BAB 2. KEHIDUPAN GISYA

2 tahun yang lalu Ayah Gisya mengalami kecelakaan, sebelum meninggal Sang Ayah mengatakan jika Gisya sudah dijodohkan dengan Zayn anak dari sahabat Ayahnya sejak Sekolah Dasar.

Flashback On.

Pagi itu Gisya sedang membuat Kue Ulang Tahun untuk Sang Adik, tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda panggilan dari Uwaknya.

"Hallo, Assalamualaikum Uwak," ucap Gisya.

"Walaikumsalam Neng, bisa Uwak minta tolong?" tanya Uwak Yusuf.

"Minta tolong apa wak? Caca baru selesai bikin kue buat Uqi," Jawab Gisya.

"Tolong segera datang ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, jangan lupa bawa Uqi. Uwak tunggu sekarang!" ucap Uwak Yusuf.

Belum sempat Gisya menanyakan, Uwaknya sudah menutup telepon. Gisya bergegas menuju Sekolah Uqi. Setelah izin kepada Guru, Gisya dan Uqi menuju ke Rumah Sakit. Sesampainya disana Gisya melihat Sang Bunda yang sedang menangis dipelukan Uwak Ais.

"Assalamualaikum!" ucap Gisya dan Uqi.

"Walaikumsalam, sini kalian ikut Uwak kedalam." ajak Uwak Yusuf pada mereka.

"Sebentar wak, ada apa ini? Kenapa Bunda nangis gitu Wak?" tanya Uqi panik.

"Kalian masuk saja dulu, nanti Uwak jelaskan didalam. Tapi sebelum itu, Uwak minta kalian ikhlas menerima semuanya." Ucap Uwak Yusuf yang membuat mereka semakin resah dan khawatir.

Perasaan Gisya semakin tidak karuan, melihat Bundanya menangis dan mendengar ucapan Uwaknya, Gisya semakin yakin ada sesuatu yang terjadi. Dengan langkah gontai, Gisya masuk beriringan dengan Uqi. Dilihatnya Sang Ayah yang terbaring lemah dengan berbagai macam peralatan yang menempel ditubuhnya.

"Astaghfirulloh Ayah!" teriak Gisya berhambur memeluk Sang Ayah.

"Ayah! Kenapa begini yah? Apa yang sebenarnya terjadi yah?" Uqi menangis histeris melihat kondisi Ayahnya.

"Ayah kalian tertabrak mobil saat baru selesai meeting," ucap Uwak Yusuf sambil mengelus kedua punggung keponakannya.

"Innalillahi, Yaa Allah Ayah! Gisya sayang Ayah, yang kuat ya Ayah!" ucap Gisya dengan berderai airmata. Hatinya semakin teriris melihat cinta pertamanya terbaring tak berdaya.

"Teteh! Ayah pasti kuat, besok hari Ulang Tahun Uqi. Ayah udah janji mau ngajakin Uqi ke Peternakan Om Deni, Ayah mau beliin Uqi Kuda teh!" ucap Uqi yang tidak rela mendengar ucapan sang Kakak.

"Sudah, jangan menangis! Uwak sudah bilang tadi apa? Jangan beratkan Ayah kalian," ucap Uwak Yusuf.

Uqi dan Gisya menangis saling berpelukan, tiba-tiba terdengar suara rintihan Sang Ayah.

"Ca-caca, U-uqi," panggil Ayah terbata-bata.

"Ayah! Kami disini yah," ucap Gisya memeluk erat tangan Sang Ayah.

"Waktu Ayah tidak lama, Ayah minta jaga Bundamu ya Nak. Caca anak Ayah yang paling cantik, Caca kebanggaan Ayah. Menikahlah dengan Zayn, dia akan menjagamu Nak." suara parau yang dikeluarkan Ayahnya membuat Gisya semakin terisak.

"Kalo Ayah mau Caca menikah, Ayah harus sembuh. Siapa yang akan menjadi Wali pernikahan Caca,Yah?" ucap Gisya dengan linangan airmata dipipinya.

