Bab 15

Setelah Zia menghapus make up-nya, ia kembali memakai kerudungnya. Mau dandan secantik apa pun, ia tetap tak dilirik oleh suaminya itu. Pintu kamarnya sedari tadi diketuk oleh madunya.

Zia tidak peduli dengan ketukkan pintu itu, ia tak mau bertemu dengan madunya. Ia malu, sangat malu. Ia merasa tak cantik, buktinya suaminya tidak peduli akan dirinya. Zia melemparkan tubuhnya di atas kasur, menutup kepalanya dengan bantal. Ia tidak ingin mendengar Camelia yang terus memanggil namanya.

Sampai malam pun tiba, Camelia kembali mendatangi kamar Zia. Mengetuknya secara pelan, bahkan ia mengajak Randy untuk ikut membujuk Zia agar gadis itu keluar dari kamarnya. Camelia sendiri sudah memarahi suaminya yang tidak menghargai akan Zia yang mulai mempercantik diri demi dirinya..

Tok ... Tok ... Tok ...

"Buka pintunya," kata Randy pada Zia yang ada di dalam kamar.

Zia yang berada di kamarnya memperjelas pendengarannya, ia takut salah dengar. Menit berikutnya.

"Zia, buka pintunya," kata Randy lagi.

Akhirnya, Zia pun keluar dari kamarnya. Lalu membuka pintu, ia melihat keberadaan suaminya bersama madunya di ambang pintu. Camelia tersenyum ketika Zia membuka pintunya.

"Zi, makan malam yuk? Aku sudah masak makanan kesukaan kamu loh," ajak Camelia.

"Iya, istriku bahkan sampai mau repot-repot membuatkannya untukmu. Aku rasa kalau menolak itu keterlaluan," cetus Randy.

Camelia yang mendengar langsung menyikut perut suaminya dengan tangannya, tidak seharusnya suaminya berkata seperti itu kepada istri pertamanya bukan? Camelia sampai geram, ia tidak tahu lagi dengan cara apa membujuk suaminya untuk menerima Zia.

Tidak ingin mengecewakan madunya, Zia pun akhirnya bersedia makan malam bersama mereka. Zia berjalan lebih dulu, ia mempercepat langkahnyanya ke ruang makan. Ia langsung mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan, ia tak ingin berlama-lama berada di sana. Ia merasa tidak nyaman akan sikap suaminya yang sedari tadi diam tanpa kata.

Zia menghabiskan makanannya di sana, lalu ia pamit kepada Camelia. Jika Randy diam, Zia pun bisa mendiamkannya bukan.

"Mel, terimakasih atas makan malamnya. Aku permisi kalau begitu." Zia langsung beranjak dan meninggalkan Randy dan Camelia.

Ketika Zia sedang berjalan, Randy berucap pada istri keduanya. Disaat itu pula, langkah Zia langsung terhenti.

"Kamu jangan membiasakan dia seperti ini. Dia kan juga bisa menyiapkan makanannya sendiri," cetus Randy. "Lihat, bahkan dia tidak membereskan bekas makanannya. Dia pikir kamu itu pembantunya," sambungnya lagi.

Zia yang mendengar perkataan itu langsung menangis. Rasanya sudah tidak tahan berada di sini, rumah ini seperti neraka baginya. Tak menunggu lama lagi, ia langsung pergi ke kamarnya meneruskan tangisannya di sana sampai malam semakin larut dan Zia tertidur dengan sendirinya.

***

Pagi-pagi di kediaman Randy, pria itu sudah mengomel pada Camelia karena istrinya menyuruhnya untuk menemui Zia di kamar dan mengajaknya untuk sarapan bersama. Walau pun mengoceh, Randy tetap melakukan apa yang diperintahkan istrinya itu.

Ketika Randy sudah berada di depan kamar Zia, ia langsung mengetuk pintunya. Namun tak ada sahutan dari dalam kamar sana. Tidak bisa mendiamkan Zia yang mengacuhkannya, Randy langsung masuk saja ke kamar itu.

Klek, pintu terbuka. Randy sedikit terkejut karena pintu kamarnya tidak terkunci. Tak berpikir lama lagi, ia pun menemui Zia di dalam sana. Ia mengarahkan pandangannya ke seleuruh ruangan, tak ada keberadaan Zia di sana. Lalu ia mencoba mencarinya ke kamar mandi, di sana pun tidak ada. Takut istrinya itu pergi, ia pun membuka lemari baju milik Zia.

"Masih lengkap, lalu kemana dia?" Pikir Randy, ia melihat lemari itu, dan baju-bajunya masih berada di sana.

Lalu, ia kembali menemui Camelia yang sudah duduk manis di ruang makan. Istrinya itu langsung tersenyum kala melihat suaminya kembali, detik berikutnya, senyumnya hilang karena suaminya kembali tanpa Zia.

"Mana, Zia? Kamu ngomong apa sama dia sampai Zia tidak ikut bersamamu?" tanya Camelia.

"Dia gak ada," jawab Randy, lalu ia mendudukkan tubuhnya saling berhadapan dengan Camelia.

"Gak ada, maksudmu?" tanya Camelia sampai ia terkejut.

