Albert terus saja melangkah untuk masuk kedalam kamarnya, Namun saat Ia hendak memegang kenop pintu tersebut, tiba-tiba saja Robert datang menghampirinya.
" Kakak, aku ingin berbicara denganmu, apa kau ada waktu luang," tanya Robert tampak sinis.
Kemudian Albert kembali menarik tangannya dari kenop pintu itu, lalu Ia membalikkan badannya kearah Robert.
" Aku masih capek. karena ini adalah perjalanan yang lumayan melelahkan bagiku, kalau tidak terlalu mendesak, bisakah nanti malam saja kau membicarakannya, sebab saat ini rasanya badanku sangat remuk, hingga aku membutuhkan waktu istirahat walau hanya sebentar," jawab Albert.
" Baiklah, aku tunggu nanti malam Jam Sembilan di taman belakang Villa ini," Jawab Robert, kemudian Ia langsung meninggalkan Albert.
" Baik," ucap Albert. Kemudian Ia juga langsung masuk kedalam kamarnya. untuk beristirahat sejenak.
💦💦💦
Albert yang baru saja bangun dari tidurnya, Iapun kemudian melihat Jam yang berada di atas Nakas.
" Hum...! ternyata sudah jam delapan malam," ucapnya sambil mengusap wajahnya, lalu Ia beranjak dari tempat tidur, kemudian dirinya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri, kemudian Ia mulai bersiap siap untuk menemui Robert di taman belakang Villa, sesuai janjinya tadi siang.
Tanpa mengulur waktu, kemudian Albert keluar dari dalam kamarnya dan berjalan perlahan menuju tempat yang telah mereka sepakati.
Baru saja Albert menginjakkan kakinya di taman, kemudian Ia mengarahkan pandangannya ke arah sebuah kursi berwarna putih. Dan sesuai dugaannya ternyata Robert sudah menunggunya.
Setapak demi setapak Ia melangkah hingga akhirnya Iapun sampai di belakang Robert.
" Robert, sejak kapan kau menungguku, bukankah ini baru Jam Sembilan kurang," tanya Albert basa-basi.
Mendengar pertanyaan Albert, membuat Robert membalikkan badannya, hingga kedua Kakak adik itu saling berhadapan.
" Bukankah, itu lebih baik kak," jawab Robert.
" Hum...! benar juga apa yang kamu katakan, tapi aku bingung, kenapa kau tiba-tiba mengajak ku bicara empat mata seperti ini? tidak bisakah kita membicarakan hal ini di dalam rumah saja, kenapa harus di tempat sunyi seperti ini," tanya Albert.
" Hum...!" ucap Robert sambil menyunggingkan senyuman. Kemudian Ia menyuruh Albert untuk duduk di atas kursi.
Setelah Albert duduk, barulah Robert memulai perbincangan mengenai hubungan kakaknya itu dengan Tania.
" Aku ingin bertanya satu hal padamu, tapi aku berharap kakak menjawabnya dengan sejujur jujurnya," ucap Robert datar.
Dengan sangat tenang Albert kemudian berdiri dari tempat duduknya, lalu Ia mendekat kearah Robert.
" Katakanlah, kalau aku masih mampu menjawab pertanyaan mu, aku akan berusaha mengatakan yang sejujurnya. walaupun itu menyangkut hati dan perasaan ku sendiri," ucap Albert yang sudah mengetahui arah pembicaraan adik tirinya tersebut.
" Apa hubunganmu dengan Tania," tanya Robert tanpa basa-basi.
" Tania, maksudmu sekretaris pribadi ku itu," tanya Albert sambil tersenyum.
" Ya," jawab Robert singkat.
Sedangkan Albert yang mendengar pertanyaan adiknya tersebut, membuat dirinya semakin curiga, bahwa Robert dan Tania, mungkin ada hubungan spesial diantara mereka. Namun untuk saat ini Ia belum berani menyimpulkannya, sebab dirinya belum pernah melihat Tania bersama dengan Robert.
" Saat ini, aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan gadis itu, Tapi menurutku pertanyaan mu ini aneh, untuk apa kau menanyakan hal ini padaku?" ujar Albert.
Sehingga membuat Robert, sedikit gelagapan dengan pertanyaan yang diajukan oleh Albert padanya. tapi sebisa mungkin Ia berusaha agar tetap terlihat tenang di hadapan Albert.
" Tidak, aku hanya bertanya, emangnya tidak boleh, bukankah kau ini adalah Kakakku, jadi aku berhak mengetahui lebih banyak tentangmu," ucapnya kemudian.
" Oh...! hanya itu, aku pikir kamu menyukai gadis itu," ucap Albert.
