Berbagi Cinta : Istri Pelampiasan Hasratmu
Selamat datang 💕
Cerita Aira dan Ibrahim ini ikut lomba berbagi cinta ya sayang. Mohon dukungannya, jangan lupa favorit, like, komen, kasih hadiah dan vote 💕
Selamat membaca 😘
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebuah kecelakan pesawat terbang menewaskan seluruh anggota keluarga Ibrahim, ayah, ibu dan kedua saudaranya. kini Ibrahim Suryo hanya hidup bersama sang kakek Pramana Suryo.
Pria berusia 30 tahun itu sudah menjabat sebagai CEO Suryo Media Corp (SM Corporation). Salah satu perusahaan Media terbesar di Indonesia.
5 tahun silam, ia sudah memutuskan untuk menikah dengan wanita pilihannya, Sonya Angeline. Namun kala itu, kakek Pram tidak menyetujuinya. Sonya dinilai hanya memberikan pengaruh buruk pada sang cucu.
Membuat Ibrahim selalu bertengkar dengan sang kakek. Mengadu domba keduanya menggunakan nama harta.
Hingga kini, semua aset keluarga Suryo memang masih berada dibawah nama Pram dan bukan Ibrahim.
Untuk mendapatkan restu kakek Pram, akhirnya Pram membuat satu syarat. Selama 5 tahun pernikahan Ibrahim dan Sonya, keduanya harus memiliki anak. Jika Selama 5 tahun pernikahan itu mereka tidak memiliki anak, maka Ibrahim harus menikah lagi dengan wanita pilihannya.
Ibrahim dan Sonya setuju, bahkan mereka membuat perjanjian hitam diatas putih kala itu.
Dulu, Sonya dan Ibrahim jumawa, mengatakan bahwa mereka akan segera memiliki anak. 5 tahun itu mereka akan memiliki 4 anak sekaligus.
Tapi nyatanya takdir tidak seperti yang mereka inginkan.
Hingga pernikahan mereka menginjak usia 5 tahun, Sonya dan Ibrahim belum juga di karunia anak.
Dan perjanjian mereka dengan kakek Pram masih berlaku.
Tepat di 5 tahun usia pernikahan Ibrahim dan Sonya, kakek Pram membawa seorang wanita masuk ke dalam rumah mereka.
Aira Azahra adalah wanita pilihan kakek Pram untuk menjadi istri kedua Ibrahim.
Aira adalah seorang gadis berusia 21 tahun, hanya tamatan SMA dan setelah itu membantu sang ibu berjualan lontong sayur di kantin Sekolah Menengah Pertama (SMP) di desanya, Tegal, Jawa Tengah.
SMP itu adalah milik keluarga Suryo dan disanalah tempat kali pertama pertemuan Aira dan kakek Pram.
Ingin memberangkatkan sang ibu dan ayah untuk pergi Umroh, Aira setuju dijadikan istri kedua cucu kakek Pram.
Bagi Aira hidupnya hanya tentang kedua orang tuanya, ia tidak memiliki keinginan lain.
Bahkan kakek Pram berjanji pada kedua orang tua Aira, bahwa ia akan menjaga Aira dengan baik. Seperti cucunya sendiri.
Kakek Pram sudah dikenal baik disana, membuat Aira dan kedua orang tuanya pun menyetujui itu, tanpa pikir panjang.
Mereka malah bersyukur, orang biasa seperti mereka akan menjadi keluarga dengan seorang pengusaha sukses dari Jakarta.
Dan hari ini, Aira bersama kedua orang tuanya, Imam dan Asma ikut bersama kakek Pram ke Jakarta. Tujuannya hanya satu, menikahkan Aira dengan Ibrahim.
Berdiri di depan rumah kakek Pram, membuat Aira dan kedua orang tuanya merasa takut. Bangunan tinggi dan luas seperti ini belum pernah mereka lihat di desa.
Mereka bahkan begitu enggan untuk masuk, takut membuat lantai rumah itu kotor.
“Jangan sungkan Aira, ini akan menjadi rumahmu juga,” ucap Pram, membuyarkan lamunan Aira dan kedua orang tuanya.
Mereka masih terpana.
Hendak masuk, Aira, pak Imam dan ibu Asma langsung melepas sandal mereka. Sandal lusuh yang rasanya tidak pantas untuk menginjak lantai rumah ini.
“Pakai saja sandalnya, jangan dicopot,” ucap Pram lagi, ia malah merasa tidak enak hati.
“Biarkan saja Pak Pram, sandal kami kotor.” Imam yang menjawab, mewakili istri dan anaknya.
Pram tidak ingin berdebat, ia akan menghormati keputusan Imam itu. Ia pun ikut melepaskan sepatunya disana. Masuk hanya menggunakan kaos kaki berwarna hitam.
“Jadi dia wanita pilihan kakek?” tanya Ibrahim. Kini mereka semua sudah duduk di ruang keluarga lantai 1 rumah itu.
Ibrahim bahkan menatap tak suka pada gadis yang duduk di hadapannya ini. Aira, duduk dengan menundukkan kepalanya.
Wajahnya tak tampak, apalagi tubuhnya yang terbalut rapi menggunakan hijab dan baju panjang.
Nampak lusuh di mata Ibrahim dan Sonya, yang terus menatap lekat Aira dan menilai penampilannya.
