Chapter 4

Vada berjalan dengan pelan, di bantu oleh para perias yang memegangi gaunnya yang cukup berat. Ingin rasanya Vada kabur saat ini juga. Namun, hal itu mustahil bisa ia lakukan. Jika kabur, ia harus pergi kemana mengingat di sekelilingnya saat ini hanya ada lautan. Sementara ia tak bisa berenang sama sekali. Apa yang ada di depannya, benar-benar harus ia hadapi.

Elvan tertegun melihat Vada yang kini sudah beridir tepat di depannya. Ia terpana oleh kecantikan gadis pemilik mata indah tersebut. Gaun yang seharusnya di pakai oleh tunangannya tersebut, begitu pas, melekat sempurna di tubuh Vada yang juga memiliki tubuh bak gitar Spanyol.

Elvan berusaha menahan diri untuk tidak terlalu kentara jika ia diam-diam memuji kecantikan perempuan yang sebentar lagi akan menjadi istri sahnya tersebut. Wajah dingin yang ia tunjukkan untuk Vada. Elvan meyakinkan dirinya siapapun perempuan yang memakai gaun mewah dan mahal itu pasti akan terlihat cantik, terutama jika Zoya yang memakainya. Pasti akan jauh lebih cantik dan aura kebahagiaan akan terpancar. Karena cita-citanya menikah dengan mengenakan gaun mewah rancangan desainer ternama dan berlangsung di atas kapal pesiar mewah menjadi kenyataan.

Namun, Elvan segera sadar, bahwa gadis di depannya bukanlah Zoya, melainkan Vada. Setidaknya, mata peninggalan Zoya dapat melihat itu semua. Melihat Elvan telah mewujudkan mimpinya.

Sungguh, siapa saja yang bisa melihat sehancur apa hati pria itu pasti akan ikut merasa tersayat. Namun, pria berwajah dingin itu selalu berhasil menyembunyikan kesedihannya di balik wajahnya yang arrogant.

Vada Berkali-kali harus berusaha menelan salivanya ketika matanya bersirobok dengan kedua mata pria dingin di depannya. Gagah dan tampan, kata yang terlintas di benak ya. Namun segera ia usir, pikirannya tersebut. Tatapan tajam hingga terasa menusuk ke jantungnya, membuat Vada langsung menunduk pasrah.

Tak banyak yang menghadiri acara pernikahan diadakannya tersebut. Hanya beberapa orang saja. Termasuk laki-laki yang membeli bunga di toko bunga sekaligus berperan sebagai penculiknya, yaitu asisten Rio. Vada bersumpah, tidak akan pernah melupakan wajah laki-laki yang mengantarnya ke dalam perangkap ernikahan bosnya tersebut.

Vada meremat kedua tangannya, menatap sebal kepada asisten Rio yang sama sekali bergeming dengan wajah datar tama dosanya.

Ketika Vada dan Elvan duduk bersanding, suasana menajdi terasa sangat sakral. Semua sudah siap lengkap dengan penghulu dan syarat pernikahan lainnya. Rupanya asisten Rio benar-benar memikirkan segala sesuatunya. Ia sudah menyelidiki Vada sebelumnya, gadis yatim piatu yang sejak kecil tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandiri, tidak tinggal lagi di panti asuhan sejak memasuki sekolah SMA.

Vada meremat jari jemarinya kuat-kuat saat kata SAH itu terucap. Menahan segala gejolak rasa yang menghujam di dadanya. Ya, kini ia telah sah menjadi istri laki-laki asing di sampingnya.

Vada memejamkan matanya yang terasa sangat panas. Setetes air mata keluar dari sudut matanya. Impiannya untuk bersanding dengan kekasihnya kini pupus sudah. Di ujung matanya, Vada teringat akan Mirza, kekasihnya. Pengorbanan dan perjuangan Mirza untuknya selama ini terasa sia-sia sudah karena tanpa sengaja ia telah menghianati kekasihnya tersebut.

"Tegakkan kepalamu, jangan menangis. Aku tidak suka kau menangis dengan mata Zoya!" bisik Elvan penuh peringatan.

Vada segera menghela napas dalam dan berusaha menghalau air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

Menikah diatas kapal pesiar mewah, dengan dekorasi yang serba wah dan elegan tentu saja wanita manapun akan senang. Tapi tidak dengan Vada, ia justru bergidik ngeri dengan semua kemewahan yang ada di sekitarnya. Sebenarnya laki-laki seperti apa yang memaksa menikahinya tersebut. Hingga terasa sangat mudah bagi pria itu untuk melakukan semuanya. Bahkan mungkin hanya dengan menjentikkan jarinya saja, apa yang pria itu inginkan menjadi kenyataan.

