Hari semakin siang dan pesanan makanan harus sudah tiba di kantor Mikail Grup. Syuhada yang tidak memiliki motor lagi mencari jalan lain untuk sampai di kantor Mikail Grup. Di sisi lain Syuhada sudah tidak memiliki uang untuk biaya menyewa kendaraan. Syuhada menelepon salah satu teman dekatnya dan meminta bantuan untuk meminjaminya motor gerobak. Agar Syuhada bisa membawa semua 500 box nasi tersebut. Teman Syuhada dengan sigap meminjamkan motor gerobak kepada Syuhada setelah mendengarkan semua apa yang sudah terjadi kepada Syuhada.
Jam tangan yang di kenakan Syuhada sudah menunjukkan pukul 12:00 dan sudah menandakan waktu istirahat dan makanan siang. Betapa terkejutnya ketika Syuhada melihat jam tangan miliknya. Sehingga membuat Syuhada harus menambah kecepatan motornya agar sampai di kantor Mikail Grup.
Setelah sampai di kantor Mikail Grup. Dengan terburu-buru Syuhada membawa begitu banyak box nasi yang ada di kedua tangan miliknya. Syuhada berlari menuju ke dalam kantor Mikail Grup. Saat Syuhada akan masuk ke dalam, tanpa sengaja dirinya menabrak seorang lelaki dan menjatuhkan semua box makanan tersebut. Box makanan itu tumpah dan mengotori pakaian milik laki-laki itu.
"A... Kau ini punya mata tidak" Umpat Laki-laki itu geram
"Maaf-maaf aku tidak sengaja menabrak mu, Pak" Ucap Syuhada dengan membersihkan jas laki-laki itu dan mengelapnya dengan tangan miliknya, sehingga jas tersebut semakin terlihat kotor
"Jangan sentuh aku" Bentaknya
"Maafkan aku. Aku akan membersihkan jas milikmu, Pak" Ucap Syuhada dengan menundukkan kepalanya
"Nona. Apa yang Nona lakukan. Kau sudah mengotori pakaian Tuanku" Sambung Dirly sang asisten Tuan Anas
"Tolong lepaskan jasnya, Pak! Aku akan membersihkannya sekarang juga" Ucap Syuhada
"Astaga. Wanita ini sangat menyebalkan" Umpat Tuan Anas dengan membuka kacamata hitam miliknya yang Ia kenakan
"Nona pergilah" Ucap Dirly mengusirnya
"Maaf Pak. Aku harus mengantarkan makanan ini ke dalam" Jawab Syuhada dengan mengambil box makanan yang sudah terjatuh berhamburan dan sebagain makanannya sudah kotor
"Apa kau bilang? Apa kau buta. Lihatlah semua box makanan itu terjatuh, berhamburan dan kau masih ingin memberikannya kepada kami. Kau pikir kami ini apa" Ucap Tuan Anas marah
"Aku harus bagaimana, Pak?" Tanya Syuhada
"Kau harus menganti makanan ini semua" Jawab Tuan Anas dengan menendang box makanan yang sudah terjatuh
"Pak. Bisakah Bapak bersikap sopan" Bentak Syuhada
"Kau berani membentak ku. Kau siapa? Kalau di lihat-lihat kau hanya seorang kurir dari restoran Ranum. Ck" Ucap Tuan Anas dengan memalingkan wajahnya
"Bapak tidak sopan sekali dengan sikap Bapak yang sudah menendang makanan itu" Jawab Syuhada menunjuk ke arah wajah Tuan Anas dengan marah dan emosi
"Nona. Tolong kendalikan emosimu" Sambung Dirly dengan lirih
"Kau diam lah. Aku tidak ada urusan dengan mu" Bentak Syuhada kepada Dirly
"Astaga Nona. Sepertinya kau ingin mencari masalah dengan Tuan Anas" Ucap Dirly lirih
"Kau cepatlah pergi dari sini" Usir Tuan Anas
"Kenapa kau jadi mengusirku sekarang" Ucap Syuhada
"Jangan membuat keributan di sini" Jawab Tuan Anas dengan berkacak pinggang
"Aku tidak membuat keributan, Pak. Aku tulus ingin meminta maaf kepada Bapak dan ingin membersihkan jas Bapak yang kotor itu" Ucap Syuhada
"Tidak perlu. Jas ini sangat mahal dan bukan sembarang orang bisa mencuci dengan seenaknya" Jawab Tuan Anas
"Astaga Bapak ini sangat sombong sekali" Ucap Syuhada tertawa
