IPH BAB 18 - Istri Kedua

Pak Basir kembali mengingatkan jika Ibrahim pun sudah menjatuhkan talak pada istri keduanya itu.

Membuat Ibrahim tersenyum menyeringai.

“Itu baru talak satu Pak, jika aku dan Aira rujuk talak itu bisa hilang,” balas Ibrahim, ia bahkan menunjukkan seringai nya setelah menjawab itu.

Membuat ibu Rachel yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepalanya pelan. Meratapi nasih Aira yang harus memiliki seorang suami seperti ibrahim. Pria yang tidak berhati.

Ibrahim lantas melepaskan diri dari cekalan kedua polisi itu. Lantas kembali masuk ke dalam ruangan dimana Aira dan Yusuf berada.

Aira yang tengah menyusui pun langsung memutar tubuhnya, menutupi sebelah dadanya yang terbuka.

“Jangan lancang, kenapa Anda masuk?” ucap Aira dengan suaranya yang tinggi.

Namun karena itu suara ibunya sendiri Yusuf pun tetap tak terpengaruh, ia tetap  terlelap di gendongan sang ibu.

“Berhenti bersikap dingin padaku Aira, aku masih suamimu!” balas Ibrahim, ia bahkan langsung menarik pinggang sang istri dan melabuhkan sebuah ciuman kasar di bibir Aira.

Aira yang masih menggendong Yusuf pun tak bisa melawan. Ia hanya bisa pasrah saat Ibrahim kembali menyesapi bibirnya. Meremati semua tubuhnya dengan kasar.

Membuat Aira meneteskan air mata meski matanya masih terbuka.

Air mata yang mengaliri hidung Ibrahim, membuat Ibrahim dengan perlahan melepaskan pagutannya.

“Jangan menangis, aku adalah suamimu, sampai kapanpun aku adalah suamimu dan Yusuf adalah anak kita, apa kamu mengerti?!” tanya Ibrahim dengan suaranya yang mengancam.

Aira terdiam, hanya diam. Lalu memalingkan wajah. Cukup sudah ia dipermainkan. Rasanya Aira tak akan sanggup jika harga dirinya selalu diinjak-injak seperti ini.

Aira semakin memeluk tubuh Yusuf erat, mencari kekuatan.

Sementara Ibrahim langsung keluar dari sana setelah memberi peringatan pada Aira.

Pak Basir mengatakan jika di perusahaan akan diadakan rapat direksi, untuk menentukan siapa yang akan menggantikan posisi kakek Pram.

Tanpa banyak bertanya Ibrahim pun segera menuju SM Corp. Sudah jelas dialah yang akan menggantikan posisi kakek, karena itulah Ibrahim tetap berjalan dengan percaya dirinya.

Sampai di SM Corp dan rapat langsung di mulai. Pak Basir juga ada disana. Dulu Ibrahim hanyalah CEO sementara karena kakek Pram sudah sering sakit. Dan  rapat kali ini untuk mengesahkan Ibrahim untuk menjadi CEO yang sesungguhnya atau malah melepaskan jabatan CEO itu dari Ibrahim.

“Memangnya ada yang lebih pantas untuk duduk di kursi CEO selain aku?” tanya Ibrahim dengan sombongnya.

Tak ada yang menjawab, sampai akhirnya pak Basir buka suara.

“Tapi maaf Tuan, kami seluruh direksi ingin anda Turun, lalu menyerahkan jabatan itu kepada Nyonya Aira.”

“Apa maksudmu? Wanita tidak berpendidikan seperti Aira mana bisa memimpin perusahaan besar seperti ini!” bentak Ibrahim, sedari tadi pak Basir terus saja membuat ia marah.

Mana bisa Aira menjadi seorang CEO, hanya membayangkannya saja sudah membuat Ibrahim tergelak.

“Jabatan CEO itu bukan jabatan main-main, jangan asal menunjuk seseorang, kamu hanya ingin menjatuhkan ku saja kan pak Basir? Lalu menggunakan Aira sebagai boneka mu?” balas Ibrahim.

Membuat suasana rapat itu menegang.

“Semua keputusan bukan hanya ada ditangan saya Tuan, semua direksi memiliki haknya masing-masing. Sekarang terserah mereka, untuk memilih Anda dan Nyonya Aira,” jelas pak Basir dengan begitu tenang.

Pak Basir bahkan menunjukkan kepada para direksi sikap Ibrahim selama ini yang begitu bertentangan dengan prinsip kakek Pram.

Bahkan seminggu setelah kakek Pram meninggal dunia, Ibrahim dan Sonya malah berlibur ke Paris.

Sonya pun menjual 10 persen aset kakek Pram untuk kesenangannya sendiri.

Tanpa peduli jika itu masih ada sangkut pautnya dengan para karyawan SM Corp.

