Episode 8

Saat pagi hari

Syuhada tersadarkan diri atas kejadian semalam yang menimpa dirinya. Syuhada mengingat kembali kejadian tersebut dengan isak tangis. Di mana seorang laki-laki sudah merebut keperawanannya.

"A... Aku sudah tidak suci lagi" Teriak Syuhada

"Aku wanita murah, aku wanita ******" Umpat Syuhada kepada dirinya sendiri

"Ibu... Kenapa Ibu tinggal aku? Aku ingin pergi bersama Ibu meniggalkan dunia ini" Ucap Syuhada menangis sesenggukan

"Nona. Nona sudah bangun?" Tanya Mela asisten Tuan Anas yang di utuskan untuk menjaga Syuhada

"Kau siapa?" Tanya Syuhada dengan menutupi tubuh miliknya

"Aku Mela" Jawab Mela lirih

"Kenapa kau berada di sini?" Tanya Syuhada mulai mengusap air matanya

"Aku di perintahkan oleh Tuan Anas untuk membantu Nona membersihkan tubuh Nona" Jawab Mela menjelaskannya

"Apa" Ucap Syuhada terkejut

"Pergilah kau dari sini aku tidak ingin melihat mu" Perintah Syuhada

"Baik. Nona aku akan pergi. Jika Nona membutuhkan sesuatu tolong panggil aku" Ucap Mela segera keluar dari kamar tersebut

"Aa... Ibu..." Syuhada kembali menangis

Syuhada menangis karena dirinya yang sudah tidak suci lagi. Setelah beberapa jam kemudian dirinya ingin pergi ke kamar mandi. Saat Syuhada akan melangkah kakinya menuju ke kamar mandi dirinya merakan kesakitan dan perih di sekitar daerah **** *************

"Aku harus kuat" Ucap Syuhada dengan meneteskan air matanya

"Aw..." Ucap Syuhada kesakitan

Syuhada menghentikan langkah kakinya tepat di depan cermin. Syuhada memperhatikan dirinya dalam pantulan cermin tersebut. Syuhada dapat melihat begitu banyak tanda stempel milik Tuan Anas yang tergambar jelas di tubuh Syuhada.

"Ini apa. Kenapa semua tubuhku berwarna seperti ini" Teriak Syuhada dengan memecahkan cermin yang ada di depannya

"Nona. Apa yang Nona lakukan?" Tanya Mela segera masuk ke dalam kamar tersebut dan melihat cermin itu hancur

"Diam" Bentak Syuhada dengan marah

"Aw..." Teriak Syuhada kesakitan saat melangkahkan kakinya

"Biarkan aku membantu, Nona" Ucap Mela segera memapah Syuhada masuk ke dalam kamar mandi dan membantu Syuhada untuk mandi

Setelah dilihatnya membaik, Mela segera mengabari Tuan Anas kondisi saat ini Syuhada. Tuan Anas menyuruh Mela agar Syuhada tidak keluar dari apartemen milik.

"Nona... Makanlah" Ucap Mela dengan membawa nampan yang berisikan makanan

"Aku tidak lapar" Jawab Syuhada dengan memalingkan wajahnya

"Nona makanlah. Atau Tuan nanti akan memarahiku" Ucap Mela menundukkan kepalanya

"Aku tidak mau makan" Ucap Syuhada dengan menepis makanan tersebut saat Mela akan meletakkan di atas meja

"Nona..." Panggil Mela saat melihat makanan tersebut berhamburan dan Mela segera membersihkannya

"Ibu..." Ucap Syuhada dengan menangis tersedu-sedu dan berlari ke luar dari apartemen.

"Buka pintunya" Teriak Syuhada

"Maaf Nona. Nona di larang keluar dari apartemen ini. Nona harus berada di sini dan menunggu Tuan pulang" Ucap Mela

"Apa maksud mu? Kau siapa sudah mengatur hidupku?" Tanya Syuhada melihat ke arah wajah Mela dan memelototkan kedua bola matanya

"Aku hanya menjalankan tugas dari Tuanku, Nona" Jawab Mela

"Ck. Kau sama saja dengan Tuan mu itu" Ucap Syuhada lagi-lagi ingin mendobrak pintu apartemen tersebut

Syuhada masuk ke dalam kamar tersebut dengan rasa sakit hati. Di atas ranjang sana masih terlihat jelas bercak darah keperawanannya. Syuhada mengambil bantal dan merebahkan tubuhnya di atas lantai tersebut dengan melihat langit-langit apartemen itu. Syuhada meratapi nasib yang di alaminya sekarang ini.

