Chapter 7

Setelah tiga hari menikmati, lebih tepatnya... terpaksa menikmati liburan tanpa rencananya, Vada akhirnya kembali ke Jakarta dengan sebuah jet pribadi.

Lagi-lagi ia di buat takjub oleh kesultanan suaminya. Namun juga di buat semakin bergidik ngeri sekaligus kepo. Sebenarnya apa pekerjaan suaminya hingga seperti memiliki kekayaan tanpa batas tersebut.

"Apa Anda menginginkan sesuatu, nona? Minum mungkin?" tanya pramugari entah untuk yang ke berapa kali.

"Eh tidak, aku bahkan sudah kembung karena kamu menawariku minum terus-terusan. Kamu bisa pergi, nanti kalau aku butuh apa-apa, akan aku panggil," ucap Vada ramah. Pramugari itu menawari Vada berbagai jenis minuman sebelumnya, jiwa kepo Vada memberontak, ia penasaran apakah rasa minuman di jet pribadi mewah itu rasanya sama atau jadi lebih enak. Ia meminum semua minuman yang sebelumnya di tawarkan, hingga perutnya kini terasa penuh oleh air.

"Baik nona, saya permisi!" pamit pramugari.

Asisten Rio yang duduk tak jauh darinya hanya melirik sekilas ke arah Vada, lalu menggelengkan kepalanya.

"Ssstt.... Ssstt!" Vada memanggil asisten Rio yang sedang memeriksa beberapa pekerjaannya. Ia menoleh, "Ada apa nona?" tanyanya.

"Pekerjaan bosmu sebenarnya apa? Bukan mafia kan?" tanya Vada.

Asisten Rio diam tak menjawab.

"Apa kau butuh alat pendengaran?" sindir Vada.

"Sebaiknya nona jangan terlalu kepo, semakin Anda kepo, takutnya jiwa miskin Anda akan semakin insecure,"

Vada mencebik, ingin sekali rasanya nampol mulut pedas asisten Rio dengan sandal swallow miliknya.

🖤🖤🖤

Turun dari pesawat, Vada merasa pusing dan mual luar biasa karena jetlag.

" Nona, ayo! Sopir sudah menunggu," kata asisten Rio.

" Tunggu sebentar, kau tak melihat? Aku mau muntah begini, rasanya dunia berputar-putar. Hah, kenapa tidak kamu bius saja aku kayak waktu berangkat biar tidak jetlag, menyebalkan," omel Vada.

Lagi-lagi asisten Rio hanya diam, untung saja istri bos. Kalau bukan, sudah habis gadis ini, pikirnya.

Satu jam kemudian, mobil yang mereka tumpangi sampai di sebuah mansion dengan pagar menjulang tinggi yang di jaga oleh dua orang berbadan besar di sisi kanan dan kirinya.

Tanpa sadar, Vada kembali berdecak kagum, "Sudah sampai cah ayu? Ayo masuk!" sapa mbok Darmi yang menyadarkan lamunan Vada.

"Mboook..." Vada memeluk mbok Darmi.

"Mbok, tolong buatkan teh herbal untuk nona, dia jetlag parah," kata asisten Rio.

"Ya ampun, sampai pucat begini. Ayo masuk, mbok akan buatkan teh herbal buat kamu supaya lebih enakan," ajak mbok Darmi dan Vada menurut.

"Ini kamarmu dan tuan muda cah ayu, istirahatlah dulu. Biar mbok buatkan teh ya," ucap mbok Darmi.

"Aku... Harus banget tidur di sini ya mbok? Rumahnya besar sekali, pasti ada kamar lain kan, aku bisa tidur di mana saja, asal jangan di sini," ucap Vada.

"Lho, ini kamar tuan muda, berarti ini juga kamarmu, cah ayu. Bukankah suami istri seharusnya tidur satu kamar? Simbok keluar dulu sebentar ya?" mbok Darmi pergi meninggalkan Vada sendiri.

Tok tok tok!

"Nona," asisten Rio masuk.

"Apa?" sahut Vada malas.

"Saya hanya ingin memberikan ini untuk Anda, kartu dan semua data di ponsel Anda sebelumnya sudah saya pindahkan semua ke sini," asisten Rio menyerahkan sebuah ponsel keluaran terbaru.

"Kenapa ganti, ponsel lamaku dimana?" Vada merasa ponsel di tangannya terlalu canggih, ia takut tidk bis menggunakannya.

"Saya permisi," tak menjawab pertanyaan Vada, asisten Rio justru pamit.

"Huh, dasar!" cebik Vada. Ia membolak-balikkan ponsel di tangannya, "Ini gimana cara gunainnya ya? Ya ampun, PR lagi ini mah," gumamnya.

🖤🖤🖤

Setelah merasa baikan, Vada berjalan-jalan untuk melihat-lihat sekeliling mansion. Sejak tadi, ia tak melihat ada anggota lain di rumah itu kecuali ara pelayan dan mbok Darmi.

