Menanti Cinta Sang Abdi Negara

Menanti Cinta Sang Abdi Negara

BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA

Judul : Menanti Cinta Sang Abdi Negara

Penulis : Rindu Yuliana

BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA

Gisya Kayla Nursalsabila seorang gadis berusia 25 tahun pemilik sebuah toko roti dan kue bernama "Caca Bakery". Dulunya toko itu dikelola oleh bundanya, namun semenjak kematian suaminya bunda Syifa memutuskan untuk memantau dari jauh dan gisya lah yang saat ini meneruskan usahanya. Ayah gisya meninggal karena kecelakaan.

"Bunda, kapan Uqi selesai pendidikannya Bun?" tanya Gisya.

"Do'akan bulan depan Uqi sudah menyelesaikan pendidikannya," jawab Bunda Syifa.

"Semoga Uqi lulus dan bisa membanggakan kita ya bun!" ujar Gisya dengan penuh harap.

"Aamiinn, Neng!" Bunda Syifa selalu mendo'akan yang terbaik untuk putra putrinya.

Muhammad Syauqi Malik adalah adik Gisya satu-satunya yang saat ini sedang melanjutkan pendidikannya di Sekolah Polisi Negara (SPN) yang berada di daerah Cisarua, Lembang. Uqi dan Gisya adalah anak yang patuh dengan semua ucapan orangtuanya. Keyakinan mereka adalah orangtua selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Langit sudah mendung pagi hari ini, namun tidak menyurutkan semangat Gisya untuk berangkat ke toko kue miliknya. Selesai sarapan pagi, Gisya berpamitan kepada Bundanya.

"Bunda, Caca berangkat dulu, ya. Assalamualaikum!" pamit Gisya sambil mencium tangan Bundanya.

"Hati-hati dijalan Neng, sudah mau hujan! Walaikumsalam," jawab Bunda Syifa seraya mengelus bahu putrinya.

Dengan riang gembira, Gisya mulai menjalankan scooter matic kesayangannya. Saat dipersimpangan jalan, hujan sudah mulai turun dengan derasnya. Disaat yang lain menepi untuk berteduh, Gisya terus melajukan scooter maticnya. Saat lampu merah, Gisya dengan riangnya menengadahkan tangannya keatas. Menikmati setiap tetesan air hujan yang mengguyur tubuhnya.

"Alhamdulillah, allahumma shayyiban naafi'an," ucap Gisya.

"Gadis yang aneh," ucap seseorang dari dalam mobil yang berada dibelakang motor Gisya.

Dia adalah Lettu Fahri Putra Pratama seorang Tentara yang memiliki sikap dingin, tegas dan berwibawa. Wajahnya cukup tampan dan kulitnya hitam manis. Saat ini dia sedang dalam perjalanan menuju ke kantor Akademi Militer untuk menjalankan tugasnya melatih para Taruna bersama sahabatnya Lettu Andi Faturachman.

"Siapa yang aneh, Ri?" tanya Andi yang mendengar ucapan Fahri.

"Gak ada," ucap Fahri dingin.

Setelah lampu berwarna hijau, Gisya segera melanjutkan perjalanannya. Sesampainya didepan toko, sudah ada kedua sahabatnya yang mengatupkan kedua tangannya didada.

"Astaghfirulloh, Allahuakbar Caca Marica HeyHey! Kebiasaan banget sih kamu mah, kenapa huhujanan? Mau sakit lagi kamu?" Omel Yuliana yang geram melihat Gisya hujan-hujanan, pasalnya Gisya memiliki Alergi Dingin yang bisa membuat badannya gatal-gatal hingga sesak nafas.

"Hehehehe, kelupaan gak bawa jas hujan sayang-sayangku!" elak Gisya saat melihat kedua sahabatnya itu dengan tatapan yang tidak bersahabat.

"Malah cengar cengir, udah sana masuk! Nanti masuk angin, dengerin emak-emak ngomelnya didalem aja!" ucap Febri sambil memberikan handuk kepada Gisya.

