Ibrahim kira kepergian sang kakek tidak akan membuatnya terluka.
Namun mengebumikan kakeknya sendiri secara langsung nyatanya membuat hatinya hancur.
Berulang kali Ibrahim mengucapkan kata maaf di dalam hatinya. Sadar jika selama ini ia memiliki banyak kesalahan pada sang kakek.
Perdebatan demi perdebatan terus terjadi diantara keduanya. Terlebih tentang harta yang selalu Ibrahim tuntut.
Di pemakaman yang penuh air mata itu, Sonya tersenyum kecil. Waktu yang ia tunggu-tunggu akhirnya tiba juga.
Seminggu setelah kakek Pram meninggal, pak Basir asisten kepercayaan kakek Pram sekaligus pengacara itu membacakan surat wasiat sang kakek.
Surat berisi pesan nasehat dan pembagian harta yang ia miliki.
Kepada Ibra, kakek Pram meminta untuk menjadi pria yang bertanggung jawab. Bukan hanya tentang keluarga namun juga perusahaan milik keluarga mereka. Perusahaan itu menghidupi banyak orang, memiliki tanggung jawab yang besar. Bukan hanya untuk memperkaya diri sendiri namun juga membantu orang lain.
Untuk Sonya, kakek Pram memberikan pesannya. Meminta Sonya untuk lebih banyak memperbaiki diri, bahkan meminta Sonya untuk mencontoh Aira dalam kehidupannya. Memperdalam ilmu agama dan menjadi istri yang sholeha.
Kepada Aira, kakek Pram pun berpesan, bahwa Aira harus terus mendampingi Ibrahim untuk selamanya. Kakek Pram ingin Yusuf tumbuh di keluarga yang utuh.
Kakek Pram pun mengatakan dalam surat wasiatnya jika ia sangat menyayangi Yusuf, berharap cicitnya kelak menjadi pribadi yang sholeh, patuh kepada kedua orang tua dan berguna bagi sesama.
Aira menangis tiap kali pak Basir membaca satu per satu kalimat dalam surat wasiat itu. Sementara Sonya hanya berdecak, karena bukan ini yang ia ingin dengar.
Pembagian harta adalah apa yang Sonya tunggu-tunggu.
“Kakek Pram sudah membagi-bagikan hartanya untuk kalian. Ibrahim sebagai cucu kandung kakek Pram mendapatkan bagian 30 persen dari seluruh harta kakek Pram, Aira dan Sonya sebagai istri Ibrahim mendapatkan bagian yang sama, yaitu 20 persen, dan Yusuf sebagai cicit satu-satunya kakek Pram mendapatkan bagian 25 persen. 5 persen lainnya yang berupa beberapa bidang tanah akan di wakaf kan,” jelas pak Basir.
“Kenapa aku dan Aira sama? Harusnya aku dapat lebih besar, karena aku ini istri pertamanya mas Ibra. Dan kenapa pula Yusuf dapat, Yusuf dan Aira itu sama saja pak Basir,” tolak Sonya atas pembagian harta itu, ia tak terima, merasa bagiannya paling kecil dari semua orang.
“Jika anda menolak keputusan kakek Pram ini, anda bisa mewakafkan bagian anda pada pihak yang membutuhkan Nyonya, kakek Pram tidak memaksa anda untuk menerimanya,” jawab Basir. Sebuah jawaban yang begitu dibenci oleh Sonya.
“Mas, kamu bicara dong, mana bisa aku Cuma dapat 20 persen,” ucap Sonya, ia bicara pada sang suami, meminta pembelaan.
Namun Ibra tak menjawab, ia malah bangkit dari duduknya dan segera berlalu dari sana.
Aira yang melihat itu hanya diam, satu tangannya terus membelai lembut Yusuf yang berada di gendongannya.
Aira tahu, suaminya itu masih terpukul atas meninggalnya sang kakek.
