Mereka telah tiba di Beauty Garonic. Diane yang melihat kedatangan EL pun langsung berlari memeluknya, dan EL langsung mengusap puncak kepala gadis itu.
Meliya pun menyambut kedatangan mereka, dan senang jika Ashley bisa bergabung kembali bersama mereka. Kemudian, Meliya langsung membawanya menuju ruang rias untuk membantunya.
Melihat wajah sumringah yang terpancar dari Ashley membuat EL tersenyum kecil, Diane yang menyadari hal tersebut pun langsung terkekeh.
"Hey bocah kecil. Apa yang kau tertawakan?" Sahut EL seraya mencubit kedua pipi gadis kecil itu.
"Kakak. Kau menyukai Ashley, ya?"
"Mana mungkin aku menyukai wanita galak seperti itu."
"Benarkah? Tapi, apa kau menyadari sesuatu?" Diane memandangi wajah EL, dan EL memandanginya balik. "Tidak lama setelah mengenalnya, aku merasa jika sifat dinginmu semakin lama semakin mencair, loh."
"Apa? Dingin kau bilang?"
"Benar, sifatmu bahkan lebih dingin dari es. Yang aku tahu, setelah kak Karent pergi, kau sangat sensitif dengan wanita. Namun, tidak ketika bersama dengan Ashley."
"Ucapanmu melantur. Sudah sana pergi ke ruang make up. Bukankah kau akan ada pemotretan siang nanti."
"Kau mengusirku karena tengah malu bukan?" Diane terkekeh menutupi bibirnya, dan EL menatapnya tajam. "Ha Ha Ha. Baik-baik, aku pergi. Sampai jumpa kakak." Balasnya lagi seraya berlari meninggalkannya.
"Apa benar yang di katakan oleh Diane?" EL menggerutu.
•••
Siang tiba, dan Ashley tampak tengah menikmati makan siangnya di kantin seorang diri. Momen seperti ini adalah momen paling membahagiakan untuknya, tidak ada penekanan, dan seakan ia bisa bebas.
Ashley tersenyum seraya menyantap makanannya, ia sangat menikmatinya, dan makan dengan begitu lahapnya. Hingga seseorang datang pun, ia sungguh tak menyadarinya.
"Apakah seenak itu makanan disini?" Ungkapnya, dan membuat Ashley langsung menelan makanannya ketika melihat siapa yang duduk di hadapannya.
"Kau? Sedang apa kau disini?"
"Kenapa? Bukankah tempat ini juga milikku? Apa harus ada alasan lain lagi untukku datang?"
"B-bukan itu maksudku. Apa kau begitu senggang sampai-sampai bisa bersantai seperti itu."
"Berikan padaku." EL merebut piring yang berada di hadapan Ashley, dan mulai menyantapnya.
"Hey! Tapi itu milikku."
"Aku lapar. Kau ambil lagi saja kesana."
"Menyebalkan." Gerutunya, dan pergi meninggalkan meja tersebut.
Sudah tidak merasa lapar, Ashley pun kembali menuju ruang rias, dan menemui Diane untuk meriasnya. Meliya pun berada disana untuk merias beberapa orang lainnya.
Ketika hampir selesai, Ashley meninggalkannya sejenak untuk mengambil crown flower untuk Diane. Kemudian, ia memasangkan itu di kepala Diane, dan kembali membenarkan letak rambutnya.
Diane selalu puas dengan keahlian yang di miliki Ashley. Di tangani olehnya, seakan membuat dia berubah menjadi orang lain, dan terlihat seperti mirip sekali dengan karakter yang berada dalam tema.
"Nona, aku mendapat telfon dari seorang sutradara, ia ingin menggunakan anda sebagai pemeran wanita utama untuk film terbarunya. Apa anda berminat untuk menemuinya dulu?"
"Ashley, bagaimana menurutmu?" Diane menyerahkan sebuah dokumen pada Ashley.
"Sutradara ini merupakan sutradara ternama, dan film yang di rilis olehnya selalu sukses besar. Menurutku, kau bisa menemuinya dulu untuk melakukan kesepakatan. Jika kau merasa cocok dengan perannya, kau bisa mengambilnya."
"Baiklah Robert, atur saja waktunya."
Di waktu yang bersamaan, entah sejak kapan EL sudah kembali ke kantornya. Dia tengah mengadakan pertemuan dengan sejumlah karyawannya untuk membicarakan mengenai ulang tahun kantornya.
Seseorang telah datang, dan David mengantar orang tersebut menuju ruang rapat untuk menemui EL, bagaimana pun, orang ini adalah rekan bisnis EL yang susah payah di hubunginya.
"Tuan Leon. Selamat datang di C.E Star." EL menyambutnya, dan menjabat tangannya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Galih Ramadhan
EFL
2020-11-17
1
Ilan Irliana
wiihh..kedatngn rival ni..haha
2020-05-09
1
Khotimah Ndanya Lula
lanjut
2020-04-06
1