Seminggu berlalu, Zia masih menetap di toko.
Randy tak gentar untuk menemui Zia, terkadang ia mendapatkan usiran dari istri pertamanya itu. Namun kali ini, Randy bertekad tidak akan pulang sebelum membawa Zia kembali ke rumah. Dan sekarang, ia sudah berada di toko istrinya. Hampir setiap hari ia datang, dan tepat hari ini, ia akan meminta dengan sangat memohon.
"Tidak ada kata maaf darimu untukku?" tanya Randy.
Zia terdiam, sebenarnya ia kasihan pada suaminya itu. Randy terlihat serius akan ucapannya, terlebih lagi sikapnya yang sedikit lembut padanya. Tapi, bayang-bayang selalu menghantuinya. Sikap dan omongan pedas Randy dulu sering muncul dalam benaknya.
Selama seminggu ini, Zia tidak tahu bahwa Randy juga tertekan oleh mamanya. Mamanya sampai ikut sakit memikirkan Zia yang belum kembali. Eva sengaja tak menemui menentunya itu karena ia ingin anaknya sendiri yang berjuang untuk mengembalikan posisi Zia yang berstatus istri pertama dari Randy.
Randy bersujud di hadapan Zia. Jika kejadian itu berada di luar, mungkin Zia akan meminta suaminya untuk tidak melakukan itu. Tapi kejadiannya, Randy berada di kamar sekarang. Zia mengajak suaminya itu bicara serius, Zia meminta keadilan di sini, jika suaminya bersikap adil ia akan kembali.
Randy masih tetap bersujud, lalu Zia meraih tubuh suaminya. Randy mendongakkan wajahnya ke arah Zia. Ia begitu memohon maaf pada istrinya itu, ia berjanji akan bersikap adil.
"Kamu mau 'kan pulang ke rumah?" tanya Randy.
"Tidak, Mas. Aku akan memberimu kesempatan, tapi aku tidak ingin satu atap lagi. Rasanya aku tidak sanggup melihat kemesraan kalian. Yang aku inginkan bukan hanya sekedar janji, jika memang benar kamu bisa bersikap adil, lakukanlah."
"Jadi, kamu memaafkanku?" tanya Randy.
Zia mengangguk, ia memberi kesempatan pada suaminya. Namun jika terjadi sesuatu yang membuat Zia merasa dirugikan, ia tak segan meminta cerai dari suaminya.
Randy langsung memeluk tubuh Zia, pelukkan pertama sepanjang sejarah pernikahan mereka. Hingga pelukkan itu terjadi begitu lama, sampai Randy terbuai akan keharuman tubuh istrinya itu. Randi melihat wajah cantik Zia, ia baru menyadari istrinya itu memang cantik. Ia terlalu mengacuhkan Zia sampai ia tanpa sadar sudah menyia-nyiakan bidadari yang singgah dalam hidupnya.
"Kita mulai dari awal," ucap Randy. Pria itu menangkup kedua pipi istrinya, dan mereka jadi saling memandang. Lambat laun, wajah keduanya mendekat. Randy menyatukan bibirnya di bibir ranum istrinya. Entah apa yang mereka rasakan hingga keduanya terbawa suasana.
Ditambah suasana yang memang sangat mendukung, Randy datang setelah jam kantor. Dan sekarang sudah malam, malam ini malam yang tidak akan terlupakan bagi Zia dan Randy. Randy membopong tubuh istrinya dan membawanya ke tempat tidur. Dari sinilah awal segalanya. Randy memberikan nafkah batin untuk Zia.
Perjuangannya ternyata membuahkan hasil, ia yakin kalau istrinya itu mencintainya. Hingga keduanya menikmati surga dunia malam ini. Randy dan Zia bahagia, mereka sudah menyatukan tubuhnya hingga pernikahan mereka sempurna.
"Terimakasih sudah memberiku kesempatan, aku janji akan bersikap adil pada kalian," bisik Randy di telinga istrinya.
Zia merespons dengan senyuman, karena ia sedang merasakan sakit di bagian intinya. Lalu keduanya pun terlelap bersama.
***
Keesokkan harinya.
Camelia yang baru terbangun dari tidurnya, ia menyadari bahwa semalam suaminya tidak pulang. Karena ia terbangun dalam keadaan seorang diri, dan tiba-tiba ia merasakan mual. Sudah tidak merasa heran baginya mengalami mual di pagi hari.
Namun, ia merasakan mual yang sedikit berbeda kali ini. Tidak ingin memikirkan hal lain, karena mual yang ia alami sendiri dari penyakit yang ia derita. Camelia pun beranjak dari tempatnya untuk membersihkan diri, namun rasa mual kembali terjadi. Ditambah kepalanya yang begitu pusing.
