Nindya dan Lilian menoleh ke belakang pada sumber suara. Dan dilihatnya sosok Bram yang sedang nyengir dengan tas ransel disampir di satu pundaknya
"Ngomongin selebriti" jawab Lilian tanpa menoleh lagi dan terus melangkahkan kakinya
"Mau ke gedung administrasi ya? tanya Bram masih mengikuti langkah kedua gadis tersebut dan berusaha mensejajarkan jalannya.. Dalam perjalanan banyak pasang mata menatap mereka, dan beberapa mahasiswa menyapa dan melambaikan tangan kepada Bram. Bram hanya tersenyum. Namun tiba tiba ada teriakan suara dari belakang mereka
"Brammmm"
Bram menoleh gadis yang di kantin tadi terlihat berlari menyusul mereka.
"Bram tunggu" teriakan gadis tadi dengan posisi yang sudah semakin mendekat. Bram sedikit melambatkan langkahnya.
Akhirnya langkah gadis tersebut sudah sejajar dengan Bram
"Kok kamu ninggalin sih, pembicaraan kita kan belum selesai, siapa mereka, mahasiswa baru ya? pertanyaan beruntun dari gadis tadi dengan suara yang terengeh enggeh karena berlari
"Lanjut besuk besuk saja, aku mau pulang pengen tidur di tempat tidur yang nyaman, beberapa hari tidur di sekretariat beralas koran" ucap Bram
"Salah sendiri, aku kan sudah nawari tidur di kostku" ucap gadis itu dengan suara dan mimik wajah menggoda.
Langkah Bram dan gadis itu sudah mendekat dengan Nindya dan Lilian, Nindya mendengar ucapan gadis itu, hanya menebak nebak dalam hati sejujurnya Nindya kepo kemarin mengira Lilian pacar Bram tetapi sekarang ada lagi gadis lain yang sepertinya dekat dengan Bram.
"Li, kamu jadi pulang ga nanti?" tanya Bram setelah langkahnya sejajar dengan Lilian dan tanpa menghiraukan ucapan gadis lain di sampingnya. Mereka sudah sampai di ruang administrasi sedang menunggu antrian
"Ga jadi mas, mau nemenin Nindya" jawab Lilian
"O ya sudah, kalau jadi pulang kita bareng aja" ucap Bram
"Makasih mas" kata Lilian
"Emang Nindya mau kemana kok ditemenin?" tanya Bram sambil menoleh ke arah Nindya
"Mau di kamar mas" jawab Nindya. Dan terlihat gadis kantin di samping Bram melotot membulatkan matanya menatap Nindya
"Ups maksudnya di kost an saja dan ini nemeni di kampus sekarang, paling juga kalau jalan jalan ke malioboro " jelas Nindya
"Ya sudah hati hati kalian berdua kalau jalan jalan dan bawa motor, key aku cabut" kata Bram kemudian melangkah meninggalkan mereka, tak lupa gadis kantin masih mengikuti langkah Bram. Saat beberapa langkah berjalan ada seorang pria yang menghampiri Bram, sebentar menoleh pada Nindya dan Lilian namun kemudian mereka bertiga berlalu.
Setelah mereka tidak nampak di pandangannya Nindya menyenggol lengan Lilian.
"Pacarnya apa perempuan tadi?" tanya Nindya
"Siapa gadis kantin?"balas Lilian
"Iya kok kamu pinter kasih nama he he..
"Habis mas Bram ga ngenalin, orang nya juga cuma mencap mencep" kata Lilian
"Apa mencap mencep?" tanya Nindya
"Gini nih..." jawab Lilian sambil memperagakan bibirnya mengerucut ke depan kemudian mencong perot kiri kanan.
"Huaha... ha....ha...." tawa Nindya spontan lapas dengan kerasnya... beberapa mahasiswa menoleh pada mereka berdua. Terpaksa mereka langsung terdiam dan memasang ekspresi wajah yang imut tanpa dosa.
Akhirnya tiba giliran antrian Nindya untuk menyerahkan dokumen nya setelah menyelesaikan dan mendapatkan beberapa informasi yang berkaitan dengan perkuliahan nya mereka meninggalkan ruangan tersebut, dan berjalan meninggalkan gedung tersebut.
"Li ke kantin yok sekalian makan siang" ajak Nindya
"Katanya ga boleh jajan harus masak sendiri?: tanya Lilian
"Ga seekstrim itu lah, sekali dua kali boleh kok" jelas Nindya
"Ya sudah ayo, aku juga kalau sarapan roti ga nendang he he..." kata Lilian lalu langkah mereka menuju ke gedung kantin
"Tapi lumayan kan dari pada sarapan asap" ucap Nindya sambil berjalan di samping Lilian
"Betul betul betul..." kata Lilian
Sesaat kemudian mereka sampai di kantin, mereka memesan makanan dan minuman mereka.Setelah mendapatkan pesanannya mereka membawa nampan berisi pesanan dan mengambil tempat duduk.
