IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran

Ibrahim tidak hanya berhasil membuat Aira percaya bahwa ia sudah berubah. Ibrahim juga berhasil membuat kakek Pram dan seluruh pelayan di rumah ini percaya bahwa ia dan Aira sudah saling menerima bahkan mulai tumbuh benih-benih cinta diantara keduanya.

Kini pun Aira sudah tak segan untuk bicara lebih dulu pada suaminya itu.

Juga memanggil Ibra dengan sebutan Mas.

Seperti pagi ini ....

"Mas, ayo bangun, kita shalat subuh sama-sama," ajak Aira pada sang suami. Aira sudah rapi, ia bahkan sudah menggunakan mukenah nya yang berwana baby pink, membuat wajahnya makin berseri.

Berulang kali Aira menggoyangkan bahu suaminya dengan lembut, berharap Ibrahim akan segera bangun.

Usahanya itu membuahkan hasil, dilihatnya Ibrahim yang mulai menggeliat, mengusap-usap matanya dan perlahan membuka mata.

Sudah satu bulan ini setiap subuh hal pertama yang Ibrahim Lihat saat membuka matanya adalah wajah Aira yang semakin hari semakin terlihat cantik. Tidak hanya putih namun nampak berseri.

Keteduhan wajah Aira bahkan mampu membuatnya tenang meski hanya memandang.

"Baiklah, tunggu sebentar," jawab Ibrahim dengan suaranya yang parau, khas orang bangun tidur. Perlahan pula Ibrahim bangkit.

Di awal-awal Aira selalu mengajaknya untuk shalat berjamaah seperti ini sebenarnya Ibrahim hanya terpaksa, namun lambat laun kini pun ia jadi terbiasa, meskipun Aira masih harus membangunkannya lebih dulu.

Jika dilihat kasat mata, rumah tangga ibrahim dan Aira memang sungguh luar biasa, seolah kini tidak ada cacatnya sedikitpun.

Ibrahim yang membaca doa dan Aira yang mengamini.

Perasaan tenang tentu menghampiri keduanya tiap kali sehabis melaksanakan shalat seperti ini.

"Hari ini aku tidak masuk kerja, aku akan menemanimu memeriksakan diri dengan dokter Irna," ucap Ibrahim sesaat setelah Aira mencium punggung tangan kanannya takzim.

"Tapi kan aku periksanya di rumah Mas, tidak perlu di temani juga tidak apa-apa," jawab Aira apa adanya.

Kakek Pram sudah menyiapkan ruangan khusus medis untuk Aira di rumah ini. Semua alat-alat ia sediakan demi sang cucu menantu kesayangannya, hingga Aira tidak perlu repot pergi ke rumah sakit ketika memeriksakan kandungan.

"Aku ingin mendampingi kamu Aira, aku ingin dengar detak jantung anak kita," ucap Ibrahim sungguh-sungguh. Hingga usia kehamilan Aira memasuki usia t bulan ia belum juga mendengar detak jantung anaknya.

Dan kali ini Ibrahim tak ingin hilang kesempatan. Ia memutuskan untuk libur sehari demi memeriksakan kondisi sang anak.

Mendengar ucapan Ibrahim itu Aira langsung tersenyum secara alami, perasaan bahagia yang ia rasa tak bisa di tutup-tutupi.

Berulang kali bersyukur pun rasanya belum cukup untuk membayar semua bahagia yang kini ia dapat.

Apa lagi saat mendengar Ibrahim yang berucap Anak Kita, makin membuat Aira melayang entah kemana.

"Boleh tidak?" tanya Ibrahim karena Aira hanya diam.

Ibrahim tidak tahu jika kini Aira terlalu bahagia hingga membuatnya kesulitan untuk bicara.

"Iya Mas, tentu saja boleh, aku semakin bahagia jika Mas selalu menemani," balas Aira akhirnya.

Ibrahim pun tersenyum kecil, kebahagiaan Aira itu memang nampak jelas di wajahnya.

Mudah sekali membahagiakanmu. Batin Ibrahim.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam 8 pagi setelah sarapan, dokter Irna sampai di rumah kakek Pram. Aira dan Ibrahim yang sudah menunggu sedari tadi pun lantas langsung mengajak dokter Irna untuk menuju ruang pemeriksaan.

Di sana, satu per satu kondisi Aira dan kandungannya di periksa. Sampai akhirnya detak jantung si jabang bayi terdengar sampai ditelinga ibrahim.

