3. Bertengkar hebat.

Adinda masih menangis. Bang Wira sampai kebingungan bagaimana caranya menenangkan bumil di hadapannya ini.

"Apa yang kamu tangisi? Semua sudah terjadi. Lebih baik kamu pikirkan kandunganmu" kata Bang Wira.

"Dinda benar-benar bodoh Bang. Hanya demi uang, Dinda bisa sampai menjual diri" Dinda sampai menangis histeris.

"Uangnya kamu pakai apa Dinda?" Tanya Bang Wira dengan lembut, Dinda sudah sehancur ini, ia tidak ingin bumil itu semakin down dengan keadaan dirinya.

"Dinda pakai pengobatan ibu. Ibu sakit asam urat dan diabetes yang sudah cukup parah Bang" jawab Dinda.

"Ibumu tau kamu hamil?"

"Nggak Bang, ibu nggak tau. Dinda bisa di bunuh kalau sampai ibu tau Dinda hamil."

Bang Wira mengusap wajahnya, ia pun tak kalah pusing memikirkan semua ini.

"Malam ini, kamu tinggal disini dulu. Abang akan pikirkan cara untuk menyelesaikan nya."  Ucap Bang Wira

"Dinda cari kontrakan saja Bang"

"Ini sudah malam. Besok saja. Yang seperti ini lima ratus ribu. Maklum Abang ini sendirian. Nggak butuh kamar yang besar" jawab Bang Wira yang tau betul nominal di dompet Dinda hanya satu juta rupiah.

Seketika Dinda langsung menunduk. Mungkin menyadari jika keuangannya tidak mencukupi.

"Abang mau keluar sebentar. Kamu harus tetap disini. Kalau kamu tidak ingin memikirkan dirimu sendiri.. minimal pikirkan anakmu."

...

"Aku titip uang untuk Dinda" kata Bang Rendra yang malam itu kembali menemui Bang Wira.

"Kamu pikir aku nggak punya uang untuk menghidupi Dinda?? Aku sudah peringatkan untuk tidak ikut campur lagi dalam masalah ini. Bukankah kamu sudah menolaknya" jawab Bang Wira.

"Demi Allah aku khilaf mengatakan nya Wir. Aku takut sekali Nesya tau masalah ini. Kehamilannya masih muda, masih rawan" Bang Rendra mencoba bernegosiasi dengan Bang Wira.

"Lalu kandungan Dinda apa?? Kandungannya juga masih sangat muda Ren. Otak kau konslet ya? Sudah lah.. aku mau pulang. Dinda sendirian" kata Bang Wira sembari menenteng nasi Padang yang baru saja ia beli.

"Sebenarnya ada masalah apa Bang? Daritadi Abang aneh. Siapa Dinda?" Tanpa di sangka Nesya mengikuti Bang Rendra.

Bang Wira melirik tajam ke arah mata Bang Rendra. Melihat itu semua Bang Rendra sejenak menengadah. Tak mungkin dirinya akan terus menjadi seorang pengecut. Lebih baik sang istri tau dari mulut nya sendiri daripada harus mendengar dari mulut orang lain.

"Kita bisa ke tempatmu Wir?" Tanya Bang Rendra.

"Ayo..!!"

//

Nesya masih memperhatikan wajah Dinda begitu pula sebaliknya. Disana Bang Rendra duduk disamping Nesya sedangkan Bang Wira duduk tepat di samping Dinda. Hatinya tidak tenang.

"Dek.. sebelumnya Abang minta maaf. Bukan niat Abang untuk menyakiti hatimu."

"Ini Dinda? Perempuan yang Abang sebut-sebut namanya tadi?" Tanya Nesya.

"Iya dek. Ini Dinda. Dindaa.. sedang hamil anak Abang" jawab Bang Rendra dengan jantan.

Bagai tersambar petir dan tertimpa batu besar. Baru saja menikah tapi dirinya sudah mendapat ujian seberat ini.

"Maksud Abang, Abang selingkuh di belakang Nesya??" Mata Nesya sudah menggenang.

Bibir Bang Rendra masih berat tercekat.

"Jawab Abaaang..!!!!!!!!!!" Bentak Nesya.

Dinda tersandar kaget mendengar suara bentakan Nesya.

"Heii kamu perempuan tak tau malu. Perempuan perebut suami orang. Bangga kamu sudah tidur dengan suami saya???? Apa yang kamu mau?? Uang???????" Bentak Nesya.

"Dek.. sudah sayang..!!" Bang Rendra mencoba menenangkan Nesya.