"Kenapa kau tertawa?" Tanya Dirly yang tidak mengerti
"Hei... Pak jas model seperti itu banyak sekali di jual di pasaran. Iya mungkin harganya seratus ribu saja. Semahal apa sih jas Bapak itu?" Tanya Syuhada dengan santai
"Jelaskan kepadanya, Dirly" Perintah Tuan Anas
"Nona sebaiknya anda segera pergi dari kantor ini dan tinggalkan makanan itu di situ saja, nanti akan ada orang yang membersihkannya" Ucap Dirly menjelaskannya
"Apa ini kantor mu sehingga kau seenaknya berbicara kepada ku seperti ini?" Tanya Syuhada
"Eh... Dasar wanita tidak berguna" Ucap Tuan Anas segera pergi masuk ke dalam kantor di ikuti oleh Dirly
"Pak... Jangan marah-marah nanti cepat tua" Teriak Syuhada yang tidak di hiraukan oleh Tuan Anas
"Iya... Benar dia sudah tua sih" Ucap Syuhada tertawa terbahak-bahak dan menjadi pusat tontonan
"Awas saja kau" Ucap batin Tuan Anas geram
"Dirly ambil jas baru untuk ku" Perintah Tuan Anas saat berada di dalam ruang kerja miliknya
"Baik. Tuan" Ucap Dirly langsung mengambil jas baru yang ada di lemari pakaian Tuan Anas. Ruang kerja Tuan Anas sengaja di desain begitu bagus. Di dalam ruang kerja Tuan Anas ada sebuah kamar tidur dan lemari pakaian beserta kamar mandi. Ketika Tuan Anas lelah bekerja, maka dirinya akan beristirahat di situ sejenak.
Setelah mengganti pakaiannya, Tuan Anas menelepon Ibunya.
"Halo. Bu" Ucap Tuan Anas saat telepon itu sudah tersambungkan
"Iya. Ada apa kau menelepon, Ibu?" Tanya Bu Anna langsung
"Bisakah Ibu tidak mempekerjakan seorang wanita lemah" Jawab Tuan Anas dengan kesal
"Wanita lemah? Apa maksud mu, Nak?" Tanya Bu Anna yang tidak mengerti
"Kau tau Ibu. Karyawan Ibu sudah menabrak ku dan menjatuhkan semua box makanan. Bukan hanya itu saja pakaian ku kotor terkena tumpahan makanan itu semua" Jawab Tuan Anas menjelaskannya
"Astaga benarkah seperti itu. Apa kau baik-baik saja, Nak?" Tanya Bu Anna
"Aku baik-baik saja, Bu. Tapi pakaian ku yang tidak baik-baik saja" Jawab Tuan Anas dengan marah
"Anas... Bukankah jas mu hanya kotor saja. Kenapa kau membesar-besarkan masalahnya" Ucap Bu Anna
"Aku tidak ingin melihat wanita itu lagi, Bu. Ibu sebaiknya memecat dia saja" Perintah Tuan Anas
"Ibu minta maaf, Nak. Kalau dia tidak sengaja menabrak mu dan soal makanan Ibu akan menganti semua makanan itu" Ucap Bu Anna menjelaskannya
"Ibu kenapa juga memperkerjakan kurir seorang wanita. Apa tidak ada laki-laki di dunia ini yang ingin menjadi kurir" Jawab Tuan Anas protes
"Anas... Ibu masih banyak pekerjaan. Nanti kita bicarakan lagi, Nak" Jawab Bu Anna mengakhiri teleponnya
"Ibu..." Teriak Tuan Anas yang teleponnya sudah terputus
Setelah kecerobohan yang di lakukan oleh Syuhada. Syuhada segera masuk ke ruangan Bu Anna dan meminta maaf atas tindakannya tersebut.
"Iya. Aku memaafkan mu, Nak" Ucap Bu Anna lirih
Saat Bu Anna mengucapkan kata maaf, hati Syuhada merasa lega. Syuhada mulai menceritakan kepada Bu Anna soal laki-laki yang Ia tabrak. Bu Anna yang mendengarkan cerita Syuhada hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Toh dia tau orang yang di ceritakan oleh Syuhada adalah Tuan Anas anak dari Bu Anna yang merupakan CEO Mikail Grup.
Bersambung... ✍️
PROMO NOVEL BARU
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🐾Lady_DI 💋♡⃝ 𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂ
awal bertemunya tuan Anas dan syuhada.
lanjut
2021-12-11
5
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
masih nyimak
2021-12-04
2