Setelah mandi dan memakai baju, Camelia masih merasakan pusing. Selagi suaminya belum pulang, ia putuskan untuk ke dokter. Memeriksakan diri pada dokter yang memang menangani penyakitnya. Dan sekarang ia sudah bersiap, memesan taxi online terlebih dulu.
Dan taxi pun datang, ia langsung saja berangkat menuju rumah sakit. Setibanya di sana, ia langsung menuju ruangan yang memang dikhususkan untuk penyakit kanker.
Camelia sudah berhadapan dengan dokternya.
Dokter langsung memeriksa pasien, namun keluhan yang diucapkan Camelia sepertinya ada yang beda.
"Sebaiknya, Nyonya periksa ke dokter obigyn," kata dokter.
"Obigyn?" Camelia mengulang ucapan dokter.
"Iya, keluhan yang Anda alami sepertinya Anda sedang mengandung. Dan untuk memastikan, periksa biar lebih jelas," ucap dokter lagi.
Camelia pun menuruti apa yang diperintahkan dokter.
***
Camelia sudah memeriksakan dirinya ke dokter obigyn, dan benar apa yang di ucapkan dokter spesialis kanker tadi. Bahkan ia membawa bukti hasil USG yang menyatakan bahwa ia memang betul sedang mengandung. Entah, ia harus bahagia atau tidak. Penyakit yang ia derita bisa mempengaruhi pada kandungannya. Ia takut sesuatu terjadi nanti pada anaknya.
Jika soal dirinya, sudah dipastikan, umurnya memang sudah tak lama lagi. Ia akan pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan suami serta anaknya. Dan disitu ia berharap suaminya kembali bersama istri pertamanya.
***
Dan sesuatu terjadi di panti asuhan. Tiba-tiba saja ada orang datang mengaku sebagai orang tua Zia. Orang itu terlihat seperti bukan orang biasa. Dan kebetulan di sana ada Yola, ia datang berkunjung ke panti asuhan. Yola sendiri memang berpropesi sebagai guru taman kanak-kanak. Ia akan berkunjung ke panti hanya sekedar untuk mengajar anak-anak diwaktu senggang.
Ia juga terkejut ketika mengetahui ada orang datang mengaku sabagai orang tua dari sahabatnya tersebut. Sampai Yola dan orang tua itu berbincang mengenai Zia.
"Menikah?" kata ibu paruh baya itu ketika mendengar Zia yang sudah menikah dari Yola.
"Ia, Zia sudah menikah beberapa bulan yang lalu." Yola juga menjelaskan rumah tangga seperti apa yang dijalani Zia.
Tentu, orang tua mana yang ingin melihat anaknya menderita.
"Pa, bagaimana ini? Mama mendengarnya saja tidak rela kalau anak kita dimadu. Ini semua salah Mama, Pa. Andai dulu Mama tidak menitipkan Zia di panti asuhan ini," sesal ibu paruh baya itu yang mengaku sebagai ibunya Zia.
"Ini bukan salah, Mama. Di sini Papa yang salah," kata suami dari ibunya Zia. Kisah rumah tangga mereka tak kalah rumit. Hubungannya dengan suaminya tidak direstui oleh keluarga papanya Zia. Sampai mereka menikah siri, dan ibunya Zia melahirkan seorang putri, yaitu Arzia.
Mendengar Arzia akan dibawa paksa oleh keluarga suaminya, ia pun terpaksa menitipkan Zia di panti asuhan. Sementara ia pergi meninggalkan suaminya karena ancaman dari mertuanya. Setelah beberapa tahun tidak bertemu, mereka dipertumakan kembali. Dan sekarang mereka datang untuk menjemput anaknya
Namun, sesuatu telah terjadi pada putri mereka. Orang tua Zia tidak rela anaknya dimadu, terlebih lagi mendapatkan perlakuan yang tidak adil.
...****************...
Jangan menebak-nebak dulu ya, gengs. Jangan hujat kembalinya Zia dengan Randy, dari situ othor akan menghukum Randy. Penasaran dengan kisahnya, terus lanjutin ya. Jangan lupa kasih othor dukungan biar tambah semangat, dukungan bisa dikasih berupa hadiah, vote. Jangan lupa beri 5 bintang, terimakasih.
Salam hangat dariku😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Awan Nayaka
Cuma begitu doank si Zia mau di keloni sm si Rendi, Dah males bacanya
2024-12-03
0
yanto parti
zia wanita lemah bgt g pendirian
2025-03-01
0
hj suyani
Aah zia,ko luluh ya
2024-12-04
0