Tangan Vada gemetar ketika penghulu menyuruhnya untuk mencium punggung tangan suaminya. Tangan yang terasa dingin, sedingin wajah pria itu tentunya. Sementara Elvan, entahlah apa yang ada dalam pikiran laki-laki itu sekarang.

Vada tak mengira jika pernikahan itu kini benar-benar terjadi dan sah. Ia pikir awalnya hanya gertakan dari pria yang kini sudah menjadi suaminya tersebut. Menurut kepolosannya, tak hanya perempuan yang mau menikah hanya dengan orang yang dicintainya saja, namun juga berlaku untuk laki-laki. Ia pikir mana mungkin Elvan akan menikahinya, seorang gadis yang terlalu... Biasa saja untuk bersanding dengannya.

Namun, pikirannya salah besar, nyatanya kini di tangannya sudah ada buku nikah yang legal secara hukum. Sebegitu cintanyakah suaminya itu dengan mendiang tunangannya hingga rela menikahinya demi mata yang kini menjadi miliknya.

Oh, jangan lupakan dendamnya juga. Pria itu membencinya setengah hidup karena menyebabkan tunangannya meninggal. Da untuk satu hal itu, Vada benar-benar merasa perlu meluruskan. Ia tidak menyebrang sembarangan. Meskipun buta ia sudah sangat hati-hati waktu itu. Tapi, Elvan tetaplah Elvan yang tidak mau peduli dengan penjelasannya.

Setelah acara sakral itu selesai, semua orang pamit, entah kemana mereka perginya, aakah langsung hengkang dari kaal pesiar itu atau masih berada di sekitar sana, Vada tidak peduli. Toh diantara mereka tidak ada keluarganya sama sekali, yang memang ia tidak punya. Kecuali mbok Darmi, Vada merasa nyaman berada di dekat wanita berusia Senja tersebut.

Vada menelan salivanya saat Elvan berjalan mendekatinya.

"Dengar baik-baik, sejak kau setuju dan tidak menolak menikah denganku, kebebebasanmu sudah berada di tanganku!" ucap Elvan datar.

Vada langsung membulatkan kedua matanya, ia ingin sekali protes.

"Setuju? Tidak menolak!? Hei Tuan! Bahkan Kau tidak memberiku kesempatan untuk bicara soal pernikahan ini! Apalagi menolak!" ingin sekali Vada berteriak memaki Elvan sambil menunjuk-nunjuk wajah laki-laki itu menggunakan jari telunjuknya. Tapi, tentu saja tak mungkin ia melakukannya. Ia masih terlalu sayang dengan nyawanya dan juga orang-orang di sekitarnya.

"Protes?" tanya Elvan dingin saat kedua mata indah itu melotot menatapnya.

"Tidak Tuan suami, mana saya berani," jawab Vada nyengir. Padahal dalam hati ia gondok sekali. Laki-laki di depannya di rasa sangat irit sekali bicara, tapi sekali bicara selalu membuatnya kicep seketika.

Elvan menautkan alisnya mendengar Vada memanggilnya dengan sebutan tuan suami, namun wajah dinginnya segera kembali.

"Bagus kalau kau mengerti," ucap Elvan. Dan tanpa bicara lagi, laki-laki itu melangkahkan kakinya melewati Vada begitu saja. Diikuti asisten Rio di belakangnya. Aura dingin saat terasa saat Elvan lewat di depannya. Namun, wajah dingin itu segera mengangkat ketika menatap dan melewati mbok Darmi.

Mbok Darmi tersenyum kepada Elvan saat mata mereka bertemu, ia mengangguk paham apa yang harus ia lakukan.

Semua orang benar-benar sudah pergi dari tempat acara, termasuk pengantin prianya, menyisakan Vada dan mbok Darmi saja.

Mnok Darmi mendekati Vada, "Ayo cah ayu, simbok antar ke kamar pengantin," kata mbok Darmi lembut.

"Eh...?" Vada menatap mbok Darmi penuh tanda tanya. Dan mbok Darmi hanya mengangguk.

"Vada Vada, nasibmu! Katakan say good bye pada kebebesanmu, Vada," rintih Vada dalam hati,. Mengasihi dirinya sendiri. Dalam hitungan jam saja, kini dunianya benar-benar berubah. Secepat itu juga statusnya menjadi istri.

Dan haruskah status keperawanannya juga segera berubah? Otak Vada bahkan menjadi blank seketika hanya karena mendengar kata kamar pengantin.

