mewawancarai diriku sedikitpun Ia sudah mengusirku dari ruangannya," ucap Tania lagi, lalu Ia kembali menangis.

" Oh...! Itu rupanya penyebab wanita cantik seperti dirimu menangis di depan umum begini, apa kau tidak merasa malu," tanya Tuan Simon.

" Tidak...! untuk apa aku merasa malu," jawab Tania sambil menggelengkan kepalanya, kemudian Ia menangis kembali.

Sedangkan Tuan Simon, yang merasa iba pada Tania, lalu Ia menyuruh gadis itu untuk segera menghentikan tangisannya.

" Sudah, sudah, lebih baik sekarang kau berhenti menangis, dan mengenai pekerjaan yang kau ucapkan barusan, aku akan menerima mu menjadi sekretaris pribadi Albert Bridam," ucap Tuan Simon.

Tania yang mendengar ucapan orang yang tidak Ia kenal sama sekali itu dirinya kembali menangis, dengan sangat kencang.

" Tuan, anda jangan memberikan harapan palsu pada ku, sebab aku ini hanya seorang gadis yang memiliki sedikit tujuan tersembunyi, untuk menjadi sekretaris pribadi Albert, karena ada sesuatu hal yang tidak bisa aku ceritakan yang terjadi di antara kami berdua di masa lalu, dan itulah tujuanku untuk melamar pekerjaan di sini, dan aku ingin memperbaiki semuanya," ucap Tania yang mulai menghentikan tangisannya.

" Tujuan apa itu Nona?" tanya Tuan Simon sambil mengerutkan keningnya.

Tania kembali menangis mendengar pertanyaan Tuan Simon barusan.

Hiks... hiks.

" Kan sudah aku bilang Tuan, aku tidak bisa menceritakannya padamu, karena ini masalah yang sangat sensitif, Eh... ! tunggu sebentar Tuan, aku akan menceritakan sedikit sekuel ceritanya pada anda, dan sekarang mendekat lah padaku, Ayo mendekatlah...!" ucap Tania kemudian.

Tuan Simon yang begitu penasaran, tentang apa yang ingin di sampaikan oleh gadis yang tidak Ia kenal itu, kemudian Ia mendekat kearah Tania.

" Masalah apa itu Nona," tanya Tuan Simon dengan sangat penasaran.

" Ini masalah tentang cinta Tuan," ucap Tania.

" Cinta...?"

" Hum....! Iya cinta," ucap Tania sambil menangis kembali.

" Baiklah, sekarang aku sudah mengerti, cup...cup...! sudah, sudah, jangan menangis lagi, lebih baik kau ikut bersamaku ke dalam, dan aku akan menyuruh Asisten pribadi ku untuk menyiapkan surat penerimaan lamaran mu, dan besok kau akan langsung bekerja menjadi sekretaris pribadi Albert Bridam itu," ucap Tuan Simon.

Sangking terkejutnya Tania mendengar ucapan orang yang tidak Ia kenal itu, Mulutnya langsung terbuka lebar, tapi dengan secepat kilat pula Ia menutupnya dengan kedua tangannya. kemudian Ia berjingkrak jingkrak kegirangan.

" Yey....! Anda serius kan Tuan," tanya Tania sambil tersenyum bahagia.

" Serius lah, bahkan kalau perlu sepuluh rius," ucap Tuan Simon. sambil menatap kearah Tania.

Kemudian Tuan Simon membawa Tania memasuki kawasan gedung perkantoran itu.

Sedangkan Tania yang menginjak kakinya kembali di dalam gedung perkantoran itu, mulai merasa sedikit was-was, tapi karena ada seorang pria paruh baya yang ikut bersamanya, hatinya merasa agak sedikit tenang, sebab Ia meyakini kalau Pria itu mungkin salah satu orang yang sangat berperan penting dalam perusahaan itu.

Tapi di tengah jalan, Tania tiba-tiba menghentikan langkahnya, sehingga membuat Tuan Simon merasa sangat heran.

" Kenapa anda berhenti Nona," tanya Tuan Simon.

" Maaf Tuan, aku tidak ingin merepotkan dirimu, jadi lebih baik aku pulang saja, dan menerima kenyataan bahwa aku dan Albert Bridam itu tidak akan bisa bersatu lagi," jawab Tania sambil menundukkan kepalanya. lalu Ia berjalan perlahan meninggalkan Tuan Simon yang saat ini masih mematung di tempatnya. Tapi sedetik kemudian Tuan Simon kembali memanggil Tania.

" Tunggu Nona, anda tidak percaya padaku," tanya Tuan Simon.

Tania yang mendengar pertanyaan oleh orang yang tidak Ia kenal itu, kembali membalikkan badannya, lalu Ia berjalan menuju kearah Tuan Simon yang saat ini masih berdiri di tempatnya.

" Tuan, bukannya aku tidak percaya padamu, tapi kalau anda kehilangan pekerjaan karena membantu diriku, aku sangat bersalah mengenai hal itu, apalagi di rumah, kau mempunyai anak dan cucu, kalau anda di pecat nanti, bagaimana anda bisa memberi makan kepada mereka...! jadi, saat ini aku putuskan lebih baik sekarang aku pergi saja dari kantor ini," ucap Tania yang mulai meneteskan kembali air matanya.

Tuan Simon kembali mematung mendengar ucapan Tania barusan, sehingga membuat dirinya tak bisa berbuat apa-apa. dan keheningan pun sempat terjadi sejenak.

" Wanita yang sangat baik, dan peduli terhadap orang lain, mungkin suatu saat nanti aku akan menjodohkan Cucuku Albert dengannya," batin Tuan Simon.

Tapi disaat dirinya sedang melamun memikirkan ucapan Tania barusan, tiba-tiba gadis itu kembali menghampirinya.

" Tapi Tuan, kalau aku tidak bekerja di perusahaan ini, bagaimana bisa aku membuat Albert jatuh cinta lagi pada diriku," ucap Tania.

Seketika Tuan Simon tersenyum mendengar ucapan gadis itu, lalu Ia menggelengkan kepala sambil memijat tengkuk lehernya.

" Gadis yang cantik, tapi sifatnya sungguh aneh," batin Tuan Simon, sambil menatap kearah Tania dengan sangat lekat.

Terpopuler

Comments

Rizky Fadillah

Rizky Fadillah

naif

2024-06-09

0

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

dia ular keket beracun bukan bidadari t*****l nih kakek buat cucunya jadi bego👿

2023-02-07

0

samarinda

samarinda

Aku sempat keliru dengan tania ni..
Apapun ku akhiri dulu membaca jalan cerita ini kerana telahpun berjalan jauh dan sebenarnya aku yang terlambat membacanya..

2022-04-13

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!