“Mas!” pekik Sonya, mencegah kepergian Ibrahim. Namun Ibrahim terus melangkah, meninggalkan ruang tengah dan menuju ruang kerjanya di lantai 2.
Dulu ia memang sempat berharap kakek Pram agar segera meninggal, hingga semua harta ini bisa ia kuasai sendiri tanpa bayang-bayang sang kakek. Namun kini setelah kakek Pram benar-benar meninggal, nyatanya Ibrahim tak begitu bernafsu dengan semua harta peninggalan sang kakek.
Ia malah begitu enggan untuk menerima itu semua.
Kepergian kakek Pram meninggalkan luka yang begitu dalam. Meskipun ia memiliki 2 istri, namun tetap saja Ibrahim merasa hidup sendiri. Sebatang kara tanpa adanya keluarga.
Ibrahim duduk di kursi kerjanya dan kembali teringat bagiamana dulu seluruh anggota keluarganya meninggal.
Ia menangis seorang diri di samping makam ayah dan ibunya. Tak peduli meski saat itu hujan turun.
Ibrahim kecil terus menangis, tangis yang deras seperti hujan saat itu.
Sampai akhirnya kakek Pram datang dengan membawa payung lalu menggendongnya untuk pulang.
“Kakek,” lirih Ibrahim, akhirnya tumpah juga air mata yang ia tahan selama 7 hari ini. Sejak kakek Pram dinyatakan meninggal ia tak menangis, ia masih tidak percaya. Sampai akhirnya kini air mata itu tumpah juga.
“Maafkan aku kek, maafkan aku,” lirih Ibrahim.
Andaikan waktu bisa diulang ia akan memperlakukan kakek Pram dengan baik. Hidup rukun tanpa memperdebatkan harta.
Tapi sayang, berapa kali pun Ibrahim mengucapkan kata maaf, kakek Pram tidak akan pernah bisa kembali lagi.
Hingga malam tiba, Ibrahim tak juga keluar dari ruang kerjanya.
Sementara Yusuf sedang rewel membuat Aira tidak memiliki waktu untuk menemui sang suami.
Jadilah Sonya yang terus mengetuk pintu kerja suaminya itu.
Sampai akhirnya Ibrahim membukanya dan membiarkan Sonya untuk masuk.
“Kamu kenapa Mas?” tanya Sonya, kini ia dan Ibrahim sudah duduk bersanding di sofa ruangan itu.
“Aku lelah, aku capek, tapi aku tidak bisa beristirahat. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak,” jawab Ibrahim, ia menatap kosong ke depan sana.
“Ayo kita berlibur, kita tinggalkan semua kepenatan disini, aku akan mengembalikan hidup menyenangkan kita dulu,” balas Sonya, ia bahkan membawa Ibrahim masuk ke dalam pelukannya dan berulang kali mengelus pucuk kepala Ibra dengan sayang.
Sonya sadar satu hal, selama ini Aira sudah memberikan pengaruh buruk terhadap suaminya. Menyadari itu, Sonya tak akan buru-buru tentang warisan kakek Pram. Sonya akan lebih dulu mendapatkan kembali suaminya yang dulu.
Dengan senyum sinis nya, Sonya terus mengelus pucuk kepala sang suami, hingga Ibra merasakan ketenangan dan akhirnya terlelap di pangkuan Sonya.
“Jadilah suamiku yang dulu Mas, pasti hidup kita akan jadi lebih indah, apalagi kini kakek Pram sudah tidak ada lagi,” ucap Sonya, ia tersenyum lebar, seraya menatap lekat wajah suaminya yang sudah terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
andi hastutty
Kapan kamu sadar ibra klo Sonya yg membunuh kakekmu
2024-09-06
0
Cantika
Bersukur masih di kasih bagian, kalau di dunia nyata menantu mana dapat bagian Sonya
2024-08-06
0
💋Titika tika27💋
😒😒😒
2023-12-02
1