"Apa?? Abang bela dia????? Perempuan gatal ini?????" Tunjuk Nesya di wajah Dinda.

Seketika Dinda merosot memegangi kaki Nesya bahkan sampai menunduk mencium kaki Nesya tanpa Bang Wira bisa mencegahnya. Tapi ia tetap mengawasi Dinda. Dinda menangis pilu menyesali semua yang terjadi.

"Dinda salah. Dinda salah mbak. Biarpun Dinda tak pantas mengucap kata maaf, tapi Dinda akan terus memohon maaf"

Nesya begitu marah dan histeris. Ia menarik kerudung Dinda dan membuangnya.

"Ampun mbak..!!!" Isak tangis Dinda, sungguh menyayat hati Bang Wira, Rendra pun kebingungan disana.

"Tidak pantas kamu memakai penutup itu di kepalamu. Dasar wanita murahan..!!!!!" Nesya melayangkan tangannya hendak menampar dan meluapkan emosinya pada Dinda tapi Bang Wira menarik Dinda menjauh dari Nesya.

"Ampuuun..!!!" Dinda sangat ketakutan disana.

"Wanita murahaaann..!!!!" Nesya mengambil vas bunga di atas meja dan menghantamkan pada arah kepala Dinda tapi Bang Wira menghadangnya hingga pelipisnya terhantam vas bunga.

"Uugghh.. Ya Tuhan" Bang Wira sekilas memegangi kepalanya yang terasa perih pening. Ia mengerjap merasakan kepalanya. Ada darah menetes dari pelipisnya.

Karena terlalu syok Nesya dan Dinda pingsan bersamaan.

"Astagfirullah.. Dindaaa..!!!

"Dek.. Nesya.. Bangun sayang..!!" Bang Rendra menepuk pipi Nesya.

"Lihat ini Rendraaa..!! Apa yang sudah kamu buat? Kedua perempuan ini korbannya. Pakai akal warasmu itu..!!!!" Bentak Bang Wira.

...

Nesya dan Dinda baru saja sadar. Nesya menangis dengan kehancurannya, sedangkan Dinda menangisi dirinya yang kini hidup segan mati tak mau.

"Abang minta maaf dek. Abang yang salah. Malam itu Abang mabuk, dalam pikiran Abang hanya ada kamu, rindu kamu.. hingga tidak menyadari sepenuhnya kalau itu bukan kamu" Bang Rendra mencoba menjelaskan pada Nesya.

"Tidak mungkin laki-laki dan perempuan bisa bersama kalau sebelumnya tidak ada pembicaraan" jawab Nesya.

"Abang salah. Abang yang lebih dulu membuka pertemanan. Tidak jujur mengaku kalau sudah menikah dan tanpa sadar.. semua membuat Dinda salah paham dengan sikap Abang padanya" dengan ksatria Bang Rendra mengakui kesalahannya.

"Sepuluh tahun kita bersama Bang. Abang menyalahkan gunakan kepercayaan Nesya. Nesya sungguh kecewa Bang" Nesya masih marah dan Bang Rendra sangat memahami perasaan istrinya itu.

"Dindaaa.. Diin..!!! Sadar dek..!!" Bang Wira kembali panik saat Dinda tidak sadar untuk kedua kalinya.

"Ya Allah gustiii.. Baru kali ini hatiku hancur sekali melihat perempuan sampai seperti ini" tanpa sadar Bang Wira memeluk Dinda kemudian membawa Dinda masuk ke dalam kamar.

~

"Bagaimana Dinda?" Tanya Nesya yang menyusul Bang Wira masuk ke dalam kamar.

"Ya seperti ini Nes." Jawab Bang Wira.

"Nes, saya tau hatimu sakit. Tapi kamu bisa melihat sendiri khan bagaimana Dinda tadi. Saya mewakili Dinda meminta maaf sama kamu. Meskipun tidak ada maaf dalam hatimu. Jika boleh saya memohon.. tolong kamu pikirkan saja bagaimana menata hatimu untuk Rendra. Biarkan Dinda menjadi urusan saya. Biar saya yang mendidik dia dan membesarkan bayi dalam kandungannya. Kamu lanjutkanlah hidupmu. Sejatinya tidak ada manusia yang tidak luput dari salah dan dosa" bujuk Bang Wira.

Nesya menitikan air mata tapi ia segera menghapusnya.

"Nesya akan berusaha belajar sabar dan ikhlas meskipun itu berat Bang."