" T... tidak, itu hanya perasaanmu saja kak," kilah Robert sambil terbata.
Cukup lama Kakak dan adik itu berbincang-bincang, yang tanpa mereka sadari, ternyata Nina menguping pembicaraan mereka sejak tadi.
Dengan pura-pura tidak tau apa-apa, kemudian Nina menghampiri Albert dan juga Robert.
" Eh...! ternyata kalian berdua ada di sini, aku sejak tadi mencari kalian di seluruh penjuru Villa, tapi aku tidak menyangka menemukan keberadaan kalian di sini, apa yang sedang kalian bicarakan," tanya Nina. Pura-pura tidak tau apa-apa.
" Kami tidak membicarakan apapun," kilah Robert.
Kemudian Ia menatap kearah Nina dengan sangat tajam. sehingga membuat gadis itu menundukkan kepala, sebab Ia tidak mampu melihat tatapan mata Robert walau hanya sedetik saja.
" Untuk apa kau mencari keberadaan kami," tanya Robert datar.
Dengan memberanikan diri, kemudian Nina menatap kearah Robert kembali.
" Hei...! kalian ini lupa atau pikun, bukankah sebelumnya kita sudah merencanakan kalau malam ini, kita semua akan berpesta di pinggir pantai. Dan Pak Tono juga sudah menyiapkan segalanya, dan satu hal lagi, sejak tadi Tania sudah menunggu kedatangan kita, apa kalian tidak kasihan padanya, membiarkan Ia menunggu terlalu lama," ucap Nina dengan sangat lantang.
Mendengar ucapan Nina barusan, membuat Robert langsung meninggalkan Albert dan Nina yang masih mematung di tempatnya.
" Ada apa dengannya? tadi Ia tampak marah. dan sekarang kenapa dia sangat bersemangat ketika aku menyebut nama Tania?" tanya Nina pada Albert.
" Aku sendiri tidak tau, hanya dialah yang tau," ucap Albert sambil meninggalkan Nina yang masih tampak bingung.
Kemudian Albert meninggalkan Nina, Namun sedetik kemudian, gadis itupun tersadar dari lamunannya, lalu Ia menatap kearah sekelilingnya, dan melihat Albert ternyata sudah agak jauh meninggalkan dirinya.
" Hei...! Tuan Albert, kenapa kau juga ikut-ikutan meninggalkan ku, tunggu aku Albert," ucapnya dengan sedikit berteriak. lalu Ia berlari menuju kearah Albert.
" Ah...! kau ini sungguh tega kepada ku," ucap Nina sambil mengerucutkan bibirnya hingga beberapa centi.
Melihat sikap Nina barusan, membuat Albert merasa lucu, hingga tanpa sadar Iapun menyunggingkan senyuman tipis di bibirnya.
" Yasudah, kau tidak perlu cemberut begitu, nanti kalau kecantikan mu memudar, bagaiman? Aku tidak mau tanggung jawab," ucap Albert. kemudian Ia kembali berlari meninggalkan Nina.
Nina yang mendengar ucapan Albert barusan, membuat dirinya berhenti sejenak, kemudian Ia tersenyum.
Sedangkan Albert yang sudah berlari agak jauh dari Nina, kemudian Ia kembali membalikkan badannya, dan melihat Nina yang tertinggal jauh di belakangnya.
" Nina...! apa yang sedang kamu pikirkan? cepatlah kejar diriku, kenapa kau malah diam saja," ucap Albert dengan sedikit berteriak.
Nina pun langsung tersadar dari lamunannya, saat mendengar teriakkan Albert barusan.
" Iya Tuan Albert, aku akan mengejarmu, tunggulah diriku aku pasti akan menangkap mu," ucap Nina.
" Ayolah, kalau kau bisa menangkap ku, aku akan mberikan mu hadiah," ucap Albert.
" Hadiah," tanya Nina.
" Iya, hadiah."
Nina langsung mengejar Albert, begitu mendengar kata hadiah, Dan gadis itu sepertinya berusaha sangat keras untuk bisa menangkap Albert, karena Ia tidak mau melewatkan kesempatan itu, agar segera mendapat hadiah dari Albert.
Sungguh, saat ini dirinya sangat merasa bahagia, karena Albert sepertinya mulai dekat dengannya.
" Albert," aku akan menangkap mu," teriaknya kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Rafanda 2018
ko jd gini
2022-08-10
0
Risfa
lanjut ka
2021-12-29
2
Sweet chicie💞
double like dari rindu kak, semangat,,, ditunggu nextya 🥰🥰🥰🥰
2021-12-29
2