Dunia gelap Rindu 3

“Dia emang dingin orangnya. Aku juga baru kenal.” Bisik Vivi tapi masih bisa didengar Rindu.

Pria itu menatap Rindu dengan senyum dan mengulurkan tangannya. Rindu sebenarnya tidak ingin menerima, tapi ia tak enak hati sehingga ia menerima uluran tangan pria itu untuk bersalaman. “Kenalin gue Kevin. Kakak tingkatnya Vivi dulu. Sekarang gue udah semester 5 jurusan menegemen.” Ucapnya panjang lebar.

Rindu tersenyum tipis mendengar hal itu. ‘ kayak mau lamaran kerja aja ni cowok. Siapa juga butu biodatanya dia’ batin Rindu.

Rindu berucap dengan singkat. “Rindu.” Ucapnya singkat lalu melepaskan salaman mereka.

Kevin menatap Rindu tak percaya. Ia menjelaskan dirinya panjang lebar, sedangkan gadis didepannya hanya berucap singkat.

Bukankah kalo hanya nama sudah diucap oleh Vivi tadi’ batin Kevin.

“Rin kayaknya gue nggak jadi kantin de, soalnya gue mau ajak kak Kevin main kerumah. Udah lama banget nggak ketemu jadi kangen. kakak mau kan main kerumah Vivi?” Ucap Vivi. Kevin hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

Begitu juga Rindu hanya menganggukan kepalanya.

“ Kamu nggak marahkan?” Tanya Vivi sedikit takut. Rindu hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

‘Nih orang buta krosa kata kayaknya, atau kelamaan hidup digoa’ Batin Vivi.

‘Nii cewek kayaknya kebanyakan makan es batu dee’ Batin Kevin

“Ya udah kita duluan ya.” Ucap Vivi. Rindu hanya menganggukan kepalanya. Setelahnya Vivi dan Kevin pergi kearah parkiran mobil yang memang terpisah tempatnya.

Saat Rindu melangkahkan kakinya menuju parkiran motor matic yang ia miliki ia dikejutkan suara kelakson motor dari belakang. Sontak membuat Rindu memegang dadanya dan membulatkan matanya. Ia mengalihkan pandangannya kearah sumber suara. Matanya menyipit, tangannya terkepan saat tahu siapa itu. Kakinya melangkah maju untuk mendekat.

Pakkk...

Rindu menepuk pundak pria itu. “Loe mau adek lo mati muda ha?” Teriak Rindu.

Ya pria itu kakaknya Rindu. Kakaknya Rindu membuka helm yang menutupi kepalanya. Bisa dilihat wajahnya cengengesan menatap Rindu yang setengah mati menahan amarah. “ Sorry adek abang yang manis hehe. Tadi Cuma ngetes doang, adek gue bener atau bukan.” Ucapnya.

Rindu menendang kaki kakaknya “Kebiasaan banget sii Loe!” Ucap Rindu ketus. Kakaknya Rindu meringis memegang kakinya.

“Loe Jadi cewek bisa feminim dikit nggak sii?, kayaknya Umi sama Abi salah makan de pas lagi proses buatin loe.” Ucapnya santai.

“Pipi loe napa? Loe berantem lagi ya? Loe tu cewek dek masih aja berantem. Udah pakek jilbab rapi masih aja kelakuan loe nggak berubah!.” Khotba panjang itu keluar dari mulut kakaknya Rindu saat melihat pipi adiknya memar.

“Nggak pa-pa. Udah de, jangan salahin jilbab gue napa?” Ucapnya malas.

“Terus aja nggak mau dengerin omongan orang. Batu banget jadi orang!” Ketus kakaknya. Rindu memang dari dulu selalu bermasalah disekolahnya. Bahkan jika Rindu diskors itu bukan hal yang aneh baginya.

Rindu berdecak sebal saat mendengar ucapan kakaknya, ia melipatkan kedua tangannya kedada. “ Mau ngapain loe nyariin gue?” Tanya Rindu.

Pasti ada maunya ni’ Batinnya.

“Hehe. Gini Adek abang yang paling cantik, abang mau minjem motor adek bolehkan kita tukeran beberapa hari aja gitu?” Ucapnya sedikit senyum memohon.

Rindu mengangkatkan satu alisnya, ia mulai mendekatkan wajah dan hidungnya kebadan kakaknya. Ia mengendus-ngendus, seperti kucing mencari ikan asin.

Sontak membuat kakaknya mundur dan mendorong wajah Rindu untuk menjauh” Loe ngapain Sii? Kayak anjing pelacak aja, ngendus-ngendus!” ucapnya.

“Loe ngeroko ya?. Bang loe taukan kalo Abi bakal marah kalo loe Ngerokok. Loe pasti abis balapankan, karena takut ketahuan loe minta tukaran motor. Iya kan?” Suara Rindu seketika menjadi cempreng, sorot matanya tajam saat menuduh kakaknya.

“Ya eng enggak gitu dek. Ab abang ada urusan karena itu harus balap malam tadi, jadi nggak pulang de.” Ucapnya gugup.

“Yaudah kalo mau pulang ya pulang aja. Napa harus takut kalo nggak salah.” Ucap Rindu ketus.

“Loe tahukan dek. Kalo Umi sama Abi marah, Jeky bakal ditahan, kalo ditahan na abang pakek apa coba kulia?” Ucapnya dengan suara memohon.