"Emang mas Bram rumahnya mana Li?" tanya Nindya setelah duduk dan menaruh makanan di meja
"Sleman, jalan Godean, sejalur sama aku cuma lebih jauh rumahku. Kalau bareng pakai motorku nanti berhenti dulu di rumah mas Bram terus aku melanjutkan pulang sendiri. Kalau mas Bram bawa motor ke kampus motornya ditinggal di sekretariat, kadang motornya dipakai temen temennya" jelas Lilian
"Oooo, mungkin laki laki yang menemui mas Bram tadi mau pinjem motornya" ucap Nindya
"Sok tahu kamu" saut Lilian
"He he.:" tawa Nindya
"Itu gedung laboratorium Nin, yang lantai bawah dipakai untuk ruang ruang sekretariat organisasi mahasiswa, ada sekretariat senat mahasiswa, ada sekretariat pecinta alam, sekretariat seni, etc pokoknya berjejer jejer ruangannya" ucap Lilian sambil mengangkat dagunya menunjuk ke sebuah gedung bertingkat 3
"Oooo kamu rencana mau ikut kegiatan apa Li" tanya Nindya
"Mungkin pecinta alam dan seni musik, kalau kamu milih yang apa?" tanya balik Lilian
"Kayaknya ikut media dan jurnalis deh" jawab Nindya
"OOoo kalau mas Bram ikut banyak organisasi sampai mata kuliahnya banyak yang ngulang katanya" ucapLilian
"Kamu sudah lama kenal ya Li?" tanya Nindya
"Sudah lah sejak aku masuk SMA, berarti sudah 3 tahun ya.. Saat mas Bram sudah lulus SMA masih sering ke SMA kalau ada acara acara ekskul terutama yang dulu dia ikuti kayak jadi mentor lah dia setelah lulus" jelas Lilian
"Ekskul kamu sama dengan mas Bram" tanya Nindya
"Pencinta alam dan seni musik aja yang sama, kalau mas Bram mah banyak...basket juga, sepeda, kelereng, benthik...he he" jawab Lilian sambil terkekeh
"Kamu itu mosok sebegitunya, btw apa itu benthik?"
"Aku mendramatisirkan karena saking banyaknya, benthik itu jenis permainan berkelompok jaman nenekku entahlah ibuku aja ga pernah ngalami, kata nenek ku pakai kayu" jelas Lilin.
"Li, gadis kantin lewat...." ucap Nindya saat matanya melihat gadis kantin melangkah menuju ke kantin dengan seorang laki laki di sebelahnya.
"Hai, ini cewek yang kemarin dengan Bram ya, ooo sekarang sudah punya teman, makanya Bram sekarang sering ngilang abis ada cewek cewek imut imut gini, kenalin ya aku Dino teman Bram dalam suka dan bahagia" kata laki laki yang berjalan bersama gadis kantin setelah berada di dekat meja Lilian dan Nindya
"Lilian" ucap Lilian menerima uluran tangan Dino untuk berjabat tangan
"Nindya" ucap Nindya sambil berjabat tangan dengan Dino
Namun kemudian
"Dinnnn jadi makan enggak " teriakan gadis kantin yang berada di depan etalase kantin
"Jadilah kamu duluan ambil, ak..
Belum selesai Dino bicara Nindya dan Lilian sudah bangkit berdiri dari kursinya, mereka juga sudah selesai makan minumnya.
"Kami duluan ya Kak, mau melanjutkan perjalanan" pamit Nindya yang diikuti Lilian melangkah menuju tempat parkir motornya
Setelah beberapa langkah
"Aku ga mau lagi berurusan dengan gadis kantin, lagian bawaanku pengen ketawa inget mencap mencap bibirmu tadi" kata Njndya
"Mencap mencep" ucap Lilian membenarkan istilah yang diucapkan Nindya
Saat sampai di tempat parkir
"Owalah itu orang masih ada" kata Lilian saat melihat sosok Bram masih berada di tempat parkir nongkrong dengan beberapa temennya
"Mas Bram.." teriak Nindya
"Katanya cabut dari tadi apanya yang dicabut" gumam Lilian
"Hai... iya, ini juga mau pulang" kata Bram sambil berjalan menuju motornya
Lilian dan Bram mengambil motornya masing masing, kemudian keluar dari tempat parkir dan tentu saja Nindya sudah duduk manis di belakang Lilian, mereka melajukan motornya pelan pelan. Bram berusaha mensejajarkan dengan motor lilian, kemudian menoleh ke arah lilian dan Nindya
"Tadi menjinakkan....
Belum selesai Bram melanjutkan kalimatnya terdengar teriakan
"Brammmm... Brammmm Bramantyo Wicaksono tungggu.. tunggu..
Gadis kantin lari sambil teriak teriak, mau tak mau Bram menghentikan motornya. Nindya dan Lilian menoleh dengan tawa mereka, terlihat dari jauh Bram memberikan kepalan tangannya kepada mereka berdua karena tahu Lilian dan Nindya menertawakan nasibnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Senajudifa
mampir dan nyicil bacax y
2022-05-26
0
Bella Cindy
aKu mampir kk.. salam kenal.. bayi ceo tampan
2022-03-04
2
I'M Yacem
seru thor semngat
2022-03-01
3