Dunia Gelap Rindu 14

“Gue masih mampu hidup pakek duit nyokap gue. inget ya. Jangan salahin gue kalo gue kasih tahu Arga kalo yang nerima dia bukan gue...!” Ancam Rindu sambil mengetik sesuatu kepada Arga.

“Jangan macem-macem ya Rin. Loe mau gue musuhan sama dia!. Gue tadi udah bilang kalo yang main hp loe itu loe. Dan loe juga suka sama dia!” Bentak Diva marah.

“Yang seharusnya marah disini tu gue. bukan loe!. Itu urusan loe. Gue nggak peduli, eh Tuhan ciptain mulut loe tu buat ngomong ya!. Kalo ngebuat sesuatu tu mikir dong pakek otak!” Bentak Rindu. Ia membanting hpnya diatas kasur dan mendorong Diva.

“Rin. Ini buat kita seneng-seneng. Buat kita makan geratis, shoping.” Sahut Meme menenangkan.

“Gue nggak butuh itu semua. Ngerti nggak sii loe pada...!” Suara Rindu menggema diseluru sudut kamar. Mukanya sudah merah karena marah, bahkan dapat dilihat urat lehernya menonjol karena menahan emosi yang memuncak.

“ Kalo loe mau ngomong sama Arga kalo gue yang nerimanya. Gue pastiin kita nggak usah temenan seumur hidup!” Bentak Diva tak kalah keras. Lalu ia berbalik dan melangkah pergi keluar kamar.

Bugghh.. Tanpa aba-aba Rindu menendang dinding kamar. Ia menjambak rambutnya frustasi. Ia tak mungkin mengatakan hal itu semua. Ia tak ingin Diva dianggap buruk dimata Arga. Ia juga tak ingin bermusuhann dengan Diva.

Ia menatap Handphonenya yang sedari tadi bergetar karena panggilan dari Arga. Lalu pandangannya beralih kepada Meme yang duduk kaku. Meme sangat tahu jika Rindu orang yang sangat emosional . “ Loe ladenin tu mangsa kalian...!” Ucap Rindu ketus dan pergi dari kamar.

Tak lama berselang keributan itu. Ada suara kelakson mobil diluar Rumah Rindu. Rindu yang awalnya menahan emosi memilih untuk membaca buku praktisi hukum yang ia gemari mengalihkan pandangannya kearah pintu. Dia pikir itu adalah tamu tetangga.

Kening Rindu berkerut. Untungnya ia selalu memakai jilbab kapanpun itu, kecuali tidur.

‘siapa sii yang bertamu malam-malam gini’ gumam Rindu. Ia beranjak dari duduknya. “Iya bentar..!” Teriak Rindu. Ia melangkahkan kakinya melihat siapa yang berkunjung malam-malam begini.

Saat ia membuka pintu. Dapat ia lihat punggung dua pria bertubuh besar. Lebih tepatnya tubuh mereka cukup berisi. “Hmmm” Rindu berdehem untuk menyapa tamu tersebut. Saat pria-pria itu mendengar deheman Rindu mereka berbalik menatap asal suara.

Pria-pria itu menampilkan senyum terbaik mereka. “ Cari siapa ya om?” Tanya Rindu heran. Faktanya pria-pria didepannya ini memiliki umur yang cukup dewasa. Wajahnya bisa dibilang standar. Dan satunya lagi pria yang memiliki rambut gondrong.

“Ini Rumahnya Diva bukan dek?” tanya pria yang bertubuh lebih besar menatap Rindu.

“Iyaa. Memang ada perlu apa ya om?” Tanya Rindu sopan.

Pria itu tersenyum menggoda menatap Rindu. Rindu bergidik ngeri menatapnya. Bukan ngeri tapi lebih tepatnya jijik. “ Gini dek. Kami udah janjian buat ketemu...” jawabnya.

Saat Rindu ingin melayangkan pertanyaan lagi. Suara Diva yang dari belakang membuat pertanyaan itu harus ditelan kembali. “Eh kak Reza. Udah lama nyampeknya?” Tanyanya. Ia lagsung memberi pelukan hangat untuk pria yang bernama Reza tersebut plus cipika cipiki

“Baik dong. Kamu makin cantik aja sii..” ucap Reza sambil memegang dagu Diva genit.

“Ah kak Reza bisa aja de” Jawab Diva tak kalah genit hanya saja suaranya bercampur dengan manja.

“Ini temen kamu Div?” Reza mengalihkan pandangannya kepada Rindu yang hanya diam saja.

“Iya. Kenalin, ini namanya Rindu temen aku kak.” jawab Diva.

“Hay Rindu. Kenalin nama gue Reza dan ini temen gue Fandi. Salam kenal.” Ucapnya dengan nada yang mengerikan. Bahkan bulu kuduk Rindu berjinjit tinggi.

Tanpa menjawab Rindu pergi meninggalkan mereka dan mengambili buku yang sempat tertinggal disofa. Ia lebih memilih pergi untuk tidur.

“Siapa Rin?” Tanya Meme saat melihat Rindu baru datang dari luar.

“nNgak tau” jawab Rindu ketus. Ia menggulung tubuhnya dengan selimut dan membungkungi Meme.

