Rindu tersenyum sinis. Ia mendorong dada Danil dengan telunjuknya. “ Loe bilang gue mamfaatin. Loe sadar nggak. Kalo loe pacaran sama Meme pakek uang Arga. Loe bilang gue busuk?. Loe nggak sadar kalo diri loe bahkan lebih busuk dari gue!. mana ada temen yang baik memanfaatkan temannya sendiri....!” Ucap Rindu sinis. Ia memang mengeraskan suaranya supaya didengar banyak orang.
Bisik-bisik orang sekitar mulai terdengar, wajah mereka dipenuhi dengan jiwa lambetura yang sok tahu apa yang mereka tahu meskipun tak tahu apa yang sebelumnya terjadi.
Danil terdiam menatap Rindu. Memang benar apa yang diucap Rindu. Saat mereka jalan-jalan, mereka menggunakan mobil Arga, saat makan Arga yang membayar semua tagihan. Bahkan belanjaan Danil dan Meme dibawar lunas oleh Arga. Masih ingin mengucapkan Rindu yang membuat Kartu ATMnya Arga gendut?. Bagaimana nggak gendut jika Arga menampung semua beban dari teman-teman Rindu.
“Rin. Maksud loe apa ngomong kayak gitu?. Loe nyindir gue sebagai pacar Danil gitu?” Meme mendorong tubuh Rindu. Ia merasa tersinggung saat Rindu mengatakan pacar dari Danil dan itu mengarah kepada dia.
Arga dan Diva yang baru selesai mengantri membeli tiket untuk nonton melangkah kaki mereka untuk mendekat dimana Rindu dan yang lain meneunggu mereka. Tapi belum cukup jauh mereka melihat adegan saling dorong antara Rindu dan Danil.
“Mereka kenapa ya?” Ucap Diva sambil mengarahkan telunjuknya ketempat Rindu dan Danil.
“Nggak tau. Ayok buruan kita lihat...” Ucap Arga cemas. Dapat ia lihat jika wajah Rindu dipenuhi dengan emosi, begitu juga Danil.
Arga mengayunkan kakinya lebih cepat meninggalkan Diva yang langkah kakinya hanya seperdua dari langkah Arga. “ Ini ada Apa?” Tanyanya saat sampai didepan Rindu dan Danil.
Rindu yang tadinya ingin menjawab ucapan Meme menjadi tercekat dan menatap Arga yang berada didepannya. “ Tanya sama temen loe tu...” Ucap Rindu Sambil memajukan bibirnya kearah Danil. “ Ada apa sii Nil?. Loe ngapain pacar gue?” Ucap Arga tegas. Ia menatap Danil tajam.
Tidak mungkin Danil mengucapkan apa yang telah terjadi. Ia menatap Rindu tajam, Rindu hanya membalas senyum sinis.
“Nggak bisa jawab loe?” Ucap Rindu sinis.
“Udah. Kita nonton...” Ucap Danil kesal sambil mendahului mereka. Ia tak ingin menjelaskan semuanya. Tambang emasnya bakalan bisa hilang kalo ia sampai ketahuan memamfaatkan Arga!.
“ Ada apa sii Rin. Cerita sama aku. Biar aku kasih pelajaran sama Danil kalo dia macem-macem sama kamu...” Arga memegang kedua pundak Rindu dan membungkuk didepannya . ia mensejajarkan wajah mereka dan menatap lekat bolah mata coklat Rindu.
Rindu menepis tangan Arga untuk menjauh. “ Nggak usah dibahas..” Jawabnya singkat. Ia menarik lengan baju Arga dengan cubitan tangan mungilnya untuk menjauh dann pergi kedalam bioskop. Arga hanya pasrah, syukur-syukur jika Rindu masih ingin memegangnya seperti ini. dan semua ini yang membuat ia semakin lama semakin cinta dan penasaran kepada Rindu.
