Saat sampai di rumah milik Bu Anna, Syuhada segera masuk ke dalam kamar miliknya. Bu Anna yang melihat Syuhada seperti itu semakin berpikir keras apa yang telah terjadi di restoran tadi.
"Bu... Sudah pulang" Ucap Bu Mijah saat berpapasan dengan Bu Anna di ruang tamu
"Hm" Jawab Bu Anna segera duduk di kursi ruang tamu
Bu Mijah segera pergi ke belakang
"Bu Mijah" Panggil Bu Anna dengan segera Bu Mijah membalikkan tubuhnya
"Iya Nya" Jawab Bu Mijah
"Apa Anas sudah makan siang?" Tanya Bu Anna
"Belum, Nya. Makanan yang aku berikan tadi saja di lempar ke lantai oleh Tuan Anas" Jawab Bu Mijah menjelaskannya
"Cepat panggil Agung ke sini" Perintah Bu Anna dan segera berdiri dari tempat duduknya
Bu Mijah menuju ke kamar milik Tuan Anas. Di depan kamar Tuan Anas ada Agung yang sedang berjaga di depan pintu kamar tersebut.
"Nyonya memanggil mu" Bisik Bu Mijah dengan lirih sedangkan Agung hanya menganggukkan kepalanya saja dan segera pergi
"Nyonya..." Ucap Agung saat berada di ruang tamu
"Kau dan anak-anak buah mu boleh pergi. Jika aku membutuhkanmu, nanti aku akan menghubungi mu lagi" Perintah Bu Anna
"Baik Bos" Ucapnya dan segera pergi
Bu Anna menuju ke kamar milik Tuan Anas dan membuka pintu kamar Tuan Anas.
"Mau apa lagi kau masuk ke dalam kamar ku" Bentak Tuan Anas
"Ada apa dengan mu? Apa Ibu tidak boleh masuk ke dalam kamar milik mu?" Tanya Bu Anna
"Ibu..." Jawab Tuan Anas dengan melihat ke arah pintu kamar miliknya
"Ibu ingin berbicara dengan mu" Ucap Bu Anna yang masih berdiri di depan pintu kamar Tuan Anas dan berkacak pinggang
"Aku tidak ingin berbicara dengan Ibu" Jawab Tuan Anas memalingkan wajahnya dan segera duduk di kursi yang berada di dalam kamar miliknya
"Kenapa?" Tanya Bu Anna segera duduk di samping Tuan Anas
"Apalagi yang harus kita bicarakan? Aku rasa aku ingin sendiri di kamar. Keluarlah Bu dari kamar ku ini" Perintah Tuan Anas
"Ok baik. Ibu akan pergi ke luar! Ibu tunggu di meja makan" Ucap Bu Anna segera keluar dari kamar Tuan Anas
Bu Anna dan Syuhada tengah makan siang bersama di ruang makan. Terdengar suara canda tawa di antara mereka. Suara tertawa tersebut terdengar hingga ke telinga Tuan Anas. Dengan perasaan geram Tuan Anas menghampiri mereka berdua yang berada di ruang makan.
"Bisakah kau menutup mulut mu itu" Ucap Tuan Anas melihat ke arah wajah Syuhada
Syuhada yang mendapat teguran dari Tuan Anas seketika wajahnya berubah.
"Anas kemarilah Nak kita makan siang bersama" Ucap Bu Anna
"Aku tidak berselera untuk makan" Jawab Tuan Anas yang masih melihat wajah Syuhada
"Kau kenapa masih di situ saja" Ucap Tuan Anas kepada Syuhada
"Aku... Aku..." Jawab Syuhada dengan terbata-bata dan segera berdiri dari tempat duduknya
"Pergi dari rumah ku" Usir Tuan Anas
Syuhada berlari ke luar rumah dalam keadaan menangis. Namun Bu Anna lebih dahulu mencekal lengan Syuhada yang membuat Syuhada masih tetap berada di ruang makan tersebut.
