Keesokan harinya
Pagi pagi Nindya sudah bangun setelah membersihkan diri dan beribadah dia mengambil hape nya kemudian menulis pesan text untuk kakaknya
"Kak sampai mana? kalau nanti kami belum datang jemput kakak tunggu di stasiun jangan pergi pergi ya"
Ting pesan terkirim. Nindya selanjutnya menaruh hape nya di meja, lalu Nindya berjalan menuju ke tempat rak-rakan untuk mengambil gelas dan susu, dan setelahnya dia membuat segelas susu. Di saat yang bersamaan terdengar....
derttt drettt drettt hape nya bergetar. Kemudian Nindya mengambil hape nya ada pesan masuk dari Tedy
"Aku sampai di dalam kereta tapi tidak tahu kereta sampai mana 😁"
"Iya aku tunggu di stasiun sampai kalian datang"
Setelah membaca dua pesan text dari kakaknya kemudian Nindya menulis pesan text lagi untuk kakaknya
"Nyebelin, ya sudah kalau sudah sampe stasiun aja ngabari"
Ting pesan terkirim. Kemudian Nindya meletakkan hape nya dan duduk meminum susunya. Tak berapa lama hape Nindya bergetar lagi
derttt drettt drettt
"Kak Tedy ngapain lagi" gumam Nindya dengan malas dia mengambil hape nya saat dilihat ternyata Bram yang memanggil Nindya menggeser tombol hijau
"Mas" ucap Nindya setelah sambungan terhubung
"Sudah bangun Nin?" tanya Bram lewat sambungan hape
"Ya sudah lah emang kalo masih tidur bisa menerima telpon " jawab Nindya
"He...He.. kakakmu sudah menghubungi belum?" tanya Bram selanjutnya
"Sudah kutanya sampai mana tapi ga tahu, nanti saja kalau sudah sampai stasiun aku kabari mas Bram"
"Lilian sudah bangun belum?" tanya Bram lagi
"Pasti sudah tapi kami belum bertandang he...He..." jawab Nindya
"Ya sudah sana bertandang , kututup ya..." ucap Bram dengan nada lembut
"Ya" jawab Nindya dan kemudian sambungan terputus
Nindya kemudian meminum susunya hingga habis lalu mengambil 2 bungkus roti dan sebungkus camilannya kemudian melangkahkan kaki menuju kamar Lilian, sesampai di pintu kamarnya dia balik lagi
"Ealah hape lupa" gumamnya kemudian mengambil hape di meja dan memasukkan hape ke dalam saku celana kulotnya lalu melangkah ke luar kamar. Tidak lupa menutup pintu kamarnya biar si orange ga masuk.
"Li.." ucap Nindya setelah di depan pintu kamar Lilian
"Buka aja Nin" teriakan Lilian dari dalam kamar. Kemudian Nindya membuka pintu kamar Lilian yang tidak terkunci.
"Kamu lagi mandi apa Li?" tanya Nindya saat sudah di dalam kamar
"Sudah mandi lagi kencing nih" ucap Lilian dari dalam tak berapa lama pintu kamar mandi terbuka
"Sudah ngopi Li?" tanya Nindya
"Nih aku bawa roti pisang coklat" ucapnya kemudian sambil menaruh roti di meja
"Belum, ni aku mau buat" ucap Lilian kemudian mengambil gelas dan perlengkapannya
"Kamu mau ga?" tawar Lilian saat menaruh kopi di gelasnya
"Udah nyusu aku Li he...he... " jawab Nindya sambil tersenyum
"Ya sudah kalau pengen minum buat sendiri aja" ucap Lilian
"Kakakmu sudah ngabari belum?" tanya Lilian kemudian
"Belum" jawab Nindya sambil merogoh kantong celana untuk mengambil hape kemudian mengeceknya.
Setelah 10 menit Lilian dan Nindya berbincang bincang terdengar suara hape Nindya berbunyi
derttt drettt drettt ada panggilan video dari Tedy.. Nindya menggeser tombol hijau
"Tot nih aku sudah sampe stasiun" ucap Tedy mengawali percakaan
"Ya, tunggu ya.. jangan pergi pergi" ucap Nindya
"Beres, itu Lilian ya? hallo Lilian.." ucap Tedy yang melihat wajah Lilian di belakang Nindya
"Hallo kak Tedy" kata Lilian karena Nindya mengarahkan kamera hape pada wajah Lilian
"Ya udah kak aku hubungi mas Bram dulu" kata Nindya kemudian Tedy menutup sambungan telponnya.
Setelah sambungan telpon dengan Tedy terputus, Nindya menghubungi Bram memginfokan kalau kak Tedy sudah sampe di stasiun. Setelahnya Nindya kembali ke kamar nya untuk berkemas. Tidak berapa lama Bram pun sampai di kost kostan mereka. Nindya dan Lilian pun keluar kamar tak lupa mereka mengunci kamar dulu dan langsung menuju mobil Bram yang masih terparkir di jalan dan Bram masih di dalam mobilnya. Nindya dan Lilian masuk ke dalam mobil mereka berdua duduk di jok belakang.
