“Dia emang dingin orangnya. Aku juga baru kenal.” Bisik Vivi tapi masih bisa didengar Rindu.
Pria itu menatap Rindu dengan senyum dan mengulurkan tangannya. Rindu sebenarnya tidak ingin menerima, tapi ia tak enak hati sehingga ia menerima uluran tangan pria itu untuk bersalaman. “Kenalin gue Kevin. Kakak tingkatnya Vivi dulu. Sekarang gue udah semester 5 jurusan menegemen.” Ucapnya panjang lebar.
Rindu tersenyum tipis mendengar hal itu. ‘ kayak mau lamaran kerja aja ni cowok. Siapa juga butu biodatanya dia’ batin Rindu.
Rindu berucap dengan singkat. “Rindu.” Ucapnya singkat lalu melepaskan salaman mereka.
Kevin menatap Rindu tak percaya. Ia menjelaskan dirinya panjang lebar, sedangkan gadis didepannya hanya berucap singkat.
Bukankah kalo hanya nama sudah diucap oleh Vivi tadi’ batin Kevin.
“Rin kayaknya gue nggak jadi kantin de, soalnya gue mau ajak kak Kevin main kerumah. Udah lama banget nggak ketemu jadi kangen. kakak mau kan main kerumah Vivi?” Ucap Vivi. Kevin hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.
Begitu juga Rindu hanya menganggukan kepalanya.
“ Kamu nggak marahkan?” Tanya Vivi sedikit takut. Rindu hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
‘Nih orang buta krosa kata kayaknya, atau kelamaan hidup digoa’ Batin Vivi.
‘Nii cewek kayaknya kebanyakan makan es batu dee’ Batin Kevin
“Ya udah kita duluan ya.” Ucap Vivi. Rindu hanya menganggukan kepalanya. Setelahnya Vivi dan Kevin pergi kearah parkiran mobil yang memang terpisah tempatnya.
Saat Rindu melangkahkan kakinya menuju parkiran motor matic yang ia miliki ia dikejutkan suara kelakson motor dari belakang. Sontak membuat Rindu memegang dadanya dan membulatkan matanya. Ia mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Matanya menyipit, tangannya terkepan saat tahu siapa itu. Kakinya melangkah maju untuk mendekat.
Pakkk...
Rindu menepuk pundak pria itu. “Loe mau adek lo mati muda ha?” Teriak Rindu.
Ya pria itu kakaknya Rindu. Kakaknya Rindu membuka helm yang menutupi kepalanya. Bisa dilihat wajahnya cengengesan menatap Rindu yang setengah mati menahan amarah. “ Sorry adek abang yang manis hehe. Tadi Cuma ngetes doang, adek gue bener atau bukan.” Ucapnya.
Rindu menendang kaki kakaknya “Kebiasaan banget sii Loe!” Ucap Rindu ketus. Kakaknya Rindu meringis memegang kakinya.
“Loe Jadi cewek bisa feminim dikit nggak sii?, kayaknya Umi sama Abi salah makan de pas lagi proses buatin loe.” Ucapnya santai.
“Pipi loe napa? Loe berantem lagi ya? Loe tu cewek dek masih aja berantem. Udah pakek jilbab rapi masih aja kelakuan loe nggak berubah!.” Khotba panjang itu keluar dari mulut kakaknya Rindu saat melihat pipi adiknya memar.
“Nggak pa-pa. Udah de, jangan salahin jilbab gue napa?” Ucapnya malas.
“Terus aja nggak mau dengerin omongan orang. Batu banget jadi orang!” Ketus kakaknya. Rindu memang dari dulu selalu bermasalah disekolahnya. Bahkan jika Rindu diskors itu bukan hal yang aneh baginya.
Rindu berdecak sebal saat mendengar ucapan kakaknya, ia melipatkan kedua tangannya kedada. “ Mau ngapain loe nyariin gue?” Tanya Rindu.
Pasti ada maunya ni’ Batinnya.
“Hehe. Gini Adek abang yang paling cantik, abang mau minjem motor adek bolehkan kita tukeran beberapa hari aja gitu?” Ucapnya sedikit senyum memohon.
Rindu mengangkatkan satu alisnya, ia mulai mendekatkan wajah dan hidungnya kebadan kakaknya. Ia mengendus-ngendus, seperti kucing mencari ikan asin.
Sontak membuat kakaknya mundur dan mendorong wajah Rindu untuk menjauh” Loe ngapain Sii? Kayak anjing pelacak aja, ngendus-ngendus!” ucapnya.
“Loe ngeroko ya?. Bang loe taukan kalo Abi bakal marah kalo loe Ngerokok. Loe pasti abis balapankan, karena takut ketahuan loe minta tukaran motor. Iya kan?” Suara Rindu seketika menjadi cempreng, sorot matanya tajam saat menuduh kakaknya.
“Ya eng enggak gitu dek. Ab abang ada urusan karena itu harus balap malam tadi, jadi nggak pulang de.” Ucapnya gugup.
“Yaudah kalo mau pulang ya pulang aja. Napa harus takut kalo nggak salah.” Ucap Rindu ketus.
“Loe tahukan dek. Kalo Umi sama Abi marah, Jeky bakal ditahan, kalo ditahan na abang pakek apa coba kulia?” Ucapnya dengan suara memohon.
