Bab 12

Tania yang tidak mendapat respon atas ucapannya barusan membuat dirinya kembali bersedih.

Hiks... hiks

" Tuan bagaimana," tanya Tania kembali.

" Huh...!" Tuan Simon kembali menarik nafasnya dalam-dalam mendengar pertanyaan gadis itu barusan, menurutnya gadis yang berada di hadapannya ini sungguh unik, tanpa berkata apa-apa lagi Ia langsung berjalan menuju ruangannya dan menyuruh seseorang memanggil Will untuk datang menemuinya.

Dan tanpa menunggu lama, datanglah Will ke ruangannya, kemudian Ia memerintahkan Will untuk membuatkan sebuah surat penerimaan lamaran kerja untuk seorang gadis yang sedang duduk menunggu di luar.

Kemudian Will berjalan perlahan untuk menghampiri gadis yang di ceritakan oleh Tuan besarnya. Lalu Iapun terkejut bukan main melihat wajah wanita itu.

" A...anda, bukankah Nona yang di usir oleh Tuan muda Albert, beberapa jam lalu," tanya Will dengan terbata.

" Ya, memang benar, itu adalah aku," jawab Tania datar. Kemudian Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

" Jadi, kalau anda sudah tidak di terima bekerja di perusahaan ini, untuk apa lagi Nona datang ke mari," tanya Will.

" Aku," tunjuk Tania pada dirinya sendiri.

Tania berdiri dari tempat duduknya, lalu Ia berjalan mendekat kearah Will, dan sejurus kemudian gadis itu membisikkan sesuatu di telinga sang asisten pribadi Albert.

" Apa...!" ucap Will dengan sedikit berteriak.

Sehingga membuat Tuan Simon yang tidak jauh dari lokasi tempat berdirinya Tania dan Will, langsung mengarahkan pandangannya saat itu juga.

" Ada apa Will! Kenapa kau tiba-tiba berteriak seperti itu? ini adalah kantor, bukan kebun binatang, dan satu hal lagi, apakah kau sudah mengerjakan apa yang aku perintahkan tadi?" Tanya Tuan Simon.

Will pun salah tingkah saat mendengar ucapan Tuan Simon barusan, sehingga tanpa permisi Ia langsung meninggalkan Tania dan memasuki ruangannya, untuk mengerjakan apa yang diminta oleh Tuan Simon padanya.

Tanpa menunggu lama, apa yang diminta oleh Tuan Simon pada Will akhirnya selesai juga, lalu Ia menyerahkan surat penerimaan lamaran kerja itu kepada Tuan besarnya.

" Ini Tuan besar," ucap Will.

" Pekerjaan yang bagus," ucap Tuan Simon sambil menepuk pundak Will dengan perlahan.

Lalu Ia menghampiri Tania yang sedang duduk menunggu di luar.

" Ini surat penerimaan lamaran kerja atas Nama Tania Reno GM," ucap Tuan Simon, tapi sedetik kemudian Ia tiba-tiba mengerutkan keningnya saat membaca Nama itu.

" Sepertinya...! Nama belakangnya sungguh familiar," batin Tuan Simon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kemudian Ia menyerahkan surat itu kepada Tania.

" Yes, akhirnya aku di terima juga bekerja di perusahaan ini, terima kasih Tuan, terima kasih," ucap Tania dengan sangat gembira.

" Kan, sudah aku bilang tadi, bahwa aku akan menjadi kan mu sebagai sekretaris pribadi Albert, tapi kau agak ragu dengan ku," ucap Tuan Simon.

" Aku kan hanya memikirkan dirimu Tuan, apakah itu salah," tanya Tania.

" Sebenarnya itu tidak salah Nona," jawab Tuan Simon sambil tersenyum.

Sedangkan Will yang sejak tadi menyimak pembicaraan Tania dan Tuan Simon, kembali menghampiri gadis itu.

" Hei...! Nona, kau harus sopan berbicara di depan Tuan besar kami," ucap Will.

Tania yang mendengar ucapan Will barusan, kemudian Ia mengerutkan keningnya.

" Maksudmu dia," tunjuk Tania pada Tuan Simon.

" Ya, dia adalah Tuan besar kami, sekaligus pemilik perusahaan ini," ucap Will.

Seketika Tania terkejut bukan main mendengar ucapan Will barusan, bahkan bola matanya hampir keluar menatap kearah Tuan Simon.dan juga mulutnya terbuka lebar, tapi Ia langsung menutupnya dengan kedua tangannya dengan secepat kilat.