"Siap komandan!" ucap Gisya dengan senyuman yang memperlihatkan gigi berbehelnya.

Sementara itu, Fahri dan Andi baru saja sampai di Kantor, setelah selesai laporan mereka menuju ke Rumah Dinas yang akan mereka tempati selama 6 bulan bertugas. Sambil membereskan barang, mereka berbincang-bincang.

"Ri, gimana hubungan kamu sama Santi? Jadi kamu melamar dia sepulang dari sini? " tanya Andi.

"InshaAllah, semoga setelah pulang dari sini aku bisa melamarnya Ndi," jawab Fahri dengan lesu.

Andi tau jika hubungan sahabatnya itu sedang tidak baik-baik saja, kedua orangtua Santi memang menentang hubungan keduanya dengan alasan tidak memiliki masa depan. Padahal Fahri sudah memiliki Rumah sendiri dan memiliki usaha Cafe.

"Kamu jangan patah semangat, jika Santi mau memperjuangkan hubungan kalian semuanya pasti akan baik-baik saja," ucap Andi menyemangati Fahri.

"Semoga saja Ndi, sampai sekarang pun dia belum menghubungi aku. Padahal sebelum aku pergi ke Bandung, aku sudah mengirim pesan" keluh Fahri karena sudah lama sang kekasih tidak pernah menjawab pesannya.

"Mungkin dia sedang sibuk, Ri. Sudah kita istirahat dulu, baru nanti kita cari makan siang!" ucap Andi.

Mereka merebahkan tubuhnya di kamar masing-masing hingga terlelap.

Toko kue Gisya sedang ramai-ramainya pengunjung, banyak sekali yang menyukai rasa Roti dan Kue milik "Caca Bakery" ini.

"Rani, tolong ini roti disusun di Etalase ya!" ucap Gisya pada Rani sang asisten yang membantu Gisya membuat Roti dan Kue.

"Iya teh! Punten teh, kata Farida persediaan terigu dan telur sudah hampir habis," ucap Rani memberikan laporan.

"Tolong minta Teh Ulil atau Teh Ebi belikan ya Ran! Teteh lagi repot, nanggung lagi beresin pesanan Bu Ayunda," ujar Gisya sambil menghias kue Ulang Tahun pesanannya.

"Siap teh, Laksanakan!" ucap Rani sambil memberikan tanda hormat.

Gisya memang lebih mempercayakan berbelanja kepada Yuliana atau Febri. Selain mereka teliti, mereka juga selalu melakukan tawar menawar saat berbelanja. Karena mereka lebih sering berbelanja di Pasar Tradisional dibandingkan dengan Supermarket.

"Teh Ebi, kata Farida stok terigu dan telur sudah hampir habis," Lapor Rani pada Febri yang kini sedang sibuk dengan ponselnya.

"Oke," jawab Febri singkat.

"Lagi chat sama siapa sih? Anteng banget, sampe si Rani minta di pesenin bahan cuman jawab oke!" tanya Yuliana dengan raut wajah kesal. Pasalnya sejak tadi banyak pelanggan, Febri sibuk berbalas chat entah dengan siapa.

"Eh, ini cuman lagi chat sama Mang Sapri buat pesen telur," elak Febri.

"Sejak kapan Mang Sapri pake baju seragam loreng?" tanya Yuliana yang semakin penasaran.

"Ih kamumah! Kemal banget sih, udah lanjut kerja sana!" kesal Febri.

"Waktunya makan siang kalee!" Jawab Yuliana tak kalah kesalnya.

"Udah-udah! Berisik tau ributin apa sih? Yuk makan siang! Perutnya kosong makanya gampang emosi," ucap Gisya.

"Makan siangnya di Rumah Makan Uda Kris yuk! Kangen rendangnya, hehehe" usul Yuliana. Sebenarnya dia ingin makan disitu karena banyak tentara dan mahasiswa yang makan siang disana.

"Heleh, sok-sokan kangen rendang. Bilang aja mau cuci mata! Aku laporin si Jafran baru tau rasa," kesal Febri.

