Bab 18

"Jadi tamunya kamu!" kata Randy saat orang itu membalikkan tubuhnya. "Aku kira siapa, kenapa ngaku-ngaku tamu penting?" tanya Randy, gak tahu apa kalau ia sedang ada masalah dengan keluarganya. Kalau ia tahu Angga yang datang, mungkin ia bisa menyuruhnya untuk kembali lain hari.

"Jadi kedatanganku tidak penting? Ok 'lah, aku pergi." Angga menunjukkan rasa kecewanya pada Randy. Kedatangannya kemari hanya meminta solusi, bukan untuk mengganggu. Dengan gontai, ia berjalan menuju pintu hendak keluar dari ruangan sahabatnya itu.

Randy pun menghela napas, lalu memanggil Angga kembali.

"Gitu aja ngambek, baper banget! Ayok duduk?" ajak Randy.

Angga langsung tersenyum ketika mendengar ucapan Randy. Ia langsung duduk di kursi bahkan ia langsung menceritakan soal gadis yang ia sukai itu.

"Jadi gimana, bro? Apa aku harus berjuang untuk mendapatkannya?" tanya Angga pada Randy.

Namun, Randy malah melamun. Bahkan sedari tadi ia tak mendengar apa yang diucapkan Angga padanya. Sampai Angga menyebut nama Zia pun ia tak tahu. Karena Randy tengah memikirkan masalah keluarganya, ia akan mencoba meminta maaf pada istri pertamanya itu.

"Ya elah, kok malah bengong sih. Ada masalah?" tanya Angga lagi.

"Iya," jawab Randy singkat.

"Masalah bini?" tanya Angga lagi.

"Hmm."

"Rumah tangga serumit itu ya?" Angga jadi penasaran akan rumah tangga sahabatnya itu.

"Eh, tapi gimana? Soal cewek yang aku taksir itu?"

"Kalau kamu merasa nyaman, kenapa gak dicoba? Siapa tahu dia juga ada rasa padamu." Randy tidak sadar apa yang ia bicarakan, itu sama saja ia memberi peluang pada Angga untuk mendapatkan Zia.

Randy tidak tahu siapa wanita yang dimaksud Angga, padahal sudah jelas Angga menyebut nama Zia sampai berulang kali di hadapannya.

"Aku yakin kalau aku bisa mendapatkannya, karena dia sedang ada masalah dengan suaminya. Aku kasian sama dia, Ren. Dia tidak dianggap sama suaminya, dan aku semakin yakin, ini waktu yang tepat untuk mendapatkan hatinya."

Ucapan Angga membuat Randy teringat akan sikapnya pada Zia, apa jangan-jangan wanita yang ditaksir Angga adalah istrinya? Namun Randy menggelengkan kepalanya, menepis dugaan itu. Lagian, masalah yang ia hadapi sekarang tentu cuma bukan dia seorang. Tidak mungkin kalau istrinya itu kenal sama Angga.

Ia tahu betul sikap Zia, istrinya itu pasti menjaga nama baiknya. Zia tidak mungkin mengenal laki-laki lain tanpa sepengetahuannya. Tanpa ia sadari, sikapnya yang selalu kasar pada istrinya membuat Zia bisa menerima teman baru dalam hidupnya, hanya sekedar untuk menghibur diri kala sedang BT.

"Thank's, bro. Atas sarannya, aku akan memperjuangkannya. Karena gadis sepertinya patut untuk diperjuangkan, hanya laki-laki bodoh yang menyia-nyiakan gadis sepertinya," kata Angga.

Randy jadi penasaran sama wanita yang ditaksir Angga, karena sejatinya ia tahu tife wanita sahabatnya itu. Wanita yang ditaksir Angga pasti bukan wanita biasa. Sahabatnya itu tidak gampang menjatuhkan hati sampai serius seperti ini. Apa lagi yang disukai Angga adalah istri orang.

"Dia cantik banget ya?" tanya Randy.

"Dia bukan hanya cantik luarnya aja, hatinya juga baik. Tutur katanya begitu lembut, enak didengar, Ran." Jawab Angga sambil membayangkan wajah Zia, ia jadi senyum-senyum sendiri jadinya.

Mendengar penjelasan Angga, kenapa Randy malah teringat akan Zia? Wanita yang dibicarakan sahabatnya itu persis istri pertamanya. Tak mau kalah, ia pun menceritakan istrinya pada Angga.