" Hah....! M...m.. maksudmu! dia, dia adalah pemilik perusahaan ini, jangan bilang namanya adalah Tuan Simon Bridam," tunjuk Tania pada Tuan Simon, dengan mata yang membulat sempurna.

" Ya, Nama Tuan besar kami adalah Tuan Simon Bridam, dan saat ini Ia sedang berdiri di hadapanmu," ucap Will dengan sangat datar.

" Ala mak...! Kenapa aku begitu bodoh," ucap Tania sambil menepuk jidatnya.

Sedangkan Tuan Simon yang melihat tingkah Tania tersebut, dirinya mulai tersenyum, kemudian Ia menghampiri Tania.

" Jadi, sekarang kau tidak perlu khawatir, kalau aku di pecat, sebab Albert tidak akan mungkin bisa memecat ku, karena aku adalah pemilik perusahaan ini," ucap Tuan Simon, lalu Ia meninggalkan Tania yang masih mematung di tempatnya.

" Nona Tania Reno GM, anda jangan lupa, bahwa besok pagi adalah hari pertama kau untuk masuk kerja, jadi aku harap jangan terlambat walaupun itu hanya sedetik saja," ucap Will, kemudian Ia juga pergi meninggalkan Tania yang masih mematung di tempatnya.

****

Sedangkan di rumah, Nyonya Amarta kembali menelpon anak kesayangannya Robert. sebab tadi pagi anak itu tiba-tiba mematikan sambungan Ponselnya, sehingga membuat Nyonya Amarta sedikit khawatir.

Pasalnya, Robert tak biasanya mematikan sambungan Ponselnya saat sang Mommy berbicara.

Nyonya Amarta pun menekan tombol hijau itu untuk segera menghubungi anaknya, tetapi sudah hampir lima kali dirinya menghubungi Robert, tapi tidak di angkat sama sekali, sehingga membuat dirinya tambah khawatir.

" Apa yang terjadi dengan anakku, kenapa Ia tiba-tiba tidak mengangkat Ponselnya saat aku menghubunginya? apa jangan-jangan...!" ucapnya terhenti, kemudian Ia langsung meraih tasnya yang berada di atas Nakas. Lalu Ia berjalan keluar rumah dengan tergesa.

" Varo, cepat siapkan Mobil, dan antarkan aku ke kantor Robert, aku ingin segera bertemu dengannya," ucap Nyonya Amarta.

" Baik Nyonya," ucap Val.Yang langsung berlari kecil ke garasi, untuk segera melaksanakan apa yang di perintahkan oleh Nyonya Amarta.

Tanpa menunggu lama, Varo pun sudah selesai menyiapkan Mobil, kemudian Ia segera turun untuk membukakan pintu untuk Nyonya Amarta.

" Silahkan masuk Nyonya," ucap Varo.

" Terima kasih."

Setelah Nyonya Amarta masuk ke dalam mobil, Varo pun langsung menutup pintunya kembali, kemudian Ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Di Kantor Robert

Saat ini Robert sedang di sibukkan dengan masalah yang tidak penting bagi sebagian orang, tetapi untuk Robert, menurutnya masalah ini sangatlah penting bagi dirinya, pasalnya ini adalah menyangkut masa depannya.

Sehingga dari tadi pagi Ia hanya bisa marah-marah, tanpa alasan yang jelas kepada bawahannya. Dan hal itu juga membuat para bawahannya hanya bisa geleng-geleng kepala, tanpa mampu membantah apa yang di perintahkan oleh sang Bos.

" Cepat kalian cari identitas gadis itu, cepat, cepat..!" ucap Albert. Yang sejak tadi Ia hanya memangku tangan saja, sambil duduk manis di atas kursi kebesarannya.

Karena sudah sejak tadi mencari identitas gadis yang diminta oleh Robert, tapi tidak membuahkan hasil, membuat sekretarisnya merasa kesal.

Bagaimana tidak kesal coba, namanya saja Robert tidak tau, bagaimana bisa menemukannya.

" Sungguh pekerjaan yang sangat mustahil," ucap sekretarisnya sambil geleng-geleng kepala.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

hadir kembli kak author, semoga saja Tania dan Robert tidak kerja sama yah..🙄

2022-03-02

1

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

like kah dah bnyak hehe

2022-02-24

4

Ana Yulia

Ana Yulia

hadir lagi thor, semangat 🔥🔥

2022-01-18

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!