"Siapa yang mau menikahi ku" Ucap Syuhada lirih

"Aku sudah tidak perawan lagi, selama ini aku menjaga diriku semata-mata hanya untuk calon suami ku kelak yang dapat menikmatinya. Tapi kenapa kau berikan aku cobaan seperti ini" Ucap Syuhada menangis

"Apa salahku" Ucap Syuhada tertawa terbahak-bahak

.

.

Pada malam hari

"Mela. Di mana dia?" Tanya Tuan Anas yang baru saja pulang dari kantor

"Dia ada di dalam kamar, Tuan" Jawab Mela

"Apa yang dia lakukan?" Tanya Tuan Anas

"Sepertinya Nona sudah tidur" Jawab Mela

"Ok baiklah kau boleh pergi dan datanglah besok lebih awal. Oh ya... Ini uang untuk kamu" Ucap Tuan Anas

"Baik Tuan, Terimakasih. Aku pamit dulu" Jawab Mela segera pergi dari apartemen milik Tuan Anas

Tuan Anas masuk ke dalam kamar miliknya. Di lihatnya Syuhada tidak berada di atas tempat tidur. Tuan Anas mulai masuk ke dalam kamar tersebut dan mencari Syuhada. Tuan Anas terkejut saat melihat Syuhada tidur di lantai dengan tubuh meringkuk. Tuan Anas mengangkat tubuh Syuhada ke atas tempat tidur miliknya. Syuhada yang mendapatkan perlakuan itu tidak sadarkan diri dan masih tertidur.

Tuan Anas merebahkan tubuhnya di samping Syuhada dengan melihat wajah Syuhada yang begitu teduh dan cantik. Tuan Anas seketika ingin melakukan hubungan percintaan dengan Syuhada yang sudah Ia lakukan seperti malam kemarin dirinya sudah berhasil merampas keperawanan milik Syuhada. Tuan Anas mulai mengecup bibir Syuhada dan mulai mengelus pipi Syuhada.

Tuan Anas menggerayangi tubuh Syuhada dengan melepaskan pengait bh milik Syuhada. Tangannya mulai bergerilya di punggung Syuhada dan mulai mencium bibir Syuhada turun ke leher dan meninggalkan stempel kepemilikan.

"A..." Lengkuhnya

Tangga Tuan Anas masuk ke dalam pakaian Syuhada. Mulai meremas gunung kembar tersebut sesekali Tuan Anas menghisapnya.

Syuhada merasakan sentuhan tersebut, namun dirinya belum sadarkan diri.

Tuan Anas mulai menggerayangi bagian bawah milik Syuhada. Namun tangan Syuhada mencegahnya dan berteriak melihat Tuan Anas sudah bertelanjang.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Syuhada yang masih merasa ketakutan

"Aku ingin mengulanginya lagi" Jawab Tuan Anas tersenyum

"Jangan... Kumohon lepaskan aku! Aku ingin pergi dari tempat ini" Ucap Syuhada dengan memohon

"Puaskan aku dulu, setelah itu kau boleh pergi!" Perintah Tuan Anas segera menyambar bibir Syuhada dan mulai ********** dengan rakus

"Manis sekali bibir mu ini" Ucap Tuan Anas berbisik di telinga Syuhada yang membuat tubuh Syuhada seketika merinding di buatnya

"Jangan lakukan itu" Jawab Sudah lirih dan menangis

"Diamlah. Aku akan main dengan sangat hati-hati" Ucap Tuan Anas yang sudah tidak sabar lagi

"A..." Lengkuh Syuhada lagi-lagi saat benda begitu besar dan keras masuk ke dalam lubang miliknya

"Mendesah lah sayang! Aku suka itu" Ucap Tuan Anas berbisik

"Em..."

"Apa kau suka?" Tanya Tuan Anas

Tanpa Syuhada sadari dirinya menganggukkan kepalanya.

"Ah... Kau rupanya menikmati juga Sayang" Ucap Tuan Anas tersenyum puas

Dan terjadilah malam panas di antara Tuan Anas dan Syuhada. Tuan Anas menghujani milik Syuhada dengan cairan kenikmatan. Syuhada yang mendapatkannya mulai menikmati dengan permainan Tuan Anas.

Bersambung... ✍️

PROMO NOVEL BARU

Yang tidak kalah seru dari novel Istri Tuan Anas

Salam sayang paling di sayang dari ku 💋

Terpopuler

Comments

🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂

🍇🐊⃝⃟🍒EndahCђαη🍁❣️🕊️⃝ᥴͨᏼ🍂

Anas SDH kecanduan

2021-12-17

6

@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙

@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙

hareudang ..

2021-12-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!