Dunia Gelap Rindu 17

Rindu meniup nafasnya keatas. Tubuhnya melemas. “ Lalu. Rindu harus bagaimana?” Tanya Rindu.

“Ikut saya....” Jawab Habib tegas. Ia menyeret tangan Rindu.

“Paman mau ajak Rindu kemana?. Jangan culik Rindu...” Teriak Rindu dan memberontak.

“Kamu diam. Jika tidak saya akan benar-benar menculik kamu...” Kata Habib dengan tegas. Rindu hanya mengikuti saja. Ia yakin Habib tak mungkin menculiknya. Apa gunanya coba?. Muka pas-pasan juga....

Habib membawa Rindu menaiki lift Menuju keatas. Tak ada yang mau berbicara duluan untuk memecah keheningan. Rindu sibuk berfikir kemana ia ajak dibawa. Sedangkan Habib mencari topik untuk bicara.

Tak membutuhkan waktu lama, lift yang mereka naiki telah terbuka. Lagi-lagi Habib menarik tangan Rindu. Ia melewati beberapa ruangan dan menaiki tangga. Mereka berhenti diatas balkon mall tersebut.

Rindu menganga menatap kagum didepannya. Disini semua rumah dan jalan nampak begitu indah, kerlap-kerlip lampu dari kota semuanya menjadi kesan dunia dongeng seribu lampion..

“Saya mengajak kamu kesini untuk negosiasi....” Ucap Habib memecahkan kekaguman Rindu.

Rindu beralih menatap Habib yang masih mencekal tangannya erat. Ia mennatap tajam Habib. “Katakan....”

“Saya gagal nika gara-gara kamu. Kamu harus tanggung jawab...” ucapnya ketus.

Rindu menatap Habib heran. Lalu ia harus melakukan apa coba?. “ Paman hamil?” Tanya Rindu menggoda.

Alih-alih tergoda Habib menatap Rindu kesal.”Saya lagi tidak ingin bercanda. Saya mau kamu tanggung jawab, kamu harus Menikah dengan saya untuk mengganti mempelai wanita.."

“Frruuuu..” Tawa Rindu pecah. Ia menatap Habib mengejek. “ Nikah?. Jangan bercanda. Saya masih kecil. Udah gue mau cabut.....” Jawab Rindu.

“Saya tidak bercanda. Kita akan menjalankan nikah kontrak” Jawab Habib lagi.

Rindu mengangkat alisnya satu. “ Kamu agama apa?” Tanya Rindu.

Pria itu menyatuhkan alisnya menatap Rindu. “Islam...” Jawabnya bingung.

“Hidup gue ngeblangsat waktu muda aja kali. Kalo masalah nika gue mau yang lurus, hidup bahagia sama suami gue. Bukan nika kontrak” Jawab Rindu ketus. “ Lagian juga agama loe islam. Masih aja mau mainin Allah. Nikah bukan hal main-main yang seenak jidat loe ngomong...!” Lanjutnya. Ia sudah tak memakai bahasa sopan. Ia menyebut dirinya ‘gue’ bukan ‘Rindu’.

Habib menatap Rindu sinis. “ Saya tidak hanya memberi kamu nikah saja kok. Saya akan beri kamu harta, apapun yang kamu mau saya kasih. Asalkan kamu mau nikah kontrak dengan saya...” Ucapnya sombong.

Rindu melepaskan cekalan ditangannya. Ia sadar jika pria didepannya tidak sedang main-main. Pergelangan Rindu memerah. Ia melipatkan tangannya diatas perut dan memandang Habib sinis. “ Menurut loe harta loe bisa beli harga diri gue?. Loe pikir harta loe seberharga itu dimata gue?” Teriak Rindu. Harga dirinya terasa diinjak-injak karena harta. “ Gue emang miskin, tapi gue nggak miskin harga diri....” Lanjutnya.

“Seberapa besar harga diri kamu?. Saya tahu kamu sering mamaatkan laki-lakikan, saya tahu!. Jadi tidak usah mengatakan harga diri kamu!” Jawab Habib tak kalah sinis.

Wajah Rindu pias. Semua yang dikatakan Habib semua benar meskipun itu bukanlah keinginannya, ia tak mungkin jika semua itu bukan keinginannya, Habib tak mungkin percaya kepadanya begitu mudah. “ Tau dari mana loe hidup gue?” Tanya Rindu penasaran.

“Tidak usah mengalihkan pembicaraan...” Ucap Habib sinis. “Saya tahu jilbab kamu topengkan?. Masih mau bilang kamu punya harga diri yang harus dijaga?. Ayolah negosiasi saya itu sangat menguntungkan...” Kata Habib mengejek.

Kesabaran Rindu sudah habis. Ia merapalkan mantra sabar berkali-kali. “Gue nggak butuh tawaran loe. Loe cari cewek yang menurut loe punya harga diri sana. ...” Jawab Rindu ketus. Lalu meninggalkan Habib.

“Saya menunggu jawababan kamu “ Sahut Habib keras mengiringi kepergian Rindu. Ada senyum tipis diwajahnya.

Semenjak ia bertemu pertama kali dengan Rindu, ia sangat tertarik dengan Rindu. Mulai dari sikap, sampai dengan pemikiran Rindu membuat ia menjadi semakin tertarik. Ia bahkan memerintah Filos untuk menyelidiki tentang Rindu setiap hari. Dan semua kelakukan Rindu sangat ia ketahui. Tapi bukannya ia jijik atau menjauhi Rindu, tapi rasa penasarannya kepada Rindu menjadi-jadi. Dan Rindu adalah orang pertama yang membuat ia tertarik terhadap lawan jenis.

jadi karena itu. Ia hanya ingin dekat dengan Rindu...

...

Rindu berjalan penuh dengan makian, ia bahkan sama sekali tak tertarik lagi untuk mengelilingi mall. Ia berjalan menyelusuri jalanan. Kakinya tak henti-henti menendang angin atau apapun yang ada didepannya untuk melampiaskan emosinya. “Emang gue serendah itu apa?. “

“Lagian juga bukan gue yang morotin mereka. Mereka aja yang bodoh mau-mau aja dibodohin ama Diva sama Meme...”

“gue juga nggak pernah minta meskipun mereka ngasih..”

Semua gerutuan itu melayang berurutan. Rindu memang orang yang gampang terbawah emosi. ia memang jahat dan tak sungkan-sungkan untuk memukul, membentak bahkan membunuh orang yang menurut ia pantas. Tapi ia orang yang sangat memikirkan orang yang menurutnya berharga, bahkan ia akan rela mati untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.

Rindu memesan ojek online dan menunggu dijalanan. Ia memutuskan untuk pulang dan tidur. Ia bahkan tak peduli bagaimana nasib Diva dan Meme. Ia yakin jika mereka masih senang-senang disana.

Saat sampai dirumah Rindu segera sholat isya meskipun jam sudah menunjukan pukul 10:30. Lalu ia bergegas tidur. Diva dan Meme jangan tanya!. Mereka bahkan belum kembali.

...

“Rin. Loe udah tugas pak Adit belum?” Rindu baru saja memijakkan kakinya didalam kelas sudah diberi pertanyaan oleh Vivi.

“Dudah gue..” Jawabnya acuh lalu mendaratkan pantatnya dibangku kesayangannya.

Gevan yang sudah sampai duluan dari pada Rindu memberi senyum manis. Rindu hanya menaikan alisnya.

“Minta dong. Aku belum. Soalnya aku malem tadi ketiduran..” Kata Vivi.

“Tugas itu dikasih udah satu minggu. Bukannya baru kemarin...” Jawab Rindu. Setiap orang selalu memiliki alasan seperti ini. mengapa setiap orang tidak pernah menghargai waktu?.

“Hehe. Iya sii.” Vivi memberi cengir kuda dan menggaruk lehernya yang sama sekali tidak gatal. “ Ayoo dong Rin. Pleace” Bujuknya.

“Hm. Tapi jangan saaman ya. Entar kita kena tabok lagi sama pak Adit...” Jawab Rindu sambil mengeluarkan bukunya.

“Nggak boleh samaan gimana?. Mana bisa, kan aku nyontek bik ijah” Sahut Vivi sewot.

Rindu mengulurkan tangannya memberi bukunya kepada Vivi dan Vivi menerimanya dengan senang hati. “Bisalah. Kembar aja banyak nggak samaan...” Ketusnya.

“Ya, nggak aku samain de tulisannya...” Jawab Vivi.

“Isinya juga ****...” Ketus Rindu.Vivi sudah malas berdebat dengan Rindu. Ia memutuskan untuk memamfaatkan waktunya untuk membuat tugas.

“Rin. Gue mau nanya ni, boleh nggak?” Tiba-tiba Gevan bertanya dengan Rindu yang sudah siap-siap menggunakan Earphone. Ia menatap Gevan dengan raut tanda tanya. “ Na itu loe udah nanya!” Jawab Rindu.

“Maksud gue bukan gitu. Loe kenapa sii ngomongnya Loe Gue ama Vivi?. Padahalkan dia pakek Aku kamu. Lucu dengernya?” Tanya Gevan,

Rindu menenggelamkan bibirnya sebentar. “Kebiasaan mungkin. Udah ah, nggak usah bahas yang nggak penting.” jawab Rindu dan melakukan aktivitas yang tertunda.

Gevan tidak punya teman selain Rindu. Sampai detik ini sebenarnya sudah ada yang mau berteman dengannya. Tapi trauma nya akan kehidupan masalalunya membuat ia selalu takut untuk berdekatan dengan pria-pria. Ia hanya merasa nyaman kepada Rindu meskipun Rindu cuek.

Terpopuler

Comments

@$YUR@H✨💫☀☄️🌞❄

@$YUR@H✨💫☀☄️🌞❄

maaf thor baca dulu blom like. soalnya blom masuk ke otak gue sifatnya rindu, kaatanya kejam, dingin tpi gobloknya minta ampun soal tman. mnding engga usah punya tman klo udah bisah lindungi dri sndri. 😒😒

2022-11-03

0

Mah

Mah

temennya laknat semua

2021-06-15

0

Mah

Mah

Rindu yg ngalamin kenapa gw yg dersi

2021-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!