Dunia Gelap Rindu 12

“Rin. Kok tangan Loe ada baret sii. Perasaan kemaren enggak de. Apa loe berantem lagi?” Pertanyaan itu dilontarkan oleh Vivi. Saat ini Rindu baru duduk di Kursi nya.

“Nggap apa-apa kok. Luka biasa.” Ucap Rindu biasa. Rindu sama sekali tidak memiliki teman selain Vivi.

Vivi menatap Rindu malas. Rindu cukup Introvert dari sudut pandangnya, sehingga susah untuk mengetahui isi hati dan fikirannya.

“Loe tau nggak. Entar ada anak baru lo...” Ucap Vivi mengalihkan pembicaraan.

“Oh “ jawab Rindu singkat.

Vivi berdecap sebal melihat tanggapan Rindu yang sama datarnya dengan es balok. “ Loe nggak mau nanya. Cewek atau cowok gitu?. Atau dari mana gitu?"

“Keuntungan buat gue apa kepo masalah orang?” Rindu berbalik Bertanya.

“Pokonya walaupun kamu nggak mau tau. Aku mau cetota ni ya. Kamu harus denger baik baik” Ucap Vivi. Ia lebih merapatkan diri dengan Rindu. “Dia tu katanya cowok ganteng Rin. Katanya ni ya, kegantengannya tu melebihi artis korea, matanya, bibirnya hidungnya, semua terpahat sempurna, bahkan cewek aja iri liat kulitnya lebih mulus dari cewek.“ ucapnya serius. Lalu memegang tangan Rindu. “Dan katanya kenapa ia pinda karena dia terkena kasus membunuh temannya sendiri disalah satu kampus ternama di negara XX. Tapi karena dia anak sultan, jadi semua bukti dihilangkan dan dicuci bersi. Pihak kampus nggak mau menerima dia lagi karena mencemarkan nama baik kampus. Jadi dia balik de kesini...” Lanjut Vivi panjang kali lebar.

‘Gimana kalo Vivi tau ya kalo disampingnya sendiri pernah membunuh orang. Bahkan empat orang sekaligus’ batin Rindu.

“Eh Rin. Kamu dengerin aku nggak sii?” Vivi menggucang bahu Rindu yang setengah melamun.

Rindu buru-buru kembali kealam sadarnya dan menatap Vivi. “Gue denger. Udahkan ceritanya. Liat tu orangnnya udah didepan.” Ucap Rindu sambil mengarahkan pandangannya kedepan.

Ternyata Rindu benar. Mata Vivi melebar saat menatap didepannya adalah pak Verry dan anak baru yang ia cerita. Cepat-cepat ia kembali kekursi paling depan, kursi favorit nya dan meninggalkan Rindu disudut ruangan sendirian.

Jeritan antusias dari kalangan kaum hawa sudah menjadi ciri khas mereka saat melihat kaum adam yang memiliki kelebihan berupa ketampanan.

“Baik anak-anak. Saya minta waktu kalian sebentar dan tolong diam..!” Ucap pak Verry tegas menatap kaum Hawa yang bertiak histeris, Sedangkan kaum adam melontakkan kata sinis. Padahal perempuan kelas ini hanya berisi 5orang tapi suaranya bisa menggemah diseluru ruangan.

“Perkenalkan anak baru dikelas kalian. Saya mendengar jika Udin tidak lagi melanjutkan Studi nya karena hambatan ekonomi. Jadi kelas kalian kekurangan orang...” Jelas pak Verry. Ia beralih menatap pria yang disampingnya” Perkenalkan diri kamu!” perintahnya.

Pria itu menganggukan kepalanya. “Perkenalkan nama saya Gavin fernandes, kalian bisa panggil saya Gav.” Ucapnya datar.

Memang benar, dia sangat tampan bahkan Mendekati cantik. Dengan tubuh yang tinggi dipadukan tubuh yang jangkung nan kurus, alisnya tersusun rapi seperti teroplasi plastik, bibir tipis nan merah mengalahkan gadis-gadis lain. Hidung yang mancung dan kulit putih bersi. Tak tersenyumpun ia sangat tampan. Apa lagi jika ia tertawa bahagia.

“Baiklah Gavin. Silakan duduk dibangku kosong disamping Rindu” Ucap Pak Verry dan mengarahkan kursi disamping Rindu.

Gavin berjalan mendekati kursi didekat Rindu. Sorak, sorakan dari pria lain yang mengatakan ia pembunuh menggema. Apa lagi jika bukan Iri atau takut tersaingi karena tampang?.

Tapi semua itu tak menjadi penghalang dan mendorong mundur Gavin untuk duduk disisi Rindu. Ia menatap Rindu sebentar yang sama sekali tak menatapnya. Ia duduk dikursi disamping Rindu dengan elegan.

Rindu menatap Gavin sebentar. Tak sengaja mata mereka bertemu.

tapi sayangnya ini bukan kisah Romantis yang memberi kesan terhanyut dalam tatapan satu sama lain. Wajah mereka sama –sama datar dan memalingkan wajah serentak.

“Baik. Kalo begitu kita akan mulai memasuki pelajaran kita hari ini” ucap pak Verry.