Rindu dan temannya menghabiskan waktu didalam bioskop. Rindu sama sekali tak menyukai hal yang bodoh seperti ini. menonton hantu yang akan menakuti diri sendiri,padahal yang mereka tonton adalah manusia! Dan yang paling bodoh dari semua itu menurutnya adalah. Mereka membayar sesuatuhal untuk menakuti dirinya sendiri!.
Sesekali Arga bertanya dan Rindu hanya menjawab sesingkat-singkatnya.
...
"Kita mau kemana lagi ni?” Tanya Arga.
“Kerestoran aja yuk. Gue laper..” Jawab Rindu.
Arga tersenyum. “Yaudah. Ayok kita cari restoran terdekat de..” Jawabnya lembut.
Rindu menganggukan kepalanya. Sedangkan teman-temannya hanya menganggukan kepala. Mereka memasuki kawasan mall yang berada disamping gedung bioskop. Langkah ringan Rindu melayang mencari makanan yang akan mengguga seleranya. Tepat didepan MD ia berhenti dan mengajak temannya makan disana.
Mereka memesan makanan yang mereka ingin makan lalu mencari tempat duduk yang mereka anggap nyaman. “ Gue pesen doble nggak apa-apakan?” Tanya Rindu. Ada senyum jahat dibibirnya.
“Nggap apa-apa kok. Yang penting kamu abisin ya...” Jawab Arga. Rindu menunjukan senyum lebar yang menampakkan lesung pipi dalamnya. Sementara Arga terpesona menatap hal itu, selama ia bersama Rindu, baru kali ini ia melihat Rindu tersenyum begitu manis.
Sesaat setelahnya, pelayang membawa pesanan yang mereka pesan. Tapi meja itu seperdua adalah pesanan Rindu. Mulai dari Flute mangga dua gelas, ice krim juga dua. Burgere, spaghetti, hot dog, dan steak . jangan lupakan ayam crespe paket jumbo yang pedas lepel 7, semua teman Rindu menelan ludah kering. Porsi Rindu bahkan mengalahkan kuli bangunan. Tapi Rrindu sama sekali tak mengambil pusing. Ia hanya tersenyum dan menyantap makanannya dengan lahap.
Mereka makan penuh khitmat. Rindu menghabiskan makanannya tanpa sisa barang sedikitpun. Ia memang sangat lapar saat ini. tak lupa diakhiri cegukan keras mengakhiri makannya. Teman-teman Rindu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Rindu malam ini. walaupun biasanya Rindu makan paling banyak, tapi tak sebanyak malam ini.
“Gue ketoilet dulu ya...” Ucap Rindu. Ia membawa tas jinjitnya kedalam toilet dan meninggalkan temannya. Saat ia membalikan tubuhnya ada senyum jahat yang sangat kental diwajahnya. “Mampus loe...” Gumamnya pelan.
Rindu melangkahkan kakinya Ringan menuju toilet. Saat didalam toilet, ia tersenyum senang. “ gue kerjain loe pada...” Ucap Rindu Jahat. Ia mengambil dompet Arga yang berisi uang dan kartu-kartunya. Ia menyimpannya didalam tas dan mengeluarkan Hpnya. Jika tidak, dompet itu dapat dipastikan tidak akan muat.
Rindu mengetik sesuatu dihpnya, lalu mengklik tanda sand disana. Senyumnya mengembang, “Berhasil. Tinggal cap cuus. ****** Loe...” ucap Rindu semangat, lalu melangkah keluar.
Dring... dringg...
Suara hp Arga terdengar nyaring. Arga mengernyitkan alisnya. “Siapa sii chat malem-malem gini?” Gumamnya.
“Lihat aja dulu. Siapa tahu penting..” Jawab Danil.
“Bener tu, mungkin nyokap loe...” Sahut Diva.