“Loe si pakek acara cari masalah. Loe nggak liat apa gue makek rok gini?. Mana bisa gue bawa motor Udin.” Ucap Rindu. Ia memutar bola matanya.
“Loekan pakek traning, jadi bisalah.” Ucapnya Sambil mengangkat rok Rindu.”Loe ngapain sii bang buka buka rok gue. Mau mati loe!” Rindu menepuk tangan kakaknya yang meraba roknya.
“Gue Cuma ngecek doang kali!. Ayo dong, ntar abang traktir batagor de.” Bujuk kakaknya.
“Cuma batagor doang?” Tanya Rindu.
“Ceban da.” Kakak Rindu membuka dompetnya dan mengeluarkan uang 50ribu.
“Eh jangan yang itu!” Teriaknya saat Rindu merebut dompetnya dan mengambil uang 100ribu.
“Mau tukeran nggak?” Tanya Rindu. Kakaknya hanya pasrah. Mereka bertukaran kunci motor. “Gue duluan ya. Adik gue yang nyebelin.” Ucapnya mengejek sambil mencubit hidung mancung Rindu. setelahnya pergi meninggalkan Rindu sendirian.
Rindu mulai mengendrai motor kakanya yang dipanggil Jekky. Motor kakaknya dalah motor gede... "Yaellah Udin ma ngasih motor sekarat bensin lagi. Ini ma namanya minta uang beli bensin!" Ucap Rindu kesal saat melihat motor kakaknya kritis bensin.
Rindu harus mengangkat roknya tinggi-tinggi karena motor ini Moge. Ia mulai membelah jalanan dengan kecepan maksimal. Ia menyalip mobil dengan lihainya. Jika orang melihatnya. Pasti orang akan mengira ia bukan Perempuan tapi pria!.
“Assalamu’alaikum.” Ucap Rindu saat memasuki kosan. Rindu memilik tinggal dikosan bersama teman temannya.
Sebenarnya jarak kampusnya dari rumahnya tak terlalu jauh. Paling hanya 1 jam, kakaknya saja pergi dari rumah. Tapi Rindu memilih tinggal bersama teman-temannya dengan alasan supaya mandiri padahal ada hal lain yang membuatnya memilih jauh dari keluarga.
Ucapan salam sama sekali tak ada sahutan, membuat Rindu berpikir mungkin teman temannya belum pulang dari kampus. Ia mulai melangkahkan kakinya masuk dan membersikan tubuhnya. Hari ini ia pulang cukup cepat. Ia pulang sebelum sholat dzuhur tiba. Jadi ia bisa mlaksanakannya dirumah. Ia mulai melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah.
Ia dilahirkan dari keluarga yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi terhadap agama. Bahkan ayah dan ibunya Rindu adalah orang yang dihormati dikampungnya, ayahnya adalah imam dimasjid desanya, sedangkan ibunya adalah guru mengaji sekaligus ketua pengajian didesanya. Tapi sayangnya ibunya tak menggunakan jilbab secara sesungguhnya. Ia masih sering membuka dan menutup jilbab dengan alasan panas.
Ayah dan ibunya selalu berpesan untuk ‘ jangan pernah tinggalkan sholat nak, walaupun seburuk apapun kamu, sejahat-jahatnya kamu. Karena sholat adalah kewajiban, sholat bagaikan makanan untuk rohani kita. Kamu bisa merasakan kelaparan jika jasmanimu tak diberi makan bukan?. Begitu juga dengan Rohanimu. Jika kamu tak memberinya makan, maka ia akan kelaparan. Satu persatu aset berharga dalam hati kamu, Pertahanan kamu, Iman kamu akan hilang. Kamu harus ingat, jika iman sudah hancur dalam diri manusia maka kematian lebih baik dari pada hidup tanpa arah’ Mungkin seperti itulah didikan orang tuanya.
Rindu memang orang yang sering membuat masalah. Tapi masalah yang ia perbuat bukanlah hal kejahatan. Melainkan kebaikan hatinya terhadap orang lain. Dia adalah orang yang paling depan jika melihat temannya terkena masalah. Dia akan menjadi orang yang paling berjuang jika temannya kesusahan dan ia tak akan bisa melihat orang lain dibully atau tersakiti orang lain didepan matanya. Karena itulah dia sering terkena masalah. Ia juga tak ingin ditindas. Bahkan sewaktu SMA Rindu pernah membuat salah satu pria disekolahannya masuk rumah sakit karena menginjak perutnya secara kasar menyebabkan pria itu pendarahan didalam, ditambahkan Rindu menghajarnya dengan tenaga yang sangat besar. Rindu belajar karate semenjak SD. Dan melanjutkan belajar Taekwondo saat dismp. Dia adalah salah satu guru termuda yang mengajar taekwondo sekaligus karate di salah satu tempat pelatihan. Wajar jika ia bisa kuat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
moemoe
gmn sih...pengetahuan agama sangat tinggi tpi hal mendasar soal jilbab gk konsisten... brarti gk tinggi donk ilmu agamany
2021-09-11
4
anggrymom
top
2021-07-22
0
Dwi Niken
Wow hebat , keren bgt sih udh berhijab pinter jago bela diri Rindu 💕💕👍👍👍
2021-03-31
1