Blingg.. bliingg..
Hp Rindu berdering mengganggu lagu yang sedang diputar. Kening Rindu mengerut. Ia menatap Hpnya yang ada disakunya dan mengambilnya.
“Kenapa Rin?” Tanya Gevan.
“Nggak tau nii. Gue lihat dulu.” Jawab Rindu sambil membuka pola hpnya. Matanya membulat lewar melihat pesan masuk.
“Ada apa Rin?. “ Tanya Gevan kepo.
“Ni orang gila...” Jawab Rindu ngegas.
“Emang napa?. Coba gue liat apa sii.” Sahut Gevan penasaran, ia merebut hp ditangan Rindu. Saat ia menatap Video itu bahkan ia tak bisa berkedip. Ia terhanyut dalam Trauma nya terhadap laki-laki.
“Gev. Loe nggak apa-apa hey...” Ucap Rindu khawatir, wajah Gevan pucat. Rindu menepuk nepuk pipi Gevan.
“ It ituu siapa Rin?” Tanya Gevan. Wajahnya masih pucat.
“Itu. Temen gue, tapi yang ngirimnya nomor asing...” Jawab Rindu.
“Terus napa dia ngirim ke loe?” Tanyanya lagi.
“ Mana gue tau. Mana lagi ena-ena lagi” Tukas Rindu sewot. Pesan itu berisi video Arga yang sedang bercinta diatas ranjang dengan cewek lain. Rindu sama sekali tidak cemburu, hanya saja ia tak percaya jika Arga seperti itu.
“Beneran loe nggak tahu?” Tanya Gevan kepo lagi. Tidak mungkin seseorang mengirim video aibnya sendiri kepada orang lain.
“Selamat pagi....” Suara dosen memecahkan ketegangan antara Rindu dan Gevan. Rindu bernafas lega. Ia memang sama sekali tak bercerita kepada Gevan jika ia berpacaran dengan orang yang berada divideo itu. Bukan dia tapi Diva dan Meme lebih tepatnya.
Saat ini hanya ada satu suara yang menggema diruangan itu. Sesekali ada sahutan dari para pelajar sebagai pemanis dan mewujudkan hidupnya suasana pembelajaran. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan berganti dosen dan mata kulia lain menjelang makan siang.
Saat dosen keluar ruangan itu, yang ada hanya rencana antara sahabat untuk pergi kemana. Rindu dan Gevan memilih pergi kekantin. Kaki mereka beriringan dengan candaan Gevan yang sesekali Rindu menyahut dan ikut tertawa.
“Gue ketoilet dulu. Loe makan aja duluan.” Ucap Rindu saat baru sampai dikantin.
“Cepetan ya...” Sahut Gevan. Sebenarnya Gevan adalah salah satu pria yang sangat populer karena ketampananannya. Tapi gosip mengatakan ia berpacaran dengan Rindu tersebar luas. Bukan hal yang tabu jika semua orang tahu jika mereka lengket.
Rindu melangkahkan kakinya kedalam toilet. Saat selesai buang air kecil ia keluar untuk bercermin. Tapi suara dari arah pintu membuat ia berpaling dan menghadap arah pintu. Keningnya mengkerut saat melihat dua gadis membawa sebaskom air. Gadis itu seperti pernah Rindu lihat tapi Rindu lupa.
Gadis itu mendekat kedepan Rindu. Rindu menatap gadis itu bingung. Ngapain coba bawah baskom dikampus. “ Loe yang namanya Rindu pacarnya Arga?” Teriak gadis itu.
‘Oh gue baru inget. Ini cewek yang ada divideo tadi’ batinnya.
Rindu melipatkan tangannya dideda. “ Urusan sama loe apa?”
Gadis itu menatap Rindu sinis. Gadis itu cukup cantilk tapi lebih tepatnya menggoda. “ Loe jangan sok-sok ****. Loe udah liat video yang gue kasih?” Ucapnya ketus.
“Terus kalo udah gue tonton, loe bangga gitu?” Tanya Rindu cepat.
“Anjing loe. Gue mau loe putusin Arga” Teriaknya.
“Kalo gue nggak mau gimana?”
“Loe dibayar berapa sii sama Arga?. Udah tahu pacar selingkuh masih aja nggak mau lepasin...” Ucap teman gadis itu.
“Jadi loe ngakuin temen loe seorang pelakor gitu?” Tanya Rindu sinis. Ia ingin bermain-main dengan gadis didepannya.
“”Gue nggak ngomong gitu *******.” Teriaknya.
Byurrr...
