Panitia inti masih terus mencari bukti pelaku sabotase di acara tersebut. Tetapi sampai seminggu belum mendapatkan bukti yang kuat.
Sementara Nindya telah selesai membuat laporan liputannya. Dia mendapat email dari pengurus team media untuk rapat membahas laporan. Dia akan pergi ke kampus, sebelum berangkat dia menuju ke kamar Lilian.
"Li" ucap Nindya setelah sampai di kamar Lilian dia langsung masuk sebab pintu sudah terbuka
"Kok sudah rapi Nin, bukannya kuliah pak Suryo jam 10, sebegitunya ya fans berat dosen killer" ucap Lilian
"Aku ada meeting di sekretariat media bahas laporan hasil liputan, aku berangkat dulu ya Li"
"Mau kuanter apa?" tawar Lilian
"Ga usah Li, masih pagi sekalian olah raga" jawab Nindya menolak tawaran Lilian
Nindya pun berjalan menuju kampus. Seperti biasanya dia berjalan kaki dengan santai, kadang mengambil bunga bunga angsana yang jatuh dari pohonnya hanya sekedar diambil dan ditebar kembali dilempar lemparkan ke udara.
Hingga tak terasa Nindya sudah sampai di gedung bertingkat tempat sekretariat organisasi kemahasiswaan berada. Nindya mengedarkan pandangannya mencari apa ada sosok Bram tetapi nihil. Akhirnya dia berjalan menuju sekretariat media yang berada di lantai dasar. Ada beberapa mahasiswa yang ada di ruangan tersebut.
"Kak mau nemui kak Rizki, tadi di email suruh nemui ketua" ucap Nindya pada seorang mahasiswa yang berada di ruang sekretariat
"Kak Rizki ke Jakarta ada seminar, tapi ada wakilnya, masuk aja" jawab orang tersebut
Deg.. perasaan tak nyaman di hati Nindya, kemudian dia melangkah masuk ke ruang ketua team yang tersekat oleh lemari kabinet.
"Selamat pagi kak" sapa Nindya setelah masuk dan melihat Nuke duduk di depan meja
"Hmm" jawab nuke tanpa menoleh dia masih menatap lap top di atas meja
"Hasil liputan sudah saya kirim via email, tadi saya di email disuruh datang ke sekretariat untuk rapat penyusunan laporan" jelas Nindya
"Hasil liputan mu bagus, maka kamu sekarang dapat tugas meliput kegiatan tim pecinta alam?" kata Nuke
"Kapan kak?" tanya Nindya
"Nanti sore" jawab Nuke
"Tapi kan saya perlu persiapan kak, kenapa mendadak" ucap Nindya berusaha menolak
"Kalau kamu menolak saya laporkan ke dosen pembimbing akademik mu attitude mu tidak bagus tidak bertanggung jawab dan melawan atasan" ancam Nuke, sementara Nindya hanya menunduk diam
"Soal persiapan kamu nanti dibantu Sofi, sebentar aku hubungi Sofi" kata Nuke kemudian mengambil hape dan menghubungi Sofi.
"Kamu sudah di sekretariat" tanya Nuke pada Sofi lewat sambungan hape nys
"Sudah" jawab Sofi
"Ni orangnya biar kusuruh ke situ, kamu urus aja" kata Nuke lalu menutup sambungan telponnya
"Sudah sekarang kamu ke tempat Sofi di ruang sekretariat alam" ucap Nuke pada Nindya kemudian
"Rapatnya kak?" tanya Nindya
"Ga jadi" jawab Nuke dengan ketus. Sebenarnya memang tidak ada rapat hanya akal akalan Nuke untuk mengundang Nindya.
Nindya pun akhirnya melangkahkan kaki keluar ruangan dan berjalan menuju ruang sekretariat pecinta alam. Berharap ada Bram di sana. Namun saat di depan sekretariat pecinta alam tidak melihat sosok Bram.
"Selamat pagi kak" sapa Nindya pada mahasiswa di dalam sekretariat
"Pagi, bisa saya bantu" jawab salah satu orang di dalam ruangan tersebut
"Kak sofi ada?" tanya Niindya
"Soffff" teriak mahasiswa tersebut. Kemudian muncul Sofi dari dalam ruangan yang tersekat lemari kabinet
"Anak media ya? tunggu aja dulu" katanya kemudian balik lagi ke dalam
Saat menunggu Nindya mengirim pesan pada Rita temen seangkatan yang juga ikut team media dan bertugas kemarin meliput acara.