Pelajaran dimulai dengan begitu Khidmat. Sesekali ada yang bertanya dan menjawab. Pak Verry memberi kesempatan untuk mahasiswa/i untuk menjawab rekan lainnya.

Kelas Internasional ini memang sangat aktif dibanding kelas lainnya. Karena memang kelas ini berisi orang-orang yang pintar dari berbagai skolah bahkan daerah. Kelas ini tak pernah sepi akan argumen kontra ataupun prokontra. Dosen pun juga sangat senang karena dalam semua pertanyaan manpu dijawab benar oleh mereka, meskipun mereka belum diberi bahan untuk diskusi. Lebih tepatnya kelas ini perkumpulan orang-orang jenius.

Meskipun begitu. Ada enak dan ada tidaknya hidup didalam orang-orang yang pintar. Enaknya seperti kata pepatah. ‘lebih baik menjadi orang yang paling bodoh diantara orang-orang yang pintar dari pada menjadi orang yang paling pintar diantara orang-orang yang bodoh’.

Kelas yang berisi orang-orang pintar biasanya menjadi individualis dan mementingkan diri sendiri, susah kompak, selalu memiliki argumen sendiri yang menurut mereka benar tanpa ingin mendengarkan orang lain dan hidup berkelompok. Berbeda dengan orang-orang yang terbilang tidak pintar. Mereka biasanya lebih kompak dan melindungi satu sama lain. Satu hal yang paling penting. Mereka menjadi orang yang sangat tulus.

Dua hal itu menunjukan suatu sisi negatif dan positip dalam segi masing-masing karena itu. Bersyukurlah dimanapun kamu berada.

Kelas Rindu sudah dibubarkan. Rindu menutup buku catatannya lalu memasuki bukunya didalam tas selempangnya.

Dari bangku paling depan Vivi berandak duduk dan melangkah mendekati bangku Rindu yang terletak yang paling sudut. Wajahnya tenuh dengan senyuman. “Hay Gavin..” Ucapnya sambil melambai tangannya.

“Hati-hati Vi. Ntar loe dibunuh lagi ama psikopat...!” Celetok salah satu murid pria yang duduknya tak jauh dari Rindu.

“Bener tu. Enak ya jadi anak sultan. Udah ngebunuh orang nggak masuk penjara. Terus ni ya, bisa hidup bebas diluar sana. Ni ya gue ingetin. Kampus kita udah nggak aman berarti...!” Celetuk teman sebangkunya.

Givan hanya diam tak menjawab. Rindu dapat melihat jika ada kesedihan dimata Givan. Dia menatap para pria dikelasnya sudah berkumpul disana dan menuju kebangkunya dan Givan.

Salah satu pria tersebut mengebrak meja Givan dengan tangan kekarnya. Tepatnya sekarang bangku Rindu sudah dipenuhi oleh beberapa pria penghuni kelas dengan raut wajah sinis menatap Givan.

Tentu saja nyali Vivi menciut. Ia didorong salah satu pria disana untuk menjauh. Karena tak ingin mencari masalah Vivi hanya diam dan pergi, meski raut wajahnya tak dapat disembunyikan bahwa ia sangat khawatir dengan Rindu dan Givan.

“Hey pembunuh!. Ngapain loe disini..” Teriak salah satu pria yang berbadan paling besar. “Seharusnya loe dipenjara aja sana."

Givan hanya diam. Rindu menatap mereka saksama. Ia tak beranjak ataupun menjawab, hanya mengawasi.

"Loe tu Cuma ngotorin kelas kita aja tau nggak. Pasti diluar sana nggak bakal mandangin kelas kita lagi kalo ada pembunuh disini..!” Teriak pria lain. Ia menarik kerah Gavin yang sedang duduk. Matanya hampir keluar menatap Givan. Tetapi yang paling mengejutkan Givan hanya menatap mereka dengan diam. ada raut ketakutan yang mendalam disana jika dilihat.

“Loe denger nggak?” Teriaknya.

Rindu yang menatap hal itu menjadi tak nyaman. Ia menggebrak meja dengan tangannya. Ia beranjak berdiri. Ia menatap pria-pria itu yang menatapnya terkejut. “Mau kalian apa si?. Pergi nggak dari bangku gue. Berisik tau nggak?”Teriak Rindu.

“Santai aja donk. Mentang-mentang ada cowok ganteng loe sok-sok an mau belain dia. Dasar murahan” teriak salah satu pria.

Rindu memejamkan matanya untuk menahan emosi. Ia menatap pria-pria itu dengan tajam. “Loe mau cari gara-gara ama gue?.” jawab Rindu dengan setenang nmungkin.

“Apa?. Loe pikir gue takut ama loe...?” Ia tak kalah menantang Rindu.

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

namanya gavin apa givan se

2022-04-17

1

zha syalfa

zha syalfa

Gavin? Givan?

2022-04-16

1

Dwi Niken

Dwi Niken

Rindu d lawan bicara dgn kata2 pedas dan agak tegas buat pria yg cr masalah dgnnya , cr mati aja deh 😬😬😬😬

2021-04-01

5

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!