Bab 18

Albert berpikir sejenak, sebelum Ia menyetujui permintaan Robert. Pasalnya, dalam hatinya mengatakan mengapa harus membawa sekretaris segala. bukankah hal itu aneh?

Namun walaupun begitu, Ia tampaknya tak mau mengecewakan perasaan Robert, maka dari itu Ia menyetujui permintaannya.

" Baiklah, aku akan mengajak Tania, tapi sebelum itu aku harus menanyakan kepadanya dulu, apakah Ia akan ikut atau tidak," ucap Albert. lalu Ia beranjak dari tempat duduknya.

Kemudian Ia berjalan menuju ruangan Tania.

" Tania," panggil Albert. sambil mengetuk pintu.

Tania yang berada di dalam ruangannya, begitu terkejut mendengar suara Albert memanggil namanya.

Dengan hati yang gembira, gadis cantik itu kini mulai membuka pintu.

" Ada apa?" tanya Tania sambil tersenyum manis.

" Tidak ada apa-apa, hanya saja aku akan mengajakmu pergi berlibur ke Pulau Bali, apakah kamu mau ikut atau tidak bersama denganku?" tanya Albert.

Mendengar ucapan Albert, membuat Tania seakan tidak percaya apa yang barusan Ia dengar.

" Apakah aku sedang bermimpi. Lalu Ia menepuk kedua pipinya dengan perlahan, Auw...! sakit, Hm..! kalau diriku merasakan sakit...! berarti aku sedang tidak bermimpi," ucapnya sambil menatap kearah Albert yang masih setia mematung di tempatnya.

Albert menarik nafasnya dalam, melihat tingkah Tania tersebut. lalu Ia mengulangi pertanyaannya kembali.

" Tania, apa kau mau ikut atau tidak?" tanya Albert kembali.

" Aku akan selalu ikut bersamamu, kemanapun kau pergi," ucap Tania. Lalu Ia masuk kembali kedalam ruangannya dengan jantung berdegup kencang.

Di Dalam ruangannya Tania merasa sangat bahagia, hingga senyum manisnya tak lepas dari bibir indahnya sejak tadi, gadis itu mulai berpikir, kalau Albert akan jatuh kembali kedalam pelukannya.

" Aku sangat bahagia...!" batin Tania. Lalu Ia melanjutkan kembali pekerjaannya dengan begitu semangatnya.

💦💦💦

Keesokan harinya

Albert mulai mempersiapkan semua keperluan yang akan Ia bawa ke Pulau Bali selama tiga hari bersama dengan Robert.

Namun, berbeda dengan Robert, Ia tampaknya santai-santai saja, tanpa berniat membawa perlengkapan sedikitpun, pasalnya Ia tidak mau ribet, bukankah di sana ada Mall, yang akan selalu ada saat Ia butuhkan, kalau mengenai uang itu tidak masalah baginya.

Albert juga sebenarnya bukan tidak mampu, melakukan seperti yang Robert perbuat, namun menurutnya itu adalah pemborosan, daripada membeli barang terlalu berlebihan, lebih baik Ia bersedekah kepada orang yang lebih membutuhkan.

Di Bandara

Ternyata Tania sudah sampai duluan di bandara, dan sekarang Ia sedang menunggu kedatangan Albert.

Cukup lama Ia duduk di kursi tunggu itu, sehingga membuat dirinya merasa bosan. Namun, ketika Ia hendak berdiri, tiba-tiba sebuah mobil sport yang pernah Ia tumpangi dahulu, mendadak berhenti di depannya.

Disaat Mobil sport itu sudah benar-benar berhenti, Robert dan Albert pun keluar dari dalam mobil secara bersamaan, dan tampak keduanya saling menyunggingkan senyuman tipis di bibir masing-masing.

" Robert, Albert...!" ucapnya dengan mata yang membulat sempurna.

Tania yang melihat kebersamaan Albert dan Robert, Iapun langsung terkejut bukan main.

" Apakah mereka berdua saling mengenal," batin Tania.

Kedua Pria tampan langsung menghampiri Tania, yang tampak terkejut dengan kedatangan mereka berdua.

" Bukankah kau yang bernama Robert, tapi kenapa kau bisa bersama dengan Albert, apakah kalian berdua saling mengenal," tanya Tania sambil menunjuk kearah Albert dan Robert.

Kemudian Albert dan Robert saling melirik satu sama lain, ketika mendengar pertanyaan Tania barusan.

" Kau yang menjawabnya atau aku," tanya Albert kemudian.

" Kau sajalah Kak," ucap Robert. sambil duduk di atas kursi.

Namun, disaat Albert mau menjawab pertanyaan Tania tersebut, tiba-tiba Nina datang menghampiri mereka.