"Rit, kamu dapat tugas meliput lagi ga? Aku kok ini dapat tugas mendadak:
ting pesan terkirim Tidak berapa lama langsung mendapat balasan dari Rita.
"Tidak Nin"
Sampai hampir jam 10 Sofi belum keluar. Akhirnya Nindya memberanikan diri untuk masuk ke ruangan Sofi
"Kak kalau masih lama, saya kuliah dulu, ada jam kuliah jam 10"
"Ini sudah mau selesai" kata Sofi tak berapa lama muncul sosok laki laki dari luar menuju ruang sekretariat
"Gimana sih Sof, kenapa media ikut meliput dan tadi Fadli bilang katanya anak baru ga ada background pendaki" kata laki laki tersebut saat masuk di ruang an Sofi
"Nanti aku atur Rid, Nuke sudah kasih rekomendasi anaknya bisa diandalkan" kata Sofi pada Farid selaku leader (ketua) tim kegiatan.
"Ga bisa seperti itu kalau ga ada rekam jejaknya, panggil Nuke kesini" perintah Farid kepada Sofi. Sofi akhirnya berjalan keluar ruangan untuk memanggil Nuke. Tidak berapa lama kemudian Nuke datang dan Sofi berjalan di belakangnya.
"Apa Rid?" tanya Nuke setelah berada di hadapan Farid
"Ga bisa Nuk, ini bukan wisata ke gunung, ini tracking beda, kalau media mau meliput kirim orang yang sudah pengalaman" jelas Farid pada Nuke dengan wajah serius cenderung emosi
"Gitu aja repot banget kamu, tinggal kalau jatuh digendong kan tim kamu kekar kekar: ucap Nuke asal
"Kamu itu ga tahu seluk beluk nya, dan itu jadi merepotkan dan berbahaya"
"Kamu itu ga mau membantu, urusan logistik aku yang tanggung"
"Udah bang, oke in saja, nti kita yang urus" kata salah satu orang di dalam sekretariat tersebut yang juga tim alam, terlihat sofi juga menyetujuinya
"Okey kalau kalian sanggup tanggung jawab, tapi sebagai jalan tengah tidak ada target waktu" ucap Farid kemudian
Diskusi antar mereka selesai.
Sementara itu di ruang kuliah Pak Suryo Lilian mulai resah mencari keberadaan Nindya yang tidak ada. Jam kuliah sudah akan dimulai, dia melihat Rita duduk beberapa kursi di depan dia, akhirnya Lilian bangkit berdiri berjalan menuju kursi Rita.
"Rit, kamu ga sama Nindya?"
"Ga Li tadi Nindya kirim pesan katanya dapat tugas mendadak meliput kegiatan" jawab Rita tak berapa lama Pak Suryo masuk ruangan. Lilian balik kembali ke kursinya. Kemudian mereka mengikuti kuliah Pak Suryo.
Sementara di tempat lain Nindya bersama Sofi pergi untuk membeli perlengkapan dan logistik.
"Kak, aku ke atm dulu" kata Nindya saat sudah berada di sebuah mall. Setelah Nindya menarik uangnya kemudian mereka berbelanja perlengkapan Nindya dan logistik untuk pendakian.
Sementara itu Lilian sudah selesai kuliahnya dia langsung berjalan menuju ruang sekretariat alam setelah ke dalam terlihat beberapa orang sedang sibuk dengan perlengkapannya.
"Kak lihat Nindya dan kak Sofi?"
"Sudah keluar tadi katanya belanja perlengkapan" jawab salah satu orang di sekretariat
"Ooo makasih Kak" jawab Lilian kemudian berlalu pergi untuk pulang ke kost.
Sesampai di kost dia melihat kamar Nindya masih terkunci kemudian dia mengambil hape nya dan melakukan sambungan panggilan dengan Nindya. Namun hanya ada nada sambung. Lilian mencoba mengulangi sampai berkali kali, akhirnya
"Hai Li"
"Kamu di mana"
"ini sudah di dalam taxi otw ke kost"
Tak berapa lama Nindya datang dia turun dari taxi dengan membawa kantong kantong belanjaan di kedua tangannya. Melihat hal itu Lilian langsung berjalan menuju ke kamar Nindya. Nindya menaruh belanjaan di depan pintu lalu membuka kunci pintu selanjutnya berjalan memasuki kamar diikuti dengan Lilian.
