Albert kemudian berdiri dari tempat duduknya, begitu mengetahui kalau Will lah yang datang untuk menemuinya.
" Ada apa Will? Apa Kakek memanggil ku keruangan nya," tanya Albert.
Will yang melihat Albert berdiri, kemudian Ia menyuruhnya untuk kembali duduk. sehingga membuat Albert merasa heran atas tindakan Will tersebut. memang biasanya kalau Will menemuinya pastilah kakeknya Tuan Simon ingin bertemu dengannya. Namun, kali ini sepertinya berbeda dari biasanya.
Tanpa berbicara sedikitpun, kemudian Albert duduk kembali pada kursi kebesarannya.
" Ada apa Will, Apa terjadi sesuatu?" tanya Albert kemudian.
" Tidak Tuan muda, hanya saja sebentar lagi Tuan Robert akan datang berkunjung ke kantor ini, tapi aku sendiri tidak tau sebenarnya apa tujuannya datang ke mari," ucap Will.
Albert yang mendengar ucapan Will barusan, membuat dirinya berpikir sejenak.
" Sebenarnya apa tujuan Robert datang ke mari, apa Ia mempunyai tujuan tersembunyi?" batin Albert.
" Tuan," panggil Will, saat melihat Albert sedang memikirkan sesuatu.
" Hum...!" jawab Albert sambil menatap kearah Will.
" Tuan muda tidak usah terlalu memikirkannya, mungkin Ia hanya sekedar berkunjung saja," ucap Will. menenangkan Albert yang tampak gelisah.
" Aku berharap begitu Will," jawab Albert singkat.
" Baiklah Tuan muda, aku permisi dulu. dan aku juga akan memberitahukan hal ini kepada Tuan Simon," ujar Will.
Setelah memberitahukan kedatangan Robert kepada Albert, kemudian Will juga pamit undur diri, lalu Ia berjalan menuju ruangan Tuan Simon untuk memberitahukan kedatangan Robert.
Di Dalam Ruangan Tuan Simon
Will, mulai menceritakan tentang kedatangan Robert kepada Tuan Simon. Namun anehnya, Tuan Simon menanggapi hal itu dengan ekspresi yang biasa, dan sepertinya Tuan Simon sudah tau apa tujuan Robert datang ke kantornya.
Melihat hal itu, Will mulai merasa aneh, sebab biasanya kalau Robert datang ke kantor, anak itu akan selalu membuat ulah, sama seperti tahun sebelumnya, tapi melihat ekspresi Tuan Simon yang sangat tenang, membuat Will mulai berpikir sesuatu.
Apa mungkin Tuan besar sudah tau tujuan Robert datang ke mari? Itulah yang dipikirkan oleh Will saat ini.
Baru saja mereka selesai membicarakan tentang Robert, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, yang ternyata itu adalah Robert.
Dengan wajah yang berbinar senang, Robert kemudian menghampiri sang kakek, lalu Ia memeluknya.
Sedangkan Tuan Simon, yang mendapat pelukan dari Robert, Ia hanya diam saja tanpa berniat membalasnya. dan hal itu membuat tanda tanya didalam benak Robert, sehingga tanpa basa-basi iapun mempertanyakan sikap dingin kakeknya tersebut.
" Kakek, apa kau tidak senang dengan kedatanganku ke mari?" tanya Robert. sambil melepaskan pelukannya dari Tuan Simon.
Tanpa menjawab pertanyaan Robert, Tuan Simon malah sebaliknya bertanya kepada cucunya.
" Seharusnya aku yang bertanya padamu, sebenarnya apa tujuanmu datang ke mari," tanya Tuan Simon yang tidak mengalihkan pandangannya dari Robert.
Mendengar pertanyaan Kakeknya, Robert malah tersenyum ironi, pasalnya ia masih mengingat saat terakhir kali Ia datang berkunjung ke kantor sang kakek.
" Kakek tenanglah, aku kesini bukan untuk membuat masalah, diriku hanya ingin meminta izin padamu untuk mengajak Cucu kesayanganmu itu berlibur," jawab Robert.
" Kamu tidak perlu repot-repot mengajaknya untuk berlibur, apa lagi itu keluar negeri, aku tidak akan mengizinkannya," ucap Tuan Simon datar.
Kemudian Tuan Simon kembali melanjutkan pekerjaannya, untuk memeriksa laporan beberapa produk yang akan di kirim ke luar negeri besok pagi.
Sedangkan Robert yang melihat kakeknya tidak memperdulikannya, membuat dirinya merasa sedikit frustasi, dan sejurus kemudian Ia tiba-tiba mendapat Ide brilian.
" Kakek."
" Hum...!"
" Kalau masih berada di dalam negeri, apakah kau akan mengizinkannya," tanya Robert kemudian.
" Tergantung," jawab Tuan Simon singkat.
