IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta

Mendekati hari kelahiran anak Ibrahim dan Aira, kedua orang tua Aira memutuskan untuk menjenguk sang anak.

Dari Tegal pak Imam dan ibu Asma datang ke Jakarta, tanpa memberi tahu kakek Pram dan Aira sebelumnya.

Mereka ke Jakarta menggunakan kereta api, lalu beriringan naik ojek dan berhenti persis di depan gerbang rumah kakek Pram.

"Ayo Pak masuk, ibuk sudah tidak sabar bertemu dengan Aira, pasti sekarang perutnya sudah semakin membesar," ajak bu Asma pada sang suami, ia menarik lengan pak Imam untuk masuk ke dalam sana.

Penjaga keamanan yang sudah mengenal pak Imam dan ibu Asma pun membantu besan majikannya ini untuk membawa beberapa barang bawaan. Ada tas baju dan 2 kardus berisi oleh-oleh.

Dengan antusias keduanya mulai memasuki teras rumah, tanpa mengetuk pintu penjaga keamanan itu langsung membawa kedua orang tua ini masuk.

Bertemu dengan bik Sumi dan disambut dengan hangat.

bik Sumi meminta kedua besan tuannya untuk beristirahat di ruang tengah, meminta para pelayan yang lain untuk melayaninya sementara ia memanggil Aira dan kakek Pram.

Tidak ingin membuat pak Imam dan ibu Asma menunggu lama, bik Sumi mempercepat langkahnya ke kamar kakek Pram yang ada di lantai 1 dan setelah kakek Pram keluar ia segera bergegas ke lantai 2.

Saat ini jam 1 siang, sehabis makan siang tadi para tuan dan nyonyanya memang kembali ke kamar masing-masing.

Tok tok tok.

Bik Sumi mengetuk pintu kamar Aira dan tak berselang lama Ibrahim membukanya.

"Ada apa Bik?" tanya Ibrahim, ia tidak membuka pintunya lebar-lebar, hanya setengah saja dan ia sedikit keluar.

"Di bawah ada kedua orang tua Nyonya Aira Tuan, mereka baru saja tiba dari Tegal."

Mendengar itu kedua netra Ibrahim membola, bibirnya tersenyum tipis, merasa kabar ini pasti akan membuat istri keduanya senang.

Ibrahim menganggukkan kepala dan berkata pada bik Sumi bahwa ia dan Aira akan segera turun.

Setelah bik Sumi pergi, Ibrahim kembali menghampiri sang istri yang tengah duduk di atas ranjang. Niatnya tadi mereka ingin sama-sama beristirahat sambil bermain dengan anak mereka yang mulai aktif menendang.

Namun urung karena bik Sumi datang.

"Ada apa Mas?" tanya Aira saat sang suami sudah duduk disisi ranjang, disisinya pula.

Bukannya langsung menjawab, Ibrahim malah tersenyum lebar. Membuat Aira cemberut dan menatap curiga.

"Bapak sama ibuk ada di bawah," ucap Ibrahim setelah memberi jeda.

Dilihatnya senyum sang istri yang langsung terbit setelah ia berucap, membuat Ibrahim pun mengukir senyum yang sama.

Entahlah, kini jika melihat Aira bahagia iapun akan merasa bahagia pula. Bahkan Ibrahim sungguh enggan melihat istri keduanya ini bersedih.

Senyum Aira lebih enak untuk dipandang.

Aira dan Ibrahim turun ke lantai 1. Ibrahim terus memeluk sang istri saat menuruni anak tangga, memposisikan agar istrinya aman saat menuruni satu per satu anak tangga itu.

Keduanya bahkan saling bertukar pandang dan senyum diantara langkah-langkahnya.

Pak Imam dan ibu Asma yang melihat pemandangan itu sungguh merasa bahagia, mereka terus bersyukur di dalam hati masing-masing. Melihat rumah tangga anaknya yang rukun membuat keduanya merasa tenang.

Pertemuan mereka kali ini tak ada canggung sedikitpun, karena Ibrahim benar-benar membuka diri untuk menerima pak Imam dan ibu Asma sebagai mertuanya.

Bahkan Ibrahim berulang kali meminta maaf karena tidak menjemput, lalu mengatakan pada kedua mertuanya jika besok dia sendiri yang akan mengantar kepulangan ibuk dan bapak ke Tegal.

