Dunia Gelap Rindu 13

Givan menatap Rindu dan pria-pria itu bergantian. Ia tahu Rindu mendukungnya. Ia tersenyum tipis. Ia memegang tangan Rindu untuk membelah kerumunan dan menjauh. Tapi tangannya dicekat salah satu pria itu.

“Mau kemana loe. Kabur?. Dasar pengecut!” Teriaknya.

“Diem Loe anjing...!. loe yang pengecut!. Sukanya main keroyokan..!!” Teriak Rindu menggemah, ia tak suka dibilang cewek murahan tapi ia cukup menahan diri. Tapi jika dibilang pengecut ia tak bisa mentorir lagi. “Lepasin. Biar gue patahin leher ni orang..!” Rindu berusaha melepaskan cekalan tangan Gavin.

“Biarin aja. Anjing menggonggong kapila berlalu.” Jawab Gavin . mengajak Rindu Menjauh dari keramaian. Ia menyeret paksa Rindu untuk keluar kelas. “Lepasin” teriak Rindu berkali kali. Tapi Gavin sama sekali tak berniat Melepaskannya. Banyak orang yang benatap hal itu. Ada yang menatap iri, takut dan ada juga yang biasa saja.

Gavin membawa Rindu ditaman kampus. Ia menduduki Rindu disalah satu bangku disana lalu duduk disamping Rindu. “Sorry.” Ucapnya.

“Buat apa?” Tanya Rindu. Ia masih sangat kesal karena emosinya tidak terlampiaskan.

“Karena bantuin gue loe jadi musuhan sama temen kelas loe. Makasih juga ya udah mau bantu belain Gue..” Ucapnya.

Rindu mengangkatkan satu alisnya, “Siapa bilang gue bantuin loe. Gue nggak suka berisik.” jawab Rindu ketus.

Gavin menatap Rindu disampingnya. “ Nggak usah bohong. Nggak ada gunanya!” Jawabnya lembut.

Rindu tersenyum tipis. Ia balik menatap Gavin. “Loe aja kePDan...” Jawabnya.

“Bdw. Loe nggak takut ama gue?. Loe taukan kalo gue... gue pembunuh?” Tanya Gavin gugup. Ia menatap mata Rindu.

Rindu menyilangkan kedua tanggannya dikepala dan menyandarkan punggungnya disandaran kursi. “Kata Umi gue. takut itu sama Allah bukan sama manusia...” Ucapnya santai. Ia memiringkan kepala menatap Givan. “Kalo gue bilang gue pernah ngebunuh orang loe percaya nggak?” tanya Rindu.

Givan mengerutkan keningnya. Ia terang-terangan menatap Rindu dan menilai penampilannya. “ Nggak mungkinlah. Loe berjilbab gini nggak mungkin.." Jawabnya.

“Haha. Yaudah kalo nggak percaya.” Jawab Rindu acuh. Ia menarik nafas dalam dan menghembusnya pelan. “ Gue tau loe ngebunuh orang pasti ada alasannya. Nggak mungkin tampang kayak loe mau ngebunuh orang. Lembek gini juga...” Jawab Rindu ketus. Ia menatap Gavin remeh.

Gavin terkekeh menatap Rindu. “ Loe bener, gue ngebunuh salah satu dari mereka karena gue dibuly.” Jawabnya sedih.

Rindu menegakkan punggungnya dan menatap Gavin serius. “Gue dibully dikampus itu. Gue mau dilecehin sama kakak tingkat gue. kalo gue cerita lebih lanjut mungkin loe bakal jijik ama gue” Ia ragu untuk bercerita. Tapi Rindu satu-satunya orang yang mau menerimanya saat ini, setidaknya ia memiliki teman disini untuk berbagi kasih.

“Cerita aja. Gue denger kok. Nggak usah malu. Santai ama gue.” Jawab Rindu saat menatap Gavin yang ingin bercerita ragu-ragu. Kini yang ada hanya penasaran bukan lagi emosi. Seenggaknya ia tau jika ia punya teman sesama pembunuh.

