Istri Tuan Anas
Tuan Anas Mikail lelaki tua berumurkan 40 tahun yang memiliki segalanya tanpa mempunyai cinta. Cintanya padam atas penghianat yang di lakukan oleh pacarnya. Namira kepergok sedang melakukan hubungan intim dengan seseorang lelaki yang jauh lebih muda dibandingkan dengan Tuan Anas.
Semenjak kejadian itu Tuan Anas mengumbar gairahnya kepada seluruh wanita yang dibelinya. Tuan Anas menikmati malam panjangnya dengan meniduri wanita-wanita yang berusia jauh lebih muda dibandingkan dengan Namira. Wanita-wanita itu bahkan dengan senang hati ingin tidur bersama Tuan Anas tanpa di bayar sekalipun. Pesona Tuan Anas membuat jantung hati para wanita klepek-klepek.
"Sayang apa layanan ku kurang puas untuk mu? Tanya Lula seorang wanita berparas cantik
"Tidak" Jawab Tuan Anas dengan singkat
"Apakah malam ini kau ingin menginap di sini? Tanya Lula dengan manja dan duduk di pangkuan Tuan Anas
"Tidak" Jawabannya
"Ada apa dengan dirimu? Kau hanya menjawab tidak, tidak, dan tidak" Ucap Lula protes
Tangan Lula mulai menggerayangi dada bidang milik Tuan Anas. Lula membuka satu persatu kancing baju milik Tuan Anas.
"Apa yang kau lakukan? Tanya Tuan Anas mencegah tangan Lula untuk tidak membuka kancing baju miliknya
"Aku menginginkannya" Jawab Lula berbisik di telinga Tuan Anas
Tuan Anas hanya terdiam, saat Lula mulai ******* bibir Tuan Anas. Tuan Anas yang mendapatkan perlakuan itu dari Lula langsung membalas ciuman Lula.
"Ah..." Desah Lula saat Tuan Anas mengigit bibir bawah Lula
"Kau sangat nakal" Ucap Tuan Anas melepas ciumannya
"Bukankah kau menikmatinya? Tanya Lula
Tuan Anas ******* kembali bibir Lula dengan sangat lahap. Bahkan mereka saling tukar Saliva tanpa rasa jijik. Tuan Anas membawa Lula menuju tempat tidur tanpa melepas ciumannya. Tuan Anas menghempaskan tubuh mungil Lula ke atas tempat tidur. Dengan segera Tuan Anas membuka seluruh pakaiannya dengan sangat sigap.
Lula yang melihat senjata Tuan Anas tersenyum.
"Apakah kau sudah siap sayang? Tanya Tuan Anas dengan suara beratnya
Lula hanya menganggukkan kepalanya
"Ah..." Desah Lula saat senja Tuan Anas masuk ke dalam miliknya
"Kau menikmatinya? Tanya Tuan Anas dengan berbisik
"Em..." Jawabannya
Permainan Tuan Anas semakin panas ketika Lula mengerang mengeluarkan cairan kenikmatan. Setelah terjadi pergumulan yang sangat panjang. Akhirnya Tuan Anas merebahkan tubuhnya di samping Lula.
"Tidurlah. Kau pasti lelah" Ucap Tuan Anas dengan mengecup pucuk kepala Lula
"Hm" Jawab Lula dengan memeluk Tuan Anas hingga tertidur pulas
Pagi hari saat Lula bangun tidur, Lula tidak melihat lagi Tuan Anas tidur di samping dirinya.
"Dia selalu pergi begitu saja" Ucap Lula bangun dari tempat tidur dan mengambil pakaian yang berserakan di lantai
.
.
Di tempat lain hiduplah seorang gadis remaja yang bernama Janna Riskati Syuhada, berumur 20 tahun. Syuhada tidak lagi memiliki seorang Ibu, Ibu Syuhada meninggal dunia saat Syuhada berumur 18 tahun akibat sakit jantung yang di deritanya. Bapak Syuhada hanya seorang berandal kelas bawah yang bermainkan judi.
Hidup Syuhada penuh dengan penekanan saat dirinya tidak lagi memiliki Ibu. Ibu dulunya yang bisa menjadi tameng kejahatan Bapaknya kepada Syuhada. Saat Ibu Syuhada meninggal, tanpa ada rasa sedih Bapak Syuhada tidak berada di saat-saat terakhir pemakaman Ibu Syuhada.
Bapak Syuhada berasyik main judi di salah satu tempat. Bahkan Syuhada sudah menelepon Bapaknya dan mengabarkan jika Ibunya meninggal. Namun sayangnya Bapak Syuhada tidak datang.
