13. Rasa yang tak di pahami.

Kebijakan dalam membaca..!!

🌹🌹🌹

Dinda masih jengkel melihat Bang Wira dan terus mendiamkannya. Kini Bang Wira berharap Mira tidak akan muncul di sekitarnya lagi karena Dinda terlihat jelas sangat tidak menyukainya.

tok..tok..tok..

Suara ketukan pintu terasa horor bagi Bang Wira. Tapi seketika ia mengeryitkan dahi saat melihat pria di hadapannya. Tertulis dengan jelas di nama dadanya.. Handoko.

Waahh.. ini nih ternyata mantan pacar Dinda. Masih ganteng aku kemana-mana rupanya.

"Assalamualaikum Bu" sapa Handoko.

"Wa'alaikumsalam.. Oohh.. nak Handoko." Jawab ibu Dinda.

"Iya Bu, bagaimana kabar ibu?" Tanya Handoko.

"Hai Din..!!" Sapa Handoko sambil kemudian bersalaman dulu dengan Bang Wira.

"Ini suaminya Dinda?"

"Iya, saya Wira.. suaminya Dinda." Jawab Bang Wira.

Handoko menebar senyumnya kemudian menghampiri ibu. Terlihat sekali keakraban yang terjadi antara ibu dan Handoko.

:

Setelah kurang lebih setengah jam berbicara dengan ibu, baru lah Handoko menghampiri Dinda dan Bang Juan.

"Mas Wira kerja dimana?" Tanya Handoko.

"Saya buruh saja" jawab Bang Wira.

"Oohh.. saya pikir tentara, atau mungkin bagian pengamanan. Nggak mungkin juga lah Dinda dekat dengan pria sekelas tentara. Dulu mungkin kalau Dinda mau sama saya, hidupnya pasti terjamin" kata Handoko besar kepala.

Apa maksudnya b******n ini. Apa dia mau bilang Dinda ini tidak beruntung??.

"Kalau saya buruh apa lantas saya tidak bisa membahagiakan istri?" Tanya Bang Wira.

"Tapi kita pikir realitanya mas. Dulu kalau saya nggak pacaran sama Dinda mana ada yang mau dengan gadis seperti ini" jawab Handoko.

"Ya syukur akhirnya Dinda dapat sesuai dengan kelasnya, meskipun itu artinya Mas Wira harus setengah mati membangun rumah ibu mertua yang reyot"

Bang Wira menyunggingkan senyum tipis dan sinis.

"Iya.. Alhamdulillah. Bagi seorang anak tidak ada setengah mati untuk kebahagiaan orang tua. Begitu pula untuk memanjakan istri sesuai kelasnya.. saya rasa Dinda tidak merasa kekurangan" jawab Bang Wira.

Ibu tersenyum mendengar jawaban Bang Wira. Tak ada kata sedih dan kecil hati. Ia tau menantunya adalah pria terbaik yang Tuhan kirimkan untuk keluarga.

Dinda hanya bisa menatap wajah Bang Wira. Sedih karena suaminya di permalukan di hadapannya dan juga ibunya.

"Sayang capek? Kita istirahat di hotel saja ya, kasihan anak kita pengen rebahan. Sebentar lagi khan bude datang. Besok pagi kita kesini" bujuk Bang Wira yang sebenarnya sudah mengajak Dinda menginap di hotel sejak tadi.

"Ini nggak apa-apa ya sama bude?" Tanya Bang Wira.

"Nggak apa-apa le. Kasihan cucu ibu" jawab ibu dengan senyum bahagia nya.

Handoko terpaku nyaris tak percaya pendengarannya karena seorang 'buruh' bisa sampai menginap di hotel yang terbilang cukup mahal di kotanya.

"Maaf Mas Han, saya pamit mendahului.. kasihan ini bumil saya. Maklum biasanya kalau malam begini suka rewel minta di kelonin" ucap Bang Wira tak tanggung-tanggung.

