Chapter 11

"Aku nggak salah dengar kan, kak?" tanya Zora setelah ia berhasil meneguk minuman di gelas. Wajahnya tidak terlalu menunjukkan bagaimana perasaan hatinya saat ini, terkejut, namun masih bisa mengendalikan diri.

"Ya, aku dan Vada sudah menikah," Elvan mengulangi ucapannya dengan sangat jelas.

"Astaga, aku benar-benar terkejut mendengarnya kak. Kapan kalian menikah? Dan... Setahu aku selama ini kakak masih belum bisa move on dari kak Zoya. Apa kakak menikahi Vada karena benar-benar cinta dan sudah melupakan kak Zoya, aku sedih kalau iya. Atau kakak menikahinya karena hak lain?"

"Sudahlah, tidak usah di bahas lagi. Hanya itu saja yang ingin aku katakan. Lanjutkan makannya!" potong Elvan cepat. Zora tak perlu tahu alasan di balik pernikahannya dengan Vada. Biarlah itu menjadi rahasia yang tak perlu orang lain tahu, termasuk Zora.

"Ya ampun, aku baru balik semalam dan paginya daat berita sangat mengejutkan seperti ini. Tapi aku senang, kalau akhirnya kakak bisa menemukan pengganti kaka Zoya dan kakak bahagia," kata Zora tersenyum. Entah senyum itu tulus atau tidak, yang jelas raut wajahnya sedikit berubah.

" Hem... " Elvan mengangguk.

" Aku harus meminta maaf kepada Vada, aku kira semalam dia pembantu. Astaga, pasti dia kesal sama aku. Soalnya dia penampilannya beda banget sama kak Zoya, aku kan jadi nggak berpikir kalau ternyata dia istri kakak. Kakak juga nggak belain dia semalam, malah diam aja... Aduh aku jadi merasa bersalah. Aku harus meminta maaf dengan Vada," Zora menunjukkan wajah menyesalnya.

"Kau bisa melakukannya nanti, lanjutkan makannya. Aku berangkat dulu. Kalau perlu apa-apa bisa bilang ke pelayan atau mbok Darmi. Enjoy your Day!" Elvan bangkit dari duduknya dan meninggalkan Zora dengan ekspresi wajah yang kini sudah berubah masam.

"Selamat pagi, tuan muda," sapa asisten Rio yang sudah menunggu.

"Hem..." sahut Elvan pendek. Ia masih kesal dengan istrinya yang pergi tanpa pamit. Kerja aa yang berangkatnya masihagi buta, pikirannya semakin kesal. Asisten Rio hanya bisa menghela napas karena pagi-pagi sudah di suguhi wajah horor bosnya.

Setelah kepergian Elvan, Zora meletakkan sendok dan garpu yang di pegang ya dengan kasar. Ia menatap sebal makanan yang ada di atas meja lalu bangkit dari duduknya tanpa berniat menghabiskan sarapannya.

🖤🖤🖤

Selesai mengantar koran ke pelanggan, Vada memilih sarapan di kost. Ia sengaja membawa bekal untuk sarapan dari rumah.

"Vada, kamu di dalam?" tanya pemilik kost sekaligus toko bunga tempat Vada bekerja.

Vada menoleh ke pintu, "Ya bu, masuk aja!" seru Vada.

"Ya ampun, masih hidup kamu. Aku kira udah acara tujuh hari. Seminggu lebih ngilang nggak ada kabar, kemana aja kamu tiba-tiba hilang di telan bumi dan sekarang tiba-tiba udah nongol lagi. Masih mau kerja di toko nggak kamu, kalau nggak biar aku cari gantimu.

"Maaf, bu. Kemarin ada urusan penting. Maaf ya..."

"Dih sok penting!" cibir bu Sukma.

"Masih mau kerja di toko nggak kamu itu, atau udah nemu pekerjaan baru? Biar aku cari gantimu saja, siniin kunci tokohnya, biar aku kasih ke orang lain," omel bu Sukma.

" Tentu saja aku masih mau kerja, ibu kan tahu aku nggak ada kerjaan kalau siang, nyanyi masih sorean, kadang malam. Jangan cari pengganti ya ya ya, ibu kan udah anggap aku kayak anak sendiri, ya kan?

"Ck, paling bisa ngerayu kamu, katakan, selama ini kemana? Bikin ibu khawatir aja!"

"Ada bu, urusan di panti," jawab Vada bohong.

"Yang bener? Ku kira kau kawin lari sama si Mirza Mirza itu,"

"Enggaklah, ngapain lari kalau kawin di tempat aja enak," seloroh Vada.