" Bagaimana kalau aku dan Albert, pergi berlibur ke Pulau Bali saja, pasti akan sangat menyenangkan, boleh ya kek...!" ucap Robert sambil memohon, dengan memasang wajah yang sulit di artikan.
" Huh...!" Tuan Simon menarik nafasnya dalam, melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh Robert, sehingga membuat dirinya sendiri tidak tega melihatnya, sungguh Robert adalah aktor yang paling hebat. bahkan Ia mampu mengalahkan artis******** sekalipun.
" Baiklah, tapi sebelum itu, kau harus bertanya dulu pada Albert, apakah dia ingin berlibur atau tidak?"
" Baik kek," jawab Robert dengan penuh semangat. kemudian Ia meninggalkan ruangan kakeknya.
Robert yang sudah mengantongi persetujuan dari kakeknya, Ia merasa sangat senang, sehingga hanya butuh satu langkah lagi, keinginannya akan segera terwujud.
Dengan langkah kaki seribu iapun langsung menaiki Lift bersama dengan asisten pribadinya Nina.
Di Dalam Lift
Nina mulai mengajak Robert untuk berbincang-bincang sejenak.
" Bos, apa menurutmu Albert akan menyetujui keinginanmu?" tanya Nina.
" Aku berharap begitu," jawab Robert singkat.
Tidak lama berselang, akhirnya mereka berdua turun dari dalam Lift, kemudian Robert dan Nina berjalan menuju kearah ruangan Albert.
Setelah sampai di depan pintu ruangan Albert, kemudian Nina mengetuk pintu tersebut.
Tok...tok
Albert yang mendengar ada seseorang mengetuk pintu ruangannya, yang Ia yakini itu adalah Robert, kemudian Ia mempersilahkannya untuk segera masuk.
" Masuk," ucapnya dari dalam.
Robert dan Nina yang mendengar suara Albert yang menyuruh mereka masuk, kemudian Nina mulai mendorong pintu itu secara perlahan.
Begitu pintu terbuka lebar, tampaklah Robert dan Nina berjalan beriringan memasuki ruangan Albert.
" Silahkan duduk," ucap Albert ramah kepada Robert. yang sebenarnya itu adalah adiknya, tapi untuk saat ini Ia belum mampu memanggil Robert sebagai adiknya.
Namun bila suatu hari nanti itu terjadi, mungkin mereka berdua adalah kakak dan adik yang tampak sangat sempurna. walaupun mereka berdua hanyalah saudara tiri, tapi wajah mereka berdua tidak jauh berbeda.
Tanpa basa-basi lagi, Robert kemudian mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke kantor Albert, hanya untuk mengajaknya liburan. tidak lebih dari itu.
" Albert, apakah kamu bersedia?" tanya Robert.
Albert hanya diam membisu, mendengar pertanyaan Robert, Ia takut kalau Robert dan Mommy nya akan menggunakan kesempatan ini untuk menjebak dirinya.
Namun, sepertinya Robert mampu membaca pikiran Albert saat ini, hingga Iapun mulai menenangkannya.
" Kau tidak perlu khawatir, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya kepada dirimu, kau kan kakakku seharusnya kau yang menjaga diriku," ujar Robert sambil tersenyum.
Albert terkesima mendengar ucapan Robert barusan.Ya, untuk pertama kalinya Robert memanggilnya sebagai kakak.
Namun, walaupun begitu Ia tidak yakin kalau Robert hanya sekedar mengajaknya liburan. pasti ada maksud terselubung di dalam benak adik tirinya itu.
" Ayolah Kak, cuman tiga hari, tidak lebih dari itu, lagipula Kakek juga sudah memberi izin," ucap Robert sembari memohon.
" Baiklah," jawab Albert singkat.
" Yes, akhirnya," ucap Robert dengan sangat gembira.
Namun, sejurus kemudian. Robert mulai mengutarakan maksud terselubungnya, yang sebenarnya ia hanya ingin mengajak Tania, tapi karena Ia yakin kalau gadis itu tidak mungkin mau menyetujui permintaannya, maka dari itu Ia mengajak Albert. dengan alasan, perusahaan lah yang mengadakan acara tersebut.
" Tapi kak, aku rasa kita harus mengajak sekretaris pribadi kita masing-masing, karena siapa tau nanti kita akan membutuhkan bantuan mereka di sana," ujar Robert. sambil berharap dengan sangat kalau usulannya itu akan disetujui oleh Albert.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Irma Kirana
semangat yaa
2022-01-10
1
Tyara Lantobelo Simal
aku mampir sampai jumpa di Bali
kita Heppy New York di sana bareng ya...
selamat sukses dalam berkarya...
semangat Up
2021-12-26
1
Hiatus
semangat up kk🤗🤗
2021-12-26
1