"Sekali-kali ga apa-apa dong! Mumpung calonku masih bertugas, yang penting kan ini hati sudah paten buat dia." Jawab Yuliana santai.

Jafran adalah calon suami Yuliana seorang pilot Maskapai penerbangan Garuda. Kini Jafran sedang bertugas, sudah 10 bulan lamanya dia belum kembali.

"Mau makan apa mau debat sih!" Kesal Gisya karena daritadi mereka hanya terus mengoceh.

Dengan berjalan kaki, mereka menuju Rumah Makan Padang langganan mereka yang tidak begitu jauh dari Toko. Baru saja sampai mereka melihat semua meja hampir terisi penuh, hingga mereka berebut meja dengan tiga orang yang berseragam Tentara.

"Maaf Pak kita duluan yang disini," ucap Yuliana sambil duduk di salahsatu kursi.

"Sorry mbak, Kami yang duluan disini," ucap Indra yang tak mau kalah dan duduk didepan kursi yang diduduki Yuliana.

"Kita yang duluan!" Geram Yuliana.

"Kami yang duluan Mbak!" Kekeh Indra.

"Ada apa sih ribut-ribut?" ucap Andi menengahi.

Mereka menoleh ke sumber suara. Saat bertatapan, wajah Andi dan Febri terkejut. Mereka saling memandang penuh haru dan diselimuti rasa gugup, tidak menyangka bahwa akan bertemu secepat itu. Bukan hanya Andi, Fahri pun terkejut melihat gadis manis yang berada didepannya. Gadis yang dia lihat di Lampu Merah.

"Kok Abang malah diam?" kesal Indra pada Andi yang hanya terdiam mematung.

"Sudah, makan sama-sama saja. Disini yang tersisa hanya meja panjang ini. Mbak tidak keberatan kan?" tanya Fahri pada ketiga gadis tersebut.

"Ya udah duduk bareng-bareng saja, masih muat kan untuk 6 orang," ujar Gisya membuat jantung Febri semakin berdegup kencang.

"Hey! Malah tatap-tatapan, mau makan gak?" Kesal Yuliana melihat Febri yang diam terpaku di tempatnya.

Febri segera duduk disamping Gisya, sementara Andi duduk di hadapannya disamping Fahri.

"Kamu kenal dia?" bisik Fahri pada Andi.

"Dia cewek yang aku ceritain ke kamu tempo hari," bisik Andi menjelaskan.

Karena merasa risih dengan Andi dan Fahri yang berbicara saling berbisik, Yuliana menegurnya.

"Mas kalo mau ngobrol jangan bisik-bisik! Oranglain bisa tersinggung," tegur Yuliana pada Andi dan Fahri.

"Eh maaf mbak!" ucap Andi salah tingkah.

"Udaa Kris! Pesanan Kami seperti biasa, ya!" teriak Yuliana pada sang pemilik Rumah Makan.

"Ih kebiasaan teriak-teriak kalo pesen makan," geram Gisya sambil menjewer telinga Yuliana.

"Hehehe, maaf Ca. Jangan marah-marah, nanti keriputan!" ujar Yuliana sambil mengelus telinganya yang memerah.

Selang berapa lama Udaa Kris membawa pesanan meraka.

"Ini pesanan Nona-Nona cantik dan ini makanan Abang-Abang tampan," ucap Udaa Kris sambil meletakan pesanan makan di Meja.

"Terimakasih, Uda." ucap Febri dan Andi bersamaan membuat keduanya semakin salah tingkah.

Keheningan saat makan membuat Yuliana resah sendiri. Pasalnya mereka biasa beradu argumen saat makan.

"Kok kamu tumben banget anteng Biw, biasanya nyerocos kalo lagi makan." ujar Yuliana sambil mengunyah makanannya.

"Jangan makan sambil bicara, nanti keselek!" ucap Gisya memperingati sahabatnya itu.