"Uwak Yusuf akan menjadi Wali Caca nanti, dan U-uqi Ayah minta teruskanlah cita-citamu menjadi Polisi yang hebat. Ayah yakin Uqi akan mampu menggantikan Ayah menjaga Teh Caca dan Bunda, Uqi paham?" tanya Ayah dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Uqi paham Yah, Uqi anak laki-laki dan Uqi akan menjaga keluarga kita. Tapi Uqi ingin Ayah mendampingi Uqi," ucap Uqi dengan penuh harapan terhadap sang Ayah.

Nafas Ayahnya semakin tersenggal, membuat Gisya dan Uqi semakin histeris. Masuklah Bunda Syifa didampingi oleh Uwak Ais. Bunda Syifa menghampiri suaminya, di usapnya kening Sang Suami dan Bunda Syifa berbisik pada telinga Ayah.

"Ayah, Bunda ikhlas melepas kepergian Ayah. Bunda akan merawat dan mendidik anak-anak kita, bunda akan mewujudkan semua impian Ayah. Bunda sangat mencintai Ayah, pergilah Suamiku. Kami ikhlas," ucap Bunda di telinga Ayah.

Uqi dan Gisya hanya menangis sambil berpelukan, mereka harus rela melepaskan kepergian Ayah yang paling mereka cintai.

"Laa-illaha-illallah," ucap Ayah tersenggal-senggal hingga terdengar bunyi monitor.

Tiiiiiitttt...

"Innalillahi wa innaillahi rojiun," ucap mereka serempak.

"Ayah, selamat jalan Ayah, InshaAllah caca akan memenuhi semua amanat Ayah," ucap Gisya dalam hati.

Sejak hari itu, Gisya mulai menerima kehadiran Zayn dalam hidupnya. Meskipun sampai saat ini Gisya belum bisa mencintai Zayn.

Flashback Off

Selesai makan siang, Gisya bergegas ke Toko karena Zayn mengirim pesan bahwa dia sudah berada disana. Dilihatnya Zayn sudah duduk disalah satu kursi pengunjung yang berada dipojok ruangan.

"Assalamualaikum A, maaf menunggu lama." ucap Gisya lalu duduk dihadapan Zayn.

"Walaikumsalam Neng, Aa baru sampe kok! Sudah makan siangnya?" tanya Zayn.

"Sudah A, Aa sudah makan? Mau dibuatkan kopi?" tawar Gisya. Memang Gisya belum mencintai Zayn, tapi dia selalu menghargai dan mencoba menerima kehadiran Zayn dalam hidupnya.

"Gak usah Neng, Aa sudah makan tadi. Aa kesini mau bicara hal yang penting," ucap Zayn dengan nada yang serius.

"Kalo gitu bicara dirumah saja A, biar lebih leluasa." ucap Gisya seolah mengerti apa yang akan dibicarakan Calon Suaminya itu.

"Disini aja Neng, Aa cuman mau minta maaf sama Neng. Sampai saat ini Aa belum siap untuk menikah, tolong Neng bilang sama Mama dan Papa ya!" ucap Zayn dengan wajah yang lesu.

Deg!

Hatinya sedikit berdenyut nyeri. Meski sudah kesekian kalinya Zayn meminta hal tersebut kepada Gisya. Tapi Gisya tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena memang Gisya pun belum bisa mencintai Zayn.

"Baik A, nanti Caca akan bicara sama Mama dan Papa," ucap Gisya dengan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya karena Gisya tidak pernah mau terlihat lemah dihadapan oranglain.

"Neng gak marah kan sama Aa?" tanya Zayn dengan tatapan sendu.

"InshaAllah Caca gak pernah marah A, karena Caca juga tidak ingin memaksakan sebuah pernikahan," ucap Gisya masih dengan senyuman diwajahnya.

Zayn hanya bisa tertegun melihat senyuman manis di wajah Gisya.

"Maafkan aku Gisya, aku tidak bisa menikah dengan kamu. Aku mencintai oranglain, meskipun tak bisa dipungkiri aku juga ingin bersamamu," batin Zayn.

"Apa masih ada yang ingin Aa katakan?" tanya Gisya membuyarkan lamunan Zayn.

"Aa mau melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta selama sebulan, mungkin Aa akan jarang menghubungi Neng. Aa sekalian pamit ya Neng!" ucap Zayn.