“Awalnya gue Cuma dibully. Tapi lama kelamaan gue dilecehin. Ya gue nggak tahan, gue ngelawan tapi jumlah mereka banyak. Lebih paranya gue, gue diajak buat ngelakuhin hal yang nggak sepantasnya dilakuin cowok sama cowok. Kalo gue nggak mau nurut, gue diancam buat dibunuh, bahkan dulu waktu gue ngelawan. Kuku jempol kaki gue mereka lepas paksa bahkan dipukul pakek batu. Nggak Cuma disitu.” Jawabnya. Nanpak raut frustasi. Ia bahkan tak malu untuk menangis.

“Dilecehin kayak gimana?. Maksud loe mereka Gey?” Tanya Rindu. Ia mengerutkan keningnya menatap Gavin.

Gavin menganggukan kepalanya. “Mereka ngebuka celana gue. mere—“

“Stop. Gue paham!. Terus kenapa loe mau cerita ini ke gue?” Rindu tak ingin melanjutkan cerita yang menjijikan itu. Ia ingin mengalihkan pembicaraan.

“Karena. Karena Cuma loe yang mau disamping gue. gue mau jadi temen loe. Kata mami gue, gue harus ada temen yang kuat yang mau lindungin gue. dan loe gue liat mau lindungin gue” Jawabnya polos.

Rindu tersenyum miris. ia mengerjab matanya ‘ wajar aja ni cowok kayak gini. Udah gede tapi masih polos banget lagi’ batin Rindu.

“Loe maukan temenan ama gue. gue minta tolong rahasiain ya apapun yang gue bilang. Entar gue kena marah ama Mami gue kalo gue cerita sama orang. Katanya itu aib” matanya membesar layaknya anak kucil meminta elusan.

‘tambah ganteng de; batin Rindu.

“Puk..puk..puk... Gue mau jadi temen loe. Gue juga bakal bantuin loe belajar jadi orang kuat ya...” Jawab Rindu dengan menepuk pundak Gavin.

“Jangan peluk-peluk. Gue nggak suka dipeluk” Ancam Rindu saat Gavin mau memeluknya.

“Hehe. Benerankan. Kalo gitu kita temenankan?” Tanya Gavin layaknya anak kecil. Rindu hanya menganggukan kepalanya.

“Yaudah. Gue laper. Kantin aja yuk...” Ajak Rindu sambil mengelus perutnya yang datar. Gavin yang menatap Rindu tersenyum dan menganggukan kepalanyamereka.

Hari ini adalah hari dimana mereka berkenalan dan berteman. Sesekali mereka tertawa dan bercerita hingga menjelang sore pertanda bahwa mereka harus berpisah.

...

Kegiatan Rindu seperti biasa. Pulang, membersikan diri dan melaksanakan sholat magrib. Setelahnya ia menyempatkan untuk mengaji beberapa ayat.

Setelah melaksanakan kewajibabannya. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar, saat ia memasuki kamar, ia melihat handphonya sudah dimainkan oleh Diva dan Meme yang diiringi tertawa misterius. “ Kalian ngapain main gadge gue?” tanya Rindu curiga. Saat ia ingin merebutnya. Cepat-cepat Diva menyimpannya dibalik punggung.

“Pinjem dulu. Pelit amat si...!” jawab Diva ketus.

Rindu hanya mengerutkan keningnya. Memang kebiasaan mereka jika berseteru hanya sesaat. Setelah beberapa saat tanpa mengucapkan kata maaf, mereka sudah saling menyapa lagi. Mereka sudah berteman sejak SMP. Jadi apapun yang ada pada mereka. Pastinya Rindu sangat mengenali watak satu sama lain.

“Ni Rin” Ucap Diva sambil menyodorkan handphon Rindu.

Rindu menatap mereka curiga. Ia duduk tak jauh dari Diva dan mengambil handphonenya. “ Buat apa kalian main hp gua?. Nggak ada kuota?” Tanya Rindu.

“Enggak ada hehe..” Jawab Diva cengengesan, sedangkan Meme hanya tersenyum kaku.

Karena Rindu penasaran. Ia menatap Hpnya. Ia mencari hal yang mencurigakan dari Hpnya. Tidak biasanya teman-temannya memainkan Hpnya seperti itu. Saat ia membuka Aplikasi Wanya. Matanya membelalak kaget. Ia menyescroll chat dari nomor asing baginya dan itu sudah disave oleh Diva dengan nama “ Arga sayang”

“Kalian apa-apaan sii ...!“ Bentak Rindu kesal.

