"Syu... Syuhada" Panggil Lukman
"Iya ada apa, Man?" Tanya Syuhada yang tengah duduk santai di dapur
"Ada Pak Adam di depan ingin bertemu dengan mu" Jawab Lukman
"Bapak..." Ucap Syuhada segera berlari menuju ke depan
"Syu... Maafkan Bapak, Nak" Ucap Pak Adam dengan memohon dan sedang berpura-pura
"Ada apa Bapak kemari?" Tanya Syuhada
"Bapak ingin meminta maaf atas kejadian kemarin" Jawab Pak Adam dengan sedih
"Iya Syuhada maafkan Bapak. Di mana motor milik Bos ku, Pak?" Tanya Syuhada melihat keadaan sekitar
"Motor... Motor itu di bawah oleh rentenir. Maafkan Bapak, Syu..." Jawab Pak Adam bertekuk lutut di hadapan Syuhada
"Bapak berdiri lah. Jangan seperti ini malu di lihat banyak orang di sini" Ucap Syuhada dan Pak Adam segera berdiri
"Maafkan Bapak" Jawab Pak Adam
"Duduklah, Pak" Perintah Syuhada dengan menarik salah satu kursi yang berada di restoran tersebut
"Iya Syu" Jawab Pak Adam segera duduk di ikuti oleh Syuhada yang duduk di samping Pak Adam
"Bapak sudah makan?" Tanya Syuhada
"Hm..."
"Kalau Bapak belum makan. Aku akan memesankan makanan untuk Bapak. Bapak ingin makan apa?" Tanya Syuhada dengan memberikan daftar menu makanan tersebut
"Bapak masih Kenyang, Syu" Jawab Pak Adam menolaknya namun perutnya berkata lain
"Bunyi apa itu" Ucap Syuhada dengan tertawa
"Hi..."
"Udah Bapak tunggu di sini dulu. Syu akan mengambilkan makanan untuk, Bapak" Perintah Syuhada
"Iya Syu. Terimakasih" Jawab Pak Adam dengan tersenyum
Syuhada pergi ke dalam restoran dan mulai mengambil makanan.
"Ada apa Syu? Bapakmu kemari?" Tanya Lukman yang berpapasan saat akan mengambil makanan
"A... Itu. Bapak hanya ingin bertemu dengan ku saja" Jawab Syuhada tersenyum
"Apa dia menyusahkan mu lagi?" Tanya Lukman yang sudah mengetahui sifat Pak Adam
"Tidak Lukman. Kau ini sudah berburuk sangka kepada Bapak ku" Jawab Syuhada dengan tertawa
"Syukurlah kalau begitu" Ucap Lukman segera pergi mengantarkan pesanan makanan
Setelah Syuhada mengambil makanan, Syuhada segera kembali menemui Bapaknya.
"Pa... Makanlah" Ucap Syuhada dengan meletakkan makanannya di atas meja
"Terimakasih Syu..." Jawab Pak Adam segera memakan makanan tersebut dengan sangat lahap. Syuhada yang melihat cara makan Bapaknya merasa sedih, seolah-olah Pak Adam tidak makan satu minggu saja
"Uhukk... Uhukk..." Suara batuk Pak Adam tersedak
"Minum dulu Pak. Jangan terburu-buru makannya" Ucap Syuhada dengan memberikan air minum kepada Pak Adam
Pak Adam kembali menikmati makanan tersebut. Tanpa iya sadari Syuhada menelan ludahnya sendiri karena merasa lapar melihat Pak Adam makan. Sebenarnya makanan yang iya berikan kepada Pak Adam adalah jatah makan siang miliknya.
"Syu... Kau sedang memikirkan apa?" Tanya Pak Adam yang melihat Syuhada sedang melamun
"Syu..."
"Syuhada..." Panggil Pak Adam yang ke sekian kalinya membuat Syuhada tersadarkan dari lamunannya
"Iya Pak. Apa yang Bapak tanyakan kepada, Syu" Ucap Syuhada
"Kenapa kau melamun, Nak?" Tanya Pak Adam
"Oh... Syu. Syu tidak melamun, Pak" Jawab Syuhada
"Jelas-jelas tadi Bapak melihat mu sedang melamun" Ucap Pak Adam
"Hm..."