" Bos Robert dan Tuan Albert, pesawatnya sudah siap, mari kita berangkat," ucap Nina.

Tania yang mendengar ucapan Nina barusan, membuat dirinya sedikit kecewa.

" Mungkin ini bukan waktu yang tepat, dan aku akan menanyakannya kembali, di saat sudah sampai di sana," batin Tania. kemudian Ia mengikuti langkah Robert dan Nina yang sudah berjalan agak jauh darinya.

Dengan langkah gontai, kemudian Tania menyusul rombongannya.

Setelah cukup jauh mereka melangkah, akhirnya tibalah mereka semua di depan pesawat terbang yang berlambangkan keluarga Bridam. dan itu tandanya pesawat yang mereka tumpangi itu adalah pesawat pribadi.

" Sungguh, keluarga Bridam benar-benar kaya," batin Tania.

Albert dan Robert pun masuk kedalam pesawat itu, lalu di ikuti oleh Tania dan Nina.

Begitu Tania masuk kedalam pesawat, dirinya dibuat takjub, bahkan Ia sampai tidak berkedip melihat pasilitas yang ada didalam pesawat tersebut.

Sedangkan Nina yang melihat Tania yang masih berdiri mematung di tempatnya, kemudian Ia meraih tangannya dan menyuruhnya untuk segera duduk, karena sebentar lagi pesawat akan segera lepas landas.

💦💦💦

Di Mension Keluarga Bridam

Nyonya Amarta yang mendengar kabar, kalau anaknya Robert mengajak Albert untuk berlibur ke Pulau Bali, kemudian Ia tertawa bahagia.

" Ha...ha...ha."

" Mungkin ini adalah kesempatan bagiku untuk, melakukan sesuatu kepada anak itu," batinnya sambil meraih Ponselnya yang berada di atas Nakas. lalu Ia segera menghubungi seseorang.

" Hallo Zen," ucapnya yang langsung terhubung.

" Ada apa kau menghubungi ku," ucap Zen dengan nada sinis.

" Kau jangan berkata seperti itu, bukankah dari kemaren-kemaren aku sudah mengingatkan padamu, bahwa suatu saat aku akan membutuhkan bantuan darimu, dan sekarang lah saatnya," ucap Nyonya Amarta.

Sedangkan Zen, begitu mendengar perkataan Nyonya Amarta barusan, membuat dirinya merasa sangat semangat, hingga Ia melupakan satu hal bahwa yang akan dirinya hadapi nanti adalah Tuan Simon sendiri.

Namun, Ia melupakan hal itu, karena bayaran yang Nyonya Amarta tawarkan begitu menggoda.

" Kau tau kan Nyonya, pekerjaan ini sangatlah beresiko, dan aku mau tiga kali lipat dari harga yang kita sepakati, dan satu hal lagi, aku mau uangnya di transfer ke rekeningku sekarang juga," ucap Zen datar.

" Kalau mengenai hal itu, kau tidak perlu merasa khawatir Zen, karena aku sudah menyiapkan segalanya dari jauh-jauh hari," ucap Nyonya Amarta.

" Kalau begitu, kesepakatan kita sudah selesai," dan tunggu kabar baik dariku secepatnya," ucap Zen kemudian Ia langsung mematikan sambungan Ponselnya.

Nyonya Amarta yang mendengar hal tersebut, kemudian Ia kembali tertawa bahagia.

" Inilah saatnya aku akan, menyingkirkan anak itu dari keluarga Bridam, sama seperti ibunya, Ia juga akan tersingkir dari keluarga ini," ucapnya sambil menggebrak meja. kemudian Ia kembali tertawa terbahak-bahak.

💦💦💦

Lain halnya dengan Tuan Simon, begitu Ia mendengar kalau Albert sudah berangkat ke Pulau Bali bersama dengan Robert, kemudian Ia memanggil Will beserta beberapa bodyguard nya, termasuk si botak juga ikut dalam rombongan tersebut.

" Will, aku perintahkan kau menjaga cucuku, tapi ingat satu hal, kalian semua jangan sampai menampakkan diri kalian di depannya, kalau bukan karena dalam situasi mendesak," ucap Tuan Simon dengan sangat tegas.

" Baiklah, Bos besar," ucap mereka serentak sembari menundukkan kepala.

Kemudian mereka meninggalkan ruangan Tuan Simon, dan hendak menyusul Albert ke Pulau Bali.

Terpopuler

Comments

Mutinah Soheh

Mutinah Soheh

Semoga Albert terlindungi

2024-04-27

0

Nanokj

Nanokj

Lanjur tor sampai di disni ceritanya bagus enteh kedepanya

2022-04-25

0

Mayya_zha

Mayya_zha

like hadir dari satu cinta dua keyakinan

2022-01-01

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!