“Loe si pakek acara cari masalah. Loe nggak liat apa gue makek rok gini?. Mana bisa gue bawa motor Udin.” Ucap Rindu. Ia memutar bola matanya.

“Loekan pakek traning, jadi bisalah.” Ucapnya Sambil mengangkat rok Rindu.”Loe ngapain sii bang buka buka rok gue. Mau mati loe!” Rindu menepuk tangan kakaknya yang meraba roknya.

“Gue Cuma ngecek doang kali!. Ayo dong, ntar abang traktir batagor de.” Bujuk kakaknya.

“Cuma batagor doang?” Tanya Rindu.

“Ceban da.” Kakak Rindu membuka dompetnya dan mengeluarkan uang 50ribu.

“Eh jangan yang itu!” Teriaknya saat Rindu merebut dompetnya dan mengambil uang 100ribu.

“Mau tukeran nggak?” Tanya Rindu. Kakaknya hanya pasrah. Mereka bertukaran kunci motor. “Gue duluan ya. Adik gue yang nyebelin.” Ucapnya mengejek sambil mencubit hidung mancung Rindu. setelahnya pergi meninggalkan Rindu sendirian.

Rindu mulai mengendrai motor kakanya yang dipanggil Jekky. Motor kakaknya dalah motor gede... "Yaellah Udin ma ngasih motor sekarat bensin lagi. Ini ma namanya minta uang beli bensin!" Ucap Rindu kesal saat melihat motor kakaknya kritis bensin.

Rindu harus mengangkat roknya tinggi-tinggi karena motor ini Moge. Ia mulai membelah jalanan dengan kecepan maksimal. Ia menyalip mobil dengan lihainya. Jika orang melihatnya. Pasti orang akan mengira ia bukan Perempuan tapi pria!.

“Assalamu’alaikum.” Ucap Rindu saat memasuki kosan. Rindu memilik tinggal dikosan bersama teman temannya.

Sebenarnya jarak kampusnya dari rumahnya tak terlalu jauh. Paling hanya 1 jam, kakaknya saja pergi dari rumah. Tapi Rindu memilih tinggal bersama teman-temannya dengan alasan supaya mandiri padahal ada hal lain yang membuatnya memilih jauh dari keluarga.

Ucapan salam sama sekali tak ada sahutan, membuat Rindu berpikir mungkin teman temannya belum pulang dari kampus. Ia mulai melangkahkan kakinya masuk dan membersikan tubuhnya. Hari ini ia pulang cukup cepat. Ia pulang sebelum sholat dzuhur tiba. Jadi ia bisa mlaksanakannya dirumah. Ia mulai melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah.

Ia dilahirkan dari keluarga yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi terhadap agama. Bahkan ayah dan ibunya Rindu adalah orang yang dihormati dikampungnya, ayahnya adalah imam dimasjid desanya, sedangkan ibunya adalah guru mengaji sekaligus ketua pengajian didesanya. Tapi sayangnya ibunya tak menggunakan jilbab secara sesungguhnya. Ia masih sering membuka dan menutup jilbab dengan alasan panas.

Ayah dan ibunya selalu berpesan untuk ‘ jangan pernah tinggalkan sholat nak, walaupun seburuk apapun kamu, sejahat-jahatnya kamu. Karena sholat adalah kewajiban, sholat bagaikan makanan untuk rohani kita. Kamu bisa merasakan kelaparan jika jasmanimu tak diberi makan bukan?. Begitu juga dengan Rohanimu. Jika kamu tak memberinya makan, maka ia akan kelaparan. Satu persatu aset berharga dalam hati kamu, Pertahanan kamu, Iman kamu akan hilang. Kamu harus ingat, jika iman sudah hancur dalam diri manusia maka kematian lebih baik dari pada hidup tanpa arah’ Mungkin seperti itulah didikan orang tuanya.

Rindu memang orang yang sering membuat masalah. Tapi masalah yang ia perbuat bukanlah hal kejahatan. Melainkan kebaikan hatinya terhadap orang lain. Dia adalah orang yang paling depan jika melihat temannya terkena masalah. Dia akan menjadi orang yang paling berjuang jika temannya kesusahan dan ia tak akan bisa melihat orang lain dibully atau tersakiti orang lain didepan matanya. Karena itulah dia sering terkena masalah. Ia juga tak ingin ditindas. Bahkan sewaktu SMA Rindu pernah membuat salah satu pria disekolahannya masuk rumah sakit karena menginjak perutnya secara kasar menyebabkan pria itu pendarahan didalam, ditambahkan Rindu menghajarnya dengan tenaga yang sangat besar. Rindu belajar karate semenjak SD. Dan melanjutkan belajar Taekwondo saat dismp. Dia adalah salah satu guru termuda yang mengajar taekwondo sekaligus karate di salah satu tempat pelatihan. Wajar jika ia bisa kuat.

Terpopuler

Comments

moemoe

moemoe

gmn sih...pengetahuan agama sangat tinggi tpi hal mendasar soal jilbab gk konsisten... brarti gk tinggi donk ilmu agamany

2021-09-11

4

anggrymom

anggrymom

top

2021-07-22

0

Dwi Niken

Dwi Niken

Wow hebat , keren bgt sih udh berhijab pinter jago bela diri Rindu 💕💕👍👍👍

2021-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!