IPH BAB 4 - Sebuah Rencana

Tidak ada Sonya di rumah membuat waktu Aira dan Ibrahim semakin banyak. Namun tidak ada yang berubah dari Ibrahim, ia tetap saja acuh pada istri keduanya itu. Bahkan mereka tidak pernah saling bertegur sapa saat berada di dalam kamar.

Aira hanya melihat suaminya yang sibuk sendiri, bersiap untuk pergi ke kantor.

Tidak bisa dibohongi oleh kedua mata Aira, bahwa sang suami memiliki paras yang tampan. Garis rahang tegas dengan tatapannya yang nampak begitu dingin.

Memiliki pria sempurna seperti itu bagi Aira hanyalah angan-angan. Bahkan rasanya di angan-angan pun ia tidak pantas.

Apalagi saat menatap dirinya sendiri yang jauh dari kata sempurna membuat Aira tersenyum getir.

Rasanya memang tidak mungkin jika mas Ibra jadi suamiku. Batin Aira.

Semenjak hamil, ia merasa mulai mencintai sang suami. Perasaan itu muncul dengan sendirinya. Rasanya ingin Ibrahim selalu ada didekatnya, hanya melihat meski tidak menyentuh sudah membuat Aira merasa lega.

Seperti tidak ada lagi yang mengganjal di hati. 

Bahkan Aira pun bersyukur saat kakek Pram memindahkan Sonya ke rumah yang lain.

Aku seperti wanita yang jahat. Batin Aira lagi.

Ia hanya sibuk membatin karena tidak memiliki keberanian untuk buka suara.

"Kenapa masih diam disitu? ayo turun," ajak Ibrahim dengan suaranya yang dingin, tidak ada hangat-hangatnya sedikitpun.

Bahkan saat berucap wajahnya begitu datar tanpa ekspresi.

Membuat Aira tersentak dan langsung turun dari atas ranjang dengan buru-buru.

Ibrahim sungguh jengah melihat sikap Aira itu. Wanita yang ceroboh, pikirnya. 

Bagaimana bisa anakku tumbuh di rahim seorang wanita seperti ini. Batin Ibrahim.

Ia lalu menarik lengan Aira agar berjalan beriringan keluar dari dalam kamar.

"Di depan kakek Pram perlakukan aku seperti suamimu," titah Ibrahim saat mereka mulai menuruni anak tangga.

Aira tidak menjawab, hanya menganggukkan kepalanya pelan seraya menuruni anak tangga dengan hati-hati. Bahkan tanpa sadar menyentuh lengan Ibrahim sebagai pegangan. 

Dan Ibrahim pun reflek menahan tubuh Aira agar tetap berada di posisi aman.

Bagi Ibrahim, Aira tak hanya ceroboh, tapi juga selalu terlihat lemah, seperti orang munafik. Sungguh menjijikkan. Entahlah, apapun yang dilakukan Aira, Ibrahim tidak pernah menyukainya.  Bahkan ia begitu benci saat melihat Aira yang selalu menuruti semua perkataan Sonya, selalu menunduk tiap kali diajak bicara dan selalu bersikap seolah ia yang paling teraniaya. 

Ibrahim sungguh benci itu semua. 

Dan di ruang tengah lantai 1 kakek Pram duduk di sofa sana, ia mengukir senyumnya saat melihat Ibrahim dan Aira menuruni anak tangga dengan saling peluk seperti itu. 

Kedamaian dalam hatinya yang selama ini hilang kini mulai mendatanginya kembali. Ketidakadaan Sonya di rumah ini membuat ia bisa bernafas lega. 

"Kenapa kakek disini? kakek sudah sarapan?" tanya Ibrahim pada sang kakek, ia masih memegangi pundak Aira hingga kini menghampiri kakek Pram.

"Sudah, kalian pergilah sarapan berdua," jawab kakek Pram, belum hilang juga senyum di bibirnya.

Aira lagi-lagi hanya bisa mengangguk, berada didekat Ibrahim membuat suaranya menghilang. Ia tak berani tak buka suara, ia tahu Ibrahim tidak menyukai suaranya. 

Kata Ibrahim suaranya sungguh mengganggu, seperti bising yang membuatnya telinganya tidak nyaman. 

Dan semenjak mendengar ucapan suaminya itu, kini Aira jarang sekali bicara sebelum Ibrahim yang bertanya lebih dulu. 

Sampai di meja makan, Ibrahim mendudukkan Aira di salah satu kursi, lalu ia memilih duduk di sebelahnya.

"Makanlah yang banyak, beri anakku makanan yang bergizi," jelas Ibrahim dan Aira mengangguk patuh. 

