dunia gelap Rindu 10

Rindu mendekat salah satu pria berbungkus baju hitam dan memegang pelatuk. Tanpa aba-aba ia menendang pergelangan tangan kanannya yang mengenggam platuk. Dengan serangan mendadak itu membuat pelatuk itu melambung keudara dan cepat beralih tangan kepada Rindu yang sedari tadi sudah siap menangkap.

Dor...

Sau tembakan tepat mengenai jantung pria berpakaian hitam itu. Rindu dengan kecepatannya menyerang lawan sangat lihai. Ia tak segan membunuh pria-pria yang memegang pelatuk juga, guna untuk pengamanan dirinya dan 2pria yang masih tersisa . dua pria itu enatap Rindu kagum. tapi saat ini bukanlah hal yang tepat!. Dengan adanya Rindu yang telah membunuh para pemegang Pistol membuat perkelahian itu seimbang. Tak butuh waktu lama Rindu dan dua orang itu bisa melumpuhkan mereka dengan cepat.

Dengan langkah tegas salah satu npria yang Rindu tolong menyerang satu pria yang masih sadarkan diri. Sepertinya ia adalah ketua dari yang lain. “Siapa yang menyuruhmu membunuhku?” Ucapnya tegas.

Pria itu menatap Rindu benci. Jika saja Rinndu tak datang. Dapat dipastikan targetnya sudah mati saat ini.

“Siapa menyuruhmu?. Katakan!. Atau aku akan membunuhmu.” teriaknya membahana. Memecah keheningan malam yang sudah larut.

“Bunuh saja..!” ucapnya menantang. Rindu menatap hal itu bergerak maju. Ia mendorong pria yang ia tolong dan memeganng kepala pria yang menyerang mereka itu.

“Katakan!. Atau akanku pastikan jika kau akan hidup dengan leher kepala yang patah.” Ucap Rindu kejam. Ia menatap bagian tangan pria itu dan kakinya, ada seringaian jahat dimata Rindu, layaknya pesikopat yang kejih. “Sepertinya hidup tanpa kaki dan tangan juga menyenangkan. Ah tidak. Matamu kalau dicengkel juga akan mengasyikan dan menjadi tambah SEMPURNA...” Bisik Rindu. Tapi itu bisa didengar jelas oleh penyerang bahkan pria yang ditolong.

Pria yang Rindu provokasi menjadi tegang. Matanya seakan ingin keluar menatap Rindu. Ingin rasanya ia melawan. Tapi tubuhnya sudah tak kuat tuntuk berdiri. Bahkan pria yang ditolong Rindupun menjadi diam ditempat. Seakan dialiri sengatan Listrik.

“Pilih lah. Katakan atau apa yang aku sebut tadi akan terlaksanakann. Bahkan saat ini juga.” Ucap Rindu dengan seringaian kejam.

“Alex. Alex yang menyuruh kami. Tolong lepaskan aku...” Ucapnya gugup. Ia menelan silva kering ditenggorokannya. Rindu melihat akan hal itu menjadi puas dan berdiri. Ia mengepakkan tangannya. “Pergilah dan bereskan semua kekacauan ini tanpa sisa. Jika tidak. Maka efeknya bisa kau rasakan besok.” Ucap Rindu santai. Ia seakan-akan penjahat ahli.

Dengan cepat Pria itu berdiri. Seakan rasa sakit ditubuhnya sebelum ini tidak ada. Ia Memasiki mobil dan menelpon seseorang. Setelahnya mobil hitam itu melaju dengan kecepatan tinggi.

Sekarang tinggal hanya Rindu dang dua pria yang masih berdiri kaku. Entahlah. Mereka merasakan jika Rindu lebih menyeramkan dari pada hantu.

Rindu menatap dua pria itu dengan polos. “Kalian tidak apa-apa?” Tanya Rindu ringan.

Seketika dua pria itu menatap mata jernih Rindu. Saat mata mereka bertemu menjadikan ketakutan mereka berkurang dan merasa tenang. “Kami baik-baik saja. Terimakasih nona sudah mmbantu kami.” Ucap salah satu pria bertubuh tinggi. Kulitnya lebih putih dari pada pria satunya lagi. Tapi pembeda dari mereka adalah. Pria ini tampan dan pria satunya lagi manis untuk dipandang.

Rindu enghela nafas. Ia menatap orang-orang yang ia bunuh. Ada 4pria yang terkapar disana dengan tak berdaya. Rindu memang menyukai semua hal yang menyangkut pria. Ia tak suka memasak, membersi rumah dan berias diri seperti perempuan lain membuat ia selalu dimarahi dan dibanding-banndingkan oleh ibunya. Dari kecil ia sudah belajar banyak teknik bela diri. Saat sudah menginjak remaja ia tertarik dengan senjata tajam. Dengan alasan untuk menjaga dirinya.