Fahri tersenyum simpul mendengar penuturan Gisya. Entah mengapa baginya Gisya sangat aneh tapi menarik. Sementara Andi dan Febri makan dengan gugup dan saling lirik. Yuliana benar-benar semakin merasa kesal sekaligus dengan tingkah Andi dan Febri yang saling melirik.

"Kalo mau kenalan bilang aja Mas!" ucap Yuliana pada Andi.

"Eh, ke-kenapa Mbak?" tanya Andi gugup.

"Dari tadi saya liatin Masnya lirik-lirik terus sahabat Saya!" ucap Yuliana.

"Ulil, terusin makannya! Jangan bikin malu," bisik Gisya sambil mencubit pelan tangan Yuliana.

"Saya sudah kenal dengan Adinda Febri Mbak," ucap Andi memberanikan diri.

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Gisya dan Yuliana tersedak bersamaan saat mendengarkan ucapan Andi.

"Makanya jangan berbicara ketika makan!" ledek Fahri sambil menyodorkan minum miliknya kepada Gisya.

"Terimakasih," ucap Gisya yang gugup.

Berbeda dengan Yuliana, jiwa kepo maksimalnya sudah meronta-ronta.

"Kamu beneran kenal sama Mas ini Biw?" tanya Yuliana, dan Febri menganggukkan kepalanya sambil menatap Andi.

"Ini Kang Mas Andi, orang yang tadi kamu intip chatnya!" ucap Febri malu-malu.

"Kalo jodoh pasti bertemu ya Bang! Baru tadi Abang bilang mau ketemu sama cewek spesial," ucap Indra membuat wajah Febri merona karena malu.

"Aamiin, semoga saja kami berjodoh! Katanya kalo jodoh pasti bertemu," ucap Andi sambil menatap Febri.

Andi dan Febri tampak sangat malu-malu, tapi mereka bahagia dipertemukan secara tidak sengaja.

Ponsel Gisya bergetar, dia mendapat pesan dari Zayn calon suaminya. Setelah selesai makan Gisya berpamitan terlebih dahulu karena Zayn sudah menunggu di Toko.

"Aku pamit duluan ya, A Zayn sudah nunggu di Toko." bisik Gisya pada Febri dan Yuliana. Mereka menganggukkan kepalanya bersamaan.

"Mari semuanya, Saya permisi duluan. Assalamualaikum!" ucap Gisya berpamitan.

"Walaikumsalam!" ucap mereka serempak.