:

Wajah Bang Wira datar menahan kesal. Jiwa petarung nya mulai terusik mengingat segala ucapan bernada meremehkan dari Handoko.

"Abang marah sama Dinda?"

"Nggak" jawab Bang Wira datar.

"Terus kenapa Abang diam saja? Apa karena Mas Han?" Tanya Dinda.

"Mas Han lagi.. Mas Han lagi..!! Apa tidak ada panggilan lain untuk pria itu????" Bang Wira membanting tas kecilnya di kamar hotel. Tak sengaja kekesalan Bang Wira sampai membentak Dinda hingga istrinya itu tersentak.

"Lalu apa harus Abang bentak Dinda??"

Bang Wira pun cukup tersentak juga. Ada rasa penyesalan sudah membetak Dinda.

"Dindaa.. Abang minta maaf dek..!!" Bang Wira membujuk Dinda tapi istrinya itu menepisnya.

"Abang nggak sengaja membentakmu"

Dinda menangis, sejak tadi siang hatinya sudah terasa sakit.

"Jangan nangis dek, nyeri hati Abang lihatnya.." bujuk Bang Wira dan menghadapkan wajah Dinda agar menatap ke arahnya, Dinda memejamkan matanya.

"Lihat Abang.. lihat mata Abang..!!!!" Nada Bang Wira sedikit keras.

Dinda membuka matanya dan keduanya saling beradu pandang.

"Sulitkah menyadarkan diri kita kalau dalam hati ini sudah ada rasa"

Mata Dinda mengambang penuh tanda tanya dalam hati, apakah benar pria di hadapannya ini sungguh mencintai dirinya yang 'tidak sempurna'.

"Kenapa? Kamu masih ragu dengan perasaan Abang?" Tanya Bang Wira. Ia menautkan keningnya hingga bisa merasakan nafas kasar Dinda yang akhirnya perlahan menaikan hasrattnya sebagai seorang pria. Bibir beraroma rokok itu menelusuri wajah Dinda hingga sampai pada bibir pink manis menggoda milik istri tercinta. Tangannya dengan cepat membuka pashmina Dinda kemudian menjalar nakal mencari hal yang membuatnya begitu tergoda.

"Jangan dulu Bang" tolak Dinda.

"Abang tau, percayalah Abang akan melakukannya kalau sudah tiba waktunya, tapi kali ini ijinkan Abang menyayangimu dengan cara Abang." Bang Wira membungkam bibir Dinda, tubuhnya sudah menegang tidak karuan tapi ia juga harus berusaha keras menyeimbangkan pikiran dan hati agar rem tidak blong sebelum waktunya.

Secara alami Dinda terbawa suasana. Apalagi saat Bang Wira membelai tubuhnya dengan lembut. Lenguhhan kecilnya semakin menajamkan indera pemburu Bang Wira. Menyadari pertahanan nya sudah semakin menipis, Bang Wira pun menarik diri.

"Pengen nggak?" Tanya Bang Wira dengan suara berat tertahan.

Dinda tak menjawabnya tapi ia mengecup dan menggigit bibir Bang Wira dengan lembut. Akal sehat Bang Wira sejenak terombang-ambing.

Bang wira sedikit mengangkat Dinda ke atas meja.

"Abang tidak akan lepas kontrol, tapi tolong bantu Abang"

"Caranya??"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Eleanor

Eleanor

siapa itu bang juan, thor?