"Otak kamu ya, kenapa jadi pintar begini. Eh tapi, nggak usahlah kamu kawin sama Mirza itu, mending aku jodohkan kamu dengan anakku yang lagi kuliah di Bandung saja. Lepas dia wisuda nanti, aku kawinkan kalian, bagiamana? Cocok?" kata bu Sukma smbil mengibas-ngibaskan kipas di tangannya.

"Nggak, nggak cocok bu, anak ibu terlalu ganteng buat aku. Nggak cocok!" Vada menggeleng keras.

" Ck, bilang aja anak ibu jelek, kenapa harus kau sanjung terlalu tinggi. Nanti ibu udah terbang jatuhnya langsung terjun bebas, kan remuk nggak cuma sakit,"

Vada hanya meringis, jika di tanggapi ocehan bu Sukma bisa menyita waktu sarapan Vada.

"Sarapan bu, udah makan belum?"

"Makan apa kamu? Enak nggak?" bu Sukma melirik makanan di piring Vada.

"Aku ambilkan piring sebentar," Vada langsung berdiri untuk mengambil piring.

"Aku perhatikan, tampilanmu berubah. Apa yang bikin berubah ya,?" bu Sukma tampak berpikir.

"Power rangers kali ah berubah," timpal Vada terkekeh.

"Astaga!" seru bu Sukma sampai Vada terlonjak Karena kaget.

"Apa sih bu, bikin kaget aja,"

"Bajumu itu yang bikin kamu berubah, baju mahal ini. Ibu aja yang kaya nggak sanggup beli baju brand ini, oh my god! Jujur sama ibu, kamu nggak kerja aneh-aneh kan? Nggak jadi simpanan om om kan?" jiwa julod bu sukma keluar.

Vada melihat baju yang ia kenakan, ia hanya asal memakai apa yang sudah tersedia di mansion milik Elvan. Ia bahkan tidak tahu berapa harga baju tersebut. Tapi, melihat ekspresi bu Sukma yang orang kaya dengan baju dan tas branded saja begitu shock melihat bajunya, sudah bisa ia simpulkan jika harganya pasti fantastis. Vada langsung merasa insecure, merasa tidak pantas memakai baju itu.

"Ah ibu bisa aja, ya enggaklah mana mau jadi simpanan om om. Ini tuh KW, bu Suk," Vada ngeles sebisanya.

Bu Sukma menjeb di panggil bu Suk oleh Vada. Sudah sering ia omeli gadis itu tapi tetap saja tidak kapok.

"Iya sih, pasti KW ya. Aku aja yang kaya nggak mampu beli, apalagi kamu. Udah berdebar-debar tadi jantung ibu,"

"Hehehe kayka lagi jatuh cinta aja berdebar-debar, kan yang jual baju KW brand mahal banyak bu. Yang harga tiga puluh lima ribu aja ada. Ya, ini contohnya yang aku pakai,"

"Iya sih, tapi.... Ah sudahlah ibu jadi mumet malahan. Ibu pergi aja, masih ada urusan. Jangan lupa kerja!"

"Nggak jadi ini makannya bu?"

"Nggak!" sahut bu Sukma.

Vada menghela napas lega, akhirnya ibu kostnya pergi juga. Untung saja rumah bu sukma dengan kos-kosannya jauh, coba kalau dekat, sudah pasti Vada akan selalu di buat pusing. Tapi biar begitu, bu Sukma orangnya baik, ia selalu maklum. Jika Vada belum bisa membayar sewa kosnya karena uang yang susah ayah ia kumpulkan terkadang harus di gunakan untuk keperluan anak panti.

"Hati-hati bu Suk!" seru Vada. Bu suka berhenti sebentar lalu mendengus sebal.

Vada terkekeh melihat wanita berbadan bulat itu pergi sambil mengomel. Hiburan di pagi hari, pikirnya.

🖤🖤🖤

Asisten Rio sejak pagi tadi sudah menjadi bulan-bulanan kekesalan Elvan. Laki-laki itu masih memikirkan istrinya yang sama sekali tak pamit kepadanya, bahkan Vada berani menghilang sejak subuh, terlalu kelihatan kalau gadis itu sengaja menghindarinya.

"Apa dia marah karena di bilang pembantu?" gumamnya lirih.

"Ya, tuan muda?" asisten Rio serasa mendengar sesuatu.

"Apa?" tanya Elvan sewot.