Tersenyum lebar dan lagi-lagi bersyukur. Pak Imam dan ibu Asma sungguh bahagia, ia percaya jika kini Ibrahim dan Aira sudah saling mencintai. Ada anak diantara mereka membuat hubungan itu semakin menghangat.

Ya Allah terima kasih, terima kasih. Batin Asma, seraya terus menatap Aira dan Ibrahim yang tampak bahagia.

Setelah melepas rindu di ruang tengah, kini Aira mengajak ayah dan ibunya untuk makan siang. Kakek Pram menemani sementara Aira dan Ibrahim membuka oleh-oleh yang dibawa ibuk dan bapak.

"Sonya dimana pak Pram? kenapa dia terlihat," tanya pak Imam, meski tak enak hati untuk bertanya namun tetap ia tanyakan juga, penasaran dan ingin tahu, takut jika ada apa-apa.

"Sonya pindah di rumah kami yang lain Pak Imam, sekarang Ibrahim yang bergantian untuk menemui istri-istrinya. Aira dan Ibrahim perlu saling mengenal, karena itulah Sonya pindah rumah," jelas kakek Pram.

Tidak bercerita alasan yang sesungguhnya. Sonya pergi dari sini karena ia yang mengusir, karena Sonya selalu membuat Aira tertekan bahkan sampai Aira pendarahan karena stress.

Pak Imam dan ibu Asma yang mendengar ucapan kakek Pram pun menganggukkan kepalanya, merasa setuju pula dengan keputusan itu.

Memiliki privasi antara istri pertama dan kedua memang perlu. Tinggal bersama pasti akan terjadi banyak percekcokan.

Perbincangan mereka teralihkan saat mendengar Aira tertawa di meja pantri sana. Mereka kompak menoleh dan melihat kemesraan Aira dan Ibrahim.

Ibrahim memakan buah pisang lalu menyuapi sang istri dengan pisang yang sama. Keduanya sering sekali saling bertemu tatap dan saling pandang dengan tatapan yang dalam.

Bahkan hanya melihatnya saja semua orang seolah melihat banyak cinta diantara keduanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari berlalu, setelah 3 hari di Jakarta akhirnya pak Imam dan ibu Asma pulang ke Tegal. Seperti janjinya, Ibrahim sendirilah yang mengantar.

Pagi ini Ibrahim bersiap untuk pergi dan Aira membantu suaminya itu untuk bersiap.

"Nanti setelah anak kita lahir dan cukup besar kita pulang bersama-sama ke Tegal ya?" pinta Ibrahim, ia duduk di kursi meja rias dan membiarkan Aira menyisir rambutnya.

"Benarkah? Aku dan Mas pulang bersama-sama ke Tegal?" tanya Aira memastikan, ia menghentikan pergerakan tangannya dan menatap Ibra dengan mata yang berbinar, penuh harap.

"Iya sayang, aku, kamu dan anak kita," jelas Ibrahim gamblang membuat istri keduanya ini langsung menjerit pelan, merasa kegirangan. Senang yang membuncah.

Setiap harinya Ibrahim terus memberinya cinta yang berlimpah, membuat Aira menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini.

"Kamu bahagia?" tanya Ibrahim, ia menatap lekat kedua netra sang istri dan berhasil membuat euforia kebahagiaan Aira terhenti.

Wanita cantik ini lantas membalas tatapan sang suami dengan tatapan yang tak kalah dalamnya.

"Tentu saja, aku bahkan sangat bahagia Mas," jawab Aira jujur, bahkan dari matanya nampak jelas kejujuran itu.

Membuat Ibrahim terpaku seketika, selama ini Ibrahim tidak pernah memberikan barang mewah apapun, apalagi uang belanja yang berlimpah untuk istri keduanya. Tapi Aira tetap bahagia dan selalu memperlakukannya dengan tulus, penuh cinta.

"Cium aku," titah Ibrahim.

Dan dengan bibir yang tersenyum Aira mulai mengikis jarak, dengan patuh ia mendekat, menjangkau bibir tebal sang suami dan mulai melumaatinya dengan lembut.

Ibrahim tersenyum kecil lalu mulai membalas.

Terpopuler

Comments

Titika tika

Titika tika

Memng yg tulus itu gk harus krna uang

2023-12-02

1

Ihza

Ihza

hati2 Ar kalo kbahagiaan ini cmn semu....

2023-11-03

0

Putri Cikal

Putri Cikal

udah mulai bisa membandingkan nih antara aira dan sonya 😀

2023-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!