Dunia gelap Rindu 15

Ia tahu ia diporot di habiskan uangnya. Ia memilih brtahan. ‘toh kalo uang bisa dicari lagi’ ucapnya terus menerus.

Sebenarnya Rindu tak pernah memberi perhatian barang sedikitpun pada Arga. Ia bahkan melarang Arga menyentuh tangannya sekalipun. Chatnya selalu dibalas oleh Diva atau Meme. Jika bertemu Rindu selalu cuek, acuh ak acuh. Tapi tetap saja ia masih tetap menyayangi Rindu dengan Tulus. Tapi semua itu tidak bisa meluluhkan hati Rindu.

Arga selalu mengorbankan apapun untuk Rindu. Apapun yang Rindu inginkan ia beri. Tugas-tugas Rindu ia yang mengerjakan. Ia diibaratkan babu!. Mungkin jika dikatakan BUCIN!. Maka Arga adalah rajanya BUCIN!.

Rindu juga semakin hari semakin bisa membuat Gevan menjadi sahabat akrabnya. Ia juga mengajarkan beberapa teknik beladiri. Tapi entah mengapa ia merasa setiap geriknya terasa ada yang mengawasi beberapa bulan ini.

“Yuk Rin. Arganya udah sampek...” Ucap Diva. Tubuhnya sudah dibaluti dress marun yang Panjangnya 5centi diatas lutut dan wajah Full make up.

“Ayo Rin. Gue udah nggak sabar beli dress yang gue liat sama Refal malem tadi loe. Gue mau ambil tapi nggak enak, soalnya udah ngambil barang banyak banget malam tadi” Ucap Meme semangat. Ia tak kalah cantik dari Diva. Ia menggunakan dress hijau botol dan rambut digerai menambah kesan feminin.

Rindu menghela nafas. Ia baru sudah menggunakan parfum Favorit nya. Ia hanya menggunakan jens longgar berwarnah Hitam sobek-sobek tapi ada puring didalamnya, sehingga tak menampakkan kulit mulusnya yang dipadukan dengan sweater Abu-abu yang kebesaran seperti biasa yang menenggelamkan tubuhnya tidak lupa Hijab hitam yang dimasukkan kedalan Sweater.

“Loe udah satu bulan, masih aja gini-gini?” Ucap Diva melihat penampilan Rindu.

Rindu mengambil tas mini yang hanya cukup untuk handphone dan uang beberpa lembar. Ia menatap Diva sebentar, malas untuk berdebat, setiap hari pasti mereka akan berdebat masalah penampilan. Menurut mereka penampilan Rindu seperti anak kecil. “ Mau pergi nggak ni?” Tanya Rindu.

“Rin. Sesekali loe buka jilbab, pakek Dress mini kayak kita gini. Gue yakin loe cantik banget Rin. Suumpah....” Ucap Diva.

“Bener Rin. Loe tu cantik sebenarnya tapi gaya sama jilbab loe nutupin semua itu dari loe...” Sahut Meme smbil menarik Sweater Rindu.

Rindu melangkah keluar dari ruang baju sedangkan Diva dan Meme mengikuti dari belakang. “ Ini tu kewajiban gue. Mau gue jahat. Mau gue ngeblangsak. Mau hidup gue hancur, tapi tetep aja Jilbab itu hukumnya wajib Div, Me. Seenggaknya gue punya satu titik putih dalam lembaran gelap hidup gue” Jawab Rindu santai. “ Lagian juga, kasian Bokab sama nyokab gue. udah punya anak belangsat kayak gue tapi masih mau nanggung dosa anaknya yang nggak berjilbab...” Lanjutnya.

“Loe takut orang tua loe tau kalo loe lepas jilbab diluar gitu?. Rin mereka nggak bakal tau. Percaya de ama gue...” Celetuk Diva meyakinkan.

Rindu hanya memutar bola mata malas. Ia menjelaskan apa, Divanya nyahutnya apa. Sama sekali nggak nyambung. “ Udah. Katanya mau cepet pergi.” Ucap Rindu malas.

“Yaudah ayok” Ucap Diva semangat. Seakan lupa baru saja mengadu argumen kepada Rindu.

Mereka melangkahkan kaki keluar Rumah. Disana sudah terdepat Arga dan Danil yang menunggu didepan pintu mobil.

“Sayang. Maaf ya lama...” Celetuk Meme dan berjalan dengan sangat cepat menuju Danil. Jangan lupakan kecupan pipi kanan dan pipi kiri.

“Nggak apa-apa” Jawab Danil. Ia membalas pelukan Meme.

“Udah Siap Rin?” Arga tersenyum lembut menatap Rindu. Ia sama sekali tak berani menyentuh Rindu. Karena dulu pernah saat ia ingin menggandeng tangan Rindu, mereka ribut selama tiga hari.

Rindu hanya menganggukan kepalanya. Saat ia ingin menjawab tapi sudah didahului oleh Diva. “ Eh maaf ya Ar. Kami telat lagi hehe” Ucapnya sambil menepuk tangan Arga.

Arga menatap Diva” Nggak apa-apa kok. Yaudah sekarang udah jam delapan, keburu kemaleman entar...” Ajak Arga.

“Yaudah Yuk...” Jawab Diva. Ia menggandeng tangan Arga dan mengajaknya pergi seakan-akan Arga pacarnya. ‘lupa kali pacar temennya.