"Hati-hati dijalan ya A, semoga segala usaha Aa di Ridhoi oleh Allah." tutur Gisya dengan tulus membuat Zayn semakin merasa resah karena rasa bersalah.

"Aamiin, Aa pamit ya Neng. Assalamu'alaikum!" pamit Zayn.

"Walaikumsalam," jawab Gisya.

Gisya melihat keresahan dalam mata Zayn ketika dia menatapnya. Sebelum Zayn benar-benar keluar, Gisya memanggilnya dan Zayn menoleh.

"A Zayn, jika kita berjodoh sejauh apapun kita akan disatukan dalam ikatan suci. Tapi jika kita tidak berjodoh, sedekat apapun itu kita tidak akan pernah bersama. Jangan dijadikan sebuah beban, Istikharah lah A." ucap Gisya dengan senyuman manisnya.

Zayn tertegun mendengar penuturan Gisya, dia hanya bisa membalasnya dengan senyuman kemudian meninggalkan Gisya yang masih berdiri mematung.

"Yah, maafin Caca. Sepertinya Caca belum bisa memenuhi amanat Ayah." ucap Gisya dalam hati.

Sudah 3x Zayn meminta nya untuk menunda pernikahan yang sudah ditentukan oleh orangtua mereka. Hati Gisya sedikit meringis mendengar permintaan Zayn itu. Tapi Gisya juga menyadari, jika sebuah pernikahan itu ikatan yang suci. Dan ia juga hanya ingin menikah sekali seumur hidupnya.

"Anak gadis malah ngelamun disini, kesambet baru tau rasa!" ucap Yuliana membuyarkan lamunan Gisya.

"Kebiasaan bikin kaget!" kesal Gisya.

"Kemana Zayn? Bukannya tadi disini?" tanya Febri yang tidak melihat keberadaan Zayn.

"Udah pulang, cuman mau pamitan ke Jakarta. Biw bisa anter kerumah Mama gak pake mobil?" tanya Gisya pada Febri.

"Kalo si Zayn udah kesini terus kamu minta kerumahnya, pasti ada sesuatu ca! Mau cerita apa kita cari tau sendiri nih?" kesal Yuliana yang membuat Gisya terdiam menunduk.

"Dia minta itu lagi kan?" tanya Febri. Gisya menganggukkan kepalanya lemah, dadanya terasa sesak bukan karena dia mencintai Zayn tapi karena amanat Ayahnya yang sangat ia jaga.

"Kampret! Minta dihajar kayaknya tuh orang! Ini ketiga kalinya Caca Marica HeyHey! Kamu udah gak bisa tinggal diam," geram Yuliana.

"Istighfar!" ucap Febri.

"Astaghfirullohaladzim, kayaknya si Zayn kudu di Ruqyah deh! Sohib gue tuh cantik, pinter, mandiri! Kurang apalagi coba!" dengan penuh emosi Yuliana mengungkapkan isi hatinya.

"Udah diem Lil! Hayuk Ca, keburu macet nanti." ajak Febri pada Gisya.

"Aku gak diajakin?" tanya Yuliana memelas.

"Jaga toko! Takut Rani sama si Rama pacaran," ketus Febri.

"Nasib jadi CCTV," ucap Yuliana. 

Febri dan Gisya sudah melajukan mobilnya menuju ke kediaman orangtua Zayn, meskipun bukan pertama kalinya tapi Gisya selalu merasa sungkan untuk mengatakannya. Butuh waktu 45 menit untuk sampai Rumah Zayn. Gisya masih termenung didalam mobil, padahal mereka sudah sampai di Rumah orangtua Zayn.

"Kamu siap Ca?" tanya Febri. Gisya tidak menjawab, dia hanya tersenyum untuk menutupi kegugupannya. Gisya dan Febri turun dari mobil. Setelah memencet bel, munculah Mama Ajeng membukakan pintu.

"Assalamualaikum, Ma." ucap Gisya sambil mencium tangan Calon Ibu Mertuanya.

"Walaikumsalam sayang, Mama kangen. Ayo masuk!" ucap Mama Ajeng sambil menggandeng tangan Gisya.

Mereka duduk saling berdampingan, Mama Ajeng memang sudah menganggap Gisya sebagai anaknya sendiri. Hingga tak sungkan untuk memeluk bahkan mencium pipi Gisya.