“Hehe. Sorry Rin, jangan marah dong.” Bujuk Diva dab Meme. “ Dengerin gue dulu ya. Arga tu suka banget ama loe. Dia curhat ama gue dari malem kemarin tau nggak.” Jawab Diva.

Rindu menatap temannya tajam. “ Yang sukakan dia. Bukan gue!” jawab Rindu ketus.

“Ya.. kurang Arga apa coba Rin. Ni ya. Dia tu ganteng. Tajir lagi. Sumpah ya dia tu enak banget kita porotin, gue bakal jamin kalo hidup loe bakan sejahtera kalo pacaran ama dia. Lagian juga Meme aja nerima Danil buat kita sama-sama porotin.” jawab Diva mulus.

“ Gue nggak mau. Loe bilang ama Arga kalo yang nerima dia itu loe. Bukan gue, cepet. Gue nggak mau tau pokoknya ya.” Ucap Rindu tegas. Diva menggunakan Handphone Rindu karena misinya untuk membuat Rindu menerima Arga sebagai pacar Rindu. Supaya bisa diporotin. Dan yang paling Parah. Rindu bahkan belum pernah chat Arga sebelumnya dan tiba-tiba ia sudah jadian. Dan Semua itu rencana Diva dan temennya.

“Ini buat kita juga Rin. Gue juga pacaran sama Danil biasa aja. Ya ng penting tu duitnya.” Jawab Meme.

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

gelo neh temennya

2022-04-17

1

Lestharii Whiwhenk

Lestharii Whiwhenk

ko aku ga suka ya sama temen".y ..

2021-06-18

0

Irma Nst

Irma Nst

saya pernah nonton flim korea mirip banget cerita ini ...