"Aku ke kamarnya sudah kosong, Zia tidak ada." Begitu santainya Randy menjawab, seolah tidak merasa bersalah akan tidak adanya Zia di kamarnya.

Camelia menghela napas, ia takut Zia marah dan pergi dari rumah. Kepergian Zia tentu akan membuat Eva marah, wanita paruh baya itu akan lebih tidak menyukainya jika terjadi sesuatu pada Zia. Camelia sendiri merasa kecewa dengan sikap suaminya itu. Ia memilih pergi dari ruang makan dan meningglkan Randy.

"Mau kemana?" tanya Randy saat Camelia beranjak.

"Kamu sarapan saja sendiri, aku juga lebih baik pergi. Rumah ini tidak ada ketenangan." Dan benar saja, Camelia ikut pergi seperti Zia.

Sekali-kali, ia beri pelajaran pada suaminya itu. Betapa berharganya seorang istri di rumah, istrinya Randy bukan hanya dia seorang bukan?

"Mel, kamu tidak bisa pergi meninggalkanku."

"Kalau Zia bisa kenapa aku gak?"

Arrgghhh ....

Randy menjambak rambutnya sendiri, ia merasa frustrasi karena Camelia ikut pergi.

***

Sementara Zia, pagi-pagi sekali ia sudah berangkat. Ia pergi bukan ke toko, melainkan menemui sahabat lamanya. Ia pergi ke Bogor untuk menemui sahabatnya itu, sudah lama ia tak bertemu.

Tepat pukul 9 pagi, ia sudah berada di Bogor, bahkan sudah sampai di alamat yang ia tuju. Dan akhirnya, ia bertemu dengan sahabatnya itu.

"Yola," panggil Zia.

Gadis yang sedang menjemur pakaian itu langsung menoleh ke arahnya.

"Zia, kamu benar Arzia 'kan?" tanya Yola tak percaya.

Zia menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. Dan mereka pun akhirnya berpelukkan, Yola langsung mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.

"Bu, Ibu ... Coba lihat siapa yang datang." Yola memanggil ibunya begitu antusias, ia senang akan kedatangan Zia ke rumahnya. Pasalnya ia sudah lama tidak bertemu, Yola sendiri tinggal di panti asuhan bersama Zia sejak dulu.

Namun, Yola lebih beruntung dari Zia. Ada ibu paruh baya yang mengadposi dirinya, hingga sampai saat ini Yola tinggal bersama ibu angkatnya itu. Dan ibunya Yola menghampiri anaknya.

"Ada apa, Ola?" ucap ibunya Yola.

"Ada Zia, Bu. Zia sahabatku di panti," jelas Yola.

"Asalamualaikum, Bu?" ucap Zia, gadis itu memberi salam dengan cara mencium punggung tangannya kepada ibu Yola.

"Waalaikumsalam," jawab ibu Yola. "Apa kabar, nak? Kabar Ibu panti?" sambungnya lagi.

"Ibu panti baik, Bu. Beliau sehat-sehat saja," jawab Zia.

Dan mereka bertiga berbincang di ruang tamu, Yola melepas kerinduannya pada Zia dengan terus berada di sampingnya.

"Ambilin minum dong, Ola," kata ibunya.

Yola sampai lupa tidak menyuguhkan minuman kepada sahabatnya itu. Gadis itu pun akhirnya pergi ke dapur mengambil minuman untuk tamunya.

Yola sudah kembali, ia membawa minuman dingin untuk Zia, dan meletakkan gelas di atas meja.

"Minumlah," tawar Yola.

"Ola, Ibu harus pergi. Kalian baik-baik di rumah." Ibunya Yola pun pergi karena ada urusan.

***

"Aku kangen banget, Zi sama kamu," ujar Yola.

"Aku juga," balas Zia.

"Oh iya, sebentar lagi aku tunangan. Nanti kamu datang ya?"

"Insyaallah."

"Bagaimana denganmu? Masih tinggal di panti?"

Zia menggelengkan kepalanya, lalu raut wajahnya menjadi sedih.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Yola.

Dan Zia, ia menceritakan semuanya pada Yola yang ia sudah menikah. Ia juga menceritakan poligami dan suami yang tidak pernah adil padanya. Yola begitu terkejut dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu

"Yang sabar ya, Zi? Kenapa tidak minta cerai saja?"

"Aku hanya ingin menikah satu kali dalam hidupku."

"Jangan terlalu memaksakan diri dengan pernikahan ini. Mungkin dia bukan jodohmu."

Seketika, Zia terdiam dengan ucapan Yola.

Terpopuler

Comments

Siti Romlah

Siti Romlah

Tinggalkan Randy.
jodoh Zia itu mas Angga.
minta cerai sama suami zdolimmu, trus Terima pertemanan yang berakhir cinta dari mas Angga. biar tau rasa si Randy.
kalau sudah jadi milik orang, dan di ratusan oleh sohibmu sendiri. baru Randy tau mana berlian

2025-03-15

0

Endang Priya

Endang Priya

ngapain bertahan kalo tidak di hargai. bodoh bgt

2024-03-16

0

Masiah Cia

Masiah Cia

Zia ..... sampai kapan kamu jd bodoh .....mau menikah skali seumur hidup , trus mau di madu dan di zolomi trus

2023-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!