"Maaf..!! Maaf mbak.. maafin Dinda" suara itu begitu lirih terdengar dari mulut Dinda tapi Bang Wira dan Nesya bisa mendengarnya. Mereka berdua saling bertatapan.

Bang Wira mengusap perut Dinda.

"Dinda.. bangun dek.. Abang akan selesaikan semuanya"

Nesya melihat kecemasan di wajah Bang Wira.

"Bang, benarkah Abang ikhlas?"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Eci Irma

Eci Irma

keren novelnya mbak Nara the best ❤️

2024-01-22

0

Ranitaadellya

Ranitaadellya

ka Nara novel mu sungguh tak ada yang gagal buat air mata ngalir

2022-04-20

1

Jack

Jack

keren

2022-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 1. Janji yang salah.
2 2. Kenyataan dari Tuhan.
3 3. Bertengkar hebat.
4 4. Sebuah peralihan.
5 5. Menikmati waktu bersama.
6 6. Mendekatkan diri.
7 7. Salah Tompo.
8 8. Kesayangan.
9 9. Inikah cobaan.
10 10. Gara-gara baby.
11 11. Sulitnya menjaga bumilku.
12 12. Kalau sudah marah.
13 13. Rasa yang tak di pahami.
14 14. Hari berlalu.
15 15. Seluruh hati hanya milikmu.
16 16. Rasa kehilangan.
17 17. Meninggikan derajatmu.
18 18. Perjuangan menata hati.
19 19. Demi kamu sayangku.
20 20. Pecah telur.
21 21. Kunyatakan perasaanku.
22 22. Saat yang salah.
23 23. Berujung kesal.
24 24. Sesuatu yang berharga.
25 25. Serangan panik.
26 26. Sabar mode awal.
27 27. Nyaris hancur.
28 28. Menyelesaikan tugas.
29 29. Patah hati
30 30. Kabur Kanginan.
31 31. Hanya tiga kata.
32 32. Pecahan perasaan.
33 33. Awal yang sulit.
34 34. Belajar tegar.
35 35. Proses yang berat.
36 36. Keluar dari Zona nyaman.
37 37. Memberi kesempatan untuk diri.
38 38. Hati yang tertahan.
39 39. Mula-mula sudah salah.
40 40. Masalah nampan.
41 41. Karena sebuah janji.
42 42. Terkuak sebuah rahasia.
43 43. Si cantik ku yang unik.
44 44. Amarah Taipan Timur.
45 45. Belum sanggup.
46 46. Sedikit mengurai kepahitan.
47 47. Mulai terasa.
48 48. Awal sebuah cerita.
49 49. Jiwa yang mencintai mu.
50 50. Tentang Sayap Perwira.
51 51. Hati terjujur.
52 52. Karena sebuah alasan.
53 53. Tak pernah lelah untukmu.
54 54. Hampir Final.
55 55. Lelaki sejati.
56 56. Persiapan.
57 57. Hati yang tulus.
58 58. Kisah hari ini.
59 59. Menata kembali.
60 60. Bagi yang sudah halal.
61 61. Hari indah.
62 Pengumuman Nara.
63 62. Berita baru.
64 63. Merasa tak diinginkan.
65 64. Pembelaan.
66 65. Selisih pendapat kecil.
67 66. Resah
68 67. Kalah.
69 68. Persiapan.
70 69. Tanah baru.
71 70. Was wasnya Abang.
72 71. Ujian menyakitkan.
73 72. Sebelum itu.
74 73. Awal badai.
75 74. Karena kamu.
76 75. Usaha bujuk rayu.
77 76. Usaha bujuk rayu ( 2 ).
78 77. Memulai aktivitas kembali.
79 78. Hukuman dari Ibu Komandan kesayangan.
80 79. Menjalani hukuman.
81 80. Satu beban di hati.
82 81. Sebuah tanggung jawab.
83 82. Ketika semua bersatu.
84 83. Tak putus rasa cinta padamu.
85 84. Tau rasanya.
86 85. Hari ini.
87 86. Demi Dinda.
88 87. Cinta untukmu sayang.
89 88. Saat yang tidak tepat.
90 Pilihan sulit untuk Nara.
91 89. Tak patah arang.
92 90. Untuk sang kekasih.
93 91. Sebuah perjuangan panjang.
94 92. Kesal.
95 93. Kurang penjelasan.
96 94. Drama dewasa.
97 95. Kasus dalam.
98 Himbauan.
99 96. -