"Kamu dapat tugas liputan apa?" tanya Lilian
"Kegiatan tim alam nanti sore" jawab Nindya
"Ini kegiatan berat Nin, bukan jalan jalan ke gunung seperti kemarin di kulon progo, ini tracking, medan nya juga berat" jelas Lilian pada Nindya
"Ini aku sudah beli perlengkapan nya kok, kalau menolak mau dilaporkan ke dosen pembimbing akademi" ucap Nindya
"Aku mau mandi dulu Li, nanti jam tiga dijemput, kamu bantuin aku ya apa yang kurang pinjem punyamu ya" ucap Nindya, Lilian hanya diam saja sejujurnya tidak rela melepas Nindya untuk pergi.
Nindya masuk ke kamar mandi, sementara Lilian membuka belanjaan Nindya ngecek segala pelengkapnya dan membantu menyiapkan. Setelah Nindya keluar dari kamar mandi, Lilian pamit ke kamar untuk mengambil beberapa barang yang perlu Nindya bawa. Setelahnya kembali lagi ke kamar Nindya dengan membawa beberapa barang perlengkapan.
"Kamu sudah makan Nin?" tanya Lilian
"Sudah tadi"
"Usahakan hape selalu on, agar mudah kuhubungi"
"Iya"
Secara diam diam Lilian berusaha menghubungi Bram, tetapi tidak bisa tersambung, mencoba mengirim pesan juga cuma centang satu tanda tidak sampai pada penerima. Tak berapa lama mobil yang menjemput Nindya telah tiba, dan Nindya masuk ke dalam mobil yang berlalu bersama mobilnya.
Lilian akhirnya mengambil motor tujuan utama menemui Bram, lokasi yang dicari pertama kali di sekretariat. Setelah memarkir motor dia langsung berjalan setengah berlari, setiap ruang sekretariat didatanginya dan tanya keberadaan Bram tetapi tidak ada. Akhirnya Nindya balik ke tempat parkir mengambil motornya kemudian melajukan motornya tujuan nya ke rumah Bram. Setelah sampai di rumah Bram dia memencet bel pagar rumah, beberapa kali tidak ada orang keluar. Rumah terlihat sepi. Sekali lagi dia mengebel pintu pagar. Kini terlihat seorang wanita paruh baya keluar berjalan menuju pintu pagar.
"Lama sekali mak" kata Lilian pada wanita tersebut yang merupakan pembantu keluarga Bram
"Maaf mba tadi saya sedang istirahat tertidur, mari masuk, tapi mas Bram tidak ada di rumah"
Lilian memasukkan motor nya. kemudian berjalan menuju pintu rumah kemudian duduk di kursi. wanita paruh baya tadi mendatangi dengan memberikan sekaleng soft drink
"Ini mbak diminum dulu sepertinya mbak Lilian haus"
"mas Bram kemana Mak?" tanya Lilian sambil membuka kaleng soft drink
"Sekeluarga ke solo, ada resepsi keponakan Ibu" jawab wanita paruh baya itu
"Mak punya nomer telpon mbak Arum?" tanya Lilian
"Ada mbak, sebentar saya ambilkan hape" jawab Mak si wanita paruh baya sambil berjalan untuk mengambil hape nya
"Ini mbak" kata Mak sambil memberikan hape pada Lilian
"kalau nomer bapak dan ibunya mas Bram, siapa tahu hape mbak Arum juga off?"
"Sebentar.... Ini mbak, ada juga nomer bude di solo"
"Ya sudah semua" jawab Lilian setelah menyalin nomer hape keluarga Bram
Lilian mencoba menelpon Bram lagi tapi masih off, kemudian menelpon Arum, ada nada sambung tapi tidak diangkat, mencoba beberapa kali akhirnya ada jawab
"Hallo..." suara Arum dari hape
"Mbak Arum, aku Lilian"
"O... Ada apa Li?"
"Aku nelpon mas Bram hape off, ada hal penting mbak apa aku bisa berbicara dengan mas Bram?"
"Bentar" jawab Arum kemudian erdengar suara Arum ....Mas Bram nih Lilian
"Apa Li" ucap Bram dari ujung sana
"Nindya mas disuruh nuke meliput acara tracking dan sudah berangkat"
"**** jam berapa berangkat?"
"Jam 3"
"Ini sudah jam 4 lebih , ya sudah aku hubungi Farid. Nanti aku hubungi kamu" kata Bram lalu menutup panggilan telponnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Senajudifa
hadir
2022-06-15
0
FLA
nindya dalam bahaya...
2022-05-14
1
🎐Tsubaki
tandain dulu ah..
2022-04-14
2