2022-10-05

0

ella

ella

🏃

2022-01-10

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

semangat selalu 😘

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 1. Janji yang salah.
2 2. Kenyataan dari Tuhan.
3 3. Bertengkar hebat.
4 4. Sebuah peralihan.
5 5. Menikmati waktu bersama.
6 6. Mendekatkan diri.
7 7. Salah Tompo.
8 8. Kesayangan.
9 9. Inikah cobaan.
10 10. Gara-gara baby.
11 11. Sulitnya menjaga bumilku.
12 12. Kalau sudah marah.
13 13. Rasa yang tak di pahami.
14 14. Hari berlalu.
15 15. Seluruh hati hanya milikmu.
16 16. Rasa kehilangan.
17 17. Meninggikan derajatmu.
18 18. Perjuangan menata hati.
19 19. Demi kamu sayangku.
20 20. Pecah telur.
21 21. Kunyatakan perasaanku.
22 22. Saat yang salah.
23 23. Berujung kesal.
24 24. Sesuatu yang berharga.
25 25. Serangan panik.
26 26. Sabar mode awal.
27 27. Nyaris hancur.
28 28. Menyelesaikan tugas.
29 29. Patah hati
30 30. Kabur Kanginan.
31 31. Hanya tiga kata.
32 32. Pecahan perasaan.
33 33. Awal yang sulit.
34 34. Belajar tegar.
35 35. Proses yang berat.
36 36. Keluar dari Zona nyaman.
37 37. Memberi kesempatan untuk diri.
38 38. Hati yang tertahan.
39 39. Mula-mula sudah salah.
40 40. Masalah nampan.
41 41. Karena sebuah janji.
42 42. Terkuak sebuah rahasia.
43 43. Si cantik ku yang unik.
44 44. Amarah Taipan Timur.
45 45. Belum sanggup.
46 46. Sedikit mengurai kepahitan.
47 47. Mulai terasa.
48 48. Awal sebuah cerita.
49 49. Jiwa yang mencintai mu.
50 50. Tentang Sayap Perwira.
51 51. Hati terjujur.
52 52. Karena sebuah alasan.
53 53. Tak pernah lelah untukmu.
54 54. Hampir Final.
55 55. Lelaki sejati.
56 56. Persiapan.
57 57. Hati yang tulus.
58 58. Kisah hari ini.
59 59. Menata kembali.
60 60. Bagi yang sudah halal.
61 61. Hari indah.
62 Pengumuman Nara.
63 62. Berita baru.
64 63. Merasa tak diinginkan.
65 64. Pembelaan.
66 65. Selisih pendapat kecil.
67 66. Resah
68 67. Kalah.
69 68. Persiapan.
70 69. Tanah baru.
71 70. Was wasnya Abang.
72 71. Ujian menyakitkan.
73 72. Sebelum itu.
74 73. Awal badai.
75 74. Karena kamu.
76 75. Usaha bujuk rayu.
77 76. Usaha bujuk rayu ( 2 ).
78 77. Memulai aktivitas kembali.
79 78. Hukuman dari Ibu Komandan kesayangan.
80 79. Menjalani hukuman.
81 80. Satu beban di hati.
82 81. Sebuah tanggung jawab.
83 82. Ketika semua bersatu.
84 83. Tak putus rasa cinta padamu.
85 84. Tau rasanya.
86 85. Hari ini.
87 86. Demi Dinda.
88 87. Cinta untukmu sayang.
89 88. Saat yang tidak tepat.
90 Pilihan sulit untuk Nara.
91 89. Tak patah arang.
92 90. Untuk sang kekasih.
93 91. Sebuah perjuangan panjang.
94 92. Kesal.
95 93. Kurang penjelasan.
96 94. Drama dewasa.
97 95. Kasus dalam.
98 Himbauan.
99 96. -
100 97. Teguran.
101 98. Rahasia yang menyakiti.
102 99. Tentang Aku.. Kau dan Dia.
103 100. Mati kutu.
104 101. Ingin kuselesaikan.
105 102. Tersayang.
106 103. Berusaha mempertahankan.
107 104. Satu kali lagi.
108 105. Ini lebih baik.