"Udah lama banget Caca gak nengokin Mama, kangen tau!" ucap Mama Ajeng.

"Caca juga kangen sama Mama, maaf ya mah Caca sibuk banyak pesanan di Toko. Ini Caca bawain kue kesukaan Mama sama Papa," ucap Gisya.

"Alhamdulillah toko kamu rame sayang! Oh ya, persiapan pernikahan kalian udah 70% sayang. Mama udah gak sabar pengen cepet-cepet kamu jadi mantu Mama. Febri kapan nyusul?" ucap Mama Ajeng dengan antusias.

"Do'ain aja yang terbaik ya Ma," jawab Febri.

Dengan memberanikan diri, Gisya mulai membicarakan tujuannya datang kesana.

"Papa mana Ma? Ada hal yang mau Caca bicarain sama Mama dan Papa." ucap Gisya sambil meremat kedua tangannya karena gugup.

"Ada apa Ca? Papa masih di Kantor kalo jam segini. Ada apa sayang? Apa ada hal yang penting?" tanya Mama Ajeng dengan raut wajah khawatir.

"Maaf ma," ucap Gisya menahan airmata yang sudah berada dipelupuk matanya.

"Kenapa minta maaf sayang? Ada apa Nak?" tanya Mama Ajeng yang semakin gusar.

"Zayn tadi datang ke toko, Ma. Zayn meminta Caca menunda lagi rencana pernikahan mereka Ma." ucap Febri yang mengerti bahwa Gisya tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Astaghfirullohaladzim, Zayn!" ucap Mama Ajeng menggebu-gebu, hatinya terasa remuk dengan keputusan sepihak putra kesayangannya. Buru-buru Gisya memegang kedua tangan Calon Mertuanya itu.

"Mama jangan marah sama A Zayn, Caca ngerti Ma. Semuanya gak mudah, Caca juga ingin menikah sekali seumur hidup, Ma. Caca akan tunggu sampai A Zayn siap Ma," ucap Gisya yang terus memegang kedua tangan Calon Mertuanya agar lebih tenang.

"Maafin anak Mama ya Ca, nanti Mama akan bicara baik-baik dengan Papa dan Zayn." ucap Mama Ajeng sambil memeluk Gisya seakan tak mau melepaskan.

Gisya sudah merasa tidak kuat lagi untuk berada disana. Akhirnya Gisya dan Febri memutuskan untuk berpamitan.

"Kalo gitu Caca pamit ya Ma, tolong jangan bilang Bunda ini permintaan A Zayn. Bilang saja Caca yang belum siap Ma," mohon Gisya pada Mama Ajeng. Gisya tidak ingin Bundanya merasa terluka karena penundaan pernikahan untuk kesekian kalinya.

"Yaa Allah sayang! Terbuat dari apa hati kamu, Nak. Maafkan Zayn ya sayang!" ucap Mama Ajeng semakin erat memeluk Gisya.

"Kami pamit ya Ma, Assalamualaikum!" ucap Febri.

"Walaikumsalam, titip Caca ya Bi" ucap Mama Ajeng dengan isakan.

Febri hanya menganggukkan kepalanya dan menuntun Gisya untuk berjalan menuju mobilnya.