Terpopuler

Comments

Cut Ainun

Cut Ainun

baru mulai... 😊🥰🥰

2024-11-07

2

Nurr Amirr🥰💞

Nurr Amirr🥰💞

salam hangattttt... aqu hadirrrrr thorrrr🥰🥰🥰🥰

2024-07-06

0

maulana ya_manna

maulana ya_manna

mampir thor

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA
2 BAB 2. KEHIDUPAN GISYA
3 BAB 3. Tentang Coklat, Ulet dan Udang
4 BAB 4. HEALING ALA ULIL
5 BAB 5. Kebenaran Yang Terungkap
6 BAB 6. RENCANA KEJUTAN
7 BAB 7. Kejutan dalam Kejutan
8 BAB 8. Kisah Hidup Fahri
9 BAB 9. PAPUA
10 BAB 10. Penyesalan
11 BAB 11. Kepulangan Uqi
12 BAB 12. Amarah Syauqi Malik
13 BAB 13. Pertemuan Kembali
14 Bab 14. Keinginan Gisya
15 Bab 15. Mak Comblang
16 Bab 16. Kerinduan
17 Bab 17. Calon Ibu Persit
18 Bab 18. Godain Pak Tentara
19 Bab 19. H-7 Ulil Day
20 Bab 20. Wedding Day Jafran & Yuliana
21 Bab 21. Kesalahpahaman
22 Bab 22. Pengumuman Resmi
23 Bab 23. First Night
24 Bab 24. Meminta Izin
25 Bab 25. Persiapan Lamaran
26 Bab 26. Lamaran rasa Reunian
27 Bab 27. Berita Mengejutkan
28 Bab 28. Kepergian Andi
29 Bab 29. Fakta yang Terungkap
30 Bab 30. Pengajuan Nikah I
31 Bab 31. Pengajuan Nikah II
32 Bab 32. Godaan dan Cobaan
33 Bab 33. Melepaskan
34 Bab 34. Akad Nikah
35 Bab 35. Malam Bahagia
36 Bab 36. Pedang Pora
37 Bab 37. Kegiatan Baru
38 Bab 38. Belanja Bareng Suami
39 Bab 39. Istri Kebanggaan
40 Bab 40. Mertua Nyasar
41 Bab 41. Ditinggalkan Bertugas
42 Bab 42. Hampa Tanpamu
43 Bab 43. Alhamdulillah
44 Bab 44. Hilang
45 Bab 45. Kekuatan Cinta dan Do'a
46 Bab 46. Kejutan dalam Kejutan II
47 Bab 47. Ngidam?
48 Bab 48. Panik
49 Bab 49. Fitnah
50 Bab 50. Penjelasan
51 Bab 51. SyaSya Couple
52 Bab 52. Zaydan Faturachman
53 Bab 53. Empat Bulanan
54 Bab 54. Ulet Pucuk Lahiran
55 Bab 55. Maul & Mail
56 Bab 56. Kedatangan Zahra
57 Bab 57. Penjelasan Fahri
58 Bab 58. Dendam Zahra
59 Bab 59. Hikmah dibalik kejadian
60 Bab 60. Ferandiza Faturachman
61 Bab 61. Rumah Impian
62 Bab 62. Baba Vs Maul
63 Bab 63. Kisah Cinta Febri
64 Bab 64. HUT Persit
65 Bab 65. Kelahiran Baby H
66 Bab 66. Husain Hafidz Gifahri
67 Bab 67. Gelya Quera Feodora
68 Bab 68. Squad Ibu-ibu Persit
69 Pengumuman
70 Bab 69. Kejutan Pertama
71 Bab 70. Final Kejutan
72 Bab 71. Demam Tinggi
73 Bab 72. Ujian Kehidupan
74 Bab 73. Ujian kehidupan II
75 Bab 74. Pelangi setelah hujan
76 Bab 75. Keputusan Febri
77 Bab 76. Bunda VS Quera
78 Bab 77. Pentas Sekolah berujung Musibah
79 Bab 78. Penculikan
80 Bab 79. Pengorbanan
81 Bab 80. Memaafkan
82 Bab 81. Luluh Lantah
83 Bab 82. Kembali Pulang
84 Bab 83. KeMal!
85 Bab 84. KeMal season II
86 Bab 85. Sidang BP4R
87 Bab 86. Drama
88 Bab 87. Meminta Restu
89 Bab 88. Jogjakarta
90 Bab 89. Ide Kejutan
91 Bab 90. Kejutan untuk Merpati
92 Bab 91. SAHHHHH