"Biarkan aku pergi, Bu" Ucap Syuhada dengan mengusap air matanya
"Kau tidak boleh pergi" Jawab Bu Anna
"Bu biarkan dia pergi! Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi" Sambung Tuan Anas dengan memelototkan kedua bola matanya kepada Syuhada
"Kau ini bagaimana sih, Nas. Kemarin saja kau mati-matian mencari Syuhada dan sekarang kau malah mengusirnya" Ucap Bu Anna dengan mengelengkan kepalanya
"Itu kemarin dan sekarang aku sudah berubah pikiran, Bu. Aku tidak lagi membutuhkan dirinya" Jawab Tuan Anas memalingkan wajahnya
"Oh begitu iya sudah" Ucap Bu Anna segera duduk kembali di tempatnya
"Ayo cepatlah pergi dari rumahku, Syu!" Bentak Tuan Anas
"Anas" Teriak Bu Anna
"Bu..." Panggil Tuan Anas dengan lirih
"Ibu sudah menentukan tanggal pernikahan kalian" Ucap Bu Anna dengan lantang
"Apa" Jawab Tuan Anas terkejut
"Dua hari lagi kalian akan menikah. Kalian tidak perlu repot-repot untuk mengatur itu semua karena sudah ada orang-orang kepercayaan ku yang akan mengaturnya" Ucap Bu Anna melanjutkan makan
"Bu maaf aku tidak bisa menikah dengan Tuan Anas" Sambung Syuhada segera duduk di samping Bu Anna dengan memohon
"Kenapa?" Tanya Bu Anna kepada Syuhada
"Aku belum siap menikah dan aku tidak ingin menikah dengan Tuan Anas" Jawab Syuhada
"Siapa juga yang mau menikah dengan mu" Sambung Tuan Anas
"Iya Bu. Kita berdua tidak cocok" Ucap Syuhada
"Mana mungkin aku cocok dengan mu. Sedangkan kau saja dari kalangan keluarga orang miskin" Jawab Tuan Anas dengan melihat Syuhada dan tersenyum sinis
"Diamlah Anas" Bentak Bu Anna
"Aku tidak butuh penjelasan dari kalian berdua" Ucap Bu Anna segera pergi dan menuju ke kamar miliknya
"Pergi dari rumahku!" Perintah Tuan Anas dengan menyeret Syuhada keluar dari rumah miliknya
"Apa yang kau lakukan, Anas?" Tanya Bu Anna yang sedari tadi masih mengintip mereka berdua
"Dia harus pergi, Bu" Jawab Tuan Anas terus menyeret paksa Syuhada ke luar rumah dan mendorongnya hingga terjatuh
"Plak" Sebuah tamparan yang dilayangkan oleh Bu Anna kepada Tuan Anas
"Ibu..." Ucap Lirih Tuan Anas dengan memegang pipinya yang terasa sakit
"Yang kau lakukan itu sudah salah, Anas. Kau sudah merusak dirinya dan kau sekarang ingin membuangnya begitu saja. Bagaimana jika aku yang berada di posisi Syuhada saat ini" Bentak Bu Anna marah
"Dia berbeda dengan kita, Bu! Biarkan dia pergi toh Bapaknya sekarang juga sudah kaya dengan uang yang aku berikan kepada mereka sebesar satu milyar" Ucap Tuan Anas menyombongkan dirinya
"Masuklah ke dalam kamar milikmu aku tidak ingin melihat wajah mu lagi" Perintah Bu Anna
"Tidak" Jawab Tuan Anas segera pergi
"Kau mau kemana?" Tanya Bu Anna yang melihat Tuan Anas akan naik mobil
"Pergi" Jawab Tuan Anas dengan singkat
"Kalau kau berani keluar dari rumah ini. Maka akan aku pastikan namamu tercoret dalam kartu keluarga" Ancam Bu Anna
"Ada apa dengan Ibu? Melarang ku untuk melakukan ini dan itu'' Ucap Tuan Anas dengan mengepalkan kedua tangan miliknya
"Tuan Anas Mikail kau mau mengikuti perintah Ibu mu atau tidak" Teriak Bu Anna dengan lantang
"Ibu selalu saja seperti itu" Ucap Tuan Anas segera masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamar miliknya
"Maafkan Anas" Ucap Bu Anna segera menolong Syuhada
"Kenapa Ibu meminta maaf kepada ku? Ibu tidak bersalah" Jawab Syuhada segera berdiri
"Ayo, masuklah" Ajak Bu Anna dengan tersenyum
"Bu biarkan aku pergi dan terimakasih selama ini Ibu sudah berbaik hati kepada ku" Ucap Syuhada segera memeluk Bu Anna dan menangis
"Hei... Kenapa?" Tanya Bu Anna dengan membalas pelukan tersebut
"Biarkan aku pergi" Ucap Syuhada kembali memohon
"Kau tidak boleh pergi, Nak. Kau tau Ibu akan menikahkan mu dengan Anas. Anas akan bertanggung jawab" Jawab Bu Anna menjelaskannya
"Ini bukan salah Tuan Anas, tapi ini salah Bapakku" Ucap Syuhada dengan lirih
"Sudahlah siapapun yang bersalah entah itu Anas atau Bapakmu. Ibu tidak memikirkan itu lagi yang terpenting sekarang adalah kau akan segera menikah dengan Anas" Jawab Bu Anna segera membawa masuk Syuhada ke dalam rumah miliknya
Bersambung... ✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Santi Rizal
untung camer nya baik
2025-01-01
0
🅻ᵒʷᵉˡˡʸⁿ᭄
semangat update..
Salam manis dari "Reinkarnasi untuk Balas dendam"
2022-03-01
0
🐾Lady_DI 💋♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ
Anas cuma takut am ibunya
2021-12-17
3