“Namanya Aira Ibra, dan mereka adalah kedua orang tua Aira, pak Imam dan ibu Asma. Hormat dan sopanlah, mereka akan menjadi mertuamu,” ucap Pram, menengahi.
Disampingnya berdiri sang asisten yang setia menemani Pram, Basir.
Mendengar perintah sang kakek untuk menghormati dan bersikap sopan pada kedua orang tua Aira, Ibrahim pun menuruti. Ia bangkit dari duduknya dan mencium punggung tangan kanan pak Imam dan ibu Asma secara bergantian.
Meski dalam hatinya menjerit jijik, namun ia harus tetap patuh kepada sang kakek.
Ini semua ia lakukan untuk mendapatkan simpati kakeknya itu, hingga akhirnya kelak kakek Pram akan menyerahkan semua harta warisan kepadanya seorang.
Bukan malah disumbangkan.
Dan di perlakukan hormat oleh Ibrahim dan istri pertamanya, membuat Imam dan Asma terenyuh. Merasa haru, tidak menyangka mereka akan disambut sebaik ini.
Makin mantap lah hati mereka untuk menikahkan sang anak.
Lalu meninggalkan Aira nanti untuk tinggal disini dan menjadi bagian dari keluarga Suryo.
Malam harinya.
Pernikahan Ibrahim dan Aira langsung digelar di rumah itu. Pernikahan yang sah secara agama dan negara. Karena sebelumnya kakek Pram sudah mengurus semua surat menyuratnya.
Duduk bersanding di meja ijab kabul, Ibrahim sempat salah saat mengucapkan ijab kabul.
Nama Aira Azahra membuat lidahnya keseleo, tak sanggup saat disuruh menyebutkan nama yang baginya kampungan itu.
“Kita ulang sekali lagi,” ucap pak penghulu.
Mereka semua tidak tahu, jika jantung Aira berdetak sangat kencang saat ini. Kesalahan Ibrahim membuat ia semakin takut dan gugup.
Merasakan jika ini adalah pertanda buruk untuk pernikahannya kelak.
Setelah berulang kali belajar, akhirnya Ibrahim kembali mengucapkan ijab kabulnya.
“Saya terima nikah dan kawinnya Aira Azaahra binti Imam Purwandi dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!”
SAH?
SAH!
Alhamdulilah.
Hanya Sonya yang tidak mengucapkan kata syukur saat itu. Ia malah berdoa agar pernikahan ini tidak berlangsung lama. Berdoa agar Aira menjadi mandul dan tetap tidak bisa memberikan keturunan untuk keluarga Suryo.
Sonya ingin kakek Pram tahu jika pilihannya pun bukan orang yang tepat untuk Ibrahim.
Bahkan sumpah serapah ia tujukan pada Aira, wanita yang kini tampak lebih cantik dari sebelumnya.
Nampak lebih bersih dan enak dipandang. Bahkan kerudung putihnya membuat wajah Aira makin berseri.
Tak lama setelah ijab kabul usai.
Mereka semua berpisah.
Ibrahim dan Aira masuk ke kamar pengantin mereka. Sementara Sonya masuk ke kamarnya sendiri. Mereka bertiga menempati kamar di lantai 2, sementara kakek Pram dan kedua orang tua Aira tidur di kamar lantai 1.
Ibrahim, melepas jasnya dengan kasar. Merasa begitu sesak dan gerah sekaligus. Sedangkan Aira hanya berani berdiri di balik pintu kamar itu, takut untuk masuk lebih dalam.
“Kenapa hanya diam, kemarilah,” titah Ibrahim dengan suaranya yang pelan dan sangat dingin. Membuat Aira tersentak dan akhirnya berjalan dengan perlahan, seraya menunduk. Ia tahu kini Ibrahim sudah tidak memakai baju, dadanya sudah polos. Baju itu sudah Ibrahim tanggalkan semua dan hanya menyisakan celana panjang.
“Angkat wajahmu!” titah Ibrahim., kini suaranya terdengar lebih tinggi.
Sontak Aira mengangkat wajahnya, meski dengan jantung yang detaknya tidak karuan. Takut dan malu sekaligus.
Menatap tubuh polos seorang pria bukanlah hal yang mudah untuk dia lakukan.
Ibrahim langsung mengusap wajahnya frustasi. Wanita di hadapannya ini bukanlah tipe wanita yang ingin ia sentuh.
Tubuh kecil mungil dan tidak berisi. Belum lagi wajahnya yang biasa-biasa saja. Ibrahim bahkan sangat yakin, jika tubuh Aira itu kotor.
“Pergilah ke kamar Sonya, dia akan membuatmu lebih layak untuk ku sentuh!”
Deg! Mendengar itu, Aira sontak kembali menunduk.
Ada denyutan di hatinya yang tidak bisa ia jabarkan, yang jelas rasanya cukup membuatnya merasa sakit dan sesak sekaligus.
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Aira keluar dari dalam kamar itu dan menuju kamar istri pertama suaminya.
Ya Allah, kuatkan hamba. Batin Aira, yang masih diselimuti rasa takut.
Semuanya terasa masih gamang baginya. Menikah, memiliki suami, melayani dan semuanya itu terasa masih jadi angan-angan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
Iki omahe si embah ny kak otor paleng😁
2024-10-19
0
andi hastutty
Namanya bagus juga
2024-09-06
0
Cantika
Itu namanya ke arab-araban bukan kampungan. kalo Markonah, Tukiem itu baru kampungan 😂
2024-08-04
1