93 Bab 92. Malam bersejarah
94 Bab 93. Family Gathering
95 Bab 94. Perpisahan
96 Bab 95. Lingkungan Baru
97 Bab 96. Tugas Baru
98 Bab 97. Sekolah Quera
99 Bab 98. Quera as Elmira
100 Bab 99. Kisah Chandra
101 Bab 100. Tragedi
102 Bab 101. Indira Myesha Kirania Syafa
103 Bab 102. Keputusan
104 Bab 103. Sikap Elmira
105 Bab 104. Perpisahan (ENDING)
106 Extra Part 1
107 Bandung | S2
108 Ada Apa dengan Elmira | S2
109 Masa Lalu | S2
110 I'm Happy for you | S2
111 15 Tahun yang lalu | S2
112 pengumuman
113 S2 | Kesedihan Alana
114 S2 | Cinta yang Rumit
115 S2 | Kegelisahan Hati
116 S2 | Akhir Liburan
117 S2 | Saling Mengikhlaskan
118 S2 | Hari Pertama
119 S2 | Mau Tapi Malu
120 S2 | Rahasia Hati
121 S2 | Si Alan
122 S2 | Cinta dalam Do'a
123 S2 | Malam Minggu
124 S2 | Kesedihan Elmira
125 S2 | Pengorbanan Cinta
126 S2 | Bertemu Paman
127 S2 | 'Thora Cafe & Resto'
128 S2 | Baby Sweta
129 S2 | Triple Date
130 S2 | Detektif Dadakan
131 Cuap-Cuap Author
132 S2 | Gara-gara Si Alan
133 S2 | Flashback I
134 S2 | Flashback II
135 S2 | Cinta Tak Direstui
136 S2 | Dilema Cinta
137 S2 | Kencan Pertama
138 S2 | Gambaran Keluarga Bahagia
139 S2 | Indahnya Keikhlasan
140 S2 | Pelindung
141 S2 | Pasangan Somplak
142 S2 | Duka atau Bahagia
143 S2 | Tanya Hati
144 S2 | Tulang Rusuk
145 S2 | Ajarkan Aku
146 S2 | Si Ebel
147 S2 | Menjemput Kekasih
148 S2 | Apa-apaan Ini?
149 S2 | Lampu Hijau
150 S2 | Pengajian dan Siraman
151 S2 | H-1 ELDA
152 S2 | ELDA WEDDING
153 S2 | NUMPANG ROMANTIS
154 S2 | Liburan bersama
155 S2 | Pulau Tidung
156 S2 | Teman Baru di Lingkungan Baru
157 MINTA PENDAPAT
158 S2 | Bibit Syaiton
159 S2 | Kamu Bau!
160 S2 | KABAR BAHAGIA
161 S2 | Aku Pasti Kembali
162 S2 | Hampa dan Bahagia
163 S2 | Aksi Alan
164 S2 | Almeer Gibran Ghazi Radiansyah
165 S2 | Konferensi Meja Bumi
166 S2 | Menjelang Akad Alain
167 S2 | Sahabat Naik Pangkat
168 S2 | Godaan dan Cobaan
169 S2 | Kecelakaan
170 S2 | Perpisahan
171 S2 | PENGORBANAN IBU
172 S2 | Nyicil, Yuk!
173 S2 | Salahin Baba
174 S2 | Pilkada!
175 S2 | KECURANGAN
176 S2 | Kecebong!
177 S2 | Permintaan Oma Syifa
178 S2 | Nasehat Oma
179 S2 | Pemakaman Oma
180 S2 | Wasiat Oma
181 S2 | Berpisah Kembali
182 PENGUMUMAN
183 S2 | Cinta Tulus Alan
184 S2 | Leukimia
185 S2 | Demi Ibam
186 S2 | Merpati is Back
187 S2 | Berita Luar Biasa
188 S2 | Arti Keluarga
189 S2 | Amarah Alan
190 S2 | Perang Dingin
191 S2 | Kembali seperti semula
192 S2 | Rahasia Alan
193 S2 | Menyelami Hati
194 S2 | Cinta dan Keadaan
195 S2 | Takdir Cinta
196 S2 | Masa Percobaan
197 S2 | Absurd Family
198 S2 | Masa Sulit
199 S2 | Cinta Papa
200 S2 | Menyembuhkan Luka Batin
201 S2 | Life must go on..
202 S2 | Penyesalan
203 S2 | Manusia Soang