“Nyonya Aira memang bukan orang yang berpendidikan, namun dia adalah orang yang beretika, jujur dan pekerja keras, itu sudah cukup untuk menjadi pemimpin SM Corp,” jelas pak Basir.

Membuat semua direksi akhirnya mantap untuk melengserkan Ibrahim dan menggantikannya dengan Aira.

Brak!

Dengan keras Ibrahim menggebrak meja, ia merasa seperti dipermainkan oleh semua orang.

Bagaimana bisa perusahaan milik sang kakek kini malah jatuh ke tangan istri keduanya itu.

“Jangan main-main denganku! Atau aku akan pecat kalian semua!”

“Maaf Tuan, tapi anda sudah memiliki kuasa untuk itu.” Jelas Pak Basir.

Pak Basir bahkan meminta para penjaga keamanan untuk membawa Ibrahim keluar dari ruang rapat.

Ibrahim meronta, namun tetap saja ia terdepak dari sana.

Kemarahan Ibrahim sudah tidak bisa dikendalikan lagi. Ia mengepalkan tangannya kuat dan terus mengutuk satu nama, Aira.

“Jangan mempermainkan aku Aira! Kamu berhadapan dengan orang yang salah,” umpat Ibrahim.

Sore itu juga ia segera kembali ke rumah sakit.

Yusuf yang demamnya sudah turun pun boleh pulang.

Ibu Rachel mengatakan jika sebaiknya Yusuf dan Aira pulang ke rumah mereka dulu, sebelum Aira menemukan tempat tinggal baru,

Aira menurut, bersama bik Sumi ia mengikuti langkah ibu Rachel untuk keluar dari ruangan Yusuf.

Namun langkah mereka semua terhenti saat Ibrahim menghadang.

“Mau kemana kamu?” tanya Ibrahim pada istrinya, Aira. Bertanya dengan tatapannya yang tajam dan suaranya yang dingin.

Aira tahu persis apa yang menyebabkan suaminya itu berwajah menyeramkan seperti ini. Pastilah pak Basir sudah menjalankan rencana mereka, untuk melengserkan Ibrahim dari jabatan CEO dan menggantikannya dengan Aira.

“Jangan halangi langkahku, aku dan Yusuf akan pulang ke rumah kami sendiri,” jawab Aira, menjawab dengan suara yang tak kalah dingin. Bahkan Aira berani membalas tatap mata tajam sang suami.

Ibrahim tersenyum miring, Airanya memang sudah tak ada lagi. Dihadapannya ini bukanlah Aira istrinya yang penurut, melainkan Aira yang gila harta.

“Ikut Aku!” ucap Ibrahim, lalu menarik aira dengan paksa untuk mengikuti langkahnya.

Aira meronta, bahkan ibu Rachel pun coba menahan.

“Sampai detik ini Aira masih istriku, jadi jangan coba-coba mengganggu kami!” bentak Ibrahim,. Membuat pergerakan bu Rachel terhenti, dan bik Sumi hanya diam memperhatikan.

Ibrahim membawa Aira dan Yusuf kembali pulang ke rumahnya.

Masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu itu rapat-rapat.

“Lepas! Apa yang anda lakukan!” pekik Aira, ia pun sungguh marah diperlakukan seperti ini.

“Aku akan menunjukkan padamu, siapa aku yang sebenarnya.” Jawab Ibrahim dengan menyeringai.

Seketika Aira mundur, dan menelan ludahnya dengan kasar.

Namun langkah Aira tak bisa jauh, sat tubuhnya kembali di cekal.

Sore menjelang kala itu, Ibrahim kembali menguasai dirinya. Membuat Yusuf tertidur lalu mengikat kedua kaki Aira di tiap sisi ranjang.

Mengukungnya dan memperlakukan Aira dengan kasar.

“Cabut gugatan cerai itu Aira, apa kamu mengerti?” tanya Ibrahim, ia semakin menghentak Aira dengan kuat, tak peduli meski Aira sudah menangis dengan suaranya yang tertahan.

“Mengerti atau tidak?” tanya Ibrahim lagi, terus ia menyentak Aira dengan membabi buta, membuat penyatuan itu terasa begitu menyakitkan.

Sampai akhirnya Aira menyerah dan menganggukkan kepala.

Ibrahim tersenyum miring, lalu mengecupi kedua mata Aira yang menangis dengan sayang.

“Selamanya kamu adalah istriku, istri kedua dari kakek Pram untukku.”

Terpopuler

Comments

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

jahatnyaaa, udah ngerti gitu Aira gk ada yg jaga

2024-01-18

0

Titika tika

Titika tika

😡😡😡🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬😡😡😡

2023-12-02

0

Ihza

Ihza

stress

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!