Chapter 19

"Itu yang tadi kami bahas tuan," ucap Asisten Rio yang sudah menebak pasti Vada akan langsung mengirim pesan.

"Nona meminta nomor saya," Elvan langsung menatap Rio tajam, Gadis itu benar-benar, bukannya meminta nomornya malah minta nomor asistennya, dasar istri nggak ada akhlak! Mau nyabang pikir-pikir dong, masa sama asistennya. Masalah Mirza saja belum kelar, ini tambah lagi. Pikirnya mendadak kesal.

"Tapi saya kasih nomor Tuan muda, dan nona kira itu nomor saya," sambung Rio.

Elvan mengembuskan napasnya kasar. Ia masih mencermati emoticon yang ada di pesan tersebut, "Suami... Apa ini maksudnya?"

"Yo...!"

"Ya, tuan muda?" sahut asisten Rio tanpa menoleh.

"Ini maksudnya apa?" tanya Elvan mencondongkan tubuhnya ke depan lalu menyodorkan ponselnya ke depan asisten Rio demi jawaban atas rasa penasarannya.

"Suami apa ini maksudnya?" tanya Elvan lebih jelas.

"Itu emoticon beruang dan salju tuan muda," jawab asisten Rio.

"Salju?" Elvan mengernyit lalu duduk kembali.

"Iya, mungkin maksud nona, beruang kutub," terang asisten Rio yang menahan senyumnya seraya melirik ekspresi wajah Elvan dari mirror center.

Seketika Elvan langsung menghirup udara dengan kasar hingga ia tersedak.

"Uhuk!"

"Berani sekali dia mengataiku beruang kutub, awas kamu!," rutuknya dalam hati.

"Tuan muda, apa anda baik-baik saja?" tanya asisten Rio.

"Hem," sahut Elvan jaim.

Asisten Rio terkekeh dalam hati, "Nona nona, sudah saya bilang untuk hati-hati kalau kirim pesan, belum ada lima menit saya bicara, udah bikin tuan muda Keselek beruang,"

"Yo..." panggil Elvan.

Asisten Rio langsung mengatup, "Apa dia tahu aku menertawakannya dalam hati?" batinnya menerka.

"Ya, tuan muda," sahut asisten Rio.

"Menurutmu, apa kau percaya Kalau Vada mencelakai Zora" tanya Elvan tiba-tiba.

"Kalau mencelakai Anda, saya percaya, karena dia memiliki alasan untuk itu," ucap asisten Rio jujur.

Elvan langsung mendelik mendengarnya.

"Tapi, kalau non Zora. Saya tidak yakin, apalagi nona Vada tahu, kalau Zora adalah adik dari nona Zoya, perempuan yang sudah mendonorkan mata untuknya, nona Vada bukan wanita yang tidak tahu berterima kasih," jelas asisten Rio.

Elvan diam tak menanggapinya, ia tampak memikirkan sesuatu yang hanya dia sendiri yang tahu.

"Kenapa tuan mud bertanya seperti itu?" tanya Asisten Rio penasaran. Pasalnya drama pagi tadi di mansion belum sampai ke telinga asisten Rio.

"Nggak apa-apa," sahut Elvan pendek. Asisten Rio diam, meskipun dia kepo. Tapi, terus bertanya sesuatu yang tuannya tidak ingin berbagi, hanya akan menimbulkan masalah.

Elvan terus menatap pesan singkat yang di kirim oleh Vada. Meski sebal dengan emoticonnya, tapi sudut bibirnya terangkat ke atas hingga membentuk senyuman samar.

Sayang sekali ia harus ke luar negeri beberapa hari, kalau tidak sudah di pastikan gadis itu akan habis di ranjang, pikirnya.

Tapi ada untungnya juga ia pergi beberapa hari, bukankah di rumah juga percuma, ia tidk bisa mendatangi surga dunianya karena sedang ada tamu bulanan.

🖤🖤🖤

"Kau sudah bangun," ucap Vada ketika masuk ke dalam kamar Zora.

"Aku bawakan bubur untukmu," imbuh Vada. Ia membawakan semanhkuk bubur baru yng baru saja ia hangatkan.

"Tenang saja, ini tidak ada lada hitamnya apalagi racun," ucapnya lagi datar.

"Vada, soal tadi. Aku minta maaf ya. Aku nggak bermaksud nuduh kamu, beneran. Kak Elvan pasti marah besar ya sama kamu. Sorry banget ya?" kata Zora.