100 97. Teguran.
101 98. Rahasia yang menyakiti.
102 99. Tentang Aku.. Kau dan Dia.
103 100. Mati kutu.
104 101. Ingin kuselesaikan.
105 102. Tersayang.
106 103. Berusaha mempertahankan.
107 104. Satu kali lagi.
108 105. Ini lebih baik.
109 106. Akhirnya.
110 Kelanjutan 1.
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Janji yang salah.
2
2. Kenyataan dari Tuhan.
3
3. Bertengkar hebat.
4
4. Sebuah peralihan.
5
5. Menikmati waktu bersama.
6
6. Mendekatkan diri.
7
7. Salah Tompo.
8
8. Kesayangan.
9
9. Inikah cobaan.
10
10. Gara-gara baby.
11
11. Sulitnya menjaga bumilku.
12
12. Kalau sudah marah.
13
13. Rasa yang tak di pahami.
14
14. Hari berlalu.
15
15. Seluruh hati hanya milikmu.
16
16. Rasa kehilangan.
17
17. Meninggikan derajatmu.
18
18. Perjuangan menata hati.
19
19. Demi kamu sayangku.
20
20. Pecah telur.
21
21. Kunyatakan perasaanku.
22
22. Saat yang salah.
23
23. Berujung kesal.
24
24. Sesuatu yang berharga.
25
25. Serangan panik.
26
26. Sabar mode awal.
27
27. Nyaris hancur.
28
28. Menyelesaikan tugas.
29
29. Patah hati
30
30. Kabur Kanginan.
31
31. Hanya tiga kata.
32
32. Pecahan perasaan.
33
33. Awal yang sulit.
34
34. Belajar tegar.
35
35. Proses yang berat.
36
36. Keluar dari Zona nyaman.
37
37. Memberi kesempatan untuk diri.
38
38. Hati yang tertahan.
39
39. Mula-mula sudah salah.
40
40. Masalah nampan.
41
41. Karena sebuah janji.
42
42. Terkuak sebuah rahasia.
43
43. Si cantik ku yang unik.
44
44. Amarah Taipan Timur.
45
45. Belum sanggup.
46
46. Sedikit mengurai kepahitan.
47
47. Mulai terasa.
48
48. Awal sebuah cerita.
49
49. Jiwa yang mencintai mu.
50
50. Tentang Sayap Perwira.
51
51. Hati terjujur.
52
52. Karena sebuah alasan.
53
53. Tak pernah lelah untukmu.
54
54. Hampir Final.
55
55. Lelaki sejati.
56
56. Persiapan.
57
57. Hati yang tulus.
58
58. Kisah hari ini.
59
59. Menata kembali.
60
60. Bagi yang sudah halal.
61
61. Hari indah.
62
Pengumuman Nara.
63
62. Berita baru.
64
63. Merasa tak diinginkan.
65
64. Pembelaan.
66
65. Selisih pendapat kecil.
67
66. Resah
68
67. Kalah.
69
68. Persiapan.
70
69. Tanah baru.
71
70. Was wasnya Abang.
72
71. Ujian menyakitkan.
73
72. Sebelum itu.
74
73. Awal badai.
75
74. Karena kamu.
76
75. Usaha bujuk rayu.
77
76. Usaha bujuk rayu ( 2 ).
78
77. Memulai aktivitas kembali.
79
78. Hukuman dari Ibu Komandan kesayangan.
80
79. Menjalani hukuman.
81
80. Satu beban di hati.
82
81. Sebuah tanggung jawab.
83
82. Ketika semua bersatu.
84
83. Tak putus rasa cinta padamu.
85
84. Tau rasanya.
86
85. Hari ini.
87
86. Demi Dinda.
88
87. Cinta untukmu sayang.
89
88. Saat yang tidak tepat.
90
Pilihan sulit untuk Nara.
91
89. Tak patah arang.
92
90. Untuk sang kekasih.
93
91. Sebuah perjuangan panjang.
94
92. Kesal.
95
93. Kurang penjelasan.
96
94. Drama dewasa.
97
95. Kasus dalam.
98
Himbauan.
99
96. -
100
97. Teguran.
101
98. Rahasia yang menyakiti.
102
99. Tentang Aku.. Kau dan Dia.
103
100. Mati kutu.
104
101. Ingin kuselesaikan.
105
102. Tersayang.
106
103. Berusaha mempertahankan.
107
104. Satu kali lagi.
108
105. Ini lebih baik.
109
106. Akhirnya.
110
Kelanjutan 1.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!