"Syu bisakah sebentar malam kita pergi ke taman hiburan. Sebagai permintaan maaf ku, Bapak sadar selama ini Bapak salah dan sudah kasar denganmu" Ucap Pak Adam sedang menyusun rencananya
"Syu masih banyak pekerjaan yang belum Syu selesai, Pak" Jawab Syuhada menolaknya
"Syu... Kali ini saja. Bapak tidak akan menyusahkan mu lagi" Ucap Pak Adam dengan memohon
"Bagaimana iya, Pak. Syu... Pikir-pikir dulu deh. Nanti malam Syu kabari Bapak lagi iya" Jawab Syuhada tersenyum
"Nah gitu dong. Bapak harap kau mau. Iya sudah Bapak pergi dulu. Makasih lho Syu makanannya" Ucap Pak Adam berpamitan
"Hati-hati di jalan, Pak" Jawab Syuhada dengan melihat kepergian Pak Adam
"Hah... Semoga aja anak itu setuju dengan ajakan ku. Agar aku bisa mendapatkan uang 1 miliyar itu" Ucap batin Pak Adam tertawa
.
.
Pada malam hari
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Namun Pak Adam tidak mendapatkan sebuah telepon dari Syuhada. Pak Adam mencoba menelepon Syuhada lagi-lagi ponsel milik Syuhada sedang sibuk.
"A... Anak ini sedang menelepon siapa sih" Teriak Pak Adam geram
Pak Adam yang tidak memiliki banyak waktu lagi segera menjemput Syuhada dengan menyewa sebuah mobil rental. Pak Adam tidak ingin merusak janji yang dirinya buat dengan Tuan Anas batal sia-sia.
Sedari tadi Syuhada sedang mendapatkan sebuah telepon dari Lukman. Lukman mengajak dirinya untuk nonton film di bioskop. Namun Syuhada menolaknya dengan alasan dirinya ingin pergi ke tempat hiburan bersama Pak Adam.
"Syu... Syuhada" Panggil Pak Adam dari luar rumah milik Syuhada
"Bapak" Ucap Syuhada segera membuka pintu rumahnya
"Kau belum juga bersiap-siap" Ucap Pak Adam melihat keadaan Syuhada saat ini
"Aku pikir Bapak..." Jawab Syuhada dengan menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal
"Sudah-sudah cepat sana ganti pakaianmu. Bapak tunggu di luar" Perintah Pak Adam dan diikuti oleh Syuhada segera menganti pakaian yang Ia kenakan
Pak Adam yang sudah di luar rumah mendapatkan sebuah telepon dari Dirly. Kalau jam sembilan Syuhada harus sudah berada di dalam apartemen milik Tuan Anas.
"Syu... Cepatlah" Teriak Pak Adam dari luar rumah
"Iya Pak" Jawab Syuhada terburu-buru keluar rumah
"Apa yang kau pakai, Syu?" Tanya Pak Adam
"Apa?" Tanya Syuhada balik
"Pakaian mu lihatlah. Apa tidak ada pakaian lain yang lebih bagus" Jawab Pak Adam dengan kesal
"Pak... Ini pakaian yang paling bagus Syu milik saat ini" Ucap Syuhada dengan merapikan pakaian miliknya
"Sudah-sudah. Ayo masuk!" Ajak Pak Adam dan diikuti oleh Syuhada duduk di samping Pak Adam
"Pa... Ini mobil milik siapa?" Tanya Syuhada
"Ini mobil rental. Bapak sengaja menyewanya" Jawab Pak Adam dengan fokus menyetir
Setelah sampai tempat tujuan, Pak Adam segera memarkirkan mobil tersebut.
"Syu keluarlah kita sudah sampai!" Perintah Pak Adam
"Pa... Ini tempat apa? Bukankah Bapak mengajakku ke taman hiburan?" Tanya Syuhada yang tidak mengerti
"Sudah kita masuk ke dalam dulu untuk makan malam" Jawab Pak Adam segera masuk ke dalam tempat itu yang sebenarnya tempat itu adalah apartemen
"Pa..." Panggil Syuhada dengan mengikuti langkah Pak Adam
Setelah Pak Adam berhasil masuk ke dalam apartemen milik Tuan Anas.
"Duduklah Syu. Bapak keluar sebentar dan akan memesan makanan untuk kita" Ucap Pak Adam segera keluar dari apartemen Tuan Anas
Syuhada mulai menyusuri ke dalam apartemen tersebut. Di sana terdapat sebuah ranjang tempat tidur yang berukuran besar. Syuhada duduk di tepi ranjang tersebut dan mulai duduk termenung. Beberapa menit kemudian masuk seseorang ke dalam apartemen tersebut. Syuhada yang beranggapan bahwa itu Bapaknya. Namun tanpa sengaja Syuhada merasakan sebuah pelukan dari seseorang begitu erat.
