Setelah cukup lama pesawat Jet pribadi yang mereka tumpangi itu mengudara, kini tibalah saatnya pesawat itu mendarat kembali.
Sedangkan Albert dan Tania yang duduk di dekat jendela, begitu menikmati pemandangan Pulau Bali yang tampak sangat indah.
" Benar-benar indah, pantas saja para turis mancanegara sangat senang berkunjung ke pulau ini," batin Albert.
Tidak lama berselang, datanglah seorang yang dinamakan sebagai pramugari, untuk memberitahukan kepada Robert beserta kawan-kawan, bahwa pesawat Jet itu sebentar lagi akan mendarat.
Dua Puluh Menit kemudian
Pesawat yang mereka tumpangi itupun akhirnya benar-benar mendarat di bandara internasional Ngurah Rai Bali.
Albert dan Robert beserta yang lainnya mulai keluar dari dalam pesawat, dan baru saja mereka menapakkan kakinya ternyata sudah ada yang menunggu kedatangan mereka.
Ya, dia adalah Pak Tono. Salah satu orang yang ditugaskan oleh keluarga Bridam. untuk menjaga Villa mewah mereka yang berada di Bali.
" Selamat datang di Bali Tuan Robert dan Tuan Albert," ucap Pak Tono sambil membungkuk hormat.
" Hum...!"
" Mari Tuan," ucapnya.
Kemudian Pak Tono segera menyuruh beberapa Bodyguard yang ikut bersama dengannya. untuk segera membawakan semua barang Albert beserta rombongannya ke dalam mobil yang lainnya.
Dalam perjalanan menuju ke Villa. Tampak Robert tidak berhenti menatap kearah Tania, hingga akhirnya Albert yang mulai menyadari hal itu, membuatnya bertanya dalam hati.
Mungkinkah saudara tirinya itu menyukai Tania? Apakah Tania juga menyukai Robert? pertanyaan itu terus saja terngiang di dalam pikirannya.
Hingga akhirnya....
" Ah...! Sial," ucapnya. Yang tanpa Ia sadari, membuat mata semua orang yang berada di dalam mobil itu tertuju padanya. Termasuk juga Pak Tono.
" Kau kenapa Albert, apa kau sedang sakit," ucap Tania. Sambil menaruh tangannya di atas kening Albert.
" Lepaskan tanganmu dariku," ucap Albert sambil menepis tangan Tania dengan sangat kasar.
Sehingga membuat Robert yang melihat adegan itu, membuat hatinya merasa sangat panas. bahkan Ia sampai beranjak dari tempat duduknya. Namun, Nina yang berada di sampingnya langsung menahan lengan Robert.
Kemudian, Nina segera memberi isyarat kepada Robert, agar Ia tidak ikut campur. Dan sejurus kemudian Robert pun kembali duduk dengan tenang.
Sedangkan Tania yang diperlakukan Albert seperti itu, membuat dirinya merasa malu, bahkan saat ini gadis cantik itu hampir saja menjatuhkan air matanya.
Namun, karena berada di hadapan orang banyak, membuat dirinya menahan air matanya agar tidak sampai tumpah.
Perjalanan mereka pun terus saja berlangsung. Hingga akhirnya Mobil yang mereka tumpangi itupun berhenti di depan sebuah Villa yang sangat mewah. Bahkan sebenarnya itu tidak pantas disebut sebagai Villa, tapi Mension.
Robert yang sudah tau seluk-beluk Villa tersebut. Ia langsung memasukinya, tanpa menghiraukan semua orang yang ikut bersamanya, sebab hatinya masih merasa sakit karena melihat perlakuan Albert pada gadis yang sangat Ia cinta itu saat berada di dalam Mobil tadi.
Robert terus saja melangkah. Hingga akhirnya, Iapun sampai di dalam kamar yang biasa Ia pakai, saat berkunjung di Villa tersebut.
Iapun langsung menaiki ranjang king size itu. Dan membaringkan tubuhnya secara perlahan, berharap kejadian yang Ia lihat tadi agar segera terhapus dari dalam memori pikirannya.
Namun, sepertinya sekuat apapun Ia berusaha, kejadian tersebut masih saja terngiang didalam pikirannya, apalagi mengingat ekspresi yang ditunjukkan oleh Tania saat itu, ingin rasanya Ia menghajar Albert.
" Ah...! Albert, kenapa kau sekasar itu terhadap perempuan, bukankah perempuan itu mahkluk yang lemah lembut, tapi kenapa kau bertindak semena-mena terhadap Tania, apa salahnya? Dia hanya menunjukkan perhatiannya padamu," batin Robert terus saja bergejolak.