Air itu dilempar tepat diwajah Rindu. Seluruh wajah Rindu. Seluruh baju Rindu basah. Rindu mengepalkan tangannya saat menatap mereka tertawa jahat. “ Berani loe ama gue. sini loe...” Teriak Rindu. Ia menarik paksa kepala Gadis selingkuhan Arga. Shower yang Rindu gunakan memang tidak ia matikan dan penyaring airnya Rindu sumbat pakek tisyu yang menyebabkan airnya bergenang.
“Mau ngapain loe. Lepasin!” Teriaknya.
Rindu sama sekali tak bergeming. Ia menarik paksa gadis itu menuju air. Teman gadis selingkuhan Arga tak diam saja. Ia membantu temannya untu lepas. Ia menarik paksa tangan Rindu.
Bughh.
Tanpa pikir panjang Rindu menendang perut teman gadis itu menyebabkan gadis itu terjatuh dan keningnya mencium sudut tempat mencuci tangan menyebabkan darah segar keluar bercucuran, ia meringis kesakitan. Bisa dipastikan sudut keningnya bolong.
Rindu sama sekali tak peduli. “ Lepasin gue. gue laporin loe Kepolisian. Awas loe. Le—“ Suara teriakannya terhenti saat kepalanya didorong paksa oleh Rindu kedalam air.
Secara kejam Rindu tak memberi kesempatan ia memberontak. Sesekali gadis itu memberontak, tapi sama sekali tak Rindu biarkan kabur begitu saja.
“Le---ppp” Lagi-lagi suara memiluhkan gadis itu terutup air, Rindu bahkan menjambak rambunya dengan kasar. Bisa dipastikan rambut gadis itu Rontok!. Saat gadis itu sudah lemah tak berdaya, Rindu melepaskannya untuk bernafas, dan menenggelamkannya lagi. Begitu berkali-kali.
Saat terasa sudah puas, Rindu mendorong kepala gadis itu kasar kearah tembok. Wajah gadis itu kacau meskipun masih sadar dan lemas, wajahnya memerah dan setengan tubuhnya basah dengan air. “ Itu akibatnya main main ama gue...” Bentak Rindu.
Rindu melangkahkan kakinya untuk keluar toilet. Baju basanya tak menghalanginya keluar toilet. Saat ia diambang pintu, ternyata sudah banyak orang yang mengantri ingin masuk toilet. Betapa terkejutnya mereka saat melihat darah berceceran dan dua orang pingsan. Rindu hanya memberi tatapan dingin dan beranjak pergi.
Ia melangkah menuju kantin untuk mengambil motornya. Semua orang menatapnya aneh. Bajunya masih menetesi air. Ia mengambil baju didalam bagasi motornya dan melangkah menuju toilet. Ia tidak mungkin mengendarai motor saat basah kuyup seperti ini, lagi pula ia masih ada jam kulia.
Saat ia sudah mengganti bajunya ia beranjak untuk pergi. Tapi suara teriakan dari belakangnya membuat ia menoleh.
“Rindu?. Loe dari mana aja sii?. Gue udah lama nuungguinn loe dikantin. Loe malah disini, katanya mau ketoilet.” Celetuk Gevin panjang lebar.
“Tadi ada masalah dikit.” Jawab Rindu pelan.
“Tadi banyak yang nyariin loe kegue. Loe napa dicari-cari?” Tanya Gaven heran. Dari tadi semua orang menanyakan Rindu dan tak menjelaskan apa yang terjadi membuatnya bingung.
“Ntar aja gue ceritain. Gue mau makan, laper gue.” Ucap Rindu lalu menarik tangan Gaven menuju kantin.
Rindu memesan mie instan dan beberapa gorengan, just jeruk. Ia menikmatinya seakan-akan tak terjadi apa-apa. Tapi saat suapan terakhirnya ada yang meneriaki namanya keras. “ Rin. Loe dari tadi dicariin sama Rektor. Loe dari mana aja?” Celetuk Vivi.
Rindu mengerjapkan matanya. Ia tahu, pasti gara-gara peristiwa tadi. Ia menyuap makanan terakhirnya. “ Iya. Ntar gue kesana...” Jawabnya lalu menyeruput es jeruknya.
“Sekarang. Kayaknya loe ada masalah besar. Nyokap sama bokap loe juga ada disana” Ucap Vivi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Dwi Niken
Aduh Rindu , kamu anak gadis udh cantik , manis , imut , lucu , unik dan pemberani , py sopan santun ayo coba jd wanita lemah lembut , ramah dan baik hati kasihan bgt liat kedua org tuamu 💕💕💕😍😍😍😍
2021-04-01
2
Catur Riani
terlalu sadis untuk cwek berjilbab
2021-01-09
1
Yanti Handayani
ampyuunn..gila..gila. itu anak gadis ganas ya mnt ampun. preman aja kalah sm dia..aduh thorr..sport jantung sy baca ya..tp seru..
2020-05-31
11