Akhirnya mereka sampai rumah Lilian setelah puas berkeliling. Mobil di parkir di halaman rumah Lilian, sebelum mereka turun dari mobil Bram menoleh ke belakang
"Li, barang barang yang akan kamu bawa ke kost besuk, taruh di mobil ku saja besuk aku bawa. Kamu boncengan dengan Nindya biar nyaman ga bawa barang barang, aku besuk ke kampus bawa mobil tapi berangkat agak siangan " kata Bram
"Cocok mas, ya sudah ayok masuk rumah dulu, lewat pintu belakang saja .." kata Lilian
Akhirnya mereka berempat turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah, melewati halaman di samping rumah Rangga berjalan paling depan disusul Lilian kemudian Nindya dan Bram paling belakang.
"Ooo bisa lewat dari sini ya Li?" tanya Nindya saat berjalan di halaman samping rumah yang ditumbuhi rumput dan tanaman yang terawat tertata apik.
"Iya Nin, Ibu dan pegawainya sedang bekerja di belakang, biar mereka ga usah ke depan bukain pintu. Kamu besuk kalau ke rumahku pintu depan tertutup bisa langsung masuk lewat samping." jelas Lilian
Akhirnya mereka berempat masuk ke dalam rumah dari pintu belakang yang terhubung langsung masuk ke ruang terbuka di dalam rumah yang istilahnya longkangan, di sini masih ada beberapa orang yang bekerja mengurus beras.
Mereka berempat membersihkan diri di kamar mandi secara bergantian. Selanjutnya Bram duduk di kursi sambil menunggu waktu. Nindya dan Rangga masuk ke dalam kamar mereka. Sedang Lilian sibuk menyiapkan barang barang yang akan dibawa ke kost. Setelah selesai mereka bawa untuk dimasukkan ke dalam mobil Bram. Nindya juga ikut membantu membawakan
"Banyak juga ya Li bawaanmu?" tanya Nindya
"Iya gitar, perlengkapan naik gunung, terus kebutuhan hidup he.. he..." jawab Lilian sambil menaruh beras, buah buahan , telur dll.
"Mas, beras yang ini ditinggal di rumah mas Bram aja, beras organik nih dan kalau juga mau buah buah nya ambil aja sebagian" kata Lilian sambil menunjuk satu pack besar beras organik.
"Makasih ya tapi kalau boleh bagi kopinya donk Li" ucap Bram sambil tersenyum nyengir
"Ooo ada kok Mas, entar kuambilkan " Kata Lilian kemudian membongkar lagi barang barang nya dan memberikan sebungkus besar kopi pada Bram.
"Nih taruh di depan biar ga lupa" lanjut Lilian lagi
"He he... matur nuwun" ucap Bram sambil menerima bungkusan kopi dan mencium sesaat aroma kopi yang menyeruak ke luar dari bungkus nya
"Sama sama" jawab Lilian. Bram pun akhirnya berlalu melajukan mobilnya untuk pulang.
Lilian dan Nindya masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamar Lilian. Saat ini mereka sedang sibuk perawatan diri di dalam kamar, entah mengoles oles dengan apa sesekali mengusap usap wajah nya dengan kapas. Sesaat kemudian
"Li..." ucap Nindya sambil mengusap usap dahinya di depan kaca rias Lilian
"Hmmm" jawab Lilian yang mengusap usap hidungnya yang juga duduk di depan kaca rias di samping Nindya
"Setahumu mas Bram sudah punya pacar belum?" tanya Nindya tanpa menoleh pada Lilian tapi menatap Lilian di pantulan kaca rias
"Kenapa, kepo, naksir?" tanya balik Lilian dengan ekspresi menggoda
"Ih... Kamu ya pacar nya" tebak Nindya
"Sembarangan" ucap Lilian
"Terus?" kata Nindya
"Enggak terus, belok kiri ha...ha..." jawab Lilitan kemudian bangkit berdiri dan merebahkan ke tempat tidur
"Serius aku Li, aku kepo" ucap Nindya lagi
"Setahuku sih ga ada, tapi setahuku lho... mas Bram ga pernah bilang siapa pacarnya, cuma dari dulu memang banyak teman cewek dan banyak cewek yang suka" jelas Lilian
"Kamu juga suka ga Li, baper ga, kan kamu sudah lama dekat he he..." kata Nindya sambil mengangkat dua jari telunjuk kiri kanannya di dempetkan sambil digoyang goyang meledek Lilian
"Dekat sebagai sahabat belum tentu sebagai kekasih Nin, kadang cocok sebagai sahabat tapi ga ada chimestri sebagai kekasih" jelas Lilian
"Iya juga sih"
"Kamu suka mas Bram ya Nin?" tanya Lilian menyelidik sekaligus meledek
"Enggak, aku takut banyak rivalnya apalagi gadis kantin itu ihhh tatapan " kata Nindya sambil begidik ngeri ingat tatapan gadis kantin
"Kalau cinta segala jenis rival menyingkir Nin...." kata Lilian
"Mending Pak Suryo aja serem ga ada yang berani dekat ha. ha..."