"Apa dia tidak punya keluarga? Sepi sekali rumah ini," gumamnya yang kini sedang duduk di tepi kolam renang.

"Ada, Tuan muda punya orang tua yang masih lengkap, cah ayu," suara mbok dari mengagetkan Vada. Rupanya mbok Darmi mendengar gumaman Vada.

Mbok Darmi mendekat lalu duduk di samping Vada, "Tuan dan nyonya besar sudah sejak lama menetap di luar negeri. Sesekali mereka pulang ke Jakarta, tapi tidak ke rumah ini, di rumah yang lain. Tapi, semenjak kesehatan tuan besar menurun, mereka tak pernah kembali ke Jakarta lagi. Di sini Tuan muda tinggal sendiri. Tuan muda sangat sibuk dengan pekerjaan, hanya sesekali juga kembali ke rumah ini. Mbok harap, dengan adanya kamu sebagai istrinya, membuat tuan muda lebih sering dan betah di rumah. Ada alasan buat dia kembali ke rumah ini.... " kata mbok Darmi.

"Kamu harus sabar menghadapi tuan muda, pada dasarnya dia orang yang baik," sambung MBOK Darmi.

"Baik darimana, kalau baik nggak akan nyulik dan maksa buat nikah, mbok. Dia pergi saja nggak ada bilang sama Vada," protes Vada.

Mbok Darmi tersenyum, "Tuan muda memang tak terlalu pandai bersosialisasi, tak pandai bicara lembut dan manis. Sejak kecil dia kesepian hanya mbok ini teman bermainnya. Mbok yakin kamu bisa membuat tuan muda menjadi lebih baik, hanya perlu kesabaran dan waktu. Cintai dan sayangilah tuan muda dengan tulus. Lakukan apapun dengan tulus. Hal itu yang sangat tuan muda butuhkan. Perangainya memang dingin, mengurus dua perusahaan besar yang bergabung menjadi satu, membuatnya bersikap selalu waspada dan acuh kepada orang lain. Ia bahkan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Ia butuh seseorang yang memperhatikannya. Simbok berharap kamulah orangnya, cah ayu," ucap. Mbok Darmi panjang lebar.

Vada mendesah, semua kemewahan yang ia lihat sejak kemarin, ternyata harus di bayar mahal oleh Elvan. Kurang kasih sayang, Arrogant dan mungkin ia sendiri tidak menikmati hidupnya.

Tapi, untuk mencintai pria itu dengan tulus, apakah dia bisa jika sampai detik ini hatinya masih diisi oleh, Mirza. Ingat kekasihnya, Vada benar-benar merindukannya.

🖤🖤🖤

Sementara itu di belahan dunia lain, tepatnya di Sydney, Australia.....

Elvan baru saja tiba di kediaman orang tuanya. Saat sedang melakukan perjalanan bisnis seperti saat ini, sesekali ia gunakan sekalian mengunjungi mereka. Meskipun selalu di penuhi ketegangan saat mereka bertemu, seperti saat ini.

Elvan duduk dengan wajah dinginnya, berhadapan dengan ayahnya yang duduk di kursi roda dengan wajah yang tak kalah dingin. Dan ibunya berada di samping sang ayah.

"Apa kamu menganggp kedua orang tuamu ini sudah mati, Elvan? Sehingga kau menikah tanpa perlu memberi tahu kami?" suara anggun namun tersirat kekecewaan itu terdengar dari mulut nyonya Tamara.

"Siapa gadis itu?" sambung tuan Adi Wijaya, suami nyonya Tamara.

Elvan diam, masih menunggu kedua orang tuanya mengeluarkan unek-unek mereka sebelum ia bicara.

"Kamu belum bisa move on dari Zoya, dan sekarang tiba-tiba kamu menikah? Oh ya ampun, bagaimana bisa kamu melakukannya?" kata nyonya Tamara.

"Kenapa? Apa mama takut nasibnya akan seperti mama, tidak di cintai dan di selingkuhi?" tanya Elvan dingin.

"Elvan!" bentak nyonya Tamara.

"Bukankah aku benar? Kalau papa bisa menikah dengan mama, wanita yang tidak dia cintai, kenapa Elvan tidak? Tapi, mama tenang aja, Elvan tidak akan melakukan hal yang menjijikkan, selingkuh dengan wanita lain, seperti apa yang pria ini lakukan!" ucap Elvan penuh penekanan.

Masa kecilnya yang selalu kesepian dan tertekan karena melihat ibunya sering menangis diam-diam. Tak jarang pula kedua orang tuanya bertengkar, membuat Elvan menjadi pria dingin seperti sekarang. Saat mengetahui ayahnya memiliki wanita lain, membuat kebencian Elvan terhadap papanya semakin menjadi.