"Ga ada yang mau duduk di depan bener bener aku serasa sopir pribadi kalian berdua" ucap Bram saat Nindya dan Lilian sudah duduk di dalam
"Udah ayo jalan" ucap Nindya sambil menepuk pundak Bram dengan berlagak bagai nyonya besar
"Baik nyah" ucap Bram dengan santun sambil mengangguk dan setengah membungkukkan punggungnya
"Ha...Ha...Ha..." Lilian dan Nindya tertawa setelahnya dan mobil pun berjalan
Tak berapa lama mereka sudah sampai di stasiun. Nindya kemudian mengambil hape nya untuk memghubungi Tedy
"Kak kami sudah sampai, kakak keluar dari stasiun ya aku tunggu di pintu keluar"
"Okey" suara Tedy dari hape Nindya
Nindya turun dari mobil ditemani Lilian, sedang Bram masih di dalam mobil, mobil di parkir agak jauh dari pintu keluar.
Nindya dan Lilian berjalan menuju pintu keluar. Kemudian saat hampir dekat pintu keluar sudah terlihat sosok kakak keduanya.. Nindya kemudian berlari meninggalkan Lilian sambil berteriak
"Kakak....." teriak Nindya yang terdengar oleh telinga Tedy
Tedy pun langsung berjalan menuju Nindya sambil tertawa
Setelah mendekat mereka saling berpelukan
"Kak Tedy aku kangen" ucap Nindya sambil memeluk kakaknya
"Iya Tot" ucap Tedy membalas pelukan Nindya kemudian mengacak acak rambut pucuk kepala adiknya. Mereka kemudian melepaskan pelukannya. Bersamaan Lilian sudah sampai di dekatnya.
"Ini Lilian ya?" tanya Tedy di jawab anggukan kepala Lilian sambil mengulurkan tangan
"Ga kangen juga Li?" tanya Tedy sambil berjabat tangan dengan Lilian
"Modus pengen dipeluk ya, ayo ke mobil" ucap Nindya sambil menggandeng tangan kiri kakaknya.
Setelah sampai di dekat mobil Bram turun dari mobil berjabat tangan dengan Tedy. Kemudian mereka memasuki mobil. Tapi saat Nindya mau masuk di jok belakang sebelah kiri, pundaknya kiri kanan langsung di pegang oleh kedua tangan Tedy dan di bawa ke jok depan.
"Kamu depan, aku yang belakang" ucap Tedy sambil mendorong dan memaksa Nindya duduk di depan. Bram tersenyum melihatnya.
"Emang kenapa kak Tedy grogi duduk di samping mas Bram"
"Biar kayak double date" jawab Tedy sambil masuk ke dalam mobil
"Date date he..he.."
"Orang baru, baru nebeng, maksa" ucap Nindya.. Bram tersenyum kemudian melajukan mobilnya.
"Ted pengen jalan jalan kemana, btw aku panggil Tedy bukan kakak kan kita seumuran" ucap Bram
"Iya santai aja, panggil apa aja boleh" ucap Tedy
"Belum pengen kemana mana, ini ke Yogya perintah mamah biar nanti kalau pulang bisa sama sama dengan Nindya, tapi btw makasih bila diajak jalan jalan" ucap Tedy selanjutnya
"Ooo kapan kalian akan pulang?" tanya Bram
"Nindya kok ga omong kalau mau pulang" ucap Lilian
"Kak Tedy juga belum omong" kilah Nindya
"Ya tadi kan sudah omong" kata Tedy
"Ya sudah nanti kalian bahas saja, sekarang kita cari sarapan ya, aku belum makan" ajak Bram
"Beres mas, nanti aku traktir mamah sudah transfer" ucap Nindya
"Sip"
"Ditransfer berapa Tot?" tanya Tedy kepo
"Rahasia"
Mobil melaju, Tidak berapa lama mobil sampai di suatu tempat ada pedagang lesehan.
"Ted doyan gudeg kan?" tanya Bram setelah mematikan mesin mobilnya
"Kak Tedy ingat pesennya dulu ga? ga boleh makan gudeg" ucap Nindya
"Ha?"
"Bukan ga boleh tapi jangan sering sering" ucap Tedy
"Emang kenapa?" tanya Bram
"Kalau aku jelas tekor, udah ga usah dipikir cuma nyandain si BonTot ini" ucap Tedy sambil tangannya mengacak rambut adiknya yang duduk di depan nya
Mereka turun menuju tempat pedagangnya. Setelah sampai di depan pedagang nya
"Ooo ini gudegnya ga hitam Tot" ucap Tedy
"Iya ini gudeg basah" kata Bram
"Aku mau bubur" ucap Nindya
"Ih kayak bayi" ucap Lilian
"Bayi tua" ucap Bram dan Tedy bersamaan
"Biarin, mas Bram aku pesanin bubur ya" pinta Ninya
"Iya" ucap Bram
Akhirnya Bram memesankan semua makanan dan minuman mereka. Kemudian mereka mencari tempat duduk sambil menunggu pesanan datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 187 Episodes
Comments
Gopecel
next kak
2022-04-02
1
Bunga Kering
seketika memori ke lesehan Jogja makan gudeg
2022-03-02
1