Sekarang Syuhada hidup seorang diri di rumah yang sudah hampir roboh di tanah milik orang lain. Syuhada kini bekerja sebagai kurir pengantar makan di salah satu restoran ternama. Syuhada bercita-cita ingin menjadi seorang dokter kandungan. Dengan sangat giat Syuhada menekuni pekerjaannya saat ini. Syuhada bahkan harus makan seadanya saja di karenakan uang gajinya di sisihkan untuk masuk pendaftaran kuliah. Bos Syuhada yang bernama Anna sangat baik kepadanya. Jika Syuhada mendapatkan orderan yang sangat banyak maka dirinya akan mendapatkan bonus dari Bosnya.
"Syuhada apa kau sudah makan" Teriak Lukman teman kerjanya
"Nanti aku akan makan setelah mengantarkan makanan ini" Jawab Syuhada dengan berteriak
"Astaga anak itu selalu saja menyusahkan dirinya sendiri" Ucap Lukman lirih
"Eh... Lukman apa kau menyukai Syuhada? Tanya Edwin teman kerjanya
"Kau ini Edwin ada-ada saja. Aku ini sudah menganggap Syuhada sebagai adikku sendiri" Jawab Lukman tersenyum
"Awas iya kalau kau jatuh cinta kepada Syuhada aku akan menjewer telinga mu" Ucap Edwin tertawa
"Apa jangan-jangan kau yang suka dengan Syuhada? Tanya Lukman balik
"Oh sudah jelas itu" Jawab Edwin tersenyum
"Apa? Sejak kapan kau mulai menyukai Syuhada? Tanya Lukman
"Sejak Syuhada bekerja di sini. Aku jatuh cinta kepada Syuhada pada pandangan pertama" Jawab Edwin menjelaskannya
"Bagaimana dengan Caca? Tanya Lukman yang selama ini tahu kalau Edwin dekat dengan Caca
"Caca iya. Syuhada iya juga" Jawab Edwin tertawa terbahak-bahak
"Kau ini laki-laki tidak punya pendirian. Kau harus pilih salah satu di antara mereka" Ucap Lukman
"Haruskah seperti itu? Tanya Edwin
"Iya harus" Jawab Lukman
"Hm... Baiklah aku akan pikiran kembali siapa yang harus aku pilih di antara mereka" Ucap Edwin dengan santai
"Apa yang kalian bicarakan? Tanya Bu Anna sebagai pemilik Restoran Ranum yang tiba-tiba berada di situ
"Anu Bu itu" Jawab Edwin menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal
"Aduh kalian ini. Selalu saja tidak fokus saat bekerja" Ucap Bu Anna
"Ayo, layani tamu yang di sebelah sana" Perintah Bu Anna
"Baik Bu" Ucapannya bersamaan
"Kau itu selalu mengajak diriku berbicara saat kerja" Ucap Lukman menyalahkan Edwin
"Iya maaf. Aku pikir Bos hari ini tidak datang" Jawab Edwin tersenyum
"Apa kalian masih ingin meneruskan pembicaraan kalian di situ" Teriak Bu Anna saat melihat banyak tamu yang berkunjung
"Ah... Maafkan kami, Bu" Ucap Lukman sedikit menundukkan kepalanya
"Eh... Anak-anak itu" Jawab Bu Anna lirih
Bu Anna masuk ke dalam ruangannya, setelah melihat Lukman dan Edwin mulai melayani pengunjung.
"Halo... Selamat datang di restoran kami" Sapa Edwin kepada pengunjung perempuan
"Dasar buaya buntung" Umpat Lukman pada Edwin
Restoran Bu Anna selalu banyak pengunjung dan bahkan banyak orderan setiap hari yang masuk di karenakan masakannya sangatlah enak. Bu Anna atau sering di panggil Nyonya Anna merupakan pemilik restoran Ranum di usianya yang memasuki umur 60 tahun masih giat menekuni bisnis kuliner. Bu Anna tidak melupakan jati diri di mana dari restoran itulah kini dirinya berserta almarhum suaminya menjadi orang sukses dan ternama.
Bersambung... ✍️
Hai teman-teman jangan lupa baca novel ku yang lainnya juga iya berjudul:
1. PAPA UNTUK ANAKKU
2. MAYSAROH
3. ISTRI TUAN ANAS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Indri Ani40
hadir , DN slm kenal
2023-12-02
1
⚙️ ˢˢᵃ• モラ ちゃん 💦
semangat
2022-03-04
0
Yukity
lama nggak jumpa Thor..
ternyata ada yang baru👍🏼😍
Semangaat🆙😍
2022-03-04
0