IPH BAB 17 - Perubahan Aira

Malam itu, Ibrahim mengacuhkan Sonya, wajah dingin dan tatapan tajam itu membuat Sonya tak berani mendekat.

Sementara Ibrahim sibuk sendiri, masih mencoba membuat Yusuf untuk tenang.

Sampai akhirnya saat Sonya keluar dari dalam kamar itu dan keadaan kamar jadi sepi, barulah lambat laun tangis Yusuf pun mereda.

Di gendongan Ibrahim, bayi mungil ini akhirnya terlelap setelah menghabiskan dua botol susu buatan bik Sumi.

"Yusuf sudah tidur Bik, apa aku bisa meletakkannya di boxs bayi Yusuf?" tanya Ibrahim, tubuhnya sudah sangat lelah, sejenak saja iapun ingin merebahkan badan.

Sementara bik Sumi nampak ragu untuk menjawab. Karena biasanya jika rewel begini, Yusuf tidak akan mau tidur sendiri.

Berada di pelukan sang ibu semalaman barulah Yusuf bisa tidur nyenyak.

"Co-coba saja Tuan, nanti jika Yusuf menangis coba saya yang gendong," jawab bik Sumi.

Mereka berdua bicara dengan lirih, tidak ingin menganggu Yusuf dan membuat bayi mungil ini kembali terbangun.

Pelan-pelan, Ibrahim mulai menggerakkan tangannya, memindahkan Yusuf dari gendongan ke dalam boxs.

Namun belum terlepas sempurna dari gendongan Ibra, Yusuf kembali terbangun dan menangis.

Ibrahim lantas dengan sigap kembali menggendong sang anak. Kembali menggerakkan tubuhnya, menimang.

"Sst sst sstt, cup cup sayang," gumam Ibrahim penuh dengan kasih sayang. Lelah yang ia rasa barusan mendadak hilang.

Berganti cemas dan kasihan menatap sang anak.

"Tidur ya, tidur di gendongan ayah," gumam Ibra lagi, dan berhasil membuat Yusuf kembali tenang.

Bik Sumi yang melihat itupun tersenyum. Bersyukur Ibrahim menyayangi Yusuf dengan tulus.

Malam itu Ibrahim terus terjaga, dibantu bik Sumi ia mengurus Yusuf.

Sama halnya dengan Aira. Meski ia berbaring di ranjang yang nyaman sekalipun, matanya tak juga kunjung terpejam.

Setiap detik ia selalu teringat akan sang anak, Yusuf.

Selama ini Aira tidak pernah lepas dari sang anak. Dan berada jauh dari Yusuf membuat Aira merasa kehilangan separuh nyawanya.

Pagi menjelang.

Dan kecemasan di rumah Ibrahim makin menjadi. Pagi ini badan Yusuf panas.

Buru-buru Ibrahim dan bik Sumi membawa sang bayi ke rumah sakit.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain.

Pak Basir pun mulai bergerak, mengajukan gugatan cerai Aira ke Pengadilan Agama dan membuat pengumuman untuk para direksi Suryo Media Corporation (SM Corp), siang nanti akan diadakan rapat untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin di perusahaan untuk menggantikan kakek Pram.

Jam 9 pagi, didampingi pihak kepolisian pak Basir mengajak Aira untuk kembali ke rumah Ibrahim, guna menjemput Yusuf.

Sampai di sana tidak ada satupun orang yang menyambut, Ibrahim tidak ada, Sonya dan bik Sumi tal nampak batang hidungnya.

"Dimana Yusuf Mbak?" tanya Aira pada salah satu pelayan.

Kecemasan di dalam kepalanya makin menjadi, Aira sungguh takut Ibrahim dan Sonya membawa Yusuf pergi jauh.

Jauh hingga ia tidak bisa menemuinya lagi.

Air mata Aira bahkan kembali jatuh bercucuran. Ibu Rachel yang ikut pun dengan segera memeluk tubuh Aira yang lemah.

"Yusuf demam Nyonya, tuan Ibra dan yang lainnya membawa Yusuf ke rumah sakit," jelas sang pelayan.

Membuat tubuh Aira melemas dan nyaris ambruk. Yusuf adalah kelemahannya, Yusuf yang tak berdaya membuatnya pun kehilangan tenaga.

Mendengar penjelasan sang pelayan, pak Basir pun segera mengajak semua orang menuju rumah sakit.

15 menit perjalanan dan akhirnya mereka sampai.

Aira menghapus air matanya dan segera turun dari dalam mobil. Dengan langkahnya yang lebar ia segera berlari menuju ruangan Yusuf dirawat.