204 S2 | Buah dari kesabaran
205 S2 | Kebahagiaan
206 S2 | Ending
207 Pengumuman
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA
2
BAB 2. KEHIDUPAN GISYA
3
BAB 3. Tentang Coklat, Ulet dan Udang
4
BAB 4. HEALING ALA ULIL
5
BAB 5. Kebenaran Yang Terungkap
6
BAB 6. RENCANA KEJUTAN
7
BAB 7. Kejutan dalam Kejutan
8
BAB 8. Kisah Hidup Fahri
9
BAB 9. PAPUA
10
BAB 10. Penyesalan
11
BAB 11. Kepulangan Uqi
12
BAB 12. Amarah Syauqi Malik
13
BAB 13. Pertemuan Kembali
14
Bab 14. Keinginan Gisya
15
Bab 15. Mak Comblang
16
Bab 16. Kerinduan
17
Bab 17. Calon Ibu Persit
18
Bab 18. Godain Pak Tentara
19
Bab 19. H-7 Ulil Day
20
Bab 20. Wedding Day Jafran & Yuliana
21
Bab 21. Kesalahpahaman
22
Bab 22. Pengumuman Resmi
23
Bab 23. First Night
24
Bab 24. Meminta Izin
25
Bab 25. Persiapan Lamaran
26
Bab 26. Lamaran rasa Reunian
27
Bab 27. Berita Mengejutkan
28
Bab 28. Kepergian Andi
29
Bab 29. Fakta yang Terungkap
30
Bab 30. Pengajuan Nikah I
31
Bab 31. Pengajuan Nikah II
32
Bab 32. Godaan dan Cobaan
33
Bab 33. Melepaskan
34
Bab 34. Akad Nikah
35
Bab 35. Malam Bahagia
36
Bab 36. Pedang Pora
37
Bab 37. Kegiatan Baru
38
Bab 38. Belanja Bareng Suami
39
Bab 39. Istri Kebanggaan
40
Bab 40. Mertua Nyasar
41
Bab 41. Ditinggalkan Bertugas
42
Bab 42. Hampa Tanpamu
43
Bab 43. Alhamdulillah
44
Bab 44. Hilang
45
Bab 45. Kekuatan Cinta dan Do'a
46
Bab 46. Kejutan dalam Kejutan II
47
Bab 47. Ngidam?
48
Bab 48. Panik
49
Bab 49. Fitnah
50
Bab 50. Penjelasan
51
Bab 51. SyaSya Couple
52
Bab 52. Zaydan Faturachman
53
Bab 53. Empat Bulanan
54
Bab 54. Ulet Pucuk Lahiran
55
Bab 55. Maul & Mail
56
Bab 56. Kedatangan Zahra
57
Bab 57. Penjelasan Fahri
58
Bab 58. Dendam Zahra
59
Bab 59. Hikmah dibalik kejadian
60
Bab 60. Ferandiza Faturachman
61
Bab 61. Rumah Impian
62
Bab 62. Baba Vs Maul
63
Bab 63. Kisah Cinta Febri
64
Bab 64. HUT Persit
65
Bab 65. Kelahiran Baby H
66
Bab 66. Husain Hafidz Gifahri
67
Bab 67. Gelya Quera Feodora
68
Bab 68. Squad Ibu-ibu Persit
69
Pengumuman
70
Bab 69. Kejutan Pertama
71
Bab 70. Final Kejutan
72
Bab 71. Demam Tinggi
73
Bab 72. Ujian Kehidupan
74
Bab 73. Ujian kehidupan II
75
Bab 74. Pelangi setelah hujan
76
Bab 75. Keputusan Febri
77
Bab 76. Bunda VS Quera
78
Bab 77. Pentas Sekolah berujung Musibah
79
Bab 78. Penculikan
80
Bab 79. Pengorbanan
81
Bab 80. Memaafkan
82
Bab 81. Luluh Lantah
83
Bab 82. Kembali Pulang
84
Bab 83. KeMal!
85
Bab 84. KeMal season II
86
Bab 85. Sidang BP4R
87
Bab 86. Drama
88
Bab 87. Meminta Restu
89
Bab 88. Jogjakarta
90
Bab 89. Ide Kejutan
91
Bab 90. Kejutan untuk Merpati
92
Bab 91. SAHHHHH
93
Bab 92. Malam bersejarah
94
Bab 93. Family Gathering
95
Bab 94. Perpisahan
96
Bab 95. Lingkungan Baru
97
Bab 96. Tugas Baru