"Bapak. Apa yang Bapak lakukan" Ucap Syuhada dengan membalikkan tubuh miliknya. Namun laki-laki itu semakin liar mencium bagian telinga Syuhada dan turun ke leher dengan menyibak rambut panjang milik Syuhada
"Kau harus memuaskan ku malam ini" Bisik Tuan Anas di telinga Syuhada
"Kau" Ucap Syuhada saat berhasil melihat laki-laki tersebut
"Kau" Ucap Tuan Anas yang tidak kalah terkejut saat melihat Syuhada yang berada di apartemen miliknya
"Apa yang kau lakukan di sini? Kemarin kau sudah membuat keributan dengan ku dan sekarang kau ingin melecehkan ku?" Tanya Syuhada marah
"Apa maksud mu berbicara seperti itu?" Tanya Tuan Anas
"Keluarlah dari tempat ini!" Usir Syuhada
"Ck. Dasar wanita murah! Apa kau tidak tau kalau ini apartemen milik ku" Ucap Tuan Anas
"Apartemen. Hei ini itu restoran dan tempat ini sudah di sewa oleh Bapakku untuk makan malam ku bersama Bapakku" Jawab Syuhada menjelaskannya
"Dasar bodoh. Jelas-jelas kau sudah di tipu oleh Bapakmu yang mata duitan itu" Umpat Tuan Anas
"Kenapa kau jadi mengatai Bapakku seperti itu?" Tanya Syuhada yang tidak mengerti
"Ah... Sudah-sudah wanita ini bikin aku pusing saja. Asal kau tau iya. Kau itu sudah di jual oleh Bapakmu dengan harga 1 milyar kepada ku" Jawab Tuan Anas dengan lantang
"Kau berbicara omong kosong. Aku tau Bapakku tidak seperti itu" Ucap Syuhada tertawa
"Kau ****** wanita murah layani aku. Puaskan aku malam ini" Perintah Tuan Anas segera menarik tubuh Syuhada ke atas ranjang miliknya
"Aku tidak mau" Teriak Syuhada ketakutan
"Lakukan" Ucap Tuan Anas dengan menghadapkan wajah Syuhada ke dirinya
Tuan Anas segera mencium bibir Syuhada. Namun Syuhada mengunci bibir miliknya. Syuhada memukul kepala Tuan Anas, Tuan Anas yang merasakan kesakitan akhirnya melepaskan ciumannya. Syuhada melarikan diri, tetapi dirinya tidak berhasil keluar dari apartemen tersebut.
Tuan Anas menarik pakaian milik Syuhada hingga robek.
"A..." Ucap Tuan Anas saat melihat gunung kembar tersebut
"Jangan... Jangan lakukan itu kepada ku" Jawab Syuhada dengan memohon
Tuan Anas berjalan perlahan-lahan menuju ke arah Syuhada. Syuhada berjalan mundur tanpa dirinya sadari. Syuhada sudah sampai di tembok dan tidak bisa berkutik. Tuan Anas membelai pipi Syuhada, Syuhada yang mendapat perlakuan itu gemetar dan ketakutan.
"Jangan" Ucapannya dengan menutupi gunung kembar tersebut
"Singkirkan tangan mu itu" Perintah Tuan Anas
Syuhada mulai memberontak saat Tuan Anas mulai menikmati tubuhnya. Tuan Anas yang lebih kuat akhirnya Syuhada mengikuti saja permainan Tuan Anas. Syuhada baru pertama kalinya melakukan hubungan layaknya sepasang suami istri dirinya merasakan kesakitan. Tuan Anas masih menggesek-gesek benda miliknya saat benda tersebut susah masuk ke dalam milik Syuhada. Syuhada berteriak saat senjata milik Tuan Anas berhasil masuk ke dalam miliknya.
Malam panas pun terjadi di antara keduanya. Bahkan Tuan Anas tidak membiarkan Syuhada untuk beristirahat sekalipun. Kini Syuhada mengetahui orang yang iya sayangi tega menjual dirinya dengan harga 1 milyar.
Bersambung... ✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Santi Rizal
bapak kurang ajar
2024-12-27
0
As Lamiah
tega banget huh
ih tuan Anas yg kaya doyan banget main paksa g takut dosa
2022-07-01
2
🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂
bapak GK adaakhlak
2021-12-17
2