"Tidak tuan muda, sepertinya saya yang salah dengar," kata asisten Rio.

"Periksakan telingamu ke THT!"

"Baik, Tuan muda," sahut Asisten Rio.

"Perasaan tadi emang dia ngomong sesuatu, masa sih aku yang salah dengar?" batin asisten Rio.

"Yo...." panggil Elvan. Namun asistennya itu tak menyahut.

"Yo..!" ulang Elvan dengan manikkan nada bicaranya.

"Ya, tuan muda?"

"Benar-benar perlu ke THT telingamu," kata Elvan. Asisten Rio hanya diam, pasrah mendengar hardikan bosnya.

"Ini orang, cuma masalah nggak di pamitin istri yang tak dianggap aja udah uring-uringan setengah hidup begini, bagaimana kalau udah bucin? Apa ini tanda-tanda tuan muda sedang menuju bucin?" batin asisten Rio.

🖤🖤🖤

Sekitar pukul sembilan malam, Vada selesai manggung di cafe.

"Wihh makin mantap suaranya, ngilang lama muncul-muncul makin oke aja penampilan kamu, semakin good looking juga," seloroh Roni.

"Kalau aku belum nikah, udah aku ajak saingan itu si Mirza," imbuhnya.

"Abang bisa aja, aku ke toilet dulu bang. Biasa sebelum. Pulang mau setor dulu," kata Vada nyengir.

"Mbak Vada!" panggil pelayan cafe saat Vada hendak ke toilet.

"Ya? Kenapa Vik? Kangen sama aku?" canda Vada.

"Iya nih mabk, kangen sama suara emasnya. Tapi tadi mantap sih, mbak Vada semua yang isi, jadi kangennya terobatilah. Eh ya mbak, jadi lupa kan aku. Ini ada kiriman buat mbak Vada," Vika menyodorkan sebuah box berwarna merah muda dengan aksen pita hitam.

"Buat aku? Dari siapa?" Vada menerima box itu.

"Nggak tahu mbak, orangnya langsung pergi waktu mbak Vada turun dari panggung. Penggemar mbak Vada kali," kata Vika.

"Oh, oke. Makasih ya?" Vada tersenyum, ia melanjutkan langkahnya ke toilet.

Sebelum keluar toilet, Vada penasaran dengan isi box yang ia letakkan di depan cermin toilet tersebut.

"Apa sih isinya, penasaran," gumamnya. Ia menarik pita hitam yang membentuk simpul di atas box.

"Aaargghh!" teriak Vada terkejut begitu membuka box tersebut dan isinya ada bangkai tikus. Vada langsung melempar box itu ke lantai. Ini kali pertama ia mendapat kejutan teror seperti itu.

Vada menoleh ke sekitar, sepi, tidak ada siapapun selain dia di toilet tersebut. Setelah berhasil mengatur napasnya, Vada mengambil box itu lalu membuang ya di tempat sampah.

"Siapa sih yang iseng banget ngirimin kayak gini, maksudnya apa coba?" gumamnya sendiri sambil mencuci tangan di wastafel.

"Vik, beneran nggak tau siapa yang ngirimin hadiah tadi?" tanya Vada sekli lagi kepada Vika sebelum ia keluar dari cafe.

"Benar mbak, cuma.bilang nitip buat mbak Vada aja gitu, orangnya langsung pergi. Kenapa emangnya?" tanya Vika penasaran.

"Nggak apa-apa kok, yaudah aku balik ya. Udah malam," pamit Vada. Ia tak ingin menggegerkan penghuni cafe dengan apa yang baru saja ia alami. Mungkin hanya kelakuan orang iseng, ia mencoba berpikir positif tanpa menaruh curiga kepada siapapun.

Saat keluar dari cafe, langkah Vada terhenti. Matanya terpaku pada sosok yang kini sedang berdiri di depannya dengan senyum yang selalu membuatnya jatuh cinta.

"Mas Mirza...."

🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

jelas tidak tulus laaah, Zora kan berharapnya gak dapat Zoya bisa dg dia😉

2024-03-17

0

Alivaaaa

Alivaaaa

haduuuhhh

2023-09-30

0

Laksmi Amik

Laksmi Amik

waduuhh

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Bab 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142 (end)
143 Pengumuman
144 Novel Love Me, Again
145 Novel Sebatas Ibu pengganti
146 One night mistake with calon ipar
147 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Bab 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142 (end)
143
Pengumuman
144
Novel Love Me, Again
145
Novel Sebatas Ibu pengganti
146
One night mistake with calon ipar
147
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!