Robert terus saja memperhatikan gerak-gerik gadis pujaan hatinya tersebut, yang sejak tadi belum keluar dari dalam ruang ganti, dan dirinya juga hanya diam saja mendengar ucapan Mom nya. Sehingga membuat Nyonya Amarta kembali geleng-geleng kepala.
" Memang kelakuan orang itu sungguh aneh, kalau sedang di landa jatuh cinta," ucap Nyonya Amarta. lalu Ia mengibaskan tangannya di hadapan wajah Robert.
" Robert anakku...! Dimana gadis itu berada sekarang! apakah kau tidak ingin memperkenalkannya kepada Mom?" tanya Nyonya Amarta lagi.
Tanpa menjawab pertanyaan Mommy nya, Robert malah mengangkat tangannya, lalu Ia menunjuk kearah Tania yang baru saja keluar dari dalam ruang ganti.
Sedangkan Nyonya Amarta yang melihat reaksi dari Robert tersebut, kemudian Ia mengarahkan pandangannya kearah yang ditujukan oleh anaknya.
" Robert anakku...! apa maksudmu gadis yang memakai baru warna merah marun itu," tanya Nyonya Amarta, yang tidak mengalihkan pandangannya dari Tania.
" Hum...!" ucap Robert singkat.
" Cantik, sungguh cantik, kalau begitu cepatlah kau lakukan sesuatu sebelum dia meninggalkan butik ini, kamu lihat kan, sepertinya Ia sudah selesai berbelanja, Ayo bergegaslah sekarang Nak," ucap Nyonya Amarta.
" Maksud Mom," tanya Robert tanpa mengalihkan pandangannya dari Tania.
Kemudian Nyonya Amarta kembali melihat kearah Robert yang masih nampak tenang, dan tidak bergerak sama sekali dari tempat duduknya.
" Haduh...! kau ini tidak peka, sebagai seorang lelaki, cepatlah hampiri dia dan ajaklah kenalan, kalau perlu semua barang belanjaannya kamu yang bayar," ucap Nyonya Amarta.
" Haruskah begitu Mom."
Robert lagi-lagi bertanya, sehingga membuat Nyonya Amarta merasa sangat kesal dengan anaknya tersebut.
" Ayolah sayang, kau cepatlah bergerak sebelum kesempatan itu hilang untuk kedua kalinya," ucap Nyonya Amarta sambil mendorong tubuh kekar anaknya.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi, Robert kemudian mulai melangkahkan kakinya menuju kearah Tania, dan Ia pura-pura mengambil kartu Black card dari dalam dompetnya, dan hendak membayar sesuatu ke kasir, entah mau membayar apa! dirinya sendiri tidak tau.
Dan....
Brukh....
Robert dengan sengaja menabrakkan dirinya kearah Tania, yang saat ini sedang berdiri di depan kasir. Sehingga membuat gadis cantik itu merasa terganggu, lalu Ia hendak memarahi Robert, tapi sejurus kemudian Ia menajamkan penglihatannya kearah orang yang menabraknya itu yang ternyata dia adalah sosok malaikat penolong bagi Tania, pada saat Mobilnya sedang mengalami mogok tadi pagi.
" Kau...!" tunjuk Tania kearah Robert.
Sedangkan Robert yang mendengar ucapan Tania barusan, la pura-pura tak mendengar suara gadis itu, dan melanjutkan kembali pekerjaannya untuk mengambil beberapa kartu Black card nya yang nampak berserakan di atas lantai.
Sehingga membuat Tania merasa sedikit kesal, karena telah di acuhkan oleh orang yang menabraknya itu, tanpa berkata apa-apa, Tania pun berniat untuk membantu Robert memungut beberapa kartu yang berserakan di atas lantai.
Dan hal tak terduga pun terjadi, disaat Tania hendak membungkukkan badannya, Robert malah tiba-tiba berdiri, sehingga membuat kepala keduanya saling beradu.
" Aw...! sakit," pekik Tania seraya memegang kepalanya dengan kedua tangan.
Begitu juga dengan Robert, Ia juga merasakan sakit yang sama dengan Tania, tetapi sebagai seorang lelaki, Ia harus terlihat kuat di mata seorang gadis. Apalagi di depan sang pujaan hati, harus nampak kuat dong, jangan lotoy kaya kerupuk yang alot, Iya nggak?