💕💕💕

Dan di sinilah sekarang Vada berada, di sebuah kamar pengantin yang sudah di hias sedemikian indah dan romantisnya. Ya, romantis bagi mereka pasangan yang saling mencintai tentunya. Namun, terasa seperti neraka bagi pengantin paksaan seperti Vada.

Berkali-kali ia meremat jari jemarinnya, keringat dingin juga sudah mulai menggenang di dahinya. Dalam bayangannya, orang setelah menikah pasti akan melakukan yang dinamakan malam pertama. Membayangkannya saja sudah membuat dada Vada kembang kempis. Tak bisa ia bayangkan melakukannya bersama orang yang masih sangat asing dengan ya, meskipun itu suami sahnya sendiri.

Vada terperanjat ketika pintu kamar terbuka, namun ia segera bernapas lega karena rupanya yang masuk mbok Darmi. Dengan langkah anggun dan tersenyum, mbok Darmi masuk ke kamar.

Mbok Darmi datang ternyata untuk pamit keada Vada. Gadis itu kini malah merengek untuk tidak di tinggalkan seorang diri di sana, terutama di kamar tersebut.

"Jangan tinggalin Vada mbok, mbok di sini saja. Nanti pulangnya bersama-sama," rengek Vada.

"Nggak bisa cah ayu, di sini kan sudah ada tuan muda, suami kamu sekarang,"

"Justru itu! Justru itu mbok yang buat Vada takut. Vada takut diapa-apain sama dia. Vada takut, Vada belum siap mbok. Vada ikut mbok saja ya, Please??" Vada memohon. Ia menggenggam erat tangan mbok Darmi.

Mbok Darmi menggeleng, "Kamu sudah menjadi istrinya. Apapun kamu harus ikhlas, rela melakukannya, jika tuan muda memintanya. Itu akan menjadi pahala buat kamu, cah ayu," kata mbok Darmi lembut. Vada membenarkan ucapan mbok Darmi. Pasti yang di maksud adalah ibadah di atas ranjang. Tapi, tetap saja, rasanya ia belum rela memberikan hak untuk suaminya. Bahkan mendengar kata suami saja kini bulu kuduk Vada meremang, aneh.

"Tapi mbooookk...." Vada mengiba, namun mbok Darmi tidak bisa berbuat apa-apa.

"Simbok sudah di tunggu. Mbok balik duluan ya? Mbok tunggu di Jakarta," kata mbok Darmi sambil berdiri lalu meninggalkan Vada yang terbengong-bengong sendiri.

"Jakarta? Memangnya sekarang mereka lagi ada di mana?" Vada bertanya-tanya dalam hati.

Karena kelelahan, Vada tertidur dengan masih memakai gaunnya yang berat. Entahlah, kemana perginya para perias itu yang seharusnya membantunya melepaskan gaunnya.

Dalam tidurnya, Vada merasa seperti bermimpi ada yang membogem pipinya.

"Astagfirullah!" Vada langsung nyebut ketika melihat sesosok pria tampan tengah sedikit menunduk sambil menepuk-nepuk pipinya dengan keras.

Elvan menautkan kedua alisnya mendengar Istrinya beristighfar saat melihatnya.

"Buka gaunmu!" pinta Elvan.

"Eh...?" Jantung Vada langsung menabuh genderang perang. Dag dig dug dag dig dug. Ia langsung menyilangkan kedua tangannya di dada. Mengambil ancang-ancang untuk.... Mungkin menentang aset masa depan milik suaminya jika hal yang tidak ia inginkan terjadi.

🖤🖤🖤

💠💠Yakin Vada berani nendang aset masa depan Elvan? Nggak yakin aku 😄😄

Jangan lupa like, komen dan hadiahnya, serta pencet ❤️nya biar masuk list favorit kalian.. Terima kasih 🙏🏼💠💠

Terpopuler

Comments

Henny Aprilaz

Henny Aprilaz

hahaha lucu c vada...nyimak thor sampai bab ini 😘

2023-10-11

2

Jaga Rasa Jaga Rasa

Jaga Rasa Jaga Rasa

up lagi 😁
yga lebih seru 😁

2023-09-26

0

FUZEIN

FUZEIN

Wowwww

2023-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Bab 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142 (end)
143 Pengumuman
144 Novel Love Me, Again
145 Novel Sebatas Ibu pengganti
146 One night mistake with calon ipar
147 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Bab 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142 (end)
143
Pengumuman
144
Novel Love Me, Again
145
Novel Sebatas Ibu pengganti
146
One night mistake with calon ipar
147
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!