Sampai di sana, Aira melihat Ibrahim yang menggendong Yusuf, melihat salah satu tangan Yusuf yang dipasang selang infus.

Ada bik Sumi dan Sonya pula di sana. Tapi Aira tak peduli, kini fokusnya hanyalah menatap sang anak.

Dunia Aira seolah runtuh, namun ia mencoba kuat. Demi Yusuf ia tidak akan terlihat lemah.

Susah payah menahan air matanya agar tidak keluar, Aira menghampiri Ibrahim dengan tatapannya yang dingin.

"Berikan anakku," ucap Aira.

Sebuah ucapan yang mampu menusuk hati Ibrahim. Terlebih Aira mengatakan itu dengan suaranya yang dingin, dengan tatapannya yang dingin.

Aira nampak berbeda, bukan seperti Aira yang selama ini ia kenal. Aira yang selalu berucap lembut dan hangat.

Melihat Ibrahim yang hanya diam, Aira pun akhirnya mengambil Yusuf dengan paksa. Sementara Ibrahim yang masih tergugu atas perubahan Aira pun tidak bisa menolaknya.

"Keluar," ucap Aira lagi. Dengan suaranya yang dingin, Aira mengusir Ibrahim untuk keluar dari ruangan ini.

"Apa maksudmu?" tanya Ibrahim pula. Berbicara tak kalah dinginnya. Ibrahim sudah berniat untuk memperbaiki hubungannya dengan Aira.

Namun kini ia dihadapkan dengan perubahan sang istri. Aira yang seolah mengibarkan bendera permusuhan.

"Aku ingin memberi Yusuf Asi, jadi pergilah dari ruangan ini."

Mendengar itu, Ibrahim mengepalkan tangannya kuat.

"Aku akan tetap disini, kenapa memangnya jika kamu ingin memberi Asi?" tanya Ibrahim, selalu menjawab peryataan Aira dengan sebuah pertanyaan.

"Karena kamu sudah menjatuhkan talak padaku, aku tidak sudi kamu melihat tubuhku," jawab Aira, suaranya masih juga terdengar lantang.

Membuat Ibrahim semakin marah dibuatnya.

Namun belum sempat Ibrahim kembali menjawab, pak Basir menyela diantara keduanya.

Meminta Ibrahim untuk keluar dan memberi waktu Aira untuk menyembuhkan Yusuf dengan sentuhannya.

Ibrahim tidak bisa membantah, saat dokter pun menyarankan hal yang sama.

Yusuf akan semakin cepat pulih saat dekat dengan ibunya.

Mereka semua lantas keluar. Meninggalkan Aira dan Yusuf saja di ruang itu.

Bersamaan dengan pintu yang tertutup, air mata Aira pun jatuh.

"Tidak apa-apa sayang, Yusuf anak pintar. Pasti sebentar lagi sembuh," ucap Aira, memberi semangat pada sang anak. Meskipun hatinya teriris melihat keadaan Yusuf saat ini.

Karena keegoisan Ibrahim, Yusuf jadi jatuh sakit.

Aira makin membenci suaminya itu, cinta yang dulu pernah tumbuh kini menghilang entah kemana.

***

Di luar ruangan Yusuf.

Ibrahim menatap heran 2 polisi yang berdiri di belakang pak Basir.

Namun belum sempat ia bertanya, pak Basir sudah lebih dulu buka suara.

"Tuan bisa segera pergi jika ingin, karena setelah ini Yusuf akan pergi bersama Nyonya Aira," jelas pak Basir.

Membuat kedua netra Ibrahim langsung membola.

"Apa maksudmu! jangan lancang kalau bicara!" balas Ibrahim, kemarahannya selalu saja mudah terpancing.

"Nyonya Aira sudah mengajukan gugatan cerai, jadi hak asuh Yusuf pun berada di tangan Nyonya Aira, bukan anda," jawab pak Basir gamblang.

Kedua tangan Ibrahim terkepal saat mendengarnya. Hatinya mendadak sesak ketika mendengar jawaban itu. Bahkan kepalanya terasa mendidih, ia hendak memukul pak Basir demi meluapkan amarah, namun langkahnya langsung dicekal oleh kedua polisi itu.

Tubuhnya terkunci, membuat Ibra tak berkutik. Namun raut wajahnya tetep menunjukkan kemarahan.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menceraikan Aira!" bentak Ibrahim.

Terpopuler

Comments

Yuli Silvy

Yuli Silvy

dasar egois

2024-01-16

0

Titika tika

Titika tika

Alahhhh laki2 egois

2023-12-02

1

Alea

Alea

mantan istri ya Ibra...bukan istri,kamu sudah menalaknya.kalau kamu lupa

2023-11-17

0

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!