" Kau tidak apa-apa kan? Apa perlu aku membawamu ke rumah sakit? diriku akan bertanggung jawab, kamu tidak usah merasa sungkan, kalau mengenai biaya," ujar Robert terlihat khawatir dengan keadaan Tania, yang saat ini masih memegang kepalanya.
" Tidak perlu repot-repot, ini hanya terbentur dengan kepala mu saja kan, jadi kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu," ucap Tania dengan santai. Lalu Ia kembali melanjutkan aktivitasnya, setelah Ia mengusap kepalanya hingga beberapa kali.
Sedangkan Robert yang mendengar ucapan Tania barusan, Pria tampan itu sempat tersenyum tipis, dan sejurus kemudian Ia menyerahkan salah satu kartu Black Card nya, kepada wanita penjaga kasir itu, untuk membayar semua barang belanjaan Tania.
Tania yang melihat hal itu, Ia merasa sangat berlebihan atas apa yang di lakukan oleh Robert padanya, sehingga membuat dirinya merasa sungkan, untuk menerima bantuan Robert untuk kedua kalinya.
" Hei...! kau tidak perlu membayar semua barang belanjaan ku, aku masih bisa membayarnya sendiri," ucap Tania sambil mengambil kartu Black Card Robert dari tangan kasir tersebut, kemudian Ia menyerahkannya kembali kepada Robert.
" Ini kartu mu Tuan, dan aku tidak ingin berhutang budi padamu untuk kedua kalinya," ujar Tania.
Sehingga membuat Robert merasa heran, atas sikap Tania tersebut.
" Bukankah kata Mom tadi seorang gadis itu sangatlah senang, bila ada yang mau membayar barang belanjaannya, tapi kok dia malah sebaliknya, aku jadi semakin bingung," batin Robert sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Tapi sejurus kemudian, Robert mulai bersuara kembali, setelah beberapa menit Ia terdiam, meresapi apa yang dikatakan oleh Tania barusan, Lalu Ia mengarahkan pandangannya kearah gadis cantik yang masih berdiri di hadapannya.
" Hei...! gadis cantik, kau tidak perlu menganggap apa yang telah aku lakukan padamu ini sebagai balas budi, dan anggap saja apa yang diriku perbuat sebagai salah satu bentuk permintaan maaf ku barusan, karena diriku sudah membuat kepalamu merasa sakit," ucap Robert.
Tanpa menyerah sedikitpun, Tania kembali menolak secara halus, tentang apa yang telah diberikan oleh Robert padanya, tapi lagi-lagi apa yang Ia lakukan sama sekali tidak membuahkan hasil, sehingga gadis cantik itupun hanya bisa pasrah menerima kenyataan, kalau Robert lah yang membayar semua barang belanjaannya barusan.
Memang, dulunya Tania sangatlah bahagia bila seseorang ada yang mau membayar barang belanjaannya, tetapi semenjak kejadian Albert yang mengacuhkan dirinya saat pertama kali bertemu dengan mantan kekasih ini di sebuah Mall, gadis cantik itu mulai merasa sadar bahwa apa yang telah dilakukannya selama ini memang salah.
Untuk kesekian kalinya, gadis cantik itupun kembali menolak pemberian Robert, tapi sekeras apapun Tania menolaknya, Robert malah semakin bersikukuh untuk membayar barang belanjaannya, sehingga mau tidak mau, Tania pun mulai menerimanya dengan sangat pasrah.
" Baiklah...! Untuk kali ini aku akan mengijinkan dirimu, untuk membayar semua barang belanjaan ku, tapi ini adalah yang terakhir kalinya, dan aku juga berharap setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi, karena aku tidak ingin mengingat sama sekali tentang kejadian ini," ucap Tania hendak meninggalkan Robert yang masih berdiri mematung di tempatnya.
Tapi, lagi-lagi Pemuda tampan itu hanya tersenyum tipis, mendengar ocehan Tania barusan, sehingga dengan refleks tangan Robert menahan pundak Tania yang hendak meninggalkan dirinya.
" Apa lagi," tanya Tania sambil membalikkan badannya kearah Robert kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
emang bener tau di acuhkan itu membuat jengkel
2022-02-24
3
Via🔥💰
bingung sama sifat tania..
2021-12-25
1
🌻Yani Wi💕
lanjut up author
2021-12-24
4