Terpopuler

Comments

Wulan Nur Aswa

Wulan Nur Aswa

Thor minta visual ny donk biar makin seru gtu baca nya 😁

2023-02-10

0

Yandri Rahman

Yandri Rahman

tioe2 cowok serakah mas zayn nih....ntar malah zonk gak dpat kedua2nya

2022-12-04

0

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

salut sama sikap dewasanya gisya, patut dicontoh,,,,

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA
2 BAB 2. KEHIDUPAN GISYA
3 BAB 3. Tentang Coklat, Ulet dan Udang
4 BAB 4. HEALING ALA ULIL
5 BAB 5. Kebenaran Yang Terungkap
6 BAB 6. RENCANA KEJUTAN
7 BAB 7. Kejutan dalam Kejutan
8 BAB 8. Kisah Hidup Fahri
9 BAB 9. PAPUA
10 BAB 10. Penyesalan
11 BAB 11. Kepulangan Uqi
12 BAB 12. Amarah Syauqi Malik
13 BAB 13. Pertemuan Kembali
14 Bab 14. Keinginan Gisya
15 Bab 15. Mak Comblang
16 Bab 16. Kerinduan
17 Bab 17. Calon Ibu Persit
18 Bab 18. Godain Pak Tentara
19 Bab 19. H-7 Ulil Day
20 Bab 20. Wedding Day Jafran & Yuliana
21 Bab 21. Kesalahpahaman
22 Bab 22. Pengumuman Resmi
23 Bab 23. First Night
24 Bab 24. Meminta Izin
25 Bab 25. Persiapan Lamaran
26 Bab 26. Lamaran rasa Reunian
27 Bab 27. Berita Mengejutkan
28 Bab 28. Kepergian Andi
29 Bab 29. Fakta yang Terungkap
30 Bab 30. Pengajuan Nikah I
31 Bab 31. Pengajuan Nikah II
32 Bab 32. Godaan dan Cobaan
33 Bab 33. Melepaskan
34 Bab 34. Akad Nikah
35 Bab 35. Malam Bahagia
36 Bab 36. Pedang Pora
37 Bab 37. Kegiatan Baru
38 Bab 38. Belanja Bareng Suami
39 Bab 39. Istri Kebanggaan
40 Bab 40. Mertua Nyasar
41 Bab 41. Ditinggalkan Bertugas
42 Bab 42. Hampa Tanpamu
43 Bab 43. Alhamdulillah
44 Bab 44. Hilang
45 Bab 45. Kekuatan Cinta dan Do'a
46 Bab 46. Kejutan dalam Kejutan II
47 Bab 47. Ngidam?
48 Bab 48. Panik
49 Bab 49. Fitnah
50 Bab 50. Penjelasan
51 Bab 51. SyaSya Couple
52 Bab 52. Zaydan Faturachman
53 Bab 53. Empat Bulanan
54 Bab 54. Ulet Pucuk Lahiran
55 Bab 55. Maul & Mail
56 Bab 56. Kedatangan Zahra
57 Bab 57. Penjelasan Fahri
58 Bab 58. Dendam Zahra
59 Bab 59. Hikmah dibalik kejadian
60 Bab 60. Ferandiza Faturachman
61 Bab 61. Rumah Impian
62 Bab 62. Baba Vs Maul
63 Bab 63. Kisah Cinta Febri
64 Bab 64. HUT Persit
65 Bab 65. Kelahiran Baby H
66 Bab 66. Husain Hafidz Gifahri
67 Bab 67. Gelya Quera Feodora
68 Bab 68. Squad Ibu-ibu Persit
69 Pengumuman
70 Bab 69. Kejutan Pertama
71 Bab 70. Final Kejutan
72 Bab 71. Demam Tinggi
73 Bab 72. Ujian Kehidupan
74 Bab 73. Ujian kehidupan II
75 Bab 74. Pelangi setelah hujan
76 Bab 75. Keputusan Febri
77 Bab 76. Bunda VS Quera
78 Bab 77. Pentas Sekolah berujung Musibah
79 Bab 78. Penculikan
80 Bab 79. Pengorbanan
81 Bab 80. Memaafkan
82 Bab 81. Luluh Lantah
83 Bab 82. Kembali Pulang
84 Bab 83. KeMal!
85 Bab 84. KeMal season II
86 Bab 85. Sidang BP4R
87 Bab 86. Drama
88 Bab 87. Meminta Restu
89 Bab 88. Jogjakarta
90 Bab 89. Ide Kejutan
91 Bab 90. Kejutan untuk Merpati