"Alah ... Cewek gebetanmu pasti kalah sama istriku, dia juga cantik, sholeh juga. Wajahnya ayu, teduh rasanya jika memandangnya." Yang diceritakan Randy adalah Zia, tapi kenapa ia malah menceritakan istri pertamanya? Bukankah selama ini ia tak menganggapnya? Menceritakan soal Zia, ia jadi teringat akan kepergian istrinya itu.

"Oh iya, aku ada urusan, Ga. Lain kali kita ngobrol lagi ya? Aku harus pergi," ucap Randy.

"Baiklah, aku juga mau ketemu sama gadis impianku itu." Angga lebih dulu keluar dari ruangan Randy, dan mereka berpisah detik itu juga.

***

Randy putuskan menemui Zia, karena ia yakin kalau istrinya itu pasti di tempat kerjanya. Untung, ia sempat mengantar istrinya itu. Jadi ia tahu keberadaan Zia.

Saat ini, Randy sudah berada di tempat Zia. Toko kue yang bertuliskan ARZIA. Ia langsung turun dari mobilnya, lalu ia melihat keberadaan mobil Angga di sana.

"Bukannya Angga mau nemuin wanita itu?" tanyanya pada diri sendiri. Masih berpikir positive, mungkin temannya itu membeli kue untuk ia berikan pada wanita pujaannya itu.

Dengan PD-nya, Randy masuk ke toko itu. Ia yakin kalau Zia pasti senang akan kedatangannya di sana. Setibanya di sana, ia tak melihat keberadaan Zia. Yang menghampirinya malah Mila, gadis itu hapal betul wajah suami dari Zia.

"Ada yang saya bantu, Mas?" tanya Mila, ia seolah tidak mengetahui siapa diri Randy. Karena sebelumnya mereka memang belum pernah bertemu, Mila tahu wajah Randy dari ponsel Zia, melihat gambar yang dijadikan profil.

"Saya mau bertemu istri saya, dia ada di sinikan?" tanya Randy pada Mila.

"Istri?" tanya Mila pura-pura tidak tahu.

"Iya, istri saya, Zia. Pemilik toko kue ini," jelas Randy.

Belum Mila menjawab, terdengar sesuatu yang terjatuh di belakang Randy. Sebuah gelas terlepas dari genggaman seseorang, dan gelas itu pecah seketika. Randy pun langsung membalikan tubuhnya, ia juga terkejut melihat keberadaan Angga. Ia kira dia pengunjung, dan ingin membeli kue. Tapi kenyataannya sepertinya bukan. Bahkan keberadaan Angga sepertinya habis dari dapur toko.

Angga pun tak kalah terkejut, wanita yang ia sukai ternyata istri dari sahabatnya sendiri. Ia tak menyangka ternyata Randy memiliki 2 istri, yang tak habis pikir, kenapa Randy bersikap seperti itu pada Zia?

Randy dan Angga menjadi saling tatap, entah tatapan seperti apa di antara mereka. Yang jelas, seperti ada sesuatu yang tertahan di dalam sana. Tak lama dari situ, Zia datang dari arah Mila. Ia pun terkejut melihat keberadaan suaminya.

"Mas Randy," ucap Zia.

Mendengar namanya dipanggil, Randy pun membalikkan tubuhnya ke arah Zia. Ia menghampiri istrinya itu, meraih tangannya dan langsung meminta maaf. Tak hanya disitu, ia meminta Zia untuk pulang.

"Pulang 'lah," kata Randy.

Zia terdiam, ia tak percaya bahwa suaminya datang dan memintanya untuk kembali ke rumah. Teringat akan sikap Randy semalam, membuat Zia langsung melepaskan tangan suaminya. Angga yang melihat langsung tersenyum, sudah dipastikan pria itu girang tak terkira.

Ia tak peduli akan Zia yang berstatus istri dari sahabatnya itu, ia tidak rela jika gadis pujaannya tersakiti. Ia menantikan akan jawaban Zia, jawaban apa yang akan diberikan gadis itu pada suaminya? Angga jadi gelisah, karena takut Zia kembali pada suaminya.

"Tidak, Mas. Mas pulang saja, aku lebih nyaman di sini," jawab Zia. "Mas pulang saja, aku memilih mundur. Aku cukup tahu diri, bahwa aku memang tak bisa di tengah-tengah kebahagiaan kalian." Zia merasa lega dengan ucapan itu, beban yang terpikul olehnya seketika hilang.

"Mas pulang saja," usir Zia.

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

skrng blng bgtu nanti kna rayu luluh dngn alasan msih ada rsa cinta

2022-10-30

0

Rita Purwanti

Rita Purwanti

lanjut

2022-05-17

0

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

gampang banget Randy ngajak pulang Zia🤭😄

2022-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!