" Seandainya itu adalah diriku, aku adalah orang yang sangat bahagia di dunia ini," batin Robert lagi. Dan lama kelamaan akhirnya Iapun tertidur pulas.
Sedangkan Tania yang sudah berada di dalam kamarnya, iapun langsung berlari kedalam kamar mandi, lalu Ia menumpahkan air mata kesedihannya.
" Albert, kenapa kau tiba-tiba berubah seperti ini? Bukankah dahulu kau sangat mencintai diriku, dan aku tau, aku pernah membuat satu kesalahan, tapi aku sudah meminta maaf, tidak bisakah kau memaafkan diriku? Apakah begitu sulit bagimu memaafkan ku?" batin Tania, kemudian Ia menangis sejadi jadinya di dalam kamar mandi.
Namun, berbeda dengan Albert dan Nina, saat ini mereka berdua sedang menikmati pemandangan keindahan laut Bali, bahkan keduanya sedang bercanda gurau, dan sesekali terdengar suara tawa cekikikan dari keduanya.
" Albert, apa kau sudah pernah kesini sebelumnya," tanya Tania.
Albert menggeleng.
" Belum, ini adalah pertama kalinya, aku menginjakkan kakiku di sini," ucapnya apa adanya.
Nina yang mendengar hal itu, membuatnya menatap dalam kearah Albert, dan sepertinya gadis cantik itu sedang menyimpan rasa kepada Albert, Namun dirinya tidak mampu untuk mengungkapkannya.
" Jadi, selama ini kamu berlibur ke mana? bukankah kau ini cucu orang terkaya nomor tiga di dunia, pastilah kau sudah pernah berkeliling dunia, dan menurutku, Bali adalah hanya tempat singgah bagimu," ucap Nina.
Mendengar ucapan Nina, membuat Albert menarik nafasnya dalam.
" Itu menurutmu, apa kau tau selama ini aku bekerja di mana?" tanya Albert.
Kemudian Nina hanya mampu menggelengkan kepala, mendengar pertanyaan Albert tersebut.
" Nah...! seperti inilah kehidupan, dalam sekejap aku yang berprofesi sebagai tukang gorengan keliling, tiba-tiba menjadi cucu orang terkaya nomor tiga di dunia, dan aku juga tidak menyangka hal ini bisa terjadi," ucap Albert. Tanpa malu mengakui bahwa dirinya dahulu adalah orang miskin. bahkan aku sampai di tinggalkan oleh ibuku untuk selamanya, karena aku tidak mampu membayar biaya rumah sakit," ucapnya sampai meneteskan air mata kesedihan.
Nina yang melihat Albert sampai meneteskan air mata, kemudian Ia memegang pundaknya, berharap Albert agar bisa tenang kembali.
Namun sepertinya, Albert sudah tidak mampu menahan air matanya, mengingat kembali kenangan dirinya dan juga ibunya.
Dan tanpa Ia sadari air matanya pun jatuh seketika dari kelompok matanya. tapi dengan secepat kilat Albert segera menghapusnya, berharap Nina tak menyadari kalau dirinya sempat menjatuhkan air mata.
Sedangkan Nina yang berada di sampingnya, Ia begitu terharu mendengar cerita Albert. Bahkan gadis cantik itu hampir memeluk Albert, tapi Ia sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapanya Albert.
Kemudian Ia menarik nafasnya dalam, kalau bukan perintah dari Bosnya Robert, Ia tidak mampu menanyakan hal sensitif seperti ini.
" Kalau Tania, apa hubunganmu dengannya sebelumnya? kenapa aku perhatikan gadis itu sangat peduli denganmu," tanya Nina.
" Maksudmu gadis yang sok cantik itu," Tanya Albert, bahkan Ia tidak ingin menyebut nama Tania di depan Nina.
" Hum...!"
Kemudian Albert tersenyum ironi, lalu Ia mengusap tengkuk lehernya hingga beberapa kali, sambil menatap kearah laut lepas yang berada di hadapannya, dengan ombak yang saling bersahutan, melepas kesunyian di tempat itu.
" Kalau mengenai hal itu, aku tidak bisa menceritakan nya, karena menurutku, ini adalah masa lalu," ucapnya sambil beranjak dari tempat duduknya, kemudian Ia meninggalkan Nina yang masih mematung di tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
AM
lanjut
2021-12-28
2
Puan Harahap
lanjut thor
2021-12-28
1
Min Suga🔆
Semangat kaka
2021-12-27
1