"Elvan! Jaga bicaramu! Dia papamu!" air mata nyonya Tamara tak terbendung lagi. Setiap kali mereka bertemu pasti berujung seperti ini, anak laki-laki satu-satunya itu masih menyimpan luka masa lalu teramat dalam hingga menimbulkan trauma dalam dirinya.

"Papa? Papa yang tidak pernah menganggap Elvan, papa yang tidak pernah menoleh ke Elvan, papa yang sibuk dengan selingkuhannya, apa itu di sebut papa?"

Tuan Adi Wijaya hanya diam, meskipun ia sudah menyesali perbuatannya, ternyata Elvan masih belum bisa memaafkannya. "Maafkan papa, papa yang salah," hanya itu yang bisa ia katakan.

Nyonya Tamara menggeleng, sampai kapan ayah dan anak itu akan seperti ini. Ia ingin sekali melihat mereka akur.

Elvan heran, jelas-jelas ia tak melihat ada cinta di antara kedua orang tuanya, tapi kenapa mereka bisa bertahan sampai sekarang. Nyonya tampar tetap melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik. Bahkan nyonya Tamara lebih memilih mengurus suaminya yang kini lumpuh dan menetap di luar negeri dari pada mengurus dan menemaninya di Jakarta. Kadang membuat ia berpikir, apa kehadirannya sebegitu tidak pentingnya dia untuk mereka berdua.

Kesibukan, serta masalah rumah tangga orang tuanya di masa lalu, perlahan menciptakan pribadi Elvan yang tak hanya dingin namun juga arrogant. Demi menarik perhatian keduanya, tak Jarang Elvan kecil sampai remaja membuat ulah di sekolah maupun di rumah.

Elvan menghela napas dalam, ia paling benci dan tidak suka jika melihat ibunya menangis.

"Sudahlah, jika kalian ingin mengetahui apakah benar aku sudah menikah, jawabannya ya. Aku menikah dengan gadis biasa penerima donor mata dari Zoya. Setidaknya masih ada mata Zoya yang bisa ku miliki. Siapapun gadis itu, aku harap kalian tidak mengusiknya. Jangan pernah mengusik rumah tangga Elvan, Seperti Elvan yang tidak pernah mengusik kalian. Elvan ke atas dulu, besok Elvan kembali ke Jakarta," ucap Elvan dan langsung bangkit dari duduknya meninggalkan kedua orang tuanya.

🖤🖤🖤

Elvan menatap luar jendela kamarnya. Menerawang jauh ke depan. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini, yang jelas tiba-tiba dalam benaknya, ia teringat istrinya.

"****!" umpatnya, kenapa dia jadi kepikiran Vada. Apa dia merindukan istrinya tersebut. Elvan mengusap wajahnya kasar.

Kegiatan panas yang mereka lakukan waktu itu, rintihan dan Desa han Vada terus saja berputar di otaknya.

Mengakui atau tidak, ia sangat menikmati percintaan paksa yang ia lakukan terhadap Vada. Bahkan gadis itu memiliki tubuh yang lebih seksi daripada Zoya yang memiliki tubuh cenderung lurus.

Terlebih lagi ternyata istrinya itu masih perawan, hal yang ia pikir sudah langka akan di temukan. Pasalnya, saat pertama kali dulu melakukannya dengan Zoya, wanita itu sudah tidak Virgin lagi dan Elvan mempermasalahkan hal itu karena dia sangat mencintai Zoya.

Elvan benar-benar tak bisa melupakan rasanya yang lebih legit daripada Zoya. Padahal istrinya itu hanya pasrah tak memberikan perimbangan yang berarti untuknya.

"Tidak, itu karena aku merindukan Zoya," gumamnya dalam hati.

Elvan menghela napasnya kasar. Sampai kapanpun tak ada yang bisa menggantikan posisi Zoya di hatinya. Namun, lagi-lagi tubuh polos Vada terlintas di benaknya yang membuatnya mengumpat berkali-kali.

🖤🖤🖤

💠💠Satu bab lagi, tapi like dan komennya jangan di lewatkan ya.. Tengkyu 🤗💠💠

Terpopuler

Comments

✨️ɛ.

✨️ɛ.

nah kan, yg jaga Mr. Gen ini, bukan manusia..
fix, si Elvan menjalankan ritual pesugihan.. 🫢

2024-12-30

0

✨️ɛ.

✨️ɛ.

janjangan yg dapat perawannya joyah si dimdim..

2024-12-30

0

✨️ɛ.

✨️ɛ.

pesugihan..

2024-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Bab 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142 (end)
143 Pengumuman
144 Novel Love Me, Again
145 Novel Sebatas Ibu pengganti
146 One night mistake with calon ipar
147 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Bab 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142 (end)
143
Pengumuman
144
Novel Love Me, Again
145
Novel Sebatas Ibu pengganti
146
One night mistake with calon ipar
147
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!