Apapun lauk yang disajikan Ibrahim di dalam piringnya Aira makan hingga tandas. 

Benar-benar wanita rakus. Batin Ibra. 

Namun meski begitu ia terus menambah makanan di piring Aira, hingga akhirnya Aira berucap sudah.

"Saya sudah kenyang Tuan."

Barulah Ibrahim berhenti. 

Selepas sarapan bersama itu, Ibrahim segera menuju perusahaannya SM Corp. Sementara Aira menghabiskan waktunya bersama kakek Pram. Membicarakan ini dan itu, saat bersama kakek Pram seperti ini Aira menjadi banyak bicara, ia bahkan begitu ceria. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

SM Corp.

Jam makan siang Sonya mendatangi suaminya di kantor, ia langsung menuju ruangan sang suami, ruangan yang di depannya tertulis jelas kata CEO.

Masuk ke dalam sana dan Ibrahim langsung menyambutnya dengan senyum lebar.  Bahkan meminta sang istri untuk duduk diatas pangkuannya. 

"Aku sangat merindukanmu," desis Ibrahim, ia menyembunyikan wajahnya di kedua dada sang istri.

Terasa lembut dan begitu nyaman.

"Aku juga, sangat, apalagi tadi malam aku tidur sendiri," balas Sonya, ia berukang kali menciumi pucuk kepala suaminya.

"Apa istri keduamu baik-baik saja?"

Ibrahim mengangguk, ia semakin memeluk erat tubuh istri pertamanya. 

"Aku akan menambah uang belanjamu, apa kamu senang?" tanya Ibrahim seraya mengangkat wajahnya dan menatap kedua netra sang istri.

Dilihatnya mata Sonya yang berbinar.

"Benarkah uang belanjaku ditambah?" tanya Sonya memastikan dan Ibrahim mengangguk. 

Sonya langsung menjerit kecil kegirangan lalu memeluk suaminya dengan sayang.

"Terima kasih sayang," ucap Sonya dan membuat Ibrahim bernapas lega. Cukup mudah memang untuk membujuk Sonya agar tidak marah selepas kepergiannya dari rumah. Dengan uang Sonya pasti akan selalu memaafkannya dari ketidakberdayaannya atas keinginan kakek Pram.

"Tapi Mas, boleh aku minta satu lagi?" tawar Sonya, ia melerai pelukannya dan membuat mereka saling tatap.

"Apa? katakan."

"Perlakukan Aira dengan baik, tapi setelah anakmu lahir ceraikan dia. Lalu kita yang akan merawat bayinya," pinta Sonya dengan tatapannya yang dalam.

Dan Ibrahim pun langsung menganggukkan kepalanya, karena sebenarnya itu juga adalah rencananya. 

"Baiklah," jawab Ibrahim.

Terpopuler

Comments

Lilye Dzi'Kai Purnomo

Lilye Dzi'Kai Purnomo

awas ja lu ibrahim klo sampe bucin akut..😏

2024-05-04

0

Titika tika

Titika tika

Hadeuhhhh😒

2023-12-02

0

Putri Cikal

Putri Cikal

haha nanti kalou ufah di perlakukan baik suami mu malah kepincut aira dan kamu di lupakan dech😀

2023-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2 IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3 IPH BAB 3 - Hamil
4 IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5 IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6 IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7 IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8 IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9 IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10 IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11 IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12 IPH BAB 12 - Warisan
13 IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14 IPH BAB 14 - Talak
15 IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16 IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17 IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18 IPH BAB 18 - Istri Kedua
19 IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20 IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21 IPH BAB 21 - Kewajiban
22 IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23 IPH BAB 23 - Pelukan
24 IPH BAB 24 - Bawahan
25 IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26 IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27 IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28 IPH BAB 28 - Darah
29 IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30 IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31 IPH BAB 31 - Penyesalan
32 IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33 IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34 IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35 IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36 IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37 IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38 IPH BAB 38 - Jati Diri
39 IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40 IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41 IPH BAB 41 - Pembunuh
42 IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43 IPH BAB 43 - Hukuman
44 IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45 IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46 IPH BAB 46 - Sayang
47 IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48 IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49 IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50 IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51 IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52 IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53 IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54 IPH BAB 54 - Rindu
55 IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56 IPH BAB 56 - Ingkar
57 IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58 IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59 IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60 IPH BAB 60 - Senja
61 IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62 IPH BAB 62 - Perkelahian
63 IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64 IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65 IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66 IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67 IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68 IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69 IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70 IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71 IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72 IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73 IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74 IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75 IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76 IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77 Menggoda Wanita dewasa
78 Wajib Baca
79 After Divorce
80 Bride Of Choice Karya Lunoxs
81 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82 Crazy Love karya baru Lunoxs
83 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 83 Episodes