2021-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Dunia Rindu
2 Dunia Gelap Rindu 1
3 Dunia gelap Rindu 2
4 Dunia gelap Rindu 3
5 Dunia Gelap Rindu 4
6 Dunia Gelap Rindu 5
7 Dunia gelap Rindu 6
8 Dunia gelap Rindu 7
9 Dunia gelap Rindu 8
10 dunia gelap Rindu 9
11 dunia gelap Rindu 10
12 Dunia gelap Rindu 11
13 Dunia Gelap Rindu 12
14 Dunia Gelap Rindu 13
15 Dunia Gelap Rindu 14
16 Dunia gelap Rindu 15
17 Dunia Rindu 16
18 Dunia Gelap Rindu 17
19 Dunia Gelap Rindu 18
20 Dunia Gelap Rindu 19
21 DGR 20
22 DGR21
23 DGR22
24 Mulai lembaran baru
25 putus
26 Cari kerja
27 Cari kerja 2
28 Dunia Baru
29 DBR
30 DGR
31 Zina mata?
32 Hari pertama kerja
33 Kucing
34 Bertemu lagi
35 Pertengkaran lagi
36 Pemilik Caffe
37 Dokter Rey
38 Berjumpa mami Gevan
39 Pencuri
40 Sikembar
41 Cerita Sii Kembar
42 Cerita Rian dan Rani
43 Bunda
44 Diva bunuh Diri
45 Masalalu Rindu
46 Pengakuan Diva
47 Diva dan Meme pergi
48 Luka fisik
49 Polisi
50 Polisi 2
51 Bertemu Umi Lagi
52 Bibit Hijra
53 Arga
54 Hampir hancur
55 Habib Khawatir
56 Tragedi rumah sakit
57 Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58 Pilihan
59 Oke
60 Bertemu Diva kembali
61 Masa lalu
62 Pembantu sombong
63 Membangunkan Habib
64 Masak itu?
65 Cast
66 Makan dikantor Habib
67 Kiblad
68 Tugas
69 Mise
70 Jauhi Habib...!
71 Belanja
72 Kata mama peka
73 Pms
74 Kemarahan Habib
75 Marahmu menentukan akhlakmu
76 Kabar buruk
77 Tersinggung
78 Calon Istri
79 Motivasi Rindu
80 Bukit Azza
81 Gara gara kuda
82 Penyakit Ain
83 Kesempatan
84 Lindungan Allah SWT
85 Aurell
86 Penyesalan Hendrawan
87 Kenapa pakek kain?
88 Akibat sosial media
89 Minta papah
90 Syarat
91 Cerita Rindu
92 Hijrahku hanya dipenampulanku
93 Siapa Dimas?
94 Maaf dari sang mantan
95 Habib sakit
96 Tuhanku menyayangiku..!
97 Because I'm Muslim
98 Ketika senyum
99 Didikan untuk anak
100 Surat untuk ibu dan ayah
101 janji
102 Syarat
103 tragedi
104 Tragedi 2
105 Tragedi 3
106 Tragedi 4
107 Masuk rumah sakit
108 Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109 Izin
110 Makan
111 Bertemu Vivi
112 Nayla kabur
113 Pengumuman
114 Nayla
115 Alasan
116 Aku
117 Sadar
118 Wanita
119 Pesan
120 Cerita
121 Geva
122 Kenal?
123 Tidak sah
124 menyerahkan padamu
125 Pilihan
126 Mise
127 Ancaman
128 Pengungkapan
129 Menginap
130 bertemu kembali
131 Kasihan
132 Wali
133 Masih yang dulu
134 Salah lagi
135 Fitnah
136 kembali jatuh
137 Jatuh lagi
138 Jangan bersedih
139 Kamu tidak bersalah
140 Kisah Tauladania
141 Maulid Nabi....
142 Ketika Cinta
143 Lagi
144 Dokter Rey
145 DR2
146 Rindu
147 Rp
148 Rp2
149 Cinta yang dipertanyakan
150 Cinta yang terpancarkan
151 Sesungguhnya
152 Cerita
153 Kacau
154 tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155 Telambat
156 Usaha
157 Sidang
158 penjelasan
159 Keputusan
160 Terbukti
161 Terbukti
162 fakta
163 Rindu
164 Mau?
165 Maaf
166 Ulah lagi?
167 Pertanyaan
168 Sadar
169 Tamparan
170 Kenyataan
171 Reno
172 Rasyid
173 Beruntung
174 Rasa
175 Uhibuka
176 Huaa
177 Kampung halaman
178 bertemu..
179 Mimpi kah?
180 diterima
181 gosip
182 Hancur?
183 kerabatkah?
184 Siapa?
185 Kakek
186 Putriku
187 Jemput
188 Pilihan atau Keharusan?
189 Ibu?
190 Kakak
191 Kisah
192 Wanita yang terhormat
193 Akrab
194 Bukan
195 Boleh
196 Khawatir
197 Alasan
198 pilihan
199 kedatangan keluarga Rey
200 Reon?
201 Ayah?
202 Mimpi
203 Rasyid
204 Lelah
205 Ketahuan
206 Kejam
207 Penjaga Baik
208 Bantuan?
209 Bangun?
210 Menjemput
211 Kebenaran
212 H-1
213 Hari pernikahan
214 SAH
215 Selamat tinggal...
216 Abi
217 Kabar baik kabar buruk
218 Habib?
219 Pulang
220 bersama
221 Bulan madu?
222 Gadis
223 Bertemu
224 Pertemuan
225 Donor
226 Akhir
227 Tamat
228 Pengumuman
229 Novel Baru....
Episodes