Vada tersenyum, "Enggak kok, dia sama sekali nggak marah. Justru dia malah minta aku buat jagain kamu selama dia pergi. Berarti dia percaya kan sama istrinya. Di makan ya buburnya, mau aku suapi?" tawar Vada.

"Aku makan sendiri saja," Zora mengambil mangkuk bubur dari tangan Vada dengan tersenyum paksa.

"Masa sih, kak Elvan nggak marah sama dia," batin Zora kesal sendiri.

"Kok cuma dilihatin doang buburnya, dimakan dong. Aku keluar dulu ya, kalau ada apa-apa panggil aku aja, nggak apa-apa," ucap Vada dengan senyum penuh arti. Ia yakin Zora kesal karena tahu Elvan tak marah apalagi menghukumnya.

🖤🖤🖤

Hari berikutnya, karena kondisi Zora sudah mendingan, Vada mulai kembali bekerja. Untuk pekerjaan sebagai loper koran ia lepaskan. Karena ia tidak mungkin bisa lagi berangkat kerja pagi-pagi seperti sebelumnya jika suaminya berada di rumah.

Selama beberapa hari Elvan tak berada di rumah, membuat Vada sedikit leluasa untuk pulang agak malam karena ia sengaja mengambil job dobel di cafe. Ia memanfaatkan waktu yang ada saat suaminya tak berada di rumah.

Namun, hari ini ia mendapat pesan dari nomor yang ia ketahui sebagai nomor asisten Rio.

"Nona, tuan muda pulang malam ini," Vada membaca pesan tersebut setelah ia membawakan sebuah.

"Baiklah, aku akan pulang lebih awal. Jam berapa kira-kira sampai rumah?" Vada membalas pesan tersebut.

"Sekitar dua jam lagi,"

"Baiklah aku akan pulang satu jam sebelumnya," Vada kembali mengirim pesan.

"Dandanlah yang cantik untuk menyambut tuan muda!"

Vada mengernyit membaca pesan yang baru saja masuk.

"Dih ogah! Nggak dandan aja tuanmu udah nap su sama aku. Gimana kalau dandan, bisa-bisa jatuh cinta dia sama aku,"

"Yah baterai low,," kekuah Vada.

Elvan menggeram membaca pesan terkahir dari istrinya. Ia lngsung melirik asisten Rio sebal. Kalau benar nomor asisten Rio yang Vada miliki, hancur sudah harga dirinya.

" Gadis ini, benar-benar!" umatnya dalam hati.

Vada masih belum tahu jika nomor yang di berikan waktu itu adalah nomor suaminya sendiri. Elvan juga belum berniat mengatakan yang sebenarnya, ia malah menikmati perannya sebagai asisten Rio yang bisa berkirim pesan singkat dengan Vada.

" Apa, ada masalah tuan?" tanya asisten Rio. Mereka baru saja sampai bandara internasional Singapura.

"Nggak!" jawab Elvan tegas dan ngegas. Membayangkan istrinya bergosip dengan asistennya membuatnya kesal sendiri.

🖤🖤🖤

Satu jam kemudian, Vada selesai manggung. Seperti biasa ia ke toilet terlebih dahulu sebelum pulang. Entah kenapa acara ke toilet sebelum pulang harus menjadi rutinitasnya. Saat turun dari panggung pasti ia kebelet.

"Beser!" ledek Roni.

"Ih biarin, daripada ngompol di sini, Bang. Cindy nggak ke sini bang?" sahut Vada.

" lagi jalan dia sama pacarnya, heran tuh anak pacaran mulu kerjaannya, abangnya aja masih jomblo, dia entah udah berapa kali ganti. Mau langsung pulang nih?"

"Iya bang, dari setor ke toilet langsung pulang. Abang nongkrongnya pindah ke cafe sebelah gih, siapa tahu dapat pacar di sana. Pamit ya bang!"

" Buru-buru amat sih, kayak ada yang nungguin aja di kosan, mereka masih mau kamu nyanyi tuh," ucap Roni.

"Kan ada mereka bang, mereka juga bagus kok, sekarang aku nggk bisa kalau sampai cafe tutup bang," Vada menunjuk band yang sedang menyanyi.

"Tambah bonus deh,"

"Hehe maaf bang, sibuk,"

"Dih sok sibuk! Apa ada pekerjaan lain lagi kamu? Baik-baiklah, jaga kesehatan, jangan kamu ajak kerja terus itu badan. Dia butuh istirahat," ujar Roni.