98
Bab 97. Sekolah Quera
99
Bab 98. Quera as Elmira
100
Bab 99. Kisah Chandra
101
Bab 100. Tragedi
102
Bab 101. Indira Myesha Kirania Syafa
103
Bab 102. Keputusan
104
Bab 103. Sikap Elmira
105
Bab 104. Perpisahan (ENDING)
106
Extra Part 1
107
Bandung | S2
108
Ada Apa dengan Elmira | S2
109
Masa Lalu | S2
110
I'm Happy for you | S2
111
15 Tahun yang lalu | S2
112
pengumuman
113
S2 | Kesedihan Alana
114
S2 | Cinta yang Rumit
115
S2 | Kegelisahan Hati
116
S2 | Akhir Liburan
117
S2 | Saling Mengikhlaskan
118
S2 | Hari Pertama
119
S2 | Mau Tapi Malu
120
S2 | Rahasia Hati
121
S2 | Si Alan
122
S2 | Cinta dalam Do'a
123
S2 | Malam Minggu
124
S2 | Kesedihan Elmira
125
S2 | Pengorbanan Cinta
126
S2 | Bertemu Paman
127
S2 | 'Thora Cafe & Resto'
128
S2 | Baby Sweta
129
S2 | Triple Date
130
S2 | Detektif Dadakan
131
Cuap-Cuap Author
132
S2 | Gara-gara Si Alan
133
S2 | Flashback I
134
S2 | Flashback II
135
S2 | Cinta Tak Direstui
136
S2 | Dilema Cinta
137
S2 | Kencan Pertama
138
S2 | Gambaran Keluarga Bahagia
139
S2 | Indahnya Keikhlasan
140
S2 | Pelindung
141
S2 | Pasangan Somplak
142
S2 | Duka atau Bahagia
143
S2 | Tanya Hati
144
S2 | Tulang Rusuk
145
S2 | Ajarkan Aku
146
S2 | Si Ebel
147
S2 | Menjemput Kekasih
148
S2 | Apa-apaan Ini?
149
S2 | Lampu Hijau
150
S2 | Pengajian dan Siraman
151
S2 | H-1 ELDA
152
S2 | ELDA WEDDING
153
S2 | NUMPANG ROMANTIS
154
S2 | Liburan bersama
155
S2 | Pulau Tidung
156
S2 | Teman Baru di Lingkungan Baru
157
MINTA PENDAPAT
158
S2 | Bibit Syaiton
159
S2 | Kamu Bau!
160
S2 | KABAR BAHAGIA
161
S2 | Aku Pasti Kembali
162
S2 | Hampa dan Bahagia
163
S2 | Aksi Alan
164
S2 | Almeer Gibran Ghazi Radiansyah
165
S2 | Konferensi Meja Bumi
166
S2 | Menjelang Akad Alain
167
S2 | Sahabat Naik Pangkat
168
S2 | Godaan dan Cobaan
169
S2 | Kecelakaan
170
S2 | Perpisahan
171
S2 | PENGORBANAN IBU
172
S2 | Nyicil, Yuk!
173
S2 | Salahin Baba
174
S2 | Pilkada!
175
S2 | KECURANGAN
176
S2 | Kecebong!
177
S2 | Permintaan Oma Syifa
178
S2 | Nasehat Oma
179
S2 | Pemakaman Oma
180
S2 | Wasiat Oma
181
S2 | Berpisah Kembali
182
PENGUMUMAN
183
S2 | Cinta Tulus Alan
184
S2 | Leukimia
185
S2 | Demi Ibam
186
S2 | Merpati is Back
187
S2 | Berita Luar Biasa
188
S2 | Arti Keluarga
189
S2 | Amarah Alan
190
S2 | Perang Dingin
191
S2 | Kembali seperti semula
192
S2 | Rahasia Alan
193
S2 | Menyelami Hati
194
S2 | Cinta dan Keadaan
195
S2 | Takdir Cinta
196
S2 | Masa Percobaan
197
S2 | Absurd Family
198
S2 | Masa Sulit
199
S2 | Cinta Papa
200
S2 | Menyembuhkan Luka Batin
201
S2 | Life must go on..
202
S2 | Penyesalan
203
S2 | Manusia Soang
204
S2 | Buah dari kesabaran
205
S2 | Kebahagiaan
206
S2 | Ending
207
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!