Setelah selesai makan pagi di gudeg lesehan mereka langsung menuju ke kost kostan.
Mereka duduk di teras kamar Nindya. Nindya membuka pintu kamarnya, kemudian Tedy masuk ke kamar adiknya untuk membersihkan diri dan menaruh bawaannya. Setelah selesai Tedy keluar kamar menemui ketiganya yang masih bercengkerama di teras depan kamar Nindya. Tedy keluar membawa 2 paper bag dan satu kotak makanan.
"Nih oleh oleh, maaf Bram ga ada tshirt buat kamu, ga ngerti bakalan begini sih tahuku cuma mau ketemu Lilian dan Nindya, kamu makanannya aja ya" kata Tedy sambil menaruh bungkusan tersebut di pangkuan mereka
"Santai aja bro" ucap Bram sambil membuka kotak makanan dan mencomot satu potong isi di dalamnya
Sementara Lilian dan Nindya membuka paper bag nya dengan senyum mengembang mereka melihat lihat tshirt pemberian Tedy. Dua buah tshirt dengan ukuran dan model yang sama tetapi warna berbeda satu hitam satu putih.
"Nin, tukeran ya aku yang hitam" ucap Lilian yang menyukai warna gelap.
"Iya nih yang hitam buat kamu, aku apa aja mau" ucap Nindya sambil mengulurkan tangannya memberikan tshirt warna hitam dan menerima yang tshirt warna putih dari tangan Lilian.
"Makasih ya kak" ucap mereka berdua
"Sering sering aja" ucap Nindya selanjutnya
"Sama sama Li" ucap Tedy sambil tersenyum menatap Lilian
"Transfer dulu Tot nanti sering sering kubeliin" kata Tedy beralih menatap adiknya
"Itu mah bukan memberi tapi jualan" ucap Nindya sambil memukul lengan kakaknya dengan bungkusan tshirt. Tedy hanya tertawa.
"Aku ga minta makanan ini sering sering Ted, takutnya juga disuruh nrasfer he he.." ucap Bram sambil mencomot lagi makanan dalam kardus
"Enak apa mas?" tanya Lilian sambil ikut mengambil makanan
"Kamu sudah tshirt ini buat aku" ucap Bram sambil menutup kotak makanan tapi Lilian sudah mengambil satu
"Pelit" kata Lilian
"Kak nanti kakak tidur di kamarku aku di kamar Lilian" ucap Nindya
"Kalau dibalik aja gimana aku yang tidur di kamar Lilian?" canda Tedy
"Ya ga papa kak Tedy di kamar Lilian, aku dan Lilian di kamarku, woe" ucap Nindya
"He he.." mereka terkekeh
"Sori Ted aku ga bisa nawari tempat aku juga numpang tidur di sekretariat kalau mau tidur di rumahku juga ga papa" kata Bram
"Ga pa pa Bram, tidur di sini ga apa apa aku malah paling ganteng ha... ha..." ucap Tedy sambil tertawa
"Besuk siang kita berangkat pulang pakai kereta siang" ucap Tedy selanjutnya sambil menatap Nindya
"Kakak kok main asal aja pilih jadwal pulang, aku kan belum siap siap" sungut Nindya
"Kamu mau siap siap apa?" tanya Tedy
"Beliin oleh oleh mamah dan papah" jawab Nindya
"Ya sudah nanti sore kita jalan" kata Tedy
"Ted kalau aku juga tidur sini di kamar Nindya gimana biar kamu ga ganteng sendiri di sini" ucap Bram
"Kamu ya ga suka orang jadi jawara ha ha.. Nindya tuh suruh omong ke ibu kost" kata Tedy
"Bukan gitu Bro, kan bisa aku antar nanti dan besuk ke stasiun aku ga usah bolak balik gitu" kata Bram
"Bener juga tapi sepertinya aku bau bau modus dech" kata Tedy dengan suara berbisik di telinga Bram dan Bram hanya nyengir
"Ngapain sih bisik bisik" ucap Nindya
"Udah kamu ke ibu kost bilang Bram juga tidur sini nemenin aku, aku capek duduk duduk gini pengen rebahan" kata Tedy menyuruh Nindya
"Iya iya, ayo Li temani aku ke ibu kost" ucap Nindya sambil bangkit berdiri dan menarik tangan Lilian
Lilian kemudian bangkit berdiri tapi Nindya mengambil kotak makanan di pangkuan Bram akan dibawa menuju ke ibu kostnya.
"Tot masih ada satu kotak yang utuh kalau untuk ibu kost, bentar kuambil" ucap Tedy kemudian masuk ke dalam kamar Nindya untuk mengambil satu kotak makanan dan di berikan kepada Nindya.
Nindya menyerahkan lagi kotak yang lama kepada Bram.
"Alhamdulillah masih rejekiku" ucap Bram dengan wajah leganya
Nindya dan Lilian akhirnya berjalan menuju ke rumah induk. Tidak berapa lama mereka telah kembali
"Gimana Tot" tanya Tedy setelah Nindya sudah mendekat pada mereka
"Boleh tapi jam 10 malam sudah harus masuk kamar semua" jawab Nindya
"Ya sudah kamu ambilin barang kewanitaanmu bawa ke kamar Lilian" ucap Tedy
Nindya kemudian masuk kamar dan mengambil barang barangnya untuk dibawa ke kamar Lilian, Nindya dan Lilian kemudian berjalan menuju kamar Lilian. Sedang Bram dan Tedy masuk kamar Nindya untuk beristirahat.
"Nin, masak nasi di sini buat makan siang ya, aku masih punya telur asin dan tempe kering" ucap Lilian setelah masuk di kamarnya
"Iya Li, aku juga masih punya abon nanti aku ambil" kata Nindya sambil mendudukkan pantatnya di karpet kamar Lilian
"Tapi sayurnya apa ya, aku sudah ga punya bahan" ucap Lilian kemudian
"Ya sudah aku ambil panci elektrikku dan aku ke warung beli bahan, kalau bahan bumbu masih punya" ucap Nindya
"Buat tumis kangkung aja Nin, tinggal beli kangkung dan tomat di warung depan" ucap Lilian
"Okey, aku berangkat" Nindya akhirnya berjalan menuju kamarnya mengetuk pintu dan pintu terbuka Bram yang muncul di balik pintu
"Mas ambilin panci elektrik dan kotak bumbu warna biru di rak rakan" ucap Nindya kemudian Bram masuk kembali dan memberikan panci dan kotak yang dimaksud. Setelahnya Nindya menaruh pancinya di kursi depan kamarnya dan berlalu menuju warung depan kost kostan. Setelahnya dia balik dengan membawa tas plastik berisi kangkung dan tomat sambil mengambil panci dan kotak bumbu di depan kamarnya kemudian di bawanya ke kamar Lilian.
"Masak nasi dulu Nin, belum matang nih, kamu siapin aja dulu sayurnya" ucap Lilian
"Ya aku kerja di teras ya" kata Nindya membawa bahan bahan menuju ke teras, kemudian sibuk dengan pekerjaannya
Sementara Nindya dan Lilian sibuk menyiapkan makan siang. Beda dengan Tedy dan Bram yang sudah traveling di alam mimpinya. Tak berapa lama masakan sudah selesai. Kemudian Nindya dan Lilian beristirahat rebahan sambil berbincang bincang.
Setelah jam makan siang, Nindya membangunkan Tedy dan Bram, dan mereka berempat makan siang bersama. Di teras depan kamar Lilian dengan duduk di atas tikar.
"Tadi kalian berdua yang masak sekarang aku dan Bram yang nyuci barang barang ini" kata Tedy setelah selesai makan
"Iya, tunjukin di mana tempat cucinya" ucap Bram
"Okey, tuh di samping itu tempat cucian piring umum" kata Nindya sambil menunjukkan tempat cucian
"Tapi mata dijaga ya" ucap Lilian kemudian
"Tenang aja Li" kata Tedy kemudian melangkah membawa peralatan makan minum menuju tempat cuci bersama Bram.
Lilian masuk ke kamar mengambil gitarnya lalu bermain gitar di teras depan kamarnya ditemani Nindya sambil menunggu Tedy dan Bram selesai memcuci piring.
Setelah mereka selesai mencuci piring mereka bergabung dengan Lilian dan Nindya. Bram mengambil alih gitar Lilian dan memainkannya, sementara ketiganya mengolah vokal mereka.
"Li buat kopi kayaknya cocok deh" ucap Bram sambil memetik gitarnya
"Bener tuh Li" saut Tedy
"Gelasnya belum kering" jawab Lilian
"Di lap dong" ucap Tedy tak mau kalah
"Ayo dong Nin buatin kopi" kata Bram sambil menatap Nindya dan mengangkat kedua alisnya
"Yang punya kopi Lilian" jawab Nindya sambil tertawa
"Nanti tak ku antar kau" ancam Bram sambil masih memainkan gitarnya
"Ayok Li" akhirnya Nindya bangkit berdiri sambil menarik tangan Lilian dan membuatkan kopi.
Sore harinya mereka jalan jalan ke malioboro dan sekitarnya untuk membeli keperluan Nindya kemudian dilanjutkan dengan jalan jalan di sekitar kota. Tidak lupa mereka makan malam mencari angkringan khas Yogya yang dirindukan Tedy.
Setelah makan malam mereka langsung pulang ke kost kostan agar tidak kemalaman. Dan seperti pesan ibu kost mereka sudah masuk kamar sebelum jam sepuluh malam.
Nindya dan Lilian sudah merebahkan tubuhnya di tempat tidur, mereka masih ngobrol sambil rebahan. Namun di saat mereka masih mengobrol terdengar suara ketukan di pintunya. Kemudian ada suara memanggil dengan suara pelan
"Li, Nin"
"Ibu kost" ucap Lilian dan Nindya tanpa suara
"Ya Bu" ucap mereka bersamaan dengan suara agak keras sambil bangkit berdiri untuk membuka kunci pintu
"Bantalnya kurang tidak?" tanya ibu kost setelah pintu terbuka terlihat dia membawa dua bantal.
"Satu saja Bu, di kamar Nindya sudah ada dua bantal" ucap Nindya sambil menerima satu bantal.
"Terimakasih Bu" ucap Lilian dan Nindya bersamaan
"Sama sama, selamat tidur ya, jangan lupa pintu dikunci" ucap Ibu kost kemudian berlalu pergi.
Lilian kemudian mengunci pintu sedang Nindya sudah kembali merebahkan tubuhnya.
"Bonekaku taruh di tempatnya lagi Nin, sudah ada bantal jangan buat bantal entar kamu ileri" kata Lilian sambil menarik bonekanya
"Boneka dari pacar ya"
"Kepo"
"Enggak, eh Li kalo kak Tedy sama mas Bram berdua ngobrolin apa ya, kepo aku"
"Ha... Ha.. Ya sana nguping aja"
"Bisa digebuk Ibu kost aku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Bunga Kering
Tedy iseng 😂
2022-03-02
4
Nit_Nit
Tedy nyebelin tapi perhatian
2022-01-13
1