92 Bab 91. SAHHHHH
93 Bab 92. Malam bersejarah
94 Bab 93. Family Gathering
95 Bab 94. Perpisahan
96 Bab 95. Lingkungan Baru
97 Bab 96. Tugas Baru
98 Bab 97. Sekolah Quera
99 Bab 98. Quera as Elmira
100 Bab 99. Kisah Chandra
101 Bab 100. Tragedi
102 Bab 101. Indira Myesha Kirania Syafa
103 Bab 102. Keputusan
104 Bab 103. Sikap Elmira
105 Bab 104. Perpisahan (ENDING)
106 Extra Part 1
107 Bandung | S2
108 Ada Apa dengan Elmira | S2
109 Masa Lalu | S2
110 I'm Happy for you | S2
111 15 Tahun yang lalu | S2
112 pengumuman
113 S2 | Kesedihan Alana
114 S2 | Cinta yang Rumit
115 S2 | Kegelisahan Hati
116 S2 | Akhir Liburan
117 S2 | Saling Mengikhlaskan
118 S2 | Hari Pertama
119 S2 | Mau Tapi Malu
120 S2 | Rahasia Hati
121 S2 | Si Alan
122 S2 | Cinta dalam Do'a
123 S2 | Malam Minggu
124 S2 | Kesedihan Elmira
125 S2 | Pengorbanan Cinta
126 S2 | Bertemu Paman
127 S2 | 'Thora Cafe & Resto'
128 S2 | Baby Sweta
129 S2 | Triple Date
130 S2 | Detektif Dadakan
131 Cuap-Cuap Author
132 S2 | Gara-gara Si Alan
133 S2 | Flashback I
134 S2 | Flashback II
135 S2 | Cinta Tak Direstui
136 S2 | Dilema Cinta
137 S2 | Kencan Pertama
138 S2 | Gambaran Keluarga Bahagia
139 S2 | Indahnya Keikhlasan
140 S2 | Pelindung
141 S2 | Pasangan Somplak
142 S2 | Duka atau Bahagia
143 S2 | Tanya Hati
144 S2 | Tulang Rusuk
145 S2 | Ajarkan Aku
146 S2 | Si Ebel
147 S2 | Menjemput Kekasih
148 S2 | Apa-apaan Ini?
149 S2 | Lampu Hijau
150 S2 | Pengajian dan Siraman
151 S2 | H-1 ELDA
152 S2 | ELDA WEDDING
153 S2 | NUMPANG ROMANTIS
154 S2 | Liburan bersama
155 S2 | Pulau Tidung
156 S2 | Teman Baru di Lingkungan Baru
157 MINTA PENDAPAT
158 S2 | Bibit Syaiton
159 S2 | Kamu Bau!
160 S2 | KABAR BAHAGIA
161 S2 | Aku Pasti Kembali
162 S2 | Hampa dan Bahagia
163 S2 | Aksi Alan
164 S2 | Almeer Gibran Ghazi Radiansyah
165 S2 | Konferensi Meja Bumi
166 S2 | Menjelang Akad Alain
167 S2 | Sahabat Naik Pangkat
168 S2 | Godaan dan Cobaan
169 S2 | Kecelakaan
170 S2 | Perpisahan
171 S2 | PENGORBANAN IBU
172 S2 | Nyicil, Yuk!
173 S2 | Salahin Baba
174 S2 | Pilkada!
175 S2 | KECURANGAN
176 S2 | Kecebong!
177 S2 | Permintaan Oma Syifa
178 S2 | Nasehat Oma
179 S2 | Pemakaman Oma
180 S2 | Wasiat Oma
181 S2 | Berpisah Kembali
182 PENGUMUMAN
183 S2 | Cinta Tulus Alan
184 S2 | Leukimia
185 S2 | Demi Ibam
186 S2 | Merpati is Back
187 S2 | Berita Luar Biasa
188 S2 | Arti Keluarga
189 S2 | Amarah Alan
190 S2 | Perang Dingin
191 S2 | Kembali seperti semula
192 S2 | Rahasia Alan
193 S2 | Menyelami Hati
194 S2 | Cinta dan Keadaan
195 S2 | Takdir Cinta
196 S2 | Masa Percobaan
197 S2 | Absurd Family
198 S2 | Masa Sulit
199 S2 | Cinta Papa
200 S2 | Menyembuhkan Luka Batin
201 S2 | Life must go on..
202 S2 | Penyesalan
203 S2 | Manusia Soang
204 S2 | Buah dari kesabaran
205 S2 | Kebahagiaan
206 S2 | Ending
207 Pengumuman
Episodes

