"Terima kasih atas sambutan didepan itu." Ungkap Leon.
"Hanya spanduk kecil. Aku rasa itu tidak ada apa-apanya. Silahkan duduk." Ucapnya. "Rapat selesai, kalian bisa kembali bekerja." Sambungnya lagi, dan pegawai yang lain segera meninggalkan ruang rapat.
"Jadi, tuan Elden ingin design seperti apa?"
"Aku ingin memilih design dengan tema warna seperti bunga camelia. Bentuknya ku serahkan padamu."
"Baiklah. Aku akan menyelesaikan besok. Apa ini untuk rancangan ulang tahun kantor anda?"
"Kau benar. Lusa adalah waktunya. Apa 2 hari cukup untukmu menyelesaikan designnya?"
"Aku rasa cukup, hari ini aku akan mengerjakannya, dan besok akan menyerahkannya pada anda. Lusa, bisa membantu untuk mendekornya."
"Terima kasih tuan Leon, senang bekerja sama denganmu." Setelah melakukan kesepakatan, Leon segera pamit meninggalkannya, karena masih ada beberapa urusan di luar.
Hari sudah semakin sore, dan EL pun langsung meminta David untuk mengantarnya pulang menuju villanya. David sebagai asistennya pun merasakan perubahan besar pada atasannya tersebut.
Sepulang dari kantor, biasanya EL akan memintanya untuk pergi menuju casino miliknya atau pergi ke bar untuk minum. Namun, kali ini berbeda, ia bahkan memintanya untuk segera mengantarnya ke villa, bukan ke apartmentnya.
Setibanya di villa ia langsung pergi menuju dapur, dan hanya melihat bibi Wen disana. Kemudian, ia membuka lemari pendinginnya, dan menenggak air yang telah di ambil.
"Tuan EL? Anda sudah tiba?"
"Kenapa bibi Wen sendiri? Apa Ashley belum pulang?"
"Dia belum datang, mungkin terjebak macet di perjalanan."
Mendengar suara mobil dari luar villanya, EL segera keluar untuk melihat siapa yang sudah datang. Ternyata sebuah taksi, dan Ashley yang keluar dari sana.
EL mengukir sebuah senyuman jahatnya, ia juga menunggu di balik pintu dengan menyilangkan kedua tangannya. Ketika Ashley masuk, ia kembali menyunggingkan senyuman itu seraya melirik jam tangannya.
"Sekarang jam 6 lewat 10 menit. Itu artinya kau terlambat 10 menit nona Francia, dan aku akan memotong gajimu sebesar 100 dollar."
"Hanya 10 menit saja. Apa kau tidak memberiku kompensasi waktu? Saat pulang, aku kesulitan menemukan bus, menggunakan taksi saja terpaksa karena buru-buru."
"Satu menit 10 dollar. Cepat buatkan makanan untukku." Tutur EL, dan berjalan meninggalkannya.
"Dasar pria berdarah dingin yang menyebalkan." Gerutunya.
Makan malam telah siap, dan Ashley di mintai tolong oleh bibi Wen untuk memanggil EL turun. Ashley mengetuk pintu kamarnya, dan EL langsung menariknya ke dalam.
Mendapati hal tersebut sungguh membuat Ashley begitu terkejut. Jantungnya berdegub cepat ketika pandangan mereka bertemu. Namun, dengan cepat Ashley melangkah mundur.
EL terkekeh melihat reaksi Ashley yang begitu cepat, dan Ashley yang merasa di permalukan pun langsung mencubit lengan EL saat itu juga, yang kemudian membuat pria tersebut langsung meringis meminta ampun.
"Mengusilimu itu sangat menyenangkan. Ada apa?" Sahut EL.
"Makan malam sudah siap, sebaiknya kau segera turun."
"Tapi, sepertinya memakanmu itu lebih lezat."
"Jangan banyak bicara. Cepat turun." Ashley langsung menarik lengan pria itu untuk menuju ruang makan. Mendapati perlakuan itu, sungguh tidak membuat EL jengkel atau apapun itu, ia justru mengikuti langkah gadis di hadapannya itu.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Robby'adja
sweet bgt si babang El ini....😍 😍
2022-11-03
0