Arga mengambil hpnya. Ia membaca chat yang masuk dari hpnya. Ia mengernyitkan dahi “Rindu” Gumamnya. Cepat-cepat ia membuka pesan itu.
Rindu my sweety..
Ar. Dompet loe kegue. Ntar suruh Danil aja yang bayar, soalnya gue mau beli sesuatu yang tadi gue liat. Gue duluan ya. Bye”
Arga memeriksa kantong belakangnya, saat dirasakan jika dompetnya memang sudah tidak ada, ia menepukkan dahinya.
“Ada apa sii Ar?” Tanya Diva bingung.
“Ini Diva ngomong dompet gue dibawa ama dia. Dia nyuru Danil yang bayar” Jawab Arga tak enak hati.
“Rindu nyolong dompert loe?” Tanya Meme kaget.
“Nggak nyolong. Kalo nyolong nggak mungkin dia chat gue.” Jawab Arga. Matanya menatap Danil yang saat ini hanya diam saja. “ Loe bayar ya...” Ucapnya.
Jantung Danil seperti diterjang oleh kuda. Dia mengerjab beberapa kali. Faktanya porsi makan mereka bukan main-main. Ditambah sama pesanan Rindu. “Ya. Yaudah de...” Jawabnya terpaksa.
“Abis de duit gue selama satu bulan kedepan. Rindu sialan’ gumamnya kesal.
Ia membayar semua tagihan dengan berat hati. Umpatan untuk Rindu tak henti-hentinya ia keluarkan. Dia tahu jika Rindu membalas dendam kepadanya.
...
Rindu melangkahkan kakinya Ringan. Ia berhenti ditoko buku besar dan terlengkap. Ia berjalan penuh semangat. Rindu adalah pecinta buku. Apalagi buku berjenisn novel kerajaan dan aktipis kiri. Dia mendekat di jajaran buku-buku yang menurutnya menarik. “ Kok harganya mahal banget sii...” Gumam Rindu. Harga buku tersebut senilai 390ribu.
Rindu meletakkan buku itu lagi kedalan Rak.
Tapi buku itu diambil seseorang dari belakangnya. Rindu terkejut, cepat-cepat ia berbalik untuk menatap sipelaku. “ Kamu..m” Ucap Rindu terkejut.
Pria itu menatap Rindu datar.” Kita bertemu lagi rupanya” Ucapnya.
“ Hm. Bahagia sekali paman” Umpat Rindu. Ia melangkah untuk pergi menjauh dari pria itu. Tapi tangannya dicekal.
“Kamu Masih punya hutang kepada saya...” Ucapnya datar.
Rindu mencoba memberontak. Tapi tangan pria itu sangat kuat. Rindu berdecak sebal menatap pria itu. “ Apa yang paman inginkan?. Lalu kesalahan apa yang Rindu perbuat?” Ucapnya.
“ Kamu lupa?” Tanyanya.
“Jelaskan” Ucap Rindu menantang.
“1. Kamu menabrak saya. 2. Kamu mendorong saya dan yang ke3. Kamu membatalkan pernikahan saya. “ Ucapnya datar. Ya pria itu Habib. Ia adalah pemilik tokoh ini, bahkan mall ini adalah miliknya. Saat ia seusai ia melakukan metting disalah satu restoran, ia tak sengaja melihat Rindu berjalan sendiri kearah toko. Lalu ia mengikuti Rindu.
Rindu meniup nafasnya keatas. Tubuhnya mlemas. “ Lalu. Rindu harus bagaimana?” Tanya Rindu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
akugatau_
rindu yg diganggu habib ma arga
kogue ikutan risih yaa hehe
2021-05-28
1
Dwi Niken
Rindu bayar hutang paman Habib , buruan paket lengkap lg , tinggal d istana lg , mau jd istri sultan 💕💕👍👍
2021-04-01
1
Anizannex
rindu sama Arga sama2 kasian.... punya tmn cuma dimanfaatin doank....
2021-03-28
1