Updated 229 Episodes

1
Dunia Rindu
2
Dunia Gelap Rindu 1
3
Dunia gelap Rindu 2
4
Dunia gelap Rindu 3
5
Dunia Gelap Rindu 4
6
Dunia Gelap Rindu 5
7
Dunia gelap Rindu 6
8
Dunia gelap Rindu 7
9
Dunia gelap Rindu 8
10
dunia gelap Rindu 9
11
dunia gelap Rindu 10
12
Dunia gelap Rindu 11
13
Dunia Gelap Rindu 12
14
Dunia Gelap Rindu 13
15
Dunia Gelap Rindu 14
16
Dunia gelap Rindu 15
17
Dunia Rindu 16
18
Dunia Gelap Rindu 17
19
Dunia Gelap Rindu 18
20
Dunia Gelap Rindu 19
21
DGR 20
22
DGR21
23
DGR22
24
Mulai lembaran baru
25
putus
26
Cari kerja
27
Cari kerja 2
28
Dunia Baru
29
DBR
30
DGR
31
Zina mata?
32
Hari pertama kerja
33
Kucing
34
Bertemu lagi
35
Pertengkaran lagi
36
Pemilik Caffe
37
Dokter Rey
38
Berjumpa mami Gevan
39
Pencuri
40
Sikembar
41
Cerita Sii Kembar
42
Cerita Rian dan Rani
43
Bunda
44
Diva bunuh Diri
45
Masalalu Rindu
46
Pengakuan Diva
47
Diva dan Meme pergi
48
Luka fisik
49
Polisi
50
Polisi 2
51
Bertemu Umi Lagi
52
Bibit Hijra
53
Arga
54
Hampir hancur
55
Habib Khawatir
56
Tragedi rumah sakit
57
Masih ada tujuan yang harus aku capai sebelum dijemput Tuhan
58
Pilihan
59
Oke
60
Bertemu Diva kembali
61
Masa lalu
62
Pembantu sombong
63
Membangunkan Habib
64
Masak itu?
65
Cast
66
Makan dikantor Habib
67
Kiblad
68
Tugas
69
Mise
70
Jauhi Habib...!
71
Belanja
72
Kata mama peka
73
Pms
74
Kemarahan Habib
75
Marahmu menentukan akhlakmu
76
Kabar buruk
77
Tersinggung
78
Calon Istri
79
Motivasi Rindu
80
Bukit Azza
81
Gara gara kuda
82
Penyakit Ain
83
Kesempatan
84
Lindungan Allah SWT
85
Aurell
86
Penyesalan Hendrawan
87
Kenapa pakek kain?
88
Akibat sosial media
89
Minta papah
90
Syarat
91
Cerita Rindu
92
Hijrahku hanya dipenampulanku
93
Siapa Dimas?
94
Maaf dari sang mantan
95
Habib sakit
96
Tuhanku menyayangiku..!
97
Because I'm Muslim
98
Ketika senyum
99
Didikan untuk anak
100
Surat untuk ibu dan ayah
101
janji
102
Syarat
103
tragedi
104
Tragedi 2
105
Tragedi 3
106
Tragedi 4
107
Masuk rumah sakit
108
Cintai Allah melebihi cintamu padaku
109
Izin
110
Makan
111
Bertemu Vivi
112
Nayla kabur
113
Pengumuman
114
Nayla
115
Alasan
116
Aku
117
Sadar
118
Wanita
119
Pesan
120
Cerita
121
Geva
122
Kenal?
123
Tidak sah
124
menyerahkan padamu
125
Pilihan
126
Mise
127
Ancaman
128
Pengungkapan
129
Menginap
130
bertemu kembali
131
Kasihan
132
Wali
133
Masih yang dulu
134
Salah lagi
135
Fitnah
136
kembali jatuh
137
Jatuh lagi
138
Jangan bersedih
139
Kamu tidak bersalah
140
Kisah Tauladania
141
Maulid Nabi....
142
Ketika Cinta
143
Lagi
144
Dokter Rey
145
DR2
146
Rindu
147
Rp
148
Rp2
149
Cinta yang dipertanyakan
150
Cinta yang terpancarkan
151
Sesungguhnya
152
Cerita
153
Kacau
154
tak bisa membahagiakan maka lepaskan
155
Telambat
156
Usaha
157
Sidang
158
penjelasan
159
Keputusan
160
Terbukti
161
Terbukti
162
fakta
163
Rindu
164
Mau?
165
Maaf
166
Ulah lagi?
167
Pertanyaan
168
Sadar
169
Tamparan
170
Kenyataan
171
Reno
172
Rasyid
173
Beruntung
174
Rasa
175
Uhibuka
176
Huaa
177
Kampung halaman
178
bertemu..
179
Mimpi kah?
180
diterima
181
gosip
182
Hancur?
183
kerabatkah?
184
Siapa?
185
Kakek
186
Putriku
187
Jemput
188
Pilihan atau Keharusan?
189
Ibu?
190
Kakak
191
Kisah
192
Wanita yang terhormat
193
Akrab
194
Bukan
195
Boleh
196
Khawatir
197
Alasan
198
pilihan
199
kedatangan keluarga Rey
200
Reon?
201
Ayah?
202
Mimpi
203
Rasyid
204
Lelah
205
Ketahuan
206
Kejam
207
Penjaga Baik
208
Bantuan?
209
Bangun?
210
Menjemput
211
Kebenaran
212
H-1
213
Hari pernikahan
214
SAH
215
Selamat tinggal...
216
Abi
217
Kabar baik kabar buruk
218
Habib?
219
Pulang
220
bersama
221
Bulan madu?
222
Gadis
223
Bertemu
224
Pertemuan
225
Donor
226
Akhir
227
Tamat
228
Pengumuman
229
Novel Baru....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!