Mendengar detak jantung itu Ibrahim pun merasakan debaran yang tak biasa. Senang dan haru bercampur menjadi satu dan tak bisa ia jabarkan menggunakan kata-kata.

Anaknya benar-benar tumbuh di dalam perut Aira.

Selesai semua pemeriksaan, kini sesi konsultasi. Dokter Irna melakukan tanya jawab dengan Ibrahim dan juga Aira tentang banyak hal.

Ibrahim bahkan lebih berantusias untuk bertanya bagaimana caranya agar sang anak tumbuh dengan sehat.

Dengan telaten dokter Irna menjelaskan satu per satu. Sampai akhirnya konsultasi itu usai.

Namun satu yang membuat dokter Irna bertanya-tanya dan sedikit mengganjal di hati. Biasanya disaat seperti ini baik istri ataupun suami akan bertanya boleh tidaknya berhubungan disaat sedang hamil.

Tapi baik Ibrahim ataupun Aira tidak ada satupun yang bertanya tentang itu, bahkan sedikitpun tidak ada pembahasan ke sana.

Padahal berhubungan dalam keadaan hamil seperti ini sangat membantu, bukan hanya memperbaiki suasana hati ibu, berhubungan suami istri juga membantu jalan lahir bayi nanti.

Merasa Ibrahim dan Aira tidak akan bertanya, akhirnya dokter Irna yang lebih dulu buka suara.

"Satu lagi Tuan Ibra, berhubungan badan saat sedang hamil juga dianjurkan, apalagi jika selama berhubungan bada Nyonya Aira tidak mengalami keluhan. Hubungan badan ini nanti akan membantu memperlancar jalan lahir bayi," jelas dokter Irna.

Membuat Ibrahim dan Aira membeku seketika. Bahkan keduanya sama-sama menelan ludah dengan susah payah.

Pasalnya hingga kini mereka belum pernah melakukan hubungan badan lagi, hanya dulu saat malam pertama.

"Baik Dok," jawab Ibra, memberi isyarat jika ia paham akan ucapan dokter Irna.

Memeriksakan kandungan sudah, berkonsultasi pun sudah, dokter Irna juga bahkan sudah meninggalkan kediaman keluarga Suryo.

Namun saran terakhir dokter Irna masih terngiang-ngiang dengan jelas di pikiran Ibrahim dan Aira.

Membuat keduanya kembali canggung dengan perasaan yang entah.

Apalagi bagi Ibrahim yang hingga kini masih mengingat rasa manisnya tubuh Aira kala itu. Aira masih suci saat ia menyentuhnya.

Sensasi berbeda yang tidak pernah ia dapatkan dari istri pertamanya.

Bahkan karena menyentuh Aira saat itu ia jadi tak terlalu bersemangat saat menyentuh Sonya.

Tak ingin kalah dengan nafsunya sendiri karena itulah Ibrahim selalu menghindari Aira. Enggan tidur di ranjang yang sama dan selalu memalingkan wajah saat bicara.

Namun tadi dokter Irna mengatakan dengan jelas jika ia dan Aira harus sering berhubungan demi si jabang bayi.

Benar, ini semua demi anakku. Batin Ibrahim, mencari pembenaran.

Karena kini keinginan untuk menyentuh Aira makin menguasai dirinya.

Dan saat malam hari datang, Ibrahim memeluk erat tubuh Aira dari arah belakang saat sang istri baru saja membasuh wajahnya di dalam kamar mandi.

Diperlakukan seperti ini membuat tubuh Aira berdesir. Darahnya memanas seketika.

Bahkan napas hangat Ibra sudah memenuhi ceruk lehernya.

Satu tangan Ibrahim mengelus perut Aira dengan sayang, lalu perlahan menelusup dan masuk ke dalam sana.

Mengelus perutnya secara langsung tanpa ada penghalang.

"Bolehkah?" tanya Ibra dengan suaranya yang berat.

Sementara Aira langsung meneguk salivanya dengan susah payah, bayangan Ibra yang memperlakukannya dengan kasar di malam pertama mereka masih terekam jelas diingatan. Bahkan setelah melakukannya Ibrahim langsung pergi begitu saja.

"Aira," panggil Ibrahim lirih, kedua netranya sudah dipenuhi oleh kabut.

Dan setelahnya, Aira tak lagi bisa melawan.

Terpopuler

Comments

Lisa Icha

Lisa Icha

apakah ini semua hanya sandiwara saja?

2024-02-01

0

Titika tika

Titika tika

😕😕😕😫

2023-12-02

0

May Keisya

May Keisya

preeetttt😂

2023-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!