"Iya ada kerjaan lain, bang. Tapi makasih banget loh, abang udah selalu ngertiin aku. Cuma abang yang mau nerima aku waktu aku kesusahan buat cari kerja selama aku tidak bisa melihat kemarin. Abang juga nggak mematok jadwal aku kerja, abang terlalu manjain aku tahu nggak sih,"

"Kamu itu udah aku anggap kayak adik aku sendiri, jadi slow ajalah. Lagian aku tahu, kamu itu kerja banting tulang dari pagi sampai malam, jadi tak tega aku kalau harus nekan kamu juga. Suka-suka kamulah kapan bisa mnggungnya, nggak usah jadi beban,"

"Makasih bang," ucap Vada tulus, ia bersyukur dipertemukan dengan orang baik seperti Roni dan bu Sukma.

"Ya udah bang, aku ke toilet dulu, udah nggak tahan nih, malah di ajak ngobrol. Sekalian aku pamit pulang bang!" ucap Vada sambil berlalu, berjalan cepat menuju toilet.

Sesaat setelah buang air kecil, Vada merasa ada yang mengunci pintu toilet dari luar.

Dan benar saja, ia menggerakkan handle pintu namun pintunya tiada mau terbuka.

Dok dok dok! "Siapa di luar, tolong buka pintunya!" teriak Vada. Namun tak ada yang menyahut.

"Ya ampun kenapa bisa di kunci sih, apa di kira nggak ada orang di dalam," gumam Vada. Ia kembali menggedor-gedor pintu namun tak ada yang membukakan pintu untuknya.

Di pintu luar toilet, terpasang tulisan jika toilet tersebut sedang rusak dan dala masa perbaikan. Para pengunjung di persilakan untuk menggunakan toilet yang lainnya, yang letaknya paling ujung bangunan tersebut. Praktis, tak ada satupun orang yang masuk ke dalam toilet dimana Vada kini terkunci. Meskipun ia berteriak, tak ada yang mendengarnya.

"Tolong buka pintunya! Siapa sih yang iseng begini? Nggak lucu, tolong dong buka!" Vada terus berteriak dan menggedor pintu namun sia-sia.

Vada mengambil ponselnya di tas, ia akan menghubungi Roni ataupun karyawan cafe lainnya, untuk meminta di bukaan pintunya. Namun naas, ponselnya mati karena kehabisan baterai.

" Ya ampun, apes banget sih. Sampai kapan aku terkunci di sini. Elvan asri marah lagi kalau aku nggak ada di rumah saat di sampai nanti,"

Dok dok dkk!

"Tolong buka, apa ada yang di luar?"

Vada pasrah, suaranya hampir habis karena berteriak tapi tak ada yang datang menolongnya.

Satu jam berlalu, dan masih sama. Vada sudah merasa lelah, "Haruskah aku menginap di sini sampai pagi?" keluhnya putus asa.

Tiba-tiba lampu di toilet tersebut padam, Vada semakin ketakutan. Ia paling takut gelap. Hampir empat tahun dalam kegelapan, tak bisa melihat apapun di sekitarnya membuatnya benar-benar trauma.

"Tolong, tolong aku!" teriak Vada.

"Elvan, tolong aku, aku takut, aku takut, tolong.. ," gumamnya dalam keputus asaan. Entah kenapa ia ingat suaminya. Padahal biasanya ia selalu menyebut nama Mirza setiap kali kesusahan. Tubuhnya merosot pada dinding toilet. Ia memeluk kedua lututnya dalam kegelapan tersebut.

🖤🖤🖤

💠💠Sabar ya, jalan buat Vada dan dekat emang nggak mudah...tapi ini salah satu jalan mereka lebih dekat lagi kok....

LIKE dan komen jangan lupa...VOTE enya juga boleh dong buat Vada, udh hari senin loh ini 😄😄 💠💠

Terpopuler

Comments

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

andai kau tau Cin, Nevada lagi mempersiapkan diri untuk terkencing2 saat suaminya bucin nanti

2024-03-18

0

Anisatul Azizah

Anisatul Azizah

masih bocor istrinya paaak, pelan2 pak supiiir

2024-03-18

0

Erina Situmeang

Erina Situmeang

pasti kerjaan zora

2023-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Bab 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142 (end)
143 Pengumuman
144 Novel Love Me, Again
145 Novel Sebatas Ibu pengganti
146 One night mistake with calon ipar
147 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Bab 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142 (end)
143
Pengumuman
144
Novel Love Me, Again
145
Novel Sebatas Ibu pengganti
146
One night mistake with calon ipar
147
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!