Updated 207 Episodes

1
BAB 1. PERTEMUAN TAK TERDUGA
2
BAB 2. KEHIDUPAN GISYA
3
BAB 3. Tentang Coklat, Ulet dan Udang
4
BAB 4. HEALING ALA ULIL
5
BAB 5. Kebenaran Yang Terungkap
6
BAB 6. RENCANA KEJUTAN
7
BAB 7. Kejutan dalam Kejutan
8
BAB 8. Kisah Hidup Fahri
9
BAB 9. PAPUA
10
BAB 10. Penyesalan
11
BAB 11. Kepulangan Uqi
12
BAB 12. Amarah Syauqi Malik
13
BAB 13. Pertemuan Kembali
14
Bab 14. Keinginan Gisya
15
Bab 15. Mak Comblang
16
Bab 16. Kerinduan
17
Bab 17. Calon Ibu Persit
18
Bab 18. Godain Pak Tentara
19
Bab 19. H-7 Ulil Day
20
Bab 20. Wedding Day Jafran & Yuliana
21
Bab 21. Kesalahpahaman
22
Bab 22. Pengumuman Resmi
23
Bab 23. First Night
24
Bab 24. Meminta Izin
25
Bab 25. Persiapan Lamaran
26
Bab 26. Lamaran rasa Reunian
27
Bab 27. Berita Mengejutkan
28
Bab 28. Kepergian Andi
29
Bab 29. Fakta yang Terungkap
30
Bab 30. Pengajuan Nikah I
31
Bab 31. Pengajuan Nikah II
32
Bab 32. Godaan dan Cobaan
33
Bab 33. Melepaskan
34
Bab 34. Akad Nikah
35
Bab 35. Malam Bahagia
36
Bab 36. Pedang Pora
37
Bab 37. Kegiatan Baru
38
Bab 38. Belanja Bareng Suami
39
Bab 39. Istri Kebanggaan
40
Bab 40. Mertua Nyasar
41
Bab 41. Ditinggalkan Bertugas
42
Bab 42. Hampa Tanpamu
43
Bab 43. Alhamdulillah
44
Bab 44. Hilang
45
Bab 45. Kekuatan Cinta dan Do'a
46
Bab 46. Kejutan dalam Kejutan II
47
Bab 47. Ngidam?
48
Bab 48. Panik
49
Bab 49. Fitnah
50
Bab 50. Penjelasan
51
Bab 51. SyaSya Couple
52
Bab 52. Zaydan Faturachman
53
Bab 53. Empat Bulanan
54
Bab 54. Ulet Pucuk Lahiran
55
Bab 55. Maul & Mail
56
Bab 56. Kedatangan Zahra
57
Bab 57. Penjelasan Fahri
58
Bab 58. Dendam Zahra
59
Bab 59. Hikmah dibalik kejadian
60
Bab 60. Ferandiza Faturachman
61
Bab 61. Rumah Impian
62
Bab 62. Baba Vs Maul
63
Bab 63. Kisah Cinta Febri
64
Bab 64. HUT Persit
65
Bab 65. Kelahiran Baby H
66
Bab 66. Husain Hafidz Gifahri
67
Bab 67. Gelya Quera Feodora
68
Bab 68. Squad Ibu-ibu Persit
69
Pengumuman
70
Bab 69. Kejutan Pertama
71
Bab 70. Final Kejutan
72
Bab 71. Demam Tinggi
73
Bab 72. Ujian Kehidupan
74
Bab 73. Ujian kehidupan II
75
Bab 74. Pelangi setelah hujan
76
Bab 75. Keputusan Febri
77
Bab 76. Bunda VS Quera
78
Bab 77. Pentas Sekolah berujung Musibah
79
Bab 78. Penculikan
80
Bab 79. Pengorbanan
81
Bab 80. Memaafkan
82
Bab 81. Luluh Lantah
83
Bab 82. Kembali Pulang
84
Bab 83. KeMal!
85
Bab 84. KeMal season II
86
Bab 85. Sidang BP4R
87
Bab 86. Drama
88
Bab 87. Meminta Restu
89
Bab 88. Jogjakarta
90
Bab 89. Ide Kejutan
91
Bab 90. Kejutan untuk Merpati
92
Bab 91. SAHHHHH
93
Bab 92. Malam bersejarah
94
Bab 93. Family Gathering
95
Bab 94. Perpisahan
96
Bab 95. Lingkungan Baru
97
Bab 96. Tugas Baru
98
Bab 97. Sekolah Quera
99
Bab 98. Quera as Elmira
100
Bab 99. Kisah Chandra
101
Bab 100. Tragedi
102
Bab 101. Indira Myesha Kirania Syafa
103
Bab 102. Keputusan
104
Bab 103. Sikap Elmira
105
Bab 104. Perpisahan (ENDING)
106
Extra Part 1
107
Bandung | S2
108
Ada Apa dengan Elmira | S2
109
Masa Lalu | S2
110
I'm Happy for you | S2
111
15 Tahun yang lalu | S2
112
pengumuman
113
S2 | Kesedihan Alana
114
S2 | Cinta yang Rumit
115
S2 | Kegelisahan Hati
116
S2 | Akhir Liburan
117
S2 | Saling Mengikhlaskan
118
S2 | Hari Pertama
119
S2 | Mau Tapi Malu
120
S2 | Rahasia Hati
121
S2 | Si Alan
122
S2 | Cinta dalam Do'a
123
S2 | Malam Minggu
124
S2 | Kesedihan Elmira
125
S2 | Pengorbanan Cinta
126
S2 | Bertemu Paman
127
S2 | 'Thora Cafe & Resto'
128
S2 | Baby Sweta
129
S2 | Triple Date
130
S2 | Detektif Dadakan
131
Cuap-Cuap Author
132
S2 | Gara-gara Si Alan
133
S2 | Flashback I
134
S2 | Flashback II
135
S2 | Cinta Tak Direstui
136
S2 | Dilema Cinta
137
S2 | Kencan Pertama
138
S2 | Gambaran Keluarga Bahagia
139
S2 | Indahnya Keikhlasan
140
S2 | Pelindung
141
S2 | Pasangan Somplak
142
S2 | Duka atau Bahagia
143
S2 | Tanya Hati
144
S2 | Tulang Rusuk
145
S2 | Ajarkan Aku
146
S2 | Si Ebel
147
S2 | Menjemput Kekasih
148
S2 | Apa-apaan Ini?
149
S2 | Lampu Hijau
150
S2 | Pengajian dan Siraman
151
S2 | H-1 ELDA
152
S2 | ELDA WEDDING
153
S2 | NUMPANG ROMANTIS
154
S2 | Liburan bersama
155
S2 | Pulau Tidung
156
S2 | Teman Baru di Lingkungan Baru
157
MINTA PENDAPAT
158
S2 | Bibit Syaiton
159
S2 | Kamu Bau!
160
S2 | KABAR BAHAGIA
161
S2 | Aku Pasti Kembali
162
S2 | Hampa dan Bahagia
163
S2 | Aksi Alan
164
S2 | Almeer Gibran Ghazi Radiansyah
165
S2 | Konferensi Meja Bumi
166
S2 | Menjelang Akad Alain
167
S2 | Sahabat Naik Pangkat
168
S2 | Godaan dan Cobaan
169
S2 | Kecelakaan
170
S2 | Perpisahan
171
S2 | PENGORBANAN IBU
172
S2 | Nyicil, Yuk!
173
S2 | Salahin Baba
174
S2 | Pilkada!
175
S2 | KECURANGAN
176
S2 | Kecebong!
177
S2 | Permintaan Oma Syifa
178
S2 | Nasehat Oma
179
S2 | Pemakaman Oma
180
S2 | Wasiat Oma
181
S2 | Berpisah Kembali
182
PENGUMUMAN
183
S2 | Cinta Tulus Alan
184
S2 | Leukimia
185
S2 | Demi Ibam
186
S2 | Merpati is Back
187
S2 | Berita Luar Biasa
188
S2 | Arti Keluarga
189
S2 | Amarah Alan
190
S2 | Perang Dingin
191
S2 | Kembali seperti semula
192
S2 | Rahasia Alan
193
S2 | Menyelami Hati
194
S2 | Cinta dan Keadaan
195
S2 | Takdir Cinta
196
S2 | Masa Percobaan
197
S2 | Absurd Family
198
S2 | Masa Sulit
199
S2 | Cinta Papa
200
S2 | Menyembuhkan Luka Batin
201
S2 | Life must go on..
202
S2 | Penyesalan
203
S2 | Manusia Soang
204
S2 | Buah dari kesabaran
205
S2 | Kebahagiaan
206
S2 | Ending
207
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!