IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis

Malam ini terasa sangat berbeda dengan malam pertama mereka beberapa bulan lalu. Dulu Ibra memperlakukan Aira begitu kasar, seolah istri keduanya itu bukanlah orang yang berharga.

Namun malam ini, Ibrahim bahkan mengecupi seluruh wajah Aira dengan penuh kasih sayang. Kelembutan demi kelembutan Aira dapatkan. Membuat matanya yang menahan takut perlahan mulai terbuka dan berani melihat sang suami yang tengah mengukungnya.

Tatapan keduanya bertemu dengan kedua inti yang saling menyatu.

"Maafkan aku tentang dulu Aira, aku akan menebusnya," ucap Ibrahim. Setelahnya Aira kembali menutup mata, saat sang suami kembali meraup bibirnya.

Malam ini benar-benar malam yang indah bagi Aira. Bahkan tubuhnya pun mulai bergerak membalas semua sentuhan sang suami.

Ketakutannya tentang sentuhan itu sudah menghilang, bahkan kini ia begitu mendamba sentuhan Ibra.

Tak hanya satu kali pelepasan yang Aira dapatkan, berulang kali ia terus merasa melayang. Berbagi peluh hingga fajar datang.

Pagi itu Ibra bahkan memeluk erat tubuh polos Aira, tak ingin sedikitpun ada angin yang sampai membuat istrinya merasa dingin.

Dan Aira pun membalas pelukan itu seraya menyembunyikan wajahnya didada  bidang sang suami.

Rasanya malam pertama mereka adalah malam ini, malam panjang yang begitu indah.

"Aku akan libur lagi," ucap Ibrahim, membuat Aira terkekeh pelan di dalam dekapan sang suami.

"Kenapa?" tanya Aira diantara kekehannya.

"Kemarin aku menghabiskan waktu anak kita, sekarang aku akan menghabiskan waktu dengan ibu dari anakku," balas Ibrahim.

Kata-kata yang terdengar begitu manis di telinga Aira. Membuat senyumnya terus muncul dengan kedua pipi yang merah merona.

Aira tak bisa membalas ucapan itu, ia hanya semakin memeluk Ibrahim erat.

Bahkan saat Ibrahim mengajaknya untuk mandi bersama Aira pun menurut, ia menjadi istri yang begitu patuh. 

Di dalam sana keduanya kembali menyatu, menciptakan kenangan indah di tiap sudut kamar ini. 

Aira yang awalnya malu-malu pun mulai berani untuk menggerakan tubuhnya diatas tubuh sang suami.

Hingga akhirnya ambruk dan membuat air di dalam bathup itu menjadi tenang sejenak. Lalu kembali berombak saat Ibrahim mengambil  alih kendali.

Cukup lama mandi bersama akhirnya mereka keluar juga. Ibrahim menggendong Aira seperti pengantin baru. Bahkan berulang kali mencuri ciuman di bibir ranum sang istri.

Tubuh Aira yang kini membuatnya candu.

Pagi itu bahkan Ibrahim membantu Aira untuk mengganti bajunya lalu meminta sang istri untuk duduk di sofa dan menunggu.

"Tunggulah disini, aku akan meminta bik Sumi untuk mengantarkan sarapan kita ke kamar," ucap Ibrahim, satu tangannya mengelus rambut Aira yang masih basah.

Dan dilihatnya Aira yang menganggukan kepalanya patuh.

Sungguh Ibrahim suka sekali melihat sikap Aira yang patuh seperti ini.

Aira menunggu dan Ibrahim turun ke lantai 1, menuju dapur dan hendak memerintahkan bik Sumi untuk mengantarkan sarapan mereka ke kamar.

Namun langkah Ibrahim perlahan melambat saat ia melihat ada istri pertamanya di meja makan, duduk bersama dengan kakek Pram.

Seketika itu juga Ibrahim menelan salivanya dengan susah payah. Tiba-tiba takut ketahuan Sonya jika semalam ia sudah melewati malam panas bersama Aira. 

"Sayang, kamu disini," sapa Ibrahim, ia menghampiri Sonya dan mengecup pucuk kepalanya. 

Sonya hanya mengangguk saja, sedikit heran saat melihat rambut Ibrahim basah disaat jam seperti ini, jam 8 pagi. Biasanya Ibrahim mandi jam 6 pagi dan 7 rambutnya sudah kering.

Tapi Sonya segera menepis pikiran buruk di kepalanya, ia tidak ingin berasumsi yang aneh-aneh. 

"Dimana Aira?" tanya Sonya.

Sebuah pertanyaan yang membuat kedua netra Ibrahim langsung membola.

"Oh iya, Bik Sumi tolong siapkan sarapan untuk Aira, dia menunggu di kamar," ucap Ibra pada Bik Sumi.

Bik Sumi pun langsung mengangguk antusias, dia senang sekali tiap melihat perhatian tuan Ibra seperti ini.

Lain halnya dengan Sonya yang makin menatap curiga pada suaminya.

Ah iya, memang inikan sandiwaranya. Memperlakukan gadis kampung itu dengan baik. Batin Sonya, lalu bernapas lega. 

Saat bik Sumi mengantarkan sarapan Aira ke kamarnya, Sonya ikut. Sonya pun menemui Aira dan mulai memainkan perannya. Peran sebagai istri pertama yang baik, yang menerima madunya dengan baik pula.

Saat pintu terbuka Aira menyambut dengan senyum yang terkembang, ia kira Ibrahim kembali. Namun perlahan senyum itu surut saat ia melihat yang datang bukanlah Ibrahim melainkan istri pertama suaminya, nyonya sonya. 

Aira sontak berdiri, lalu mempersilahkan Sonya untuk duduk.

Sementara bik Sumi meletakkan nampan yang ia bawa dan meminta Aira untuk menghabiskan sarapannya. Lalu pergi dari sana dan meninggalkan Aira dan Sonya berdua di sana.

"Nyonya," sapa Aira dengan wajahnya yang sedikit menunduk, ia masih berdiri sementara Sonya sudah duduk si sofa itu.

Melihat rambut basah  Aira benar-benar membuat Sonya tak nyaman. Pikiran buruk itu kembali terngiang di kepalanya, ia berpikir jika baru saja Aira dan Ibra mandi bersama atau telah melewati malam bersama.

Tidak, itu tidak mungkin. yakin Sonya di dalam hati.

"Aira, duduklah disini dan tidak perlu memanggilku Nyonya," ucap sonya.

Membuat Aira tak percaya katakata itu ia dengar dengan lembutnya. 

Bahkan tak sampai disana, Sonya pun meminta maaf kepada Aira tentang perlakuan buruknya selama ini. Sonya mengatakan jika ia merasa iri karena Aira bisa hamil sementara ia tidak.

Mendengar itu tentu saja Aira merasa iba, bahkan mengatakan kepada Sonya jika anak yang ia kandung kelak juga akan menjadi anak Sonya.

Sonya lantas memeluk Aira erat, mengucapkan banyak kata terima kasih dengan seringai dibalik punggung Aira. 

Terpopuler

Comments

Yuli Silvy

Yuli Silvy

kesihan Aira ny d bohongi SM suami sndri😥

2024-01-15

0

Titika tika

Titika tika

Semoga aira cpt sadar klo smua hnya sandiwara, dan mulai membentengi diri

2023-12-02

0

Ihza

Ihza

g tega sbnre sm aira

2023-11-03

0

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!