1
IPH BAB 1 - Wanita Pilihan Kakek
2
IPH BAB 2 - Tidak Apa-Apa
3
IPH BAB 3 - Hamil
4
IPH BAB 4 - Sebuah Rencana
5
IPH BAB 5 - Sentuhan Lembut
6
IPH BAB 6 - Mulai Percaya Jika Cinta Itu Ada
7
IPH BAB 7 - Mencari Pembenaran
8
IPH BAB 8 - Kata-Kata Manis
9
IPH BAB 9 - Tulus Dan Penuh Cinta
10
IPH BAB 10 - Kelahiran Yusuf
11
IPH BAB 11 - Menikmati Peran
12
IPH BAB 12 - Warisan
13
IPH BAB 13 - Melukai Secara Perlahan
14
IPH BAB 14 - Talak
15
IPH BAB 15 - Jadilah Wanita Tangguh
16
IPH BAB 16 - Kemarahan Ibrahim
17
IPH BAB 17 - Perubahan Aira
18
IPH BAB 18 - Istri Kedua
19
IPH BAB 19- Dua Kepribadian
20
IPH BAB 20- Membenarkan Semua Tuduhan
21
IPH BAB 21 - Kewajiban
22
IPH BAB 22 - Menyakiti Diri Sendiri
23
IPH BAB 23 - Pelukan
24
IPH BAB 24 - Bawahan
25
IPH BAB 25 - Rumah Tangga
26
IPH BAB 26 - Keputusan Bersama
27
IPH BAB 27 - Jadi Kenangan Yang Indah
28
IPH BAB 28 - Darah
29
IPH BAB 29 - Kata Cinta Dan Nyawa
30
IPH BAB 30 - Harus Bahagia Atau Bersedih?
31
IPH BAB 31 - Penyesalan
32
IPH BAB 32 - Keinginan Sonya
33
IPH BAB 33 - Untuk Terakhir Kali
34
IPH BAB 34 - Undangan Pernikahan
35
IPH BAB 35 - Menahan Hasrat
36
IPH BAB 36 - Hadiah Terindah
37
IPH BAB 37 - Jika Boleh Meminta
38
IPH BAB 38 - Jati Diri
39
IPH BAB 39 - Mengakui Kesalahan
40
IPH BAB 40 - Menatap Masa Depan
41
IPH BAB 41 - Pembunuh
42
IPH BAB 42 - Penyesalan Yang Mendalam
43
IPH BAB 43 - Hukuman
44
IPH BAB 44 - Aira dan Sonya
45
IPH BAB 45 - Tiga Bulan Berlalu
46
IPH BAB 46 - Sayang
47
IPH BAB 47 - Bahagia Versi Sederhana
48
IPH BAB 48 - Sangat Beruntung
49
IPH BAB 49 - Ibu Sambung
50
IPH BAB 50 - Pikiran Buruk
51
IPH BAB 51 - Menaruh Rasa
52
IPH BAB 52 - Pergi ke Tegal
53
IPH BAB 53 - Kembali Berdesir
54
IPH BAB 54 - Rindu
55
IPH BAB 55 - Berpikir Lain
56
IPH BAB 56 - Ingkar
57
IPH BAB 57 - Keputusan Sulit
58
IPH BAB 58 - Tentang Nusa
59
IPH BAB 59 - Dua Keluarga
60
IPH BAB 60 - Senja
61
IPH BAB 61 - Ini Adalah Awal
62
IPH BAB 62 - Perkelahian
63
IPH BAB 63 - Pernyataan Dirga
64
IPH BAB 64 - Rasa Bersalah
65
IPH BAB 65 - Keputusan Dirga
66
IPH BAB 66 - Yuna El Ibrahim Suryo
67
IPH BAB 67 - Memiliki Banyak Anak
68
IPH BAB 68 - Membuat Janji Temu
69
IPH BAB 69 - Izin Ibrahim
70
IPH BAB 70 - Pergulatan Batin
71
IPH BAB 71 - Menemui Sonya
72
IPH BAB 72 - Hubungan Persaudaraan
73
IPH BAB 73 - Menebus Yang Setimpal
74
IPH BAB 74 - Pelukan Yang di Rindukan
75
IPH BAB 75 - Memperbaiki Hubungan
76
IPH BAB 76 - Istri Pilihan Kakek
77
Menggoda Wanita dewasa
78
Wajib Baca
79
After Divorce
80
Bride Of Choice Karya Lunoxs
81
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
82
Crazy Love karya baru Lunoxs
83
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!