109 106. Akhirnya.
110 Kelanjutan 1.
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Janji yang salah.
2
2. Kenyataan dari Tuhan.
3
3. Bertengkar hebat.
4
4. Sebuah peralihan.
5
5. Menikmati waktu bersama.
6
6. Mendekatkan diri.
7
7. Salah Tompo.
8
8. Kesayangan.
9
9. Inikah cobaan.
10
10. Gara-gara baby.
11
11. Sulitnya menjaga bumilku.
12
12. Kalau sudah marah.
13
13. Rasa yang tak di pahami.
14
14. Hari berlalu.
15
15. Seluruh hati hanya milikmu.
16
16. Rasa kehilangan.
17
17. Meninggikan derajatmu.
18
18. Perjuangan menata hati.
19
19. Demi kamu sayangku.
20
20. Pecah telur.
21
21. Kunyatakan perasaanku.
22
22. Saat yang salah.
23
23. Berujung kesal.
24
24. Sesuatu yang berharga.
25
25. Serangan panik.
26
26. Sabar mode awal.
27
27. Nyaris hancur.
28
28. Menyelesaikan tugas.
29
29. Patah hati
30
30. Kabur Kanginan.
31
31. Hanya tiga kata.
32
32. Pecahan perasaan.
33
33. Awal yang sulit.
34
34. Belajar tegar.
35
35. Proses yang berat.
36
36. Keluar dari Zona nyaman.
37
37. Memberi kesempatan untuk diri.
38
38. Hati yang tertahan.
39
39. Mula-mula sudah salah.
40
40. Masalah nampan.
41
41. Karena sebuah janji.
42
42. Terkuak sebuah rahasia.
43
43. Si cantik ku yang unik.
44
44. Amarah Taipan Timur.
45
45. Belum sanggup.
46
46. Sedikit mengurai kepahitan.
47
47. Mulai terasa.
48
48. Awal sebuah cerita.
49
49. Jiwa yang mencintai mu.
50
50. Tentang Sayap Perwira.
51
51. Hati terjujur.
52
52. Karena sebuah alasan.
53
53. Tak pernah lelah untukmu.
54
54. Hampir Final.
55
55. Lelaki sejati.
56
56. Persiapan.
57
57. Hati yang tulus.
58
58. Kisah hari ini.
59
59. Menata kembali.
60
60. Bagi yang sudah halal.
61
61. Hari indah.
62
Pengumuman Nara.
63
62. Berita baru.
64
63. Merasa tak diinginkan.
65
64. Pembelaan.
66
65. Selisih pendapat kecil.
67
66. Resah
68
67. Kalah.
69
68. Persiapan.
70
69. Tanah baru.
71
70. Was wasnya Abang.
72
71. Ujian menyakitkan.
73
72. Sebelum itu.
74
73. Awal badai.
75
74. Karena kamu.
76
75. Usaha bujuk rayu.
77
76. Usaha bujuk rayu ( 2 ).
78
77. Memulai aktivitas kembali.
79
78. Hukuman dari Ibu Komandan kesayangan.
80
79. Menjalani hukuman.
81
80. Satu beban di hati.
82
81. Sebuah tanggung jawab.
83
82. Ketika semua bersatu.
84
83. Tak putus rasa cinta padamu.
85
84. Tau rasanya.
86
85. Hari ini.
87
86. Demi Dinda.
88
87. Cinta untukmu sayang.
89
88. Saat yang tidak tepat.
90
Pilihan sulit untuk Nara.
91
89. Tak patah arang.
92
90. Untuk sang kekasih.
93
91. Sebuah perjuangan panjang.
94
92. Kesal.
95
93. Kurang penjelasan.
96
94. Drama dewasa.
97
95. Kasus dalam.
98
Himbauan.
99
96. -
100
97. Teguran.
101
98. Rahasia yang menyakiti.
102
99. Tentang Aku.. Kau dan Dia.
103
100. Mati kutu.
104
101. Ingin kuselesaikan.
105
102. Tersayang.
106
103. Berusaha mempertahankan.
107
104. Satu kali lagi.
108
105. Ini lebih baik.
109
106. Akhirnya.
110
Kelanjutan 1.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!