Dengan langkah cepat Meme menuruni kasur dan belari menuju ruang tamu. “Div. Siapa?” Tanyanya saat ia telah diruang tamu. Ia dapat melihat dua pria yang duduk didepan Diva tersenyum kepadanya.

“Inii ada kak Reza sama temennya.” Jawab Diva lembut. “Sini duduk. Kenalin dong temen gue. kalikan ntar ada yang jodoh...” ucap Diva menggoda.

“Apaan sii Div.” Ucap Meme malu-malu. “Kenalin nama gue Melisa dipanggil Meme” Ucap Meme memperkenalkan dirinya.

“Hm ini temen gue satunya lagi. Kami tinggalnya bertiga disini. Dan gue minta maaf ya atas sikap temen gue tadi nggak sopan.” Ucap Diva malu-malu.

“Nggak apa-apa kok, santai aja” Jawab Reza.

“Kok temen loe dari tadi diem aja sii kak?” Tanya Diva menatap temannya Reza.

“Dia malu-malu orangnya biasalah lit cewek cantik hahah” Jawab Reza sambil cekikikan. Sedangkan Fandi merona malu.

“Gue udah kenalin nii sama temen-temen gue. cantik semua kan?. Janjinya mana nii kak?” Ucap Diva menja.

“ Ya. Gue belum Sempet beli. Kalo mau kita beli sekarang, terserah berapa banyak yang loe mau.” Jawab Reza santai.

“Beneran ni kak?” Tanya Diva kegirangan.

“Beneran. Tapi deketin gue sama temen loe yang tadi ya.” jawab Reza dengan senyum. Yang ia maksud adalah Rindu.

“Siap. Asalkan Shopping sepuasnya ya...” Diva beranjak dari kursi dan mengambil tasnya. Ia ingin menegur dan mengajak Rindu, tapi ia tak cukup berani.

“Gimana ni sama Rindu Me?” Tanyanya dengan Meme yang berdiri disampingnya.

“Dia nggak bakal mau. Dia juga masih marah. Tinggalin aja. Ntar kita bilang ama kak Reza kalo Rindu udah tidur.” Ucap Meme yakin.

“Yaudah de. Yang penting kita seneng-seneng...” Jawab Diva senang seperti hidup tanpa beban.

Mereka melangkah menuju Reza dan Fandi yang sedang menunggunya. Lalu memberikan alasan yang memang sudah dirancang. Reza dan Fandi tentu saja kecewa. Tapi mau tak mau mereka hanya pasra dan meninggalkan Rindu sendirian dirumah.

Sebenarnya Rindu sama sekali belum tidur. Ia mendengar semuanya. Tapi ia hanya ingin menulikan telinganya.

Perjalanan Rindu begitu seterusnya. Ia menjalanankan hidup dengan teman-temannya dalam waktu satu bulan berikutnya dengan dunia malam. Meskipun Rindu tak menjual tubuhnya. Tetapi ia diperalatkan sebagai aset untuk menarik Agen-agen atau mangsa mereka yang dianggap menguntungkan. sebenarnya, mereka tidak menghabiskan harta seseorang begitu banyak seperti meminta mobi atau rumah. Hanya mentraktir mereka bertiga direstoran bintang lima. Shoping setiap malam, mengisi kuota dan pulsa. Beli handphone terbaru. Perhiasan dan lainnya.

Tentunya Rindu selalu memberontak dan tak ingin ikut campur. Tapi karena mereka mencebur Rindu kedalam kubangan yang sama. Kepalang kotor. Rindu menuruti semua kemauan teman-temannya dengan caranya sendiri.

Setiap malam mereka berganti agen atau bisa dikatakan target. Jika agen mereka sudah tak punya uang, mereka akan mencari agen lain yang menguntungkan dan meninggalkan yang sudah tak menghasilkan. mereka selalu pulang larut malam, sesekali Rindu menolak untuk pergi dan bergabung. Jika dihitung-hitung. Mungkin dalam satu bulan ini mereka menghabiskan banyak orang yang diporoti atau jika dihitung lebih dari 20an orang. Tapi yang masih setia dan bertahan hanya satu yaitu Arga. Karena Arga sangat mencintai Rindu dengan tulus, meskipun ia tahu ia diporot di habiskan uangnya. Ia memilih bertahan. ‘Toh kalo uang bisa dicari lagi’ Ucapnya terus menerus.

Terpopuler

Comments

karenina

karenina

haduhhh...temen kayak gitu mah buang ajh kelaut...ngapain msh ditemenin..enak di mereka gak enak dikita..mereka yg puas morotin duit..rindu yg JD bantalannya

2022-12-23

1

moemoe

moemoe

kok bs gtu sih... kek placur beneran...mana jilbaban lg...masak gk bs tegas sama teman..
tu mah bukan temen namanya...klo aku toxic friend kek gtu ku tinggal aja...

trus tu sakit d dada rindu pa kabar?

2021-09-12

1

Nur Yatik

Nur Yatik

rindu sifatnya aslinya tegas, tp kenapa ma temennya lembek. dia bkn org yg kesusahan jg ngerti agama, kenapa g nglawan?

2021-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!