Pria-pria itu menatap Rindu canggung saat suara Rindu mengagetkan mereka. “Lainkali hati-hati. Bergegaslah. Aku juga ingin pulang. Hari sudah sangat larut. Kalian akan tertimpah masalah lagi jika berlama-lama.”Ucap Rindu. Ia melangkah Ringan menjahui pria-pria yang bahkan ia tak tahu namanya.

“Tuan,kita tidak menanyakan namanya?” Tanya salah satu dari mereka. Tepatnya pria yang berwajah manis.

Pria yang dipanggil tuan olehnya menepuk keningnya dengan mulut yang terbuka. “Astaga. Aku lupa. Bagaimana?, apa kita susul saja?” tanya nya.

“Ada benarnya nona tadi tuan untuk kita segera pergi. Jangan sampai ada kejadian yang tak diingainkan seperti ini terjadi lagi.” Ucapnya.

“Bereskan mayat-mayat ini dan segera kirim kemarkas Alex” ucapnya menatap mayat-mayat yang berserakan.

“siap Tuan” ucapnya.

Pria itu melangkah masuk kedam mobinya. Sedangkan satu pria lainnya menelpon seseorang untuk membereskan semua itu. Setelah itu ia masuk kedalam mobil kemudi. Ia menatap Tuannya yang seperti berfikir keras. Ia tahu apa yang difikir tuannya. Pasti gadis yang membantunya, ya tidak lain!. Pasti gadis itu. Mobil itu membelah jalan dengan kecepan maksimal. Karena malam sudah larut menjadikan jalanan cukup indah dijadikan arena balapan bagi mereka.

Disisi lain Rindu masih membayangkan orang-orang yang ia bunuh, ia berfikir mereka pantas mendapatkannya. Entah, sebenarnya Rindu bukanlah orang yang jahat, tapi ia hanya ingin melindungi orang yang harus ia lindungi. Hanya itu!.. saat ia masih berjalan dengan tatapan kosong. Ia mulai melambaikan tangan ketika mendapatkan taxsi. Untunnglah. Ia masih dikasih Tuhan kebaikan.

Saat ia sudah memasuki mobil dan memberi arah tujuannya hanya menyisahkan keheningan. Rindu dikabut akan kehidupannya, ia menggunakan jilbab, tapi ia masih dengan mudah menghajar orang lain, ia bahkan membunuh manusia!. Perempuan mana yang seperti dirinya?!. Bahkan semua ibadah sholat yang ia kerjakan seakan-akan tiada arti baginya. Rindu menangisi dirinya sendiri saat ini. wajar saja jika orang tuanya malu memiliki anak seperti dirinya.!.

Saat taksi yang ia naiki berhenti didepan rumahnya ia mengusap air matnya, ia menenangkan dirinya sebentar dan berjalan memasuki rumahnya. Saat ia membuka pintu taksi yang ia tumpangi dapat ia lihat Diva dan Meme menunggu didepan pintu dengan raut wajh meyesal bercampur khawatir. Dibelakang mereka ada Arga dan Danil.

‘ternyata mereka pulang duluan." batin Rindu.

Rindu melangkah menuju keberadaan mereka. Wajahnya datar tak memberi reaksi apapun.

“Rin. Loe nggak apa-apakan?. Loe kenapa misah dari kita sii?” Diva menahan tangan Rindu saat ingin melewati mereka.

Alis Rindu terangkat. Ia menatap Diva. Masih bisa Diva mengatakan jika yang bersalah sekarng Rindu?. Bahkan ia sama sekali tak memiliki jejak untuk minta maaf.

“gue yang misah. Atau kalian yang lupa kalo gue masih hidup..?” jawab Rindu setengah emosi.

Diva terdiam akan hal Itu. Dia tak menyangkah jika Rindu akan membentaknya didepan orang lain!.

“Kami nyariin loe dari tadi tau nggak. Kami sibuk nelponin loe, tapi hp loe nggak aktif..!” Bela Meme menatap Rindu.

Dengan sinis Rindu mengambil Handphonenya didalam tas Kecilnya. Ia mengotak atiknya, setelah ia menemukan hal yang ia cari ia menunjukan layar hpnya kepada Meme dan Diva. “Masih mau nyalahin gue. Dan bilang kalo kalian perhatian ama gue?” Tanya Rindu sinis. Emosinya saat ini berada diubun-ubun. Ditambah pernyataan yang tak sesuai tempatnya menjadikan dia gelap mata. “Loe liat nggak gue nelpon loe berapa kali ha..!” Teriak Rindu didepan Meme. Meme hanya memejamkan matanya takut menatap Rindu, tangannya terangkat seakan melindungi diri.

Terpopuler

Comments

Dwi Niken

Dwi Niken

Gak setia kawan kalian berdua 😈😈

2021-04-01

5

NayyaFl

NayyaFl

dasar Diva dan Meme jahat. Bunuh aja kak Rindu

2020-04-14

27

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!