Arga menatap Diva terkejut. Diva memang selalu seperti ini kepadanya, ia menatap Rindu dengan raut wajah bersalah. Sedangkan Rindu hanya cuh dan melangkah mengikuti.

Mobil yang dikendarai mereka membelah gelapnya malam. Seakan-akan malam tak beda jauh dengan siang. Sesekali mereka tertawa dan bercerita.

Arga sedari tadi yang mengendarai mobil, sesekali mencuri-curi pandang wajah Rindu yang berada di bangku belakang. Entah mengapa saat ia melihat Rindu ia selalu bisa tersenyum meskipun Rindu selalu cuek kepadanya.

“Kita udah sampek ni...” Ucap Arga berhenti didepan gedung bioskop. Dengan riang mereka melangkah untuk turun dari mobil. Dengan secepat kilat Arga keluar dari mobil sebelum Rindu keluar.

“Hati-hati. Nanti kamu jatuh” Ucapnya lembut sambil mengulurkan tangannya kepada Rindu unuk turun.

Rindu mau tak mau harus menerima ulurangnya, dia tak mau Arga Malu di depan teman-temannya. “Thanks.” Jawab Rindu singkat.

Dengan jawaban singkat Rindu sudah mampu membuar Ardi terbang keangkasa kebahagiaan, ia memberi senyum termanisnya membantu Rindu lalu berdiri disamping Rindu.

“Yaellah. Bikin ngiri aja Sii...” Jawab Diva sewot.

“Iri tu tanda tak mampu Div...” Ucap Meme sambil memeluk lengan Danil mesra.

“Yee. Loe mah gitu. Yauda masuk, ntar keburu abis filmnya...” Sahut Diva ketus.

Mereka melangkah masuk kegedung bioskop. Arga masih dalam mode curi-curi pandangnya, sedangkan Rindu acuh melihatnya. Ia tahu jika Arga Selalu menatapnya. Itu sebenarnya membuatnya sangat risih tapi mau bagaimana lagi.

“Kita nonton Horor ya...” Ucap Diva.

“Yaudah. Gue beli tiketnya dulu. Kalian tunggu disini aja.” Ucap Arga sambil menatap Rindu. “ Temenin aku dong Rin..” Bujuknya.

“Gue nunggu sini aja. Loe aja sana.” Jawabnya datar.

“Sama gue aja Ar. Gue mau kok nemenin loe.” Sahut Diva semangat.

Arga sedah terbiasa akan hal seperti ini, ia yakin jika suatu saat nanti Rindu akan membuka hati untuknya. Meskipun semua hal yang diucap atau dilakukan Rindu terhadap dirinya membuat ia sangat sakit, tapi entah semua itu hilang saat mengingat jika Rindu miliknya, Rindu kekasihnya dan Rindu mencintainya. Meskipun ia sama sekali belum pernah mendengar jika Rindu pernah mengatakannya. Ia hanya beranggapan ‘belum bukan berarti tidak’.

“ Yaudah. Kamu tungguin disini aja.” Ucap Arga lembut. Ia melangkah mpergi membeli tiket nonton yang diikuti oleh Diva.

“Rin. Bisa nggak sii, Loe kasih kehangatan sedikit aja buat Arga. Gue capek liat Arga selalu ngalah buat loe, jangan gini dong nyakitin hati anak orang...” Ucap Danil ketus.

Saat kejadian malam dimana Rindu dan Danil hampir berkelahi adalah Sejarah Rindu yang sama sekali tidak berteman kepada Danil. Dan sampai sekarang itu berlanjut.

“Mau loe gue harus gimana?. Dia udah tahu sifat gue kayak gini, tapi dia masih mau sama gue. salahin aja dia...” Jawab Rindu santai.

“’Loe punya hati nggak sii Rin. Dikit aja!. Arga udah kasih apapun yang loe mau, bahkan dia bela-belain kena marah papanya karena kartu kreditnya bengkak Cuma mau buat loe bahagia!” Semua orang menatap Danil terkejut. Danil kelepasan saat berbicara.

“ Gua sama sekali nggak minta. Yang ngajak gue jalan dia. Yang beli barang-barang buat gue dia!. Apa loe pernah lihat gue minta sesuatu sama dia?. Enggak! Sama sekali enggak!!” Suara Rindu lebih menggema dari pada Danil. Ia sama sekali tak suka dia yang disalahkan disini. Ia sama sekali tak berharap apapun dari Arga. Arganya aja terlalu bodoh untuk dimamfaatkan oleh teman-teman Rindu.

“Loe memang ngak pernah minta. Tapi Arga ngasih loe karena Cinta!. Cinta busuknya buat cewek busuk kayak loe...” Ucap Danil sinis. Wajahnya emerah marah. Siapa yang tak akan marah jika sadar temannya dimamfaatkan oleh orang lain.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

aduh dsini q bnr2 sebel ma rindu....tegaas tpi lmbek ma temenya....tmn yg g baik d biariin aj.....huh tinggalin aj rin

2022-08-31

1

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

jujur ae makanya ah supaya lu g kena imbasnya

2022-04-17

0

zha syalfa

zha syalfa

memang benar.. siapa kita dilihat dari lingkungan kita. kita ikutan wangi kl temenan sama penjual parfum
😁

2022-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!