"Jadi kamu naksir pak Suryo makanya semangat buat tugasnya" kata Lilian sambil melemparkan bantal ke tubuh Nindya.
"Ha..ha... tapi keren lho Li, enggak enggak ga boleh naksir naksir dulu.. belajar belajar dulu...:" kata Nindya sambil mengambil bantal melempar balik ke tubuh Lilian
"Kamu belum pernah punya pacar Nin?" tanya Lilian
"Belum, Orang tuaku primitif he...he.. Belum boleh pacaran, sekedar ngidola boleh untuk motivasi masuk sekolah memotivasi belajar, ha...ha...maka aku berusaha mengidola pak Suryo sebab serem katanya susah dapat nilai bagus di mata kuliahnya, Kalau kamu Li sudah pacaran?"
"Pernah sekali waktu SMA" ucap Lilian dengan tatapan mata menerawang jauh. "Tttapi sudah lah... bahas lain aja" lanjut ucap Lilian dengan mata memerah.
"Ya sudah maaf" ucap Nindya setelah melihat ekspresi wajah Lilian yang sedih. Nindya kemudian ikut merebahkan tubuhnya di tempat tidur Lilian sambil mengecek hape. Tak lupa dia selalu memberi kabar tentang kondisi dan keberadaannya pada keluarga. Tetapi sesaat terhenyak saat ada notifikasi di instagram nya
"Li, mas Bram posting lagi" ucap Nindya
"Iya kah" ucap Lilian sambil bangkit mengambil tas nya yang berada di meja kemudian mengambil hape nya dan mengecek sosial media nya.
Mereka berdua senyum senyum baca komentar komentar netizen. Ada yang memuji ada yang membully.
"Akun siapa Li yang membully, kamu kan lama terteman dengan mas Bram" tanya Nindya
"Kalau cowok rival mas Bram, kalau cewek mungkin sebangsa gadis kantin ha...ha..." jawab Lilian
"Kita diem aja ga usah komentar meskipun dipancing pancing" ucap Lilian selanjutnya
Nindya menjawab dengan anggukan kepala sambil tangannya sibuk ngusap usap hape, dia melihat lihat postingan Bram.
Tak terasa waktu bergulir dengan cepat kemudian ada suara ketukan pintu mengajak mereka berdua keluar kamar untuk makan malam. Lilian dan Nindya bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan keluar kamar menuju meja makan yang sudah tersaji menu makan malam.
Sama seperti malam sebelumnya selesai makan malam mereka ngobrol dengan keluarga Lilian cuma bedanya obrolan sekarang tentang perjalanan Lilian, Nindya dan Rangga seharian. Kemudian disusul obrolan jadwal Lilian dan Nindya balik ke kost esuk hari, tak lupa orang tua Lilian memberi banyak nasehat pada mereka berdua. Setelahnya mereka masuk kamar masing masing. Nindya dan Lilian masuk kamar untuk beristirahat lebih awal sebab mereka berencana balik ke kost pagi pagi setelah subuh, karena ada jadwal kuliah pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
FLA
Lii mau dong kopi nya hee
2022-05-12
2
🐰Far Choinice🐰
mampir lagi thoorrr
2